It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
latar belakang aku : tidak boleh menyalahkan keadaan dan waktu. aku anak tunggal, kesepian, hubungan aku dengan bapak buruk, orangnya mulutnya kasar, dan tidak dekat...i am alone. sampai 22 tahun usiaku ini hanya mencarib figur ayah sesungguhnya... jauh di dalam lubuk hatiku... aku hanya ingin hubungan intim yang dalam dengan cowok. not sex...itu...ada anak yang tampa ayah namun mendapatkan figur ayah dari kakek, tetangga, paman, abang ...atau ada juga anak yang mempunyai ayah namun ayahnya sibuk ...kakeknya juga nggak ada, ,,, dan juga ....figure ayah yang tidak berfungsi . mari kita yang di forum ini sejenak merenungi seberapa dekat hubungan kita dengan ayah masing masin...?
Kedua setelah bisa menerima diri sendiri, ambil langkah yang mau ditempuh. Apakah mau masuk ke dunia gay atau stay outside the line. Tiap pilihan ada konsekuensi tersendiri. Jadi gay pun ada pilihan2 tersendiri. Mau milih jadi gay cuma berteman saja. Atau yang berhubungan emosi saja tanpa sex. Atau yang mengumbar sex tanpa ikatan emosi. Atau pilih berhubungan secara emosi dan sex.
Banyak anggota BF yg walopun ketertarikan ke cowok besar, tapi mereka punya komitmen untuk tidak melangkah lebih jauh dengan pacaran/ML dengan cowok. Menurut saya ML dg cewek sebagai pelampiasan sama saja buruknya. Saya sendiri tidak pernah melakukan ML diluar nikah baik dengan cewek maupun cowok.
Ketiga kalo boleh saya sarankan, lebih baik menikah apabila TS sudah tidak dapat menahan nafsu. kalo udah terlanjur biasanya sulit untuk berhenti. Selain lebih berkah dan halal, istri yang tepat bisa membuat hidup kita lebih baik. TS akan punya ikatan batin dan kesibukan lain dengan memikirkan istri dan anak, yang pelan2 akan mengurangi ketertarikan TS ke cowok.
Aku anak ke 3, aku punya 2 kakak perempuan, 2 adik laki2 dan 1 adik perempuan. Walau banyak saudara, tp aku merasa sendiri, skrg tak ada yg bs kuajak curhat. Dulu aku plg dkt dgn adikku yg laki2, hampir setiap masalah yg kuceritakan padanya dpt dimengerti, tp entah mengapa skrg kedekatan kami tak spt dulu lg, kami sering diam2an, cuma ngomong kalau ada perlu. Mungkin dia jg pernah merasa malu punya kakak spt aku . Adikku jg merasakan hal yg sama, tdk bs dkt dgn ayah, tp aku berharap, jangan sampai dia seperti aku.
Aku punya beberapa tmn dekat, tp aku blm menemukan tmn yg bnr2 bs aku percaya.
Maksud dari diri yg lebih baik itu apa ya? Dan tujuan hidup yg lebih jelas itu bagaimana ?
Apakah orang yg tidak menikah atau tidak berhubungan sex dgn ce menjadi inferior dan tujuan hidupnya "kurang jelas" ?
Mari kita jawab secara pribadi, dan tentukan saja arah hidup sesuai dgn jawaban pribadi tadi. Setiap langkah memiliki resiko sendiri, dan kejujuran menjadi langkah awal untuk mengetahui resiko apa yg bakal dihadapi.
Menurut ku kesetiaan, menghargai orang lain, berbuat baik dan menolong, adalah golden value ; jalan untuk menjadi lebih baik, sekaligus menjadi tujuan hidup.....no matter what we are.
Peace
Pernah terpikir oleh ku untuk menikah, dan itu sebenarnya sudah mendapat dukungan dari banyak pihak termasuk keluarga.
Tapi sayang nya dari diri aku sendiri'nya belum siap mental, aku selalu ketakutan akan hal hal yg berbau rumah tangga, dan menurutku pernikahan adalah hal yg sangat sakral serta sangat erat kaitan'nya dengan Agama, aku berpikir bhwa pernikahan itu adalah hal yg tidak boleh disepelekan.
Banyak pertimbangan dan pertanyaan sebelum aku harus memutuskan untuk menikah.
1. Saya merasa masih belum siap mental, hal ini dikarenakan saya masih belum bisa menerima kondisi diri sendiri yg seperti sekarang ini. (materi mungkin masih bisa teratasi dikarenakan saya sudah bekerja dan berpenghasilan lumayan meskipun tidak besar)
2. Selalu timbul pertanyaan, apakah dgn pernikahan saya bisa hidup tenang dan bahagia untuk seumur hidup saya? (atau paling tidak seumur pernikahan yg akan dijalani nanti)
3. Saya merasa seperti membohongi diri sendiri dan membohongi pasangan saya bila harus menjalani hidup berdua tanpa ada rasa cinta yg tulus. (dan mungkin akan selamanya terus berbohong seperti ini)
4. Bisakah saya nantinya mempertahankan rumah tangga dari banyak godaan dengan orientasi seks saya yg menyimpang ini?
Memang semua pertanyaan diatas tersebut terdengar klise, tapi itulah kenyataan nya, hal hal yg selalui menghantui dan menakut nakutiku ketika aku memikirkan pernikahan.
@andriano
Hem..... Lu sumpah asal bro!!!!! Jangan asal ngomong sama orang. Schizophrenia tuh bukan diagnosis gangguan kejiwaan yang main2! Penyakit ini gak bisa sembuh, asal lu. Jadi lu hati2 lah kalo ngomong. Penyakit ini selevel ama orang yang dibilang kena kangker yang metastasi! Bisa bikin orang down!!!!! Ini penyakit yang dan gak bisa sembuh.
Lagian schizophrenia dan kepribadian ganda tuh bedanya bumi dan langit coy! Kalo ngomong pake kompetensi.
Kasian TS kalo lu ngomong ngaco gitu.
Maaf, bukan aku mungkir yah... emg ada kesalahan di tulisan yg ini: tp jalan untuk menjadi diri yg lbh baik, hidup dgn tujuan yg lbh jelas karena itu jg bertentangan dgn komentarku di hal. sblmnya.
Thanks buat koreksinya.
oh ya, jawaban untuk yg ini, sbnrnya sy mau mengatakan (terutama utk org dlm keadaan seperti ts), daripada having sex dgn perempuan (tanpa nikah), sdgkan ia jg tdk menjalani hub. dgn lelaki, lbh baik menikah karena (menurut pemikiran sy) itu lbh baik (komentar sy sblmnya menunjukkan sy tdk setuju dgn sex tanpa nikah).
Tapi itu pilihan hidup kamu ya, tinggal pilih mana yang terbaik menurut kamu, soalnya yang tau diri kamu ya kamu..!!
Mungkin maksud dia bukan kepribadian tapi orientasi ganda. Buat TS belajar lah mencintai orang, cinta ga pandang orientasi seks.