It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Yang jelas aku berusaha menjadi baik, hanya saja kondisi gay tetap menjadi ganjalan di hatiku.
mnrut gw sih, God is fair.
kalo Dia ijinin qt jadi gay, He will make sure bhw hal itu gak akan mengurangi kadar cintaNya bwt qt.
Masalahku murni pada perasaan (kata hati?) -ku sendiri. I feel guilty. I wanna change...
Tapi ya itu: pengennya berubah tapi tidak bisa.
Masalahku murni pada perasaan (kata hati?) -ku sendiri. I feel guilty. I wanna change...
Tapi ya itu: pengennya berubah tapi tidak bisa.
Aku rasa, jika gay itu lurus2 saja, tak ada alasan untuk merasa berdosa atau bersalah karena ke'gay'annya.
Trus km bilang, pngen brubah tp tdk bs. Aku pikir setiap org itu bs berubah, asal niatnya sungguh2 (sepenuh hati) dibarengi dgn perbuatan nyata.
Apa yg lw rasain jg dirasain sama g*y2 yg lain. Gw pribadi juga merasakan hal yg sama. Udah nyaris 2 tahun gw gak ibadah. Alasannya sama selama masih g*y kenapa harus ibadah. Toh masih berbuat dosa. Togh bakal masuk neraka. Karena based on agama yg gw yakini. Tuhan mengharuskan memilih hitam atau putih. Dan yg suam2 kuku akan dimuntahkan.
Gw amat sangat sadar dengan pilihan itu. Tapi gw jg yakin, Tuhan maha pemaaf. Bahkan pelacur pun dia maafin.
Kalo gw pribadi sejak 2 minggu ini sudah kembali ibadah. Meski masih dalam proses sih. Gw pribadi mikirnya, gw manusia biasa. He created me perfectly. Tapi yg namanya manusia pasti punya kesalahan. Bahkan hetero pun meski ibadah pasti akan tetap berbuat dosa.
Ada rasa bersalah setiap kali gw pergi ibadah, dan sayangnya rasa bersalah itu akan 2X lebih besar kalau gw gak ibadah. Jadi dari pada gw menanggung beban yg lebih berat. So, gw pilih pergi ibadah.
Setidak2nya dgn ibadah gw gak terjebak sex bebas seperti para g*y lainnya diuar sana. Mungkin di mata orang lain, ibadah gw gak diterim Tuhan karena kondisi gw ini. Tapi ya biarkan saja. Siapa mereka. Merrka juga manusia, yg berbuat dosa, yg ibadah mereka pun kiya tdk tahu diterima atau tidak. Let it be GOD secret. Biarkan Tuhan sendiri yg memutuskan.
Kalopun kondisi keg*yan gw ini benar salah. Biarkan Tuhan sendiri yg mengubahnya. Cuz He knows us well. Kalo gw ibah sendiri, gw gak sanggup. Udah pernah dan udah sering coba, tapi tetap kembali lagi.
Komen gw ini bukan pembenaran atau mencari2 alasan buat bilang "Tuhan menerima keg*yan kita". Gw beribadah karena tuntutan hati gw. Gw gak nyaman jd orang yg tidak punya pegangan. Dengan ibadah setidak2nya, gw bisa mengontrol keadaan gw. Gw bukan g*y yg liar.
Ibadah membuat gw lebih optimis ama masa depan gw. Sisanya biarkan menjadi "Rahasia Ilahi".
Sekian. #Cling *Hilang*
Hahaha....
Itu pendapat gw loh ya. Yg punya pendapat berbeda. Monggggoooo.... Gw hargai semua pendapat orang di forum ini.
Ijin undang temen ya... Mingkin dia punya pengalaman yg sama kayak TS.
Kita tampilkan. Bintang tamu kita.... Seeeekkkkk Youuuuuuu.... @seek_you
yup saya setuju
emang ada yang pernah bisa? mungkin nabi bisa, tapi selain itu?
ngga ada yg pernah bisa boy, sesedikit apapun, tidak ada orang yang luput dari salah n dosa. semua orang bersalah n berdosa, cuma kadarnya aja yang berbeda2.
Gw jg setuju ma comment @didiprayuga. Proud to be urself termasuk sisi gay dari diri gw. (bukan bangga sbagai gay tp bangga mnjadi diri sendiri n gw sadar klo gw itu gay). Dengan begitu, gw si bs mnjalani hidup gw tanpa ganjalan saat beribadah. Ganjalannya paling cm tkut ketahuan krna gw msh discrete. :-)
Damai dengan hati maksudnya lebih menerima keadaan diri. Lebih bisa meresa sejatinya diri tuh siapa. Mungkin mereka bilang hina, etc. Tp, menurut ane g da yg sempurna, karna yg sempurna ntuh bener HAK DIA.
Ane terbangun dari agama yang benar jelas melarang hub.sejenis. Dan ane sadar ane salah. Tapi ane yakin Tuhan PENGASIH n PENYAYANG.
Karena memang hidup sejatinya adalah DIA.
Klo soal dosa n ibadah ane setuju ama agan2 diatas tadi..
Kos bener kata mereka, hidup adalah simapangan, bertemu dengan siapa, apa yang kita tanam, semua berlaku.
Dan ibadah adalah penunjang kita kembali. Kos, pasti kembali.
Gw, pernah tanya ma orang. Gimana seh masuk surga? Apakah dgan sembahyang kita sudah bisa masuk surga. N yg ane temui adalah LAKUKAN YANG TERBAIK.
Sory jd sotoy...
'tidak ada alasan utk mrs bersalah' mungkin style kamu. Kalau aku, feeling memang gak pernah ngasi alasan. Ya merasa bersalah saja.