http://sosok.kompasiana.com/2012/04/30/dahlan-iskan-ada-di-kkf-2012-seperti-apa-sih-beliau/
Dahlan Iskan Ada di KKF 2012… Seperti Apa Sih Beliau?
HL | 30 April 2012 | 12:11 Dibaca: 223 Komentar: 3 1 dari 1 Kompasianer menilai menarik
“Saya mau ke KKF ketemu Dahlan Iskan. Mau ikut Nov?” begitu ajakan kang Pepih saat itu. Seketika mendengar ada si Bapak satu yang namanya sedang jadi trending topic, saya langsung saja mengiyakan. Ingin tahu juga sih bagaimana beliau dari dekat.
Dari Gedung BI, acara Intip Buku yang digagas Om Jay, saya langsung meluncur ke Balai Kartini dimana diadakan Kompas Karier Fair (KKF). Beriringan mobil saya menguntit mobil kang Pepih.
Pas sampai di Balai Kartini, saya menyaksikan animo pengunjung sangat banyak. Antrian mengular untuk mengisi form tertentu. Saya kira waktu itu antri apa? Rupanya mereka adalah para Job Seeker yang mencoba memanfaatkan kesempatan di Kompas Karier Fair ini. Dari Panitia, saya dapat info bahwa untuk bisa masuk , pengunjung membeli semacam tiket masukseharga Rp. 15.000,- jika dibeli saat itu, tapi jika dibeli sebelumnya di Gramedia bisa hanya dengan harga Rp. 10.000,-. Tidak mahal juga untuk mendapatkan peluang karir yang mungkin bisa memberikan hasil yang lebih bagus. Pantas saja pengunjungnya berjubel.
1335761670607870930
Peminat Kompas Karier Fair 2012 yang cukup banyak
Sekitar jam 12 an pak Menteri BUMN pun hadir. Kedatangan beliau tidak nampak terlalu protokoler. Duduk di mobilnya, di sisi pengemudi –tidak seperti layaknya seorang pejabat yang biasanya duduk di bangku tengah dengan ajudan yang duduk di samping pengemudi - beliau langsung turun dan bergegas menuju pintu masuk KKF. Tanpa basa-basi atau pakai acara sambut-menyambut oleh panitia, beliau langsung menanyakan dimana dia harus tampil di sesie Talk Show ini. Sambil sedikit berlari menembus kepadatan pengunjung yang berada di ruangan KKF, saya menguntit beliau menuju ke panggung. Wah..pak Dahlan ini kok mlayu ae toh…. Beberapa pengunjung yang baru ngeh bahwa ada seorang menteri berada di tengah mereka, hanya bisa terkaget-kaget dan bergumam.
13357620582013029048
Langsung ke atas panggung, beliau langsung memulai sesie Talk Show. Pengunjung pun mulai memadati area panggung. Obrolan semakin seru karena Dahlan Iskan tidak berlagak sebagai seorang Pejabat, tapi lebih seperti Bapak atau Teman. Suasana begitu cair dan hidup. Tidak ada jarak yang membuat kita harus merasa terbatasi bahwa beliau adalah pejabat tinggi negara. Ada sebuah momen yang menarik pada saat beliau mengundang beberapa pengunjung untuk ke atas panggung. Ketika seorang yang diundang naik ke panggung tersebut merasa kurang sopan untuk membawa tas dan sweater-nya dia lalu meninggalkan di lantai di depan panggung, beliau menyuruhnya untuk membawa barang-barang nya tersebut, namun tetap saja dia meninggalkan di lantai. Apa yang terjadi? Pak Dahlan Iskan spontan turun dari panggung dan mengambil tas dan sweater tersebut lalu memberikan tas kepada orang yang diundangnya itu sementara sweater-nya malah dikalungkan di pundak beliau sendiri.
13357615151418404586
Pak Dahlan memakai sweater salah seorang pengunjung
Sontak Ari Daging , si MC di Talk Show, geleng-geleng dan berkata “Wah… baru kali ini saya lihat ada Menteri yang kayak gini.” Pengunjung pun makin riuh atas aksi beliau ini. Bukan hal yang dibuat-buat, dan menurut saya, akan kelihatan kaku kalau memang bukan merupakan karakter beliau. Mau dibilang tindakannya lebay atau apa, saya melihat bahwa beliau adalah sosok yang njejak bumi. Kesederhanaan beliau memang patut diacungi jempol.
Kompas.com memberitakan bagaimana Dahlan Iskan mengisi acara Talk Show ini tak ubahnya seorang konsultan karier di sini. Beliau memberikan saran dan semangat kepada para pengunjung tentang bagaimana memulai karier, bagaimana memulai berbisnis.
Kepada salah seorang pengunjung yang diundang ke atas panggung, tak tanggung-tanggung , Dahlan Iskan malah sampai berlutut dan memohon agar dia segera merealisasikan keinginannya untuk membuka bisnis nasi uduk. Aksi berlutut dan begging dari Dahlan Iskan ini membuat suasana makin riuh dan semarak. Kocak juga nih bapak Menteri kita ini…. Bisa jadi hal tersebut ditujukan agar keinginan seseorang untuk berwirausaha akan menjadi semakin kuat. Bagaimana tidak… apa pernah ada terlintas dalam benak kita ada seorang Menteri berlutut di hadapan kita lalu memohon begitu. Waow… salut deh pak…..
Saran-saran praktis dari seorang Dahlan Iskan agar kita mempunyai keberanian untuk berbisnis… memiliki usaha sendiri… menciptakan lapangan kerja sendiri….. pada Talk Show ini menarik sekali disampaikannya. Beliau mengibaratkan memulai bisnis itu seperti orang belajar naik sepeda. Contohnya begini :
Apa orang kalau setelah selesai kuliah bisnis, langsung besoknya mulai bisnis? Apa untuk berbisnis, orang harus kursus dulu? Apa seseorang yang ingin berbisnis harus sekolah dulu baru memulai usahanya?
Tidak kan…. Bisnis itu langsung dirasakan dan dijalankan…. persis seperti anak belajar naik sepeda.
Tidak ada kan sekolah untuk belajar naik sepeda… tidak ada buku tentang bagaimana belajar naik sepeda… tidak ada kursus naik sepeda…
Seorang anak jika ingin belajar naik sepeda, pasti awalnya pegang sepeda tersebut. Kemudian dituntun, lalu coba-coba dinaikin… jatuh.. bangkit…. coba lagi.. jatuh… bangun… begitu seterusnya sampai akhirnya dia mahir naik sepeda…
Nah… seperti itulah ibaratnya jika seseorang ingin memulai bisnisnya.
Sebuah contoh yang simple dan gampang dicerna, memberikan motivasi agar kita berani membuka bisnis sendiri.
Satu lagi yang dipertegas oleh Dahlan Iskan adalah “Kegagalan itu merupakan Pelajaran yang paling Berharga dan Mahal”. Seseorang akan menjadi lebih bangkit dan sukses jika sudah pernah merasakan kegagalan. Tidak ada orang yang ingin gagal untuk kedua-kalinya, maka dari itu pasti dia akan belajar dari kegagalan sebelumnya.
Oya, ada cerita yang tertinggal nih dari Dahlan Iskan di awal Talk Show…. ketika ada seorang gadis yang bertanya kenapa sampai sekarang dia belum mendapatkan pekerjaan di bidang marketing sesuai dengan minatnya. Dengan latar belakang nya dari Sastra Inggris, gadis tersebut merasa kok malah susah kalaumelamar pekerjaan di bidang marketing. Menjawab pertanyaan tersebut, Dahlan Iskan balik bertanya “Jangan-jangan anda terlalu bangga dengan Sastra Inggris-nya itu… sehingga minat di Marketing nya malah tidak terlihat. Coba anda melamar dengan ijazah SMA saja… “. Beliau bahkan menantang gadis tersebut untuk memasarkan buku-buku karangan beliau ,”Kalau buku saya sampai dicetak ulang 10 kali, berarti anda akan cukup sukses dan orang pasti melirik kemampuan anda.”
Intinya dari situ adalah jika seseorang melamar dengan kualifikasi yang terlalu tinggi untuk sebuah pekerjaan yang diminati, tentunya akan tersingkir. Untuk itu tidak ada salahnya menurunkan kualifikasi sesuai dengan yang disyaratkan saat melamar pekerjaan yang diincar. Dan lagi-lagi beliau lebih menyarankan untuk kita semua memilih menciptakan pekerjaan sendiri. Jiwa entrepreneurship nya yang harus muncul.
Begitulah sekilas tentang Dahlan Iskan di acara Kompas Karier Fair 2012. Ada banyak hal menarik saat beliau berbagi kisah dan saran di Talk Show tersebut. Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk menyaksikan acara beliau secara langsung. Sosok yang betul-betul menarik dan mampu mengambil simpati rakyat – ini menurut saya. Mudah-mudahan aksi dan sepak terjang seorang Dahlan Iskan memang apa adanya. Semoga semangat sukses beliau mampu mengajak kita semua juga bisa meraih kesuksesan. Amiin YRA
.....................
30 April 2012 12:32:33
0
Numpang curhat Mbak, kalau sudah kadung terjadi dengan saya bagaimana ya? Padahal sebelumnya kehidupan saya cukup damai sbg pengelola sebuah rumah makan sederhana, berikut kisah saya, mohon sarannya;
Duh Korea…Disaat budaya korea, dari mulai drama, lagu, grup musik sampai hasil industrinya menyerbu negara kita, saya malah berada di ambang kebangkrutan karena bekerjasama dengan kawan Korea. Bermula dari serangan Korea Utara ke sebuah pulau di Korea Selatan, mungkin kawan Korea saya merasa takut dan cemas kalau-kalau negaranya akan berperang, kebetulan lagi saya memang pernah tinggal dan bekerja di Korea Selatan cukup lama.
Suatu hari, kawan Korea itu telepon saya, setelah saya pulang ke tanah air memang hubungan dengan beberapa kawan di Korea tetap terjalin lewat sambungan telepon maupun media sosial, kawan itu mengungkapkan niatnya untuk tinggal dan berusaha di Indonesia dengan alasan ada saya dan analisa perekonomian negara kita memang cenderung positif.
Dari berbagai penelusuran dan pertimbangan, dipilihlah usaha perhotelan di dekat tempat tinggal saya yang kebetulan ada tempat wisata yang sedang berkembang yaitu wisata sumber mata air panas Nglimut Gonoharjo Boja Kendal, dari lokasi ke Semarang hanya 30 menit. Setelah cocok dengan lokasi yang saya carikan dia pun datang berkunjung bersama keluarga pada libur musim panas 2011 kemarin.
Datang meninjau lokasi dan antusias sekali melihat kota Semarang dan sekitarnya, malah kami sempatkan ke Borobudur dan kota Jogja. Mulai dari sanalah cerita dimulai, dia meminta tanah di bayar dan perijinan di urus termasuk pembuatan perusahaan join, karena kalau hotel kecil tidak boleh PMA murni, dengan pengurusan perijinan, pembelian tanah, dan sampai penataan lokasi sudah menghabiskan dana sekitar 900 jutaan rupiah, sementara kawan saya ini baru memberi 200 jutaan saja, seiring waktu saya mencoba bertahan dan bersabar, karena dana saya hasil dari kredit bank, maka saya pontang panting untuk menutup angsuran.
Namun kawan saya itu sampai sekarang hanya mengumbar janji tanpa merealisasikannya,Januari janji Februari, nanti Februari janji Maret, terakhir katanya mau ngasih entah berapa pada Mei nanti, namun saya sampai April ini saja sudah tidak mampu untuk menutup angsuran bank. Memang kesalahan ada pada saya yang mudah percaya dan selalu berusaha untuk berbaik sangka, tapi kawan itu sudah survey lapangan sebanyak tiga kali sejak kedatangannya yang pertama, konsultan pun pernah di kirim untuk melakukan studi kelayakan usaha ini, di tambah dia transfer dana sebanyak 200an juta rupiah, saya berharap dia serius untuk meneruskan proyek ini, yang menurut dia, terkendala penjualan propertinya di Korea sana yang belum laku juga, tapi dengan ketidakpastian ini bagaimana saya membayar bank..?? Kalau saja ada investor baru yang berkenan, saya akan sangat berterimakasih… Tapi apa semudah itu Tuhan mengirim malaikatnya..?
Terimakasih.
Salam.
Suka
Balas |
Novrita - Financial Planner
30 April 2012 12:59:28
0
Ikut prihatin dengan musibah ini.
Biasanya Bank akan memberikan kredit jika memang si calon Debitur sudah memenuhi persyaratan dan dirasa mampu untuk membayar angsuran. Dan Bank kreditur tidak akan gegabah mencairkan pinjaman. Untuk masalah tersebut, coba lakukan pendekatan ke pihak Bank pemberi kredit. Dan cari solusi bersama karena memang proyek anda terhambat.
Sambil melakukan hal tersebut, coba anda ajukan gagasan anda di proyek tersebut ke dalam suatu bentuk proposal yang menarik untuk bisa ditawarkan ke beberapa investor.
Dekati tokoh atau orang yang kompeten dalam bidang pengembangan Hotel.
Jika ini adalah sebuah proyek yang prospektif, yakin kan itu….
Bismillah… lakukan usaha anda untuk mencari investor dan serahkan hasilnya dengan ikhlas kepada Yang Maha Memberi. Tiada yang tidak mungkin bagi Allah.
Suka
Balas |
Juhara Sulaeman
30 April 2012 13:11:08
0
Terimakasih sarannya mbak…
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @seek_you @gray_side @maiky_bsx @alabatan @happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon @dilemma_man @
@yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador @shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @
@ryan_feelgood @michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @joejoe131980 @bunny.blue
@goyescas @ALI99 @k-leon @ @