Kabar Skandal Seks Raja Solo Jadi Pergunjingan Abdi Dalem
Kabar Skandal Seks Raja Solo Jadi Pergunjingan Abdi Dalem
int
Gapura Keraton Kasunanan Surakarta
"Meski belum terbukti, saya cukup percaya dengan berita itu. Sebab saya sedikit banyak tahu watak Sinuhun (PB XIII Hangabehi) itu bagaimana,"
Seorang Abdi Dalem
Berita Lainnya
Terkait Skandal Seks, Polisi akan Periksa Raja Solo
TRIBUNNEWS, SOLO - Kabar dugaan keterlibatan raja Keraton Kasunanan Surakatan Paku Buwono XIII Hangabehi dalam kasus child trafficking atau perdagangan anak menjadi bahan pembicaraan hangat di kalangan abdi dalem (pegawai keraton).
Namun mereka tak berani terang-terangan membicarakan hal itu karena takut. Tiga orang abdi dalem pria yang sudah berusia lanjut duduk santai beristirahat di pelataran Keraton setelah melakukan aktivitas.
Mereka menyambut ramah kedatangan Tribun Jogja saat ingin ikut nimbrung.
"Mangga lenggah dateng mriki (silahkan duduk di sini)," kata seorang abdi dalem yang wajahnya berkeriput dan mengenakan pakaian serba hitam kusam.
Awalnya, obrolan membicarakan kondisi keraton yang semakin lama bangunannya semakin memprihatinkan karena termakan usia. Namun, lama-kelamaan obrolan santai sambil menghisap rokok itu beralih tema. Yakni ke dugaan skandal seks raja mereka dengan dua orang gadis di bawah umur yang belakangan ini marak diberitakan media.
"Meski belum terbukti, saya cukup percaya dengan berita itu. Sebab saya sedikit banyak tahu watak Sinuhun (PB XIII Hangabehi) itu bagaimana," kata seorang abdi dalem yang tak mau namanya disebutkan sambil menghisap sebatang rokok kretek.
Pria yang sudah 35 tahun menjadi abdi dalem ini lalu mengeluhkan kepemimpinan PB XIII Hangabehi yang jauh berbeda dengan ayahandanya, PB XII. Tak lama, pernyataan itu langsung disahut oleh abdi dalem lainnya.
"Biarkan saja, itu urusan orang atas. Kita tak usah ikut campur. Walau sebenarnya saya juga agak kecewa jika memang Sinuhun terlibat," kata abdi dalem yang mengenakan blangkon hitam tersebut.
Obrolan itu pun tak berlangsung lama karena mereka membubarkan kembali melanjutkan tugas masing-masing. Seorang abdi dalem yang mengaku bernama Winarno mengaku, sejak marak diberitakan media, beberapa abdi dalem memang menjadikan keterlibatan Sinuhun sebagai bahan obrolan.
Namun obrolan itu tak dilakukan terang-terangan karena jika sampai ketahuan jelas akan dimarahi. "Ada yang acuh tak acuh, ada yang penasaran, ada pula yang tak percaya. Saya juga jadi jarang melihat Sihunun sekarang," katanya. Namun kabar itu tak sampai memengaruhi loyalitas abdi dalem kepada keraton.
Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Surakarta, KP Eddy Wirabhumi mengatakan, tak akan terlalu menanggapi berbagai tudingan negatif terhadap PB XIII Hangabehi.
Baginya, apa yang terungkap di persidangan belum tentu benar. Adalah hak terdakwa untuk mengatakan apapun di persidangan. Selain itu, apa yang dituduhkan oleh terdakwa hingga saat ini masih belum terbukti.
"Kami tak mau menanggapi. Harus ada bukti-bukti jika memang ada keterlibatan dari Sinuhun," katanya. PB XIII Hangabehi tidak pernah muncul ke publik sejak skandal seks ini meledak. Entah sampai kapan.(*)
Editor: Gusti Sawabi | Sumber: Tribun Jogja
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @seek_you @gray_side @maiky_bsx @alabatan @happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon @dilemma_man @
@yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador @shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @
@ryan_feelgood @michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @
Comments
Kristin Rahayu, terdakwa kasus traffickingyang diduga melibatkan raja Keraton Surakarta PB XIII Hangabehi kembali menjalani persidangan di PN Karanganyar. Pengacara Kristin mendesak pada Polres Karanganyar agar segera memeriksa petinggi keraton itu untuk segera diperiksa.
“Klien saya yang hanya perantara ini saja diproses, masak yang menikmati tidak di proses?” kata kuasa hukum Kristin, Trihananto, usai sidang, Senin (23/4/2012). Ia mendesak pada pihak Polres Karanganyar untuk segera melakukan penyidikan terhadap petinggi keraton Surakarta yang berkali-kali disebut namanya dalam persidangan.
Padahal menurutnya, Polres sudah menetapkan “si pembeli” gadis di bawah umur tersebut sebagai tersangka dari hasil pengembangan. Hal ini masih diperkuat dari keterangan saksi korban yang juga menyebut-nyebut nama petinggi keraton ikut terlibat. Namun hingga sidang hampir memasuki vonis, polisi tak kunjung melakukan pemeriksaan.
“Jelas ini tak adil,” katanya.
Ia juga berharap pada majelis hakim untuk memvonis ringan kliennya. Sebab, kliennya adalah tulang punggung bagi keluarga untuk mencari nafkah menghidupi dua orang anak yang masih balita. Selain itu, kliennya juga telah mengakui kesalahannya dan tak pernah menutup-nutupi kasus itu dalam persidangan.
“Anak-anak klien saya ini jelas masih membutuhkan kasih sayang,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Djoko Satriyo Utomo mengatakan, pihaknya tetap akan menindaklanjuti keterangan para saksi dan terdakwa di persidangan yang menyebutkan bahwa petinggi keraton sebagai pemakai.
“Tidak usah didesak kami tetap melakukan pemerikasaan. Saat ini kami masih melengkapi sejumlah alat bukti,” kata Djoko. (www.tribunjogja.com
kirain diminati ama sang raja itu jadi berkah??....
???....eheheee...