Nyata! “Kami Siram Badannya dengan Kotoran Manusia…”
http://www.ruanghati.com/wp-content/uploads/2012/04/gal645910429.jpg
<
Koran Sunday Herald melakukan
penyelidikan, dan menemukan bahwa ratusan anak-anak berada di penjara
Abu Ghraib, dan beberapa dari mereka kecil dari 10 tahun. Dan mereka
menjadi korban pemerkosaan dan penyiksaan dan bahkan pembunuhan.
Saya akan kasih tahu anda sedikit saja, karena ini sangat
menjijikan….sangat menjijikan. Sebagaimana wawancara saya dengan Seymour
Hersh yang telah melihat foto tersebut mendeskripsikan bahwa ”Gambar
dari foto tersebut adalah pemerkosaan terhadap seorang anak lakik-laki,
dan anak laki-laki tersebut di dalam berteriak dan ber darah-darah dan
itu adalah bagian yang paling menyedihkan dari gambar tersebut.”
Pada bulan Oktober (2004), Kasim al Hilas bahwa menyaksikan pemerkosaan
seorang tahanan anak laki-laki berumur 13 tahun di penjara Abu Ghraib di
Iraq. “Anak tersebut benar-benar berada dalam kesakitan yang amat
sangat, ketika dia menjerit, saya panjat pintu penjara, saya melihat
seorang tentara yang memakai pakaian dinas. ” Dan kemudian dia
memberikan detail yang mengerikan bagaimana tentara tersebut memperkosa
anak laki-laki tersebut.
Dan kesaksian yang lain yang diberikan ke Sunday Herald bekas tahanan
Salman Dalwood mengatakan, “Saya melihat dua anak laki-laki telanjang,
mereka diikat bersama-sama saling berhadap-hadapan. Dan seorang tentara
Amerika memukuli mereka. Dan beberapa penjaga melihat sambil mengambil
foto. Dan tiga tentara wanita tertawa kepada para tahanan, dua dari
mereka masih muda. “
Ketika jauh hari, sekitar delapan tahun lalu, sebelumskandal “Pemburu
Zombie” yang memamerkan foto-foto jasad pejuang Afghanistan sebagai
ajang sendau-gurau, tahun 2004, skandal Abu Ghraib mengguncang dunia
Foto Penyiksaan
Foto Penyiksaan
Sejumlah perwira tinggi AS terlibat skandal penyiksaan tahanan pejuang
Iraq. Abu Ghraib menjadi pemberitaan dunia setelah tersebarnya foto-foto
penyiksaan para tahanan oleh tentara Amerika. Yang keji, para tentara AS
sedang mengintimidasi dan menyiksa sambil mengabadikannya di depan kamera.
Skandal Abu Ghraib di Iraq muncul kali pertama pada 28 April 2004.
Foto-foto penyiksaan membeberkan cara keji interogator AS kepada
tahanan. Salah satu hasil jepretan itu menunjukkan tahanan ditelanjangi
dan ditumpuk seperti piramida.
Washington merasa tertampar atas skandal ini. Citra AS semakin terpuruk
yang pada waktu bersamaan menginvasi Iraq. Sejauh ini, sepuluh serdadu
berpangkat rendah telah dimeja hijaukan pengadilan militer karena
penyiksaan fisik dan pelecehan seksual tahanan Abu Ghraib.
Dua perwira senior di atas Jordan hanya dikenakan sanksi disiplin dan
tidak menghadapi dakwaan kriminal. Kolonel Thomas Pappas, mantan kepala
intelijen AD Abu Ghraib hanya dicopot dari jabtannya. AD AS hanya
memberi teguran keras dan meminta Pappas membayar sejumlah denda.
Perwira tinggi kedua adalah Brigjen Janis Karpinski, bekas perwira
senior Abu Ghraib. Ia hanya diturunkan pangkatnya menjadi kolonel.
Hanya saja, kasus yang mencuat itu sesungguhnya tak menunjukkan fakta
sebenarnya ulah tentara koalisi di bawah pimpinan AS yang sedang merebut
paksa wilayah Iraq atau Afghan.
Bahkan, Pentagon dikabarkan selalu menghalangi publikasikan
gambar-gambar dan rekaman video Abu Ghraib, Iraq ke media masa.
Gambar-gambar tersebut sebagaimana yang dikomentari oleh Donald Rumsfeld
sebagai “that can only be described as blatantly sadistic, cruel and
inhumane,” (hanya bisa digambarkan sebagai sangat sadis, sangat kejam,
dan diluar perikemanusiaan). Ini belum termasuk kasus lebih keji, yang
pernah ditemukan seorang senator Partai Republik di Amerika, di mana ia
pernah melihat gambar dan rekaman video tersebut sebagai adegan “rape
and murder” (pemerkosaan dan pembunuhan).
Bagaimanakah gambar-gambar dan rekaman yang di penjara Abu Ghraib itu
sebenarnya? Dan sejauh manakah kesadisan tentara Amerika di dalam
menyiksa para Muslim di Iraq yang mereka tahan? Tak banyak yang memuatnya.
Agustus 2005, Randi Rhodes sebagai host (penyiar) di Air America Radio
yang baru berani mempublikasikannya ke publik tentang bagaimana
kekejaman tentara koalisi di Iraq. Randi Rhodes mendapat kesempatan
untuk melihat sebagian kecil gambar-gambar dan rekaman video,
mewawancarai orang-orang yang sudah melihat gambar dan rekaman tersebut.
Oleh karena itu kami yang berkesempatan mendengar laporan dari Randi
mencoba menterjemahkan transcript dari siaran tersebut ke dalam bahasa
Indonesia untuk menginformasikan kepada Anda. Jika kurang puas, anda
bisa menjumpai Randi Rhodes di www.airamerica.com atau di
http://www.therandirhodesshow.com/.
Inilah cuplikan Randi Rhodes Show:
Terdapat ribuan foto yang dikirimkan oleh whistleblower (pembocor
rahasia) prajurit Joe M Darby. Dan yang kami lihat hanyalah beberapa
buah dari yang ribuan tersebut. Koran Sunday Herald melakukan
penyelidikan, dan menemukan bahwa ratusan anak-anak berada di penjara
Abu Ghraib, dan beberapa dari mereka kecil dari 10 tahun. Dan mereka
menjadi korban pemerkosaan dan penyiksaan dan bahkan pembunuhan.
Saya akan kasih tahu anda sedikit saja, karena ini sangat
menjijikan….sangat menjijikan. Sebagaimana wawancara saya dengan Seymour
Hersh yang telah melihat foto tersebut mendeskripsikan bahwa ”Gambar
dari foto tersebut adalah pemerkosaan terhadap seorang anak lakik-laki,
dan anak laki-laki tersebut di dalam berteriak dan ber darah-darah dan
itu adalah bagian yang paling menyedihkan dari gambar tersebut.”
Pada bulan Oktober (2004), Kasim al Hilas bahwa menyaksikan pemerkosaan
seorang tahanan anak laki-laki berumur 13 tahun di penjara Abu Ghraib di
Iraq. “Anak tersebut benar-benar berada dalam kesakitan yang amat
sangat, ketika dia menjerit, saya panjat pintu penjara, saya melihat
seorang tentara yang memakai pakaian dinas. ” Dan kemudian dia
memberikan detail yang mengerikan bagaimana tentara tersebut memperkosa
anak laki-laki tersebut.
Dan kesaksian yang lain yang diberikan ke Sunday Herald bekas tahanan
Salman Dalwood mengatakan, “Saya melihat dua anak laki-laki telanjang,
mereka diikat bersama-sama saling berhadap-hadapan. Dan seorang tentara
Amerika memukuli mereka. Dan beberapa penjaga melihat sambil mengambil
foto. Dan tiga tentara wanita tertawa kepada para tahanan, dua dari
mereka masih muda. “
Tidak ada yang tahu berapa jumlah yang pasti anak-anak yang ditahan oleh
tentara koalisi di Abu Ghraib di Iraq. Tetapi penyelidikan koran Sunday
Herald memperkirakan sampai 107 anak-anak yang ditahan. Nama mereka
tidak diketahui, tidak diketahui berapa lama mereka sudah ditahan,
berapa lama lagi mereka akan berada disana, dan apa yang terjadi atas
mereka selama mereka berada di dalam penjara. Laporan ini sungguh
mengagetkan.
Permasalahan ini sudah diselidiki oleh UNICEF pada bulan Juni 2004,
tetapi yang mengherankan laporannya tidak dipublikasikan oleh UNICEF.
Bagian kunci dari perlindungan anak di UNICEF mengatakan, “Anak-anak
yang ada masalah dengan pasukan koalisi pada bulan Juli dan Agustus
2003. Anak-anak tersebut ditangkap dan dimaksukan ke Internee di Umi
Kashar. Karena dimasukkan ke bagian internee inilah yang
mengkhawatirkan, karena ini adalah bagian yang berdiri sendiri, tidak
ada yang mengawasi, dan tidak diperbolehkan mengadakan hubungan dengan
keluarga. Dan juga pasukan koalisi membangun penjara khusus untuk
anak-anak di Baghdad.”
Dan juga menurut laporan Palang Merah International bahwa banyak
anak-anak yang ditangkap, dan pasukan koalisi akan memindahkan semua
anak2 tersebut ke penjara orang dewasa. Dan UNICEF tidak diberikan akses
kepada anak-anak di penjara tersebut.
Para wartawan di Jerman juga melaporkan dari hasil penyelidikan mereka.
Salah seorang wartawan Thomas Ruder, menwawancarai seorang tentara
amerika Samuel Privant yang dilarang berbicara tentang perjalanan selama
6 bulan bertugas di penjara Abu Ghraib.
Masih menurut Ruder, bagaimana satu ketika seorang anak laki-laki Iraq
berumur 6 tahun ditangkap dengan kejamnya. “Dia sangat ketakutan sekali”
kata Samuel Privant.”
“Kami kemudian menginterogasi dia. Kami siram dia dengan air, dan saya
ingat malam itu sangat dingin sekali, kemudian kami seret dia keluar,
saya merasa kasihan sekali, kami siram badannya dengan kotoran manusia,
dan kemudian kami kasih lihat dia kepada bapaknya yang juga sedang kami
tahan di tahanan tersebut.
Pada awalnya bapaknya tidak mau bicara tetapi kemudian bapak anak
tersebut luluh melihat anaknya disiksa demikian, dan dia menangis dia
bilang dia akan bicara apapun yang dia tahu.”
Suhab Badir Adim Albas, seorang wartawan TV Iraq, juga banyak mengetahui
tentang anak-anak yang disiksa oleh tentara koalisi di Abu Ghraib,
karena dia ditangkap oleh tentara Amerika ketika dia sedang meliput.
Albas mengatakan, dia dipenjara selama 74 hari di penjara Abu Ghraib.
“Saya ditempatkan di dekat penjara anak-anak, “ katanya.
Ada ratusan anak-anak disana. Pastinya, laki-laki dan perempuan di bawah
umur 13 tahun.. Dia mendengar seorang anak gadis berumur sekitar 12
tahun menangis. Satu malam, seorang tentara datang ke penjara anak gadis
tersebut, kemudian dia dipukuli.
“Dan saya mendengar si anak tersebut berteriak mereka menelanjangiku,
mereka menyirami air ke badanku, ” kemudian dia mendengar anak tersebut
menangis lebih menyedihkan lagi.
Dal ini membuat saya dan beberapa orang tahanan lain juga ikut menangis
mendengar tangisan anak gadis tersebut dan atas apa yang sedang terjadi
kepadanya.”
Albas juga menceritakan bagaimana seorang anak berumur 6 tahun dipukuli
dengan pentungan berulang-ulang sampai dia pingsan, kemudian penjaga
membawa bapaknya yang kepalanya ditutup dengan sarung, dan kemudian si
anak tersebut pingsan lagi.
Laporan selanjutnya memperlihatkan bukti-bukti dengan gambar-gambar, dan
rekaman video bagaimana seorang polisi militer memperkosa seorang
tahanan wanita, anak-anak diperkosa, tahanan laki-laki dipaksa
bermastrubasi dan penyiksaan.
“Ada beberapa hal yang paling mengerikan terjadi yang kalian tidak tahu.
Ada wanita-wanita (wanita Iraq yang ditahan) di dalam video tersebut,
ada seorang wanita yang menyampaikan pesan agar dia dibunuh saja. Karena
apa yang terjadi pada dirinya. Pada dasarnya apa yang terjadi dipenjara
tersebut terhadap para wanita dan anak-anak adalah pemerkosaan dan
penyiksaan.
Ada anak laki-laki di sodomi secara bergantian oleh para tentara di
depan orang tua anak-anak tersebut, dan itu direkam oleh mereka sendiri,
dan yang lebih mengerikan dari semua itu adalah suara anak tersebut
menjerit kesakitan. Itu yang dipunyai oleh pemerintah anda. (Amerika,
red), “ kutip Seymour Hersh.
Penyelidikan juga menemukan, bahwa sebagian anak-anak tersebut ditahan
oleh tentara Amerika dan sebagiannya lagi oleh tentara Inggris. Tentara
Inggris menahan anak-anak yang berasal dari Basra yang merupakan di
bawah kontrol dari Inggris. Organisasi Palang Merah Internasional
mengatakan bahwa tentara koalisi mempunyai 6 penjara yang menahan
anak-anak di Iraq.
Dan Palang Merah Internasional tak diijinkan untuk melihat satupun dari
penjara tersebut. Amnesty Internasional sangat marah dengan keadaan
tersebut, dan mengetahui bahwa terjadi pelangaran HAM terhadap anak-anak
Iraq. Yang mereka itu ditahan, disiksa, dan dibunuh.
Dan laporan diatas hanyalah baru segelintir dari sekian banyak laporan
kekejaman tentara koalisi di terhadap muslim di penjara Abu Ghraib Iraq
yang belum terungkap. (Tulisan ini hasil editan dari Randi Rhodes Show
tahun 2005)
(Sumber)
<
http://www.hidayatullah.com/read/22274/19/04/2012/“kami-siram-badannya-dengan-kotoran-manusia…”-.html>
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @seek_you @gray_side @maiky_bsx @alabatan @happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon @dilemma_man @
@yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador @shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @
@ryan_feelgood @michell @metropolichz @rich @Maure123 @ @ @ @
Comments
ada gitu nick / deleted user?
haaa.....