BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Lika Liku Gay-Married [Sharing&Hearing]

1606163656676

Comments

  • @peacelover : klo gw yg aktip nanya2 itu gerombolan nenek sihir plus kurcaci2nya aka sepupu2 n tante2 gw T_T klo nyokap sih mungkin karena da sedikit tau siapa gw (dulu jaman kuliah pernah ke geb nyimpen vcd gay :D) jadi ya adem2 aja kali ya :)
  • @dheeotherside: hadehh... itu nyokap2, wedalnya bagus yah ama anak cowo, kadang2 tauuu aja kelakuan anaknya walau udah disembunyiin macam sms2 sayang ama pacar boahahaha...
  • bener kata @peacelover, nyokap yg dorong dorong..sodara juga pada bawel mulut nya..terus mama ku juga bisa baca sifat aneh ku ternyata...aaaargh sudah lah yg penting sampai skrg gw tetap jaga rahasia / aib itu.. coz i luv my mom n fam
  • @metropolichz @peacelover
    @WYATB tuh udah married ya? tapi punya bf gitu kah?
    @dheeotherside gw jg masih 26thn, dan gw nikah sebulan setelah ultah gw yang ke 26
    nah tp ga pernah ada tuh dari keluarga ngeburu2in gw untuk nikah, malahan mereka pengen gw nikahnya umur 28-30 an aja..
    yang aktif mah sll temen2, ditempat kerja, itu yg bikin males
    eh kok ya namanya jodoh, ketemu orang yang dimata keluarga sudah sangat pas, jd mereka bilang "udah dapet yg pas jgn disia2kan, udah dijalani saja"

    ngomong2 ttg calon istri yang cocok, kita itu ga akan pernah tau/merasa cocok sebelum menjalaninya
    gw contohnya, dari pacaran sudah merasa sangat cocok, wah dia sepertinya sosok perempuan yg luar biasa

    tapi..ketika proses menjalani pernikahan itu, ada banyak hal yang diluar perkiraan kita, bahkan kadang berpikir, kok skrg begini padahal dulu ga begini, gitu2 lah
  • @tobleron sayaaaaaaaannggggggggg?
  • @tobleron: nanyain aku udah married apa blom bro? aku blm married bro, sempat bimbang jg mau jalani hub sm ce, tapi kayaknya enggak dulu. Banyak hal yg akhir2 ini malah mempertegas bhw married sm ce itu ribet, apalagi kalo tnyata dpt ce yg bener2 egois dan gak pake otak (cmn feelingnya doang yg diandalin), parah deh.. Kalo ttg pny anak masi dlm proses diomongin ama bf, tapi jg gak dlm waktu dekat ini pastinya.
  • @all sorry nih ya oot,klo bayi tabung itu prosesnya gmn ya,ribet ga? Trus di indo ada ga lembaga or organisasi yg menaunginya?
  • @dheeotherside Kalo Setau ku ya sperma kita di suntik kan ke perut cewe..Tgu deh, Kalo jadi seneng karna dah bayar puluhan juta, Kalo gagal ya Nyesek hilang uang,
    Tapi ada lagi yg mirip prosesnya tapi si C cewe harus diem gak melakukan aktivitas apa apa selama tiga bulan penuh..itu lebih murah cuma 5 juta an..namanya inseminasi Kalo gak salah
  • edited May 2012
    @metropolichz
    mas gmn perkembangan terapi km?
    ak doakan smg lekas jadi ya?
    ak ga sabar nih besok istri pulang long wiken..siap2 deh dada montokku penuh cupang lagi, hahaha
  • @wyatb

    Jika Bayi Tabung Menjadi Pilihan
    Sebagai salah satu teknik rekayasa reproduksi, program bayi tabung memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan. Apa sajakah itu? Anak adalah dambaan setiap pasangan suami istri (pasutri). Tapi faktanya, tak semua pasutri dapat dengan mudah memperoleh keturunan. Data menunjukkan, 11-15 persen pasutri usia subur mengalami kesulitan untuk memperoleh keturunan, baik karena kurang subur (subfertil) atau tidak subur (infertil).

    Kini, seiring makin majunya ilmu dan teknologi kedokteran, sebagian besar dari penyebab infertilitas (ketidaksuburan) telah dapat diatasi dengan pemberian obat atau operasi. Namun, sebagian kasus infertilitas lainnya ternyata perlu ditangani dengan teknik rekayasa reproduksi, misalnya inseminasi buatan, dan pembuahan buatan seperti tandur alih gamet intra-tuba, tandur alih zigot intra-tuba, tandur alih pronuklei intra-tuba, suntik spermatozoa intra-sitoplasma, dan fertilisasi in vitro. Nah, yang disebut terakhir (fertilisasi in vitro/FIV), lebih dikenal dengan sebutan bayi tabung. Ini merupakan salah satu teknik hilir pada penanganan infertilitas.

    Teknik ini dilakukan untuk memperbesar kemungkinan kehamilan pada pasutri yang telah menjalani pengobatan fertilitas lainnya, namun tidak berhasil atau tidak memungkinkan. Artinya, FIV merupakan muara dari penanganan infertilitas. Dalam FIV, spermatozoa suami dipertemukan dengan ovum (sel telur) istrinya di luar tubuh hingga tercapai pembuahan. Menurut Prof Dr Ichramsjah A Rachman SpOG(K), spesialis obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), kehamilan akan terjadi jika semua alat reproduksi berfungsi sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika salah satu alat reproduksi tidak berfungsi, misalnya saluran tuba sang istri mengalami penyumbatan sehingga menghalangi masuknya sperma, maka hal ini bisa menyebabkan sperma dan sel telur tidak bertemu. ''Jika ini yang terjadi, bagaimana bisa terjadi kehamilan. Nah, biasanya karena alasan ini pasutri memutuskan untuk mengikuti program ini (bayi tabung),'' kata Ichramsjah.

    Bertahap
    Program bayi tabung ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan pendaftaran diri oleh pasutri yang berminat mengikuti program ini. Pada tahap ini, peserta biasanya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Setelah itu, penanganan akan dilanjutkan oleh dokter spesialis dari tim FIV untuk menentukan waktu pelaksanaan program. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan awal terhadap pasutri, yang meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium. Untuk suami, pemeriksaan fisik meliputi perkembangan seksual dan ciri-ciri seks sekunder, pemeriksaan organ reproduksi lain, kemampuan ereksi, dan ejakulasi.

    Sedangkan untuk pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan darah dan urin lengkap untuk menilai ada tidaknya penyakit-penyakit yang bisa mempengaruhi keberhasilan program, misalnya saja penyakit kencing manis (diabetes mellitus), penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit ginjal, HIV (jika ada petunjuk ke arah itu), sindrom antifosfolipid, serta infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes, klamidia, mikoplasma). Sementara pemeriksaan pada pihak istri meliputi pemeriksaan perkembangan seksual (payudara dan sebaran rambut), pemeriksaan organ reproduksi, dan pemeriksaan laboratorium (sama seperti yang dilakukan suami). Pada pemeriksaan organ reproduksi, dokter biasanya akan dibantu oleh sejumlah alat canggih seperti ultrasonografi, histeroskopi, dan laparoskopi.

    Dengan alat-alat itu, tim dokter bisa melihat keadaan rahim, serta bentuk dan potensi saluran telur. Selain pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, istri juga menjalani pemantauan ovulasi. Setelah semua tahap awal selesai dan tidak ditemukan kelainan, maka pasutri ini siap menjalani tahap berikutnya, yaitu mempertemukan sel telur dan sperma dengan menggunakan cawan biakan dibantu mikroskop khusus. Ini semua dilakukan di laboratorium dengan pengawasan yang ketat, sampai terjadinya pembuahan dan perkembangan awal embrio. Pengawasan yang ketat itu dilakukan agar embrio yang masih sensitif tersebut terjaga dari segala macam bentuk gangguan, misalnya saja bau cat, parfum, atau lainnya. Seperti dijelaskan oleh dokter HR Nurhidayat Kusuma SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Jaya, Jakarta Selatan, sel telur yang sudah dibuahi dibiarkan 2-3 hari dalam pengeram (inkubator) agar membelah diri menjadi 4-8 sel. Setelah itu, embrio dimasukkan ke dalam rahim, dan proses perkembangan embrio selanjutnya berlangsung seperti kehamilan biasa. Program bayi tabung sebagai salah satu teknik rekayasa reproduksi memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan.

    Hal ini tentu patut dipertimbangkan oleh pasutri yang menginginkan anak dan berniat mengikuti program ini. Keunggulan program bayi tabung adalah dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasutri yang sebelumnya menjalani pengobatan infertilitas biasa, namun tidak pernah membuahkan hasil. Sedangkan kelemahan dari program ini adalah tingkat keberhasilannya yang belum mencapai 100 persen. Di Indonesia misalnya, tingkat keberhasilan tertinggi program bayi tabung dicapai oleh Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, yaitu 50 persen. Sedangkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencapai 30-40 persen. Kelemahan lainnya adalah, rentang waktu untuk mengikuti program ini cukup lama dan memerlukan biaya yang mahal, berkisar antara 35 juta rupiah - 40 juta rupiah. Satu hal lagi, program ini sering kali tak bisa sekali jadi, sehingga perlu diulang. Selain di Jakarta, program bayi tabung juga sudah bisa dilakukan di beberapa kota lain di Indonesia misalnya, Surabaya (RS Budi Mulya dan RS Dr Soetomo), juga Semarang, dan Yogyakarta. ( mg04 )

    Republika, Minggu, 04 Juli 2004
  • Haha gw kira tulisan tobi sendiri..ternyata republika
  • @tobleron gw pernah tuh, cek kesuburan di lab, gw rada kesel jg ma pegawai labnya, main suruh coli aja di toilet,dah sempit,closet jongkok, deket ma ruang tunggu pasien.
    Il feel gt,jadi gw bilang ga jadi, komlain ma bos lab,baru sorenya ditelpon suruh coli lagi di kamar khusus. Diwadahi tube dicek, oke
  • @metropolis, gw dah ikut proses pertama, senggama berencana. Gw jauh dari jogja4 jam, jadi gw rencanain ml ma istri pagi sebelum travel dateng jemput

    Tapi ya gt deh, kontol gw ga bisa ngaceng, gara2 dikejar dealine. Istri gw marah2 krn dah siap ke sarjito.

    Akhirnya gw pending. Siangnya gw brangkat biar ntar malem ml dijogja aja, langsung ke rumah sakit. Gw nginep di novotel, eh di lift gw bareng ma pak joop ave, ada urusan bisnis di jogja.

    Ml pagi, langsung toeng, ngaceng, di cek ke dokter dah masuk tapi ada pelengketan.
  • @metropolis, terapi kedua inseminasi memasukan sperma ke kandungan istri
    Baru bayi tabung
  • tobleron wrote: »
    @metropolichz @peacelover
    @WYATB tuh udah married ya? tapi punya bf gitu kah?
    @dheeotherside gw jg masih 26thn, dan gw nikah sebulan setelah ultah gw yang ke 26


    ngomong2 ttg calon istri yang cocok, kita itu ga akan pernah tau/merasa cocok sebelum menjalaninya
    gw contohnya, dari pacaran sudah merasa sangat cocok, wah dia sepertinya sosok perempuan yg luar biasa

    tapi..ketika proses menjalani pernikahan itu, ada banyak hal yang diluar perkiraan kita, bahkan kadang berpikir, kok skrg begini padahal dulu ga begini, gitu2 lah

    pas pacaran yg ditampilin yg bagus2 aja;...sama kan...

    udh brasa begini;..brasa penipuan juga dongg....

Sign In or Register to comment.