Pria akan Punah Akibat Kromosom Y Kian Menyusut?
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
img
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Dibandingkan ratusan juta tahun lalu, jumlah kromosom Y atau disebut juga kromosom laki-laki makin menyusut dan dikhawatirkan habis dalam waktu ratusan tahun mendatang. Apakah dengan demikian pada suatu saat nanti laki-laki akan punah?
Ilmu pengetahuan mengenal kromosom X sebagai kromosom perempuan dan kromosom Y sebagai kromosom laki-laki. Perempuan memiliki pasangan kromosom XX dan laki-laki memiliki pasangan kromosom XY, meski ada juga kelainan genetik yang membuat orang punya 3 kromosom misalnya XXY sehingga tidak jelas jenis kelaminnya.
Satu hal yang hingga kini selalu menjadi pertanyaan para ahli adalah, mengapa tidak pernah ada pasangan kromosom YY pada laki-laki padahal ada pasangan kromosom XX pada perempuan? Para ahli mengatakan, saat ini jumlah kromosom Y pada laki-laki memang menyusut dibanding ratusan juta tahun silam.
Menurut sebuah penelitian, proses evolusi yang terjadi pada manusia membuat kromosom Y pada laki-laki makin menyusut. Sebagai perbandingan, diperkirakan jumlah kromosom Y saat ini hanya 3 persen dibandingkan dengan 200 juta hingga 300 juta tahun silam.
Tiap sel dalam tubuh manusia memiliki 2 kromosom dan sepaket DNA (deoxyribo nucleic acid) yang isinya adalah informasi genetik. Ketika sel tersebut membelah diri, pasangan kromosom itu akan saling bertukar informasi genetik lewat sebuah proses rekombinasi yang diibaratkan seperti mengacak 2 pak kartu remi lalu membaginya lagi menjadi 2 pak.
Namun berbeda dari 45 kromosom lain dalam tubuh manusia, kromosom Y tidak memiliki informasi genetik apapun di dalamnya. Akibatnya dalam proses rekombinasi, kromosom Y tidak pernah mendapatkan pasangan yang sesuai dan selalu dipasangkan dengan kromosom X.
"Kromosom Y tidak punya kesempatan untuk bertahan, sebab tidak pernah ada 2 kromosom Y dalam satu sel," kata Jennifer Hughes, seorang ahli genetika dari Whitehead Institute di Cambridge, Massachussets seperti dikutip dari Livescience, Kamis (23/2/2012).
Namun untungnya, sebuah penelitian terbaru pada kera Makaka (macaque) memastikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari penyusutan jumlah kromosom Y. Dalam beberapa ratus tahun terakhir memang terjadi penyusutan, namun dipastikan tidak akan habis sama sekali.
Spesies kera yang diperkirakan mulai berpisah dari garis kekerabatan dengan manusia sejak 6 juta tahun silam ini dilaporkan juga mengalami penyusutan kromosom Y. Penyusutan pada kera terjadi lebih cepat, namun kenyataannya spesies ini masih memiliki jenis kelamin jantan dan betina hingga saat ini.
Kesimpulan sementara yang ditarik para ahli adalah, ancaman kepunahan jenis kelamin laki-laki terlalu dibesar-besarkan. Penyusutan jumlah kromosom Y memang terjadi dengan sangat pesat pada beberapa ratus tahun pertama, namun setelah itu akan stabil dan tidak akan mungkin pernah habis.
(up/ir)
.................
Satu dari 10 Orang di AS Ragukan Siapa Ayah Kandungnya
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
img
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Jauh lebih mudah mengidentifikasi ibu kandung, sebab kadang-kadang status ayah kandung hanya bisa diketahui lewat tes DNA. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 orang merasa butuh melakukan tes tersebut karena meragukan siapa ayah kandungnya.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Inspire Research, 12 persen laki-laki dewasa di Amerika Serikat tidak yakin bahwa ayah yang mengasuhnya benar-benar ayah kandungnya. Sementara di kelompok perempuan, 10 persen responden merasakan keraguan yang sama.
Sebanyak 20 persen responden dari semua jenis kelamin mengaku mempertanyakan hal itu karena pernah ditanyai oleh kerabat lain, lalu ikut kepikiran. Sebagian lagi mempertanyakan karena merasa butuh tahu, jika sewaktu-waktu terjadi masalah dalam rumah tangga misalnya orangtua bercerai.
Karena survei ini didanai oleh perusahaan alat tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), maka para responden juga ditanyai seberapa pentingnya tes DNA. Sebagian besar menganggapnya penting, sebab tes tersebut adalah satu-satunya cara untuk memastikan siapa ayah kandungnya.
Survei yang dilakukan pada Desember 2011 ini didanai oleh Identigene, perusahaan alat tes DNA asal Utah yang telah menjual lebih dari 1,5 juta produknya sejak 2008. Jumlah responden yang dilibatkan cukup banyak, yakni mencapai 1.039 orang.
Meski demikian, sebagian ahli memperkirakan sebagian besar dari keragu-raguan itu tidak akan terbukti saat dilakukan tes DNA. Setidaknya, jumlah orang yang salah asuh karena tidak diasuh oleh ayah biologisnya sendiri jauh lebih sedikit daripada jumlah orang yang mengkhawatirkannya.
Di negara barat, diperkirakan hanya 1-4 persen orang dari seluruh populasi yang diasuh bukan oleh ayah kandung akibat kesalahan mengidentifikasi ayah biologis. Angkanya di Amerika Serikat diperkirakan berkisar 2-4 persen, atau 2 kali lebih banyak dari Eropa.
"Amerika Serikat lebih tinggi karena banyak orang tinggal bersama tanpa ikatan dan banyak perceraian. Dengan kata lain, banyak anak lahir di luar nikah," kata Prof Michael Gilding dari Swinburne Institute, seperti dikutip dari MSNBC, Rabu (8/2/2012).
(up/ir)
............
Olahraga 20 Menit Sudah Bisa Mengubah Struktur DNA
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
img
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Bagi sebagian orang, yang dirasakan usai berolahraga hanya rasa lelah dan mungkin agak lapar karena sebagian kalori di tubuhnya terbakar. Padahal tidak sesederhana itu, olahraga selama 20 menit sudah cukup untuk mengubah struktur DNA.
DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid merupakan salah satu komponen di dalam sel tubuh yang berisi informasi genetik. Fungsinya adalah mengatur fungsi dari seluruh gen yang ada di dalam tubuh manusia, termasuk untuk mengaktifkan dan memacu kerjanya.
Beberapa gen yang kerjanya dipengaruhi oleh struktur DNA antara lain gen-gen yang berhubungan dengan sistem metabolisme. Perbedaan gen pada sistem metabolisme membuat sebagian orang susah gemuk, sementara yang lain justru tidak pernah bisa kurus.
Menurut penelitian para ahli dari Karolinska Institute di Stockholm, aktivitas fisik yang dilakukan saat olahraga bisa memicu perubahan DNA dalam gen-gen di sistem metabolisme. Tidak butuh berbulan-bulan untuk mengubahnya, cukup 20 menit berolahraga maka strukturnya sudah berbeda.
Perubahan struktur DNA yang terjadi usai berolahraga itu berdampak pada sistem metabolisme energi. Proses pembakaran energi menjadi lebih efisien, sehingga jumlah kalori yang terbakar bisa lebih besar meski tubuh tidak cepat merasakan lelah.
"Kita sering mengatakan, kita adalah apa yang kita makan. Baiklah, otot kita juga beradaptasi dengan apa yang kita lakukan. Jika tidak digunakan, otot akan kehilangan mekanisme tertentu yang dimilikinya," kata Prof Juleen Zierath yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (7/3/2012).
Namun menurut Prof Zierath, perubahan struktur DNA secepat itu tidak akan terjadi hanya dengan olahraga ringan saja. Olahraga yang bisa mengubah DNA dalam 20 menit harus cukup berat untuk membuat napas seseorang tersengal-sengal hingga susah diajak bicara.
(up/ir)
...........
Tingkat Empati Seseorang Dipengaruhi Gen
Adelia Ratnadita - detikHealth
img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Perilaku sosial seseorang bisa menunjukkan seberapa besar tingkat empatinya (perasaan memahami orang lain). Dan orang-orang yang memiliki gen prososial adalah orang-orang yang tingkat empatinya tinggi. Seperti apa gen-gen yang bikin orang punya tingkat empati yang tinggi.
Berdasakan hasil penelitian orang dengan gen prososial menunjukkan sikap lebih peduli dengan perilaku nonverbal seperti anggukan kepala, tersenyum dan kontak mata, sambil mendengarkan orang yang dicintai menceritakan sesuatu.
Orang dengan gen prososial juga dinilai sebagai orang yang lebih berempati pada orang asing yang mengawasi mereka selama 20 detik. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Hasil penelitian kami menunjukkan sedikit variasi genetik mungkin memiliki dampak yang nyata pada perilaku di masyarakat," kata Aleksandr Kogan dari University of Toronto, dalam rilis berita seperti dilansir dari WebMD, Selasa (15/11/2011).
Sebanyak 23 pasangan romantis diamati tingkat empatinya ketika mendengarkan pasangannya bercerita. Sebelum direkam, setiap peserta diuji untuk gen tertentu yang terkait dengan oksitosin. Oksitosin adalah hormon yang memainkan peran dalam sosialisasi, ikatan pribadi, dan perilaku maternal. Hormon tersebut sering disebut sebagai hormon cinta.
Hasil penelitian sebelumnya telah menunjukkan:
1. Orang dengan dua salinan dari versi G dari gen, cenderung lebih prososial dan berperilaku dengan cara yang dapat menyenangkan orang lain.
2. Orang dengan versi A dari gen, cenderung memiliki tingkat yang rendah dari empati dan memiliki risiko tinggi autisme.
Kemudian dilakukan juga penelitian pada kelompok orang asing yang berjumlah 116 orang. Kelompok ini diminta menonton 20 klip video bisu dan diberi nilai seberapa baik ia mendengarkannya, dapat dipercaya dan kepeduliannya yang didasarkan pada bahasa tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Orang dengan variasi genetik GG dinilai lebih empati dibandingkan dengan orang-orang dengan variasi lainnya.
2. Enam dari 10 orang yang dinilai oleh pemirsa sebagai yang paling empati membawa variasi genetik GG.
3. Sedangkan 9 dari 10 orang yang dinilai sebagai empati yang rendah setidaknya memiliki variasi genetik A.
Sungguh menakjubkan bahwa kelompok yang menonton tersebut dapat sangat akurat menilai tingkat empati seseorang sesuai dengan gen yang dipunyai orang yang ditonton tersebut.
"Hal tersebut masuk akal bahwa sebuah gen penting untuk pengolahan perilaku sosial. Hasil studi lain telah menunjukkan bahwa, orang yang secara baik menilai orang berdasarkan kesan pertama benar-benar sesuai," kata Sarina Rodrigues Saturn, PhD, asisten profesor psikologi di Oregon State University.
Para peneliti mengatakan hasil penelitian menunjukkan perbedaan pada gen reseptor oksitosin dapat mempengaruhi perilaku sosial. Orang-orang tanpa versi gen prososial mungkin lebih perlu untuk dilakukan pendekatan agar lebih menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
"Memang tidak mungkin jika memperbaiki orang-orang yang menunjukkan sifat-sifat sosial yang kurang baik. Tetapi dapat diketahui mereka mengatasi suatu sifat yang dipengaruhi oleh variasi genetik. Dalam mengahdapi orang-orang dengan sikap sosial yang kurang baik mungkin perlu pemahaman dan dorongan yang lebih," kata Satu
(ir/ir)
...............
...............
@Ambigu @boljugg @samme @hottie_chaser @tobleron @ksatriajujur @marmoet99 @furion @rhyuuga @ghaniprijatna @Rez1 @008spermax @senobsr @andre @Irawan01 @LED @alex1982 @samme @bondi @happylanderz @devano_mahiswara @blueguy86 @createsometrouble @Adhrii @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @tommywebby
...........
Comments
btw, kaum lesbi bakal seneng banget nih denger berita kayak ginian...hehehe
"para ahli bingung karena tidak ada kombinasi kromosom YY?"
ada yg paham gak? KROMOSOM Y hanya ada di sperma kalo YY maksudnya sperma bergabung sperma menjadi manusia gitu?
Peneliti nih aneh2 aja dah!
Logika gue gini jumlah manusia itu semakin banyak kok bisa jumlah kromosom Y makin dikit? Laki-laki tiap hari memproduksi jutaan sperma dan setengah dari sperma itu membawa Kromosom Y! Ckckck
cewe aja menghasilkan sel telur tiap bulan yang membawa kromosom X.
@boljugg
Andaikan Dia menciptakan 1 type lagi pada manusia apa yg terjadi yaa...dan seperti apa....hmmm...
Adam (Cowok x,y)
hawa diciptakan dari tulang rusuk adam jadi (cewek x,x)
kalo diciptain satu lagi jadi apa yaa (manusia super manly ? y,y)
hahahaha
itu ngena banget tuh yg gen prososial.....emang bener kalo dibilang lebih peduli dengan sikap nonverbal seperti anggukan kepala, tersenyum, kontak mata
tapi agak ambigu pas dibilang mendengarkan dengan seksama org yg dicintai...
Bukannya empati itu ke setiap orang....?nggak pake milih2 harusnya, kan dia bilang udah ada dalam gennya...jadi harusnya otomatis active ke tiap orang dong...?-,-a hmmm....atau maksud dia dalam kasus itu saat mendengarkan orang yg di cintai....???ambigu dah.....-,-a
btw masih marah sama Toby ya om??
#bawain seikat mawar untukboljugg sbg tanda maaf
[img][/img]
semoga manusia sampai kiamat tidak akan berubah, kecuali kalau manusianya bermutasi, mutasi jadi super hero tidak masalah, tapi kalau bermutasi jadi "hermaprodit murni"?.... hehehehe tidak kebayang nantinya dunia
gw gk marah (lagi ) ama kamu;
lagian kamu makin freak aja;
trit nya pajak la kok ada kata2 cinta segala;....apa kata tetangga?...apa kata dunia..?
ya kalo di kasi si;..gw pengin aja nikah ama kamu;..or ama irawan;..or ama Dudu yg ganteng itu...(separah itu cintamu kepada nya?)...
biar urusannya nggk makin ribet....
tapi kt nya kalo nggk ribet nggk asik..
have a nice day ya...
@ambigu manusia dengan kromosom sex YY karena sperma itu tidak bisa membuahi sperma. Itukan pelajaran ipa gue waktu smp dan sma.
Andai boleh nanya ama penulisnya gue mau tanya pertanyaan2 gue diatas.
ini bukan masalah hal sperma...tapi basic komposisi cewek sama cowok...
cewek itu x,x
cowok itu x,y
kalo yg x,x,y itu kan semacem gabungan keduanya...yg gw inget itu dia bisa berkelamin cowok tapi punya payudra...dan mungkin yang kelamin ganda juga punya kromoson begini...?
yg gw imajinasikan disini itu bagaimana kalo ada 1 lagi tipe manusia dengan basic komposisi y,y ....gitu.....
dalam ilmu science mungkin aja bisa direkayasa....
toh tanpa adanya sperma pun manusia bisa kok merekayasa membuat embrio pake kloning....tinggal pisahin aja inti sel lain terus masukin ke ovum... walaaa ...jadi embrio... tapi ya itu kelemahannya sifat embrionya sama kayak induk inti selnya...lagipula moralnya perlu dipertanyakan...etis atau tidak...???
individu atau manusia mutlak perlu kromosom X.
yup...
kan namanya juga berfantasi....hehehe
seandainya dulu Dia menciptakan satu lagi jenis gender manusia....bakal kayak apa tuh....hehe