International Day Against Homophobia Dan/Atau IDAHO yang dapat dimaknai sebagai HARI PERINGATAN INTERNASIONAL MELAWAN HOMOPHOBIA.
HOMOPHOBIA sendiri adalah suatu sebutan bagi orang atau kelompok yang “PHOBIA” atau takut atau benci atau memiliki sikap sinistik terhadap para homoseks yang dilandasi oleh beragam alasan, mulai dari alasan dogma agama yang masih dimaknai sangat sempit dalam memandang homoseksualitas sebagai “KUTUKAN TUHAN” hingga alasan-alasan yang sebenarnya lebih bersifat “IKUT IKUTAN” karena dirinya takut dituduh sebagai homo apabila tak ikut menjadi homophobic.
IDAHO untuk pertama kalinya diperingati pada 17 Mei 1990 sebagai sebuah wujud syukur kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender-Transseksual, Interseks & Queer (LGBTIQ) bersama masyarakat internasional yang pula menentang kesemena-menaan terhadap kelompok LGBTIQ.
Pada hari itu, World Health Organization (WHO)- Badan Kesehatan Internasional dengan beragam penelitian dan uji materi yang cukup panjang, secara resmi menyatakan bahwa:
“HOMOSEKSUALITAS DIHAPUSKAN DARI DAFTAR KLASIFIKASI INTERNASIONAL UNTUK DAFTAR PENYAKIT ATAU GANGGUAN KEJIWAAN”
yang melengkapi sekaligus diikuti dengan diterbitkannya:
ASOSIASI PSIKIATER AMERIKA SERIKAT pada tahun 1972 telah menyatakan bahwa: HOMOSEKSUALITAS HARUS DIKELUARKAN DARI KATEGORI GANGGUAN/KERUSAKAN MENTAL
Para ahli kejiwaan diIndonesia, yang diperkuat oleh DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA sebagai otoritas tertinggi pengesahan sistem kesehatan negara Indonesia, SUDAH TIDAK LAGI MENCANTUMKAN HOMOSEKSUALITAS SEBAGAI BAGIAN DARI PENYAKIT KEJIWAAN pada dokumen resmi negara yang bernama: PEDOMAN PENGGOLONGAN DAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA KE-03 TAHUN 1993.
yang tentu saja disambut dengan sejuta rasa syukur oleh kelompok LGBTIQ diseluruh dunia, yang sebelumnya telah lama DISTIGMA sebagai manusia-manusia yang jiwanya terganggu karena memiliki ketertarikan seksual kepada sesama jenisnya.
DiIndonesia sendiri, peringatan IDAHO PERTAMA DIINDONESIA digagas oleh ARUS PELANGI, sebuah FEDERASI KOMUNITAS-KOMUNITAS LESBIAN, GAY, BISEXUAL, TRANSEXUAL, TRANSGENDER dan INTERSEX INDONESIA pada 17 Mei 2008 dengan serangkaian kegiatan dan aksi damai yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia - Jakarta.
Dalam kesepakatan ahli seksualitas secara internasional, kemudian disepakati bahwa HETEROSEKSUAL (Ketertarikan Seksual Kepada Lawan Jenis) BUKANLAH SEBAGAI ORIENTASI SEKSUAL (ketertarikan seksual) YANG ABSOLUD TUNGGAL.
Dalam metodelogi seksualitas kemudian disepakati bahwa orientasi seksual selain heteroseksual adalah:
HOMOSEKSUAL
Ketertarikan Seksual Kepada Sesama Jenis, LELAKI kepada SESAMA LELAKI (Gay) dan/atau PEREMPUAN kepada SESAMA PEREMPUAN (Lesbian)
BISEKSUAL
Ketertarikan Seksual Kepada Lawan Jenis Juga Kepada Sesama Jenis, LELAKI Kepada SESAMA LELAKI Dan Juga Kepada PEREMPUAN dan/atau PEREMPUAN Kepada SESAMA PEREMPUAN Dan Juga Kepada LELAKI.
meski pada kenyataannya hingga detik ini tak pernah bisa mencerahkan para penebar kebencian untuk dapat secara terbuka menerima keberadaan homoseksual sebagai bagian dari keberagaman karya cipta Tuhan YME yang sebijaksananya patut dihormati.
Mari MERAYAKAN KEBERAGAMAN…