BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

kisah kasih di sekolah *update 11112012*

2456725

Comments

  • Keren ceritanya .. Semoga dilanjut dan ga sampe digantung2 ..
  • bahasanya ringan, pas, enak lah dibaca. Ceritanya juga menarik :)

    lanjuuuut!
  • wah bakal jd cerita yg bikin emosi naik turun nih, soalnya berhubungan dgn "persahabatan" sih, mohon dilanjutkan :)
  • @ all : terima kasih yah udah mau sempetin waktu buat baca.. Janji deh gak bakal digantung.. Semoga bisa kelar dalam 1 bulan. Nanti malam gw update lagi yah.. Mau update sekarang. Temen bentar lagi jemput.. Kejutan dan konflik kayanya masih lama deh, soalnya cerita ini masih awal. Kebanyakan disini buat pengenalan karakter tujuannya.
  • ka @jockoni uasnya gimana ka? sukses?
    ga sabar nunggu updatenya kakak
  • @danu_dwi suksess donggg.. Ni updatenya di bawah.. Smoga terhibur.. :D
  • EKSKUL

    Gak terasa sekolah sudah berjalan dua minggu. Di akhir minggu ini aku memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi anggota di salah satu ekskul.

    "Lu pain sih ikutan repelam, kaya gak ada ekskul yang laen aja" kata mario berang

    "Ah, bodo amatan, lu ikut atw gak ikut gw tetep ikut" kataku gak kalah sengit

    "Lu tuh yah, dikasih tau gak pernah mau denger, repelam itu butuh fisik kuat, tar kalo lu kenapa2 gmna?, apa lagi klo pendakian, ego individual bakal muncul, siapa yg bakal nolongin lu" kata mario mencoba membujuk

    "Soal fisik gw bisa latihan, justru fisik gw yg lemah gini, gw mau bentuk jadi kuat...".."Klo ego individual mereka, itu gak bakal nyusahin gw, cz klo ada pendakian, gw udah dengan fisik yang kuat".."lu fikir gw orang gila, yang naek gunung gak pake persiapan" jawabku ke mario berang sambil meninggalkannya menuju kelasku

    Aku betul2 bingung ma mario, kenapa dia mati2an melarangku masuk ke repelam, aku bukan adiknya. Jangan larang2 kaya gini. Aku gak suka.

    Beda sekali ma rega, dia ngedukung banget, malah dia mo ikutan masuk juga, tapi sayang, jadwal latihan ma pertandingan taekwondonya udah padat. Belum lagi kewajiban dia disekolah. Pasti waktunya gak banyak. Gak bisa diharapkan sama sekali untuk bisa gabung di repelam.

    Saat ini waktu istirahat pertama. Aku sedang berjalan di lorong sekolah lantai dasar, bukan untuk ke kantin menyusul rega, tapi ke sekret Repelam untuk mendaftarkan diri.

    "Ka, maaf.. Apa pendaftaran untuk anggota baru repelam masih dibuka" tanyaku ke kaka kelas cowo berambut gimbal.

    "Oh, masih.. Emg lu mau daftar" katanya sambil melihat penampilanku tajam.

    "Iyaah.. Gw mauu ka" kata ku

    "Lu yakin" katanya lagi, dengan tatapan yang masih menelanjangi penampilanku

    "Iyaah.. Emg kenapa?" Tanyaku mulai kesal dengan sikapnya

    "Gpp sih, cuma yakinin lu aja, repelam ini bukan ekskul main2, lu harus siap survive dimanapun, dan kayanya lu harus banyak ikut latihan fisik kalo lu mau survive disini" terang kaka kribo, yang sekarang sudah mulai ramah.

    "Itu udah gw pikirin kok, gak mungkin juga kalo masuk ekskul gak tau apa yang harus dipersiapin" kataku

    "Ooh, bagus klo lu udh paham.. Yodah ini formulirnya, lu isi dulu.. Trus balikin bsok, skalian foto 2x3 2 lbr.." Katanya sambil menyerahkan formulir.... "Oiia... Nama lu siapa?" Lanjutnya

    "Tonii.. Klo nama lu ka"

    "Panji, tapi anak2 manggil gw kribo, panggil kribo aja, gak usah pake kaka" katanya sambil senyum ramah

    "Ooh gitu" kata ku mengiyakan

    "Oke ka.. Ehh.. Kriboo.. Gw isi dulu yah, bsok gw balikin formulir skalian fotonya" kataku sambil keluar sekret repelam

    "Tap.. Tap.." Langkahku keluar dari ruangan itu, ketika keluar sekret, tiba-tiba ada tangan yang menarikku ke arah toilet dekat kantin. Ternyata mario.. Mau apa dia narik sekasar ini.

    "Apaan sih yo, sakit begoo" kataku sambil melepas lenganku yang ditariknya

    "Lu beneran jadi daftar.. Lu gak sadar klo lu barusan baru anter nyawa lu ke gunung" kata mario sengit

    "Kan udah gw bilang.. Gw sadar ini butuh latihan.. Lagian klo ada pendakian pasti ada persiapan fisik dulu.. Gak usah berlebihan" kataku sengit

    "Lu... Tuuuhhh.. Guee...." Kata mario dengan jempol dan 4 jarinya tangan kanannya menekan pipiku keras.

    "Aww.. Sakit yoo.. Apa-apaan sih lu" kataku sambil menepis tangannya.

    Disaat itu rega sedang dari arah kantin dan melihat kami.

    "Woiii.... Mau apaa lu" kata rega berteriak sambil lari ke arah kami

    "Aah.. Biang reseeh" kata mario sambil meninggalkanku

    "Lu diapain ma mario" kata rega yang kini sudah ada di hadapanku.

    "Ga di apa2in.. Cuma becanda.. Biasa dia mah" kata ku sekenanya

    "Becandanya keterlaluan, pipi lu ampe merah bebekas gini" kata rega sambil menunjuk pipi ku.

    "Udah selesai lu makannya? baru gw mau samperin" kataku mencoba mengalihkan

    "Udah... Lagian 5 menit lagi mau masuk.. Mau makan apa lu.. Mending ke kelas aja yuk" kata rega

    Akhirnya kami kembali ke kelas. Aku benar2 takut atas sikap mario barusan. Kenapa dia jadi kasar gitu, dia terlalu menganggapku adiknya, jadi over act jatuhnya. Aku kan temannya. Jelas aku bisa lebih jaga diri.

    "Teettt...teetttt..." Bel pulang sudah berbunyi. Istirahat kedua aku gak lihat mario, entah dia dimana sama genk nongkrongnya yang 5 orang itu. Dia cuma sms, klo pulang nanti bareng.

    "Lu balik ama mario?" kata rega saat keluar kelas.

    "Iyah.. Tadi dia sms, udah diparkiran" kataku sambil menuruni tangga

    "Gak ngeri pulang ma dia, tadi aja kasar banget ma lu" kata rega

    "Hahhaa.. Kasar apanya.. Becanda kalii.. apa yang dilihat gak selalu seperti yang disangka kan"

    "Ooh, yodah, ati2 lu baliknya.. Tar malem jam 7 gw kerumah lu yah.. Bete dirumah" kata rega

    "Okeeh.. Gw tunggu" kataku sambil berjalan ke arah mario.

    Tidak lama kemudian rega sudah siap dengan motornya, dan pamit dengan membunyikan klakson saat lewat dihadapan aku dan mario.

    "Ton.. Yg tdi istirahat sorry yah.. Gw gak maksud kasar kok.. Gw cuma khawatir" kata mario

    "Gak apa2.. Gw seneng kok, kan itu artinya lu sayang ma temen lu"..."Yuk pulangg" kataku tersenyum memaafkan

    Ya Tuhan.. Terima kasih, Engkau telah memberikan aku cinta dan kasih dalam persahabatan kami. Sehingga kami bisa saling menjaga satu dengan yang lain. Sungguh sebutan "Maha Baik" hanya pantas untukMu
  • PETUALANGAN MALAM BERSAMA REGA

    "Ton.. gw jam 5an deh kerumah lunya" from rega

    "Siapp.. Dateng aja.. Gw gak kemana2 kok" msg sent

    Rega jadi juga maen ke rumah, dikira tadi becanda. Dia kan belum pernah nganter ke rumah, yang dia tau cuma rumah ku 1 komplek ama rumah tantenya. Paling dia nanti nanya tantenya yang ketua RT itu.

    "Toniii.. Ada temanmuu datangg" teriak ibu memanggilku.

    "Iyah buu.. Suruh masuk aja dulu, aku turun sekarang" kataku sambil menyusuri tangga kayu rumahku

    Di ruang tamu, terlihat rega yang rapih banget, dengan jeans hitam panjang, di padu kemeja merah kotak2 lengan panjang.

    "Gaa.. Rapih bgt.. Yuk dikamar ajaa" kataku kaget melihat rega yang rapih, sedang aku hanya jeans pendek sobek dan kaos putih polos.

    "Kita keluar aja yukk... Ke Plaza Senayan.." kata rega

    "Ohh.. Yodah,, gw ganti baju dulu.. Lu tunggu bentar" kataku

    "Okee.. Agak cepet yaa"

    Aku bertemu dengan ibu yang sedang membawa baki berisi minuman ketika aku ingin menaiki tangga menuju kamarku.

    "Buat siapa bu" kataku tiba2 menghentikan langkah

    "Untuk temanmu lah.. Untuk siapa lagi" kata ibu

    "Ooh,, oiya bu, aku mau langsung pergi ama dy abis ganti baju"

    "Mau kemana? Jangan malem2 loh pulangnya"

    "Ke senayan buu, yaaah..Paling jam 11 deh udh dirumah" kataku menyeringai

    "Awas yah klo lewat jam 11" kata ibu mengancam

    "Siappp komandan" kataku sambil naik tangga menuju kamar

    Dikamar aku mengganti pakaianku dengan celana jeans biru, dan kaos hitam polos dengan kemeja merah kotak2 sebagai pelapis luaran.

    Di ruang tamu ternyata ibu menemani rega mengobrol. Ibuku memang super, dia bisa menjadi ibu dan bisa menjadi teman yang asik.

    "Berangkat sekarang?" Tanyaku ke rega memastikan

    "Iyah sekarang aja yukk" jawab rega

    "Minumannya di abisin dulu dek rega" kata ibu

    "Eh, iyah tante.." Kata rega sambil mengambil sirup yang disediakan ibu.. "Makasih yah tante, sirupnya enak" lanjut rega

    "Iyah... Kalian jangan pulang malem2 loh, tar ada razia kendaraan..." "Kalian kan blom ada yang punya SIM" kata ibu menasehati

    "SIM aku udh punya lengkap kok tante, aku punya 2 KTP yang satunya 2 tahun lebih tua" jawab rega menjelaskan

    "Oalaahh... Umur kok di maenin.. Yasudah, kalian hati2 yahh" kata ibu

    "Yasudah, aku pamit yah bu" kataku sambil mengajak rega meninggalkan rumah.

    "Iyah hati-hati" jawab ibu

    Dipekarangan rumah

    "Motornya mana ga?" Tanyaku saat gak melihat motornya rega

    "Gw parkir diluar tuh" jawab rega sambil menunjuk Baleno hitam di depan rumahku

    "Lu bawa mobil?... Emang bisa nyetir?"

    "Gakk.. Gw dorong tadi ampe sini..".."Udahlah cepet, tar macett" kata rega sambil menarik tanganku

    "Blamp.. Blamp" pintu mobil tertutup, kini kami ada didalamnya. Lalu rega menghidupkan mesin dan berangkat.

    "Lu mau beli apaan sih emang,, jauh amat dari utara ke selatan.. Emg di gading gak ada apa?" Tanyaku

    "Maen doank, sekali2 cari suasana yang beda donk" kata rega sambil tetap menyetir

    "Oo... Iya juga sih,, sekali2 suasana baru"

    "Btw kita kaya lagi pacaran, pake kemeja kembaran di malem minggu" kata rega tiba-tiba setelah beberapa saat terdiam

    "Haah.. Iyah.. Gak nyadar gw..hahhaha.. Gimana dong?" Tanyaku khawatir rega terganggu dengan situasi ini

    "Hahahaa.. Ya gak gimana-gimana..cuek ajalahh" kata rega santai

    Selanjutnya kami lebih banyak menyenandungkan lagu yang diputar radio Prambors bersama-sama

    Jam 7 malam kami sampai di Plaza Senayan. Ini pertama kali aku menginjakkan ke Plaza tersebut. Sempat kaget melihat depan Plaza Senayan masih rawa-rawa dan empang.

    Setelah mencari parkir yang sedikit sulit, kini kami sudah didalam area Plaza. Tidak ada barang yang bisa dibeli disini, hampir semua yang ada disini adalah brand internasional. Kami hanya bisa makan di pizza hut yang ada di Foodhall Sogo.

    Tidak terasa sudah sekitar 1,5 jam kami ada di pizza hut, itu artinya 15 menit lagi jam 9 malam.

    "Jam berapa ton sekarang? Tanya rega

    "8:45, kenapa?.." .."Mau pulang sekarang?" Tanyaku

    "Yukk cepett".. Jawab rega "mas minta billnya agak cepet yahh" lanjut rega ke pelayan pizza hut tergesa-gesa

    "Ada apaan sih ga.. Kayanya panik bener" tanyaku

    "Udah mau jam 9.. Gw mau nunjukkin sesuatu ke lu" jawab rega

    "Apaan?"

    "Tar liat aja.. Pasti lu suka" jawab rega yakin

    Selesai bayar 5 menit menuju jam 9, rega langsung menarikku cepat. Aku sampai sulit bernafas mengejar langkahnya. Hingga di lantai dasar belakang lift lobi utama dia berhenti.

    "Sini duduk" kata rega menarikku duduk di pinggiran air mancur kecil yang ada di belakang lift tersebut

    "Liat deh" lanjut rega, sambil menunjukkan jam besar, yang menunjukkan pukul 20:59

    "Jam?..... Kena....paaaa" tanyaku yang langsung mendadak kaget saat jarum panjang jam tersebut ke angka 12 tepat. Pukul 21:00

    Ternyata pada jam 21:00 jam tersebut mengeluarkan musik, dimana musik tersebut disambut oleh boneka-boneka monyet yang tiba-tiba keluar dari dalam tembok yang tiba-tiba membuka, dengan memegang 2 cymbal di tangannya mereka dan menirukan gaya memainkan cymbal.

    Yah... Mereka menari dan memainkan musik.. Indah, lucu, dan menarik. Pertama kalinya aku menyaksikan atraksi boneka seperti ini.

    "Aahaha.. Lucu gaa monyetnyaa" tukas ku sambil tetap memperhatikan atraksi

    "Lucu kann??"

    "Lucuu"

    "Suka?"

    "Sukaa.. Bangettt malah" jawab ku yang ketika itu sama-sama memperhatikan atraksi boneka monyet dengan seriusnya.

    "Hahahaa" tawaku tiba2 saat memandang boneka monyet dan wajahnya rega bergantian.

    "Kenapa lu?" Tanya rega sambil meraba wajahnya..

    "Ituuuu.. Alis monyetnya tebell.. Mirip banget ma alis lu" kata ku lalu tertawa lagi.."Hahahaaa"

    "Ah, sial.. Alis tebel itu keren tau.. Jantan!!" Kata rega meraba alisnya

    "Jantan apanyaaa? Alis lu itu mirip alis ibu2 pejabat, baru keluar dari salon tau.. Tebell bgt... Hahahaha" candaku

    "Ahh,, resee nii anak" jawab rega sambil mengapit leherku dengan lengannya, menirukan gaya mengunci gulat.

    "Aaaa aampuunn.. Hahaaha"

    Sekitar 5 menit kemudian tarian monyet selesai sudah. Setelah ngobrol sebentar, jam 21:45 kami menuju basement parkir untuk pulang.

    Diperjalanan pulang kami banyak bercanda dan tertawa. Hingga saat mobil memasuki kawasan Taman Suropati, Menteng, ada yang tidak beres. Ternyata ban belakang sebelah kiri kempes. Sekarang pukul 22:30.

    "Yaah.. Kempes ton.." Kata rega lesu saat melihat ban mobilnya

    "Bocor kayanya gaa... Udah jam setengah 11 lagi.. Mana ada tukang tambel ban yang buka" kataku

    "Iyaah.. Daerah sini mana ada tukang tambel pinggir jalan yang bisa nambel ban mobil" jawab rega menambahkan.. "Tunggu disini dulu deh, gw mau nanya ke pos polisi itu, siapa tau ada tukang ban yang masih buka" lanjut rega sambil berlalu meninggalkanku

    Entah apa yang diperbincangkan rega dengan polisi itu. Aku hanya bisa melihat gerakan tangannya saja. Lalu rega menghampiriku

    "Eh, ton.. Lu tggu sini bentar yah.. Pak polisi itu mau anter gw cari tukang tambel. Katanya suka ada di sekitaran jalan surabaya" kata rega menjelaskan

    "Ooh, yodah gw tunggu sini deh.. Jangan mampir2 lu.. Cepettan" kataku mengingatkan

    "Iyah bawell.." Kata rega sambil berlalu meninggalkan ku.

    Kulihat rega menaiki motor polisi itu. Selintas mirip anak yang ditangkap, sedang mau dibawa ke pos, karena dia berboncengan dengan polisi yg berseragam dinas plus motor dinas.

    30 menit kemudian rega sudah sampai di Taman ini lagi. Setelah itu menghampiriku dengan wajah lesu.

    "Gak ada ton.. Bsok pagi katanya baru buka.. Deket sini.. Di belakang masjid sunda kelapa sana.." Kata rega sambil menunjukkan arah yang dimaksud dengan jarinya telunjuknya.

    "Yaah.. Terus nasib kita gimana donkk" tanyaku

    "Polisi tadi sih nawarin nginep diposnya dulu, bsok baru ke tukang tambel ban" kata rega

    "Ohh.. Yodah kesana yuuk" jawabku sambil melihat arloji di tangan yang sudah menunjukkan waktu 23:20

    Dipos polisi

    "Permisi Pak, makasih loh udah ditawarin singgah semalam ini" kataku sopan ke pak polisi yang ternyata bernama Burhan, terlihat di seragamnya.

    "Iyaa deek.. Gak apa apa.. Dari pada diluar.. Dingin.. Di mobil pengap.." Kata Pak Burhan mengakrabi kami

    Tiba-tiba handphone rega berdering. Lalu diapun mengangkat handphone miliknya.

    "Hallo.." "Oo.. Ada apa yoo.." .."Iyahh ama gw"...."Kita kejebak situasi yo.. Gak bisa pulang malam ini..." ..."Ban mobil gw bocor, tukang tambel udah tutup semua"..."Ada niih disamping gw.. Mau ngomong??" "Bentarr"..

    "Mario...." Kata rega sambil meyerahkan handphone

    "Yaah yoo.." Kataku mengawali percakapan

    "hallo tonn.. Lu dimana?"

    "Masih di Taman Suropati, daerah menteng yoo.. Mang kenapa?"

    "Nyokap lu telpon gw.. Dia khawatir nanyain lu.. Lu ditelpon mailbox katanya"

    "Oiaaa yoo.. Gw lupa kasih kabar ke nyokap"

    "Yee.. Cepet kabarin gih nyokap lu.. Lagian lu mau ke Senayan kenapa gak minta anter gw siih, malah ama rega!!"

    "Siapa yang mau ke Senayan, orang rega yang tadi dadakan ngajak" kataku setengah berbisik sambil menjauhi rega. Bisa tambah gak suka si rega ke mario klo dia denger..... "Yodah... Gw telpon dulu nyokap gw deh, ngasih tau klo gw malam ini nginep dulu dipos polisi"

    "Apaa dipos polisi?? Lu...gw jemput aja deh"

    "Ahh kaga.. Kagaa.. Udaah... Gak apa apa kok gw... Lu tenang aja"

    "Yodah deh.. Ati2 lu.. Jangan lupa telpon nyokap lu sekarang"

    "Iyaahh... Byee"

    "Bye"

    Setelah menerima telpon dari mario, aku memberi kabar ke ibu, kalo kami baik-baik saja, dan mengalami insiden kecil berupa ban bocor, sehingga harus menginap di pos polisi terdekat untuk menunggu tukang tambal ban buka esok hari.

    Sudah 1 jam aku dan rega berada di pos ini. Ngantuk tapi gak bisa tidur. Lalu rega mengajakku duduk ditaman dan beringsut dari pos, setelah sebelumnya ijin ke Pak Burhan.

    "Eh.. Itu ada anak2 muda.. Rame-rame.. Pada pain yahh.. Liat yukk" ajak rega sambil menunjuk kumpulan anak muda yang sedang bermain musik

    "Ayook"

    Dikumpulan 4 Pemuda Pemusik

    "Misi mass, boleh gabung yaah" ijin rega sopan ke mereka

    "Boleeh sob.. Sinii.. Sini.. Duduk.." Kata pria yang memakai kaos hitam sambil memberi ruang kami untuk duduk

    "Mau nyanyi apa?" Kata pemuda yang berkacamata

    "Gw aja yang maenin gitarnya.. Boleh?" Kata rega

    "Oh.. Boleh..boleh" kata pemuda kacamata sambil menyerahkan gitar..

    "Oh iya.. Kenalan dulu" lanjut rega sambil menerima gitar yang diberikan

    "Gw rega, ini temen gw toni" kata rega sambil menepuk bahuku

    "Gw doni.." Kata pemuda berkacamata.. "Ini faisal" sambil menunjuk pria berkaos hitam..."Ini jodi" menunjuk pria berkaos hitam dan bertindik.. "Truss yang ini yana" menunjuk pria kaos putih

    Lalu rega mulai memetik gitar..

    "Ton.. Nyanyi yahh.. Tadi kan lu bisa nyanyiinya dimobil" kata rega sambil memetik gitar mencari nada yang pas.

    "Nyanyi apaa?" Kataku

    "Dengerin" lanjut rega

    "Oo.. You've got a friend in me.. Ost Toy Story 2 kan?" Kataku memastikan

    Dan rega menjawabnya dengan memetik gitarnya, dengan bermelodikan melodi yang aku kenal. Dan akupun mulai bernyanyi duet dengan rega.

    You've got a friend in me
    You've got a friend in me
    When the road looks rough ahead
    And you're miles and miles
    From your nice warm bed
    Just remember what your old pal said
    Boy, you've got a friend in me
    You've got a friend in me
    You've got a friend in me
    You've got a friend in me
    You've got troubles, well I've got 'em too
    There isn't anything I wouldn't do for you
    We stick together and we see it through
    You've got a friend in me
    You've got a friend in me

    Some other folks might be
    A little bit smarter than I am
    Bigger and stronger too
    Maybe
    But none of them will ever love you the way I do
    It's me and you
    And as the years go by
    Boys, our friendship will never die
    You're gonna see
    It's our destiny
    You've got a friend in me
    You've got a friend in me
    You've got a friend in me

    "Wow.. Permainan lu bedua bagus.. Yang maen gitarnya bagus, suara kalian juga bagus" kata Jodi

    "Makasih" jawab aku dan rega bersamaan.

    Dan kamipun tertawa bersama dan bercanda dengan kumpulan pemuda baik itu, menghabiskan sisa malam minggu dengan orang yang saat itu baru kami kenal.

    I love this random moment, that make me smile no matter what is going on in my life right now. It called happiness.
  • MALAM MINGGU MARIO

    Begini deh, nasib kalo pacaran backstreet, padahal udah mau 1 tahun, tetep aja backstreet.

    Yah.. Aku pacaran sama Dina anak dari SMA Keputrian sejak SMP, dulu dia satu SMP dengan ku. Tapi ayahnya yang kepala sekolah sudah terlanjur mencapku bukan anak baik-baik. Yang otomatis bikin sulit hubungan ini.

    Bayangkan, untuk menjemputnya pulang saja jarang sekali, dia lebih banyak dijemput supirnya yang suka ngadu ke ayahnya. Macam wartawan infotainment klo sudah mencampuri urusan Dina.

    Untungnya ada Toni yang bisa aku anter jemput, jadi gak garing-garing amat hariku.

    Mendingan aku telpon si toni deh, ngajak keluar, dari pada bengong gak jelas dirumah. Bisa-bisa frustasi malam minggu ini.

    "Telpon yang anda tuju,..." Kata operator handphone toni, yang langsung aku end call.

    "Gw coba telpon rumahnya aja deh" gumanku

    "Halo... Malam tante.. Toninya ada tante" kataku menyalami

    "Malam.. Dari siapa yah?" Katanya

    "Mario.. Tante.."

    "Ooh mario.. Tadi toni pergi ke Senayan ama temennyaa.. Rega kalo gak salah namanya yoo, emang gak ajak kamu?"

    "Ooh gitu... Gak tantee.. Kebetulan tadinya aku ada janji ama orang lain" kata ku beralasan
    "Yodah tan.. Makasih yaah.. Malam tantee" lanjutku mengakhiri pembicaraan

    "Yaa malaam" jawabnya

    "Toni pergi ama Rega? malam minggu? Kemana mereka? Si toni ini pergi gak pernah bilang. Tau-tau pergi aja.. Udah kaya monyet lepas kadang" guman ku kesal

    Bingung memang, kenapa aku kesal toni gak kasih tau mau pergi ama rega. Aku juga gak mungkin nekad ikutan. Kebencian Rega kepadaku masih besar.

    Kalo tau acara dating ama Dina bakal berantakan gini, mending dari pulang sekolah, gw culik si toni, yar gak bisa pergi ama rega, mana handphonenya mati pula. Kebiasaan.. Males banget sih ngecas hape.

    Memang sih... Agak sedikit lega, karena pergi sama rega udah pasti aman. Udah pasti rega bisa jagain toni.

    Berapa lama aku melamun dikamar, hingga gak kerasa sampai ketiduran, dan dibangunkan oleh bunyi panggilan handphone. Setelah dilihat ternyata nomor rumahnya toni. Pasti dia baru pulang jam 11an gini.

    "Yaaa toon" kataku menjawab telpon dengan nada baru bangun tidur

    "Ini tantee yo.. Toni kok belom pulang yaah.. Tante khawatir, dia tadi janji pulang jam 11, biasanya sebelum jam 11 pasti udah dirumah, ditelpon mailbox, handphone rega tante belum sempat tanya tadi" jawab tante panik

    "Haaah..." Jawabku langsung kaget, lalu bangkit dari kasur
    "Yodah, tante tenang yaah, aku coba telpon rega, nanti aku suruh toni langsung hubungin tante deh" kataku mencoba menenangkannya

    "Makasih yaa mario.. Malam" katanya mengakhiri telpon

    "Yaa.. Malam tante"

    "Ah, gimana ini, aku gak tau nomor regaa" gumanku

    Akhirnya aku telpon anak-anak sekolah yang ada di phonebook hape. Untuk menanyakan nomer rega. Binggo!! Akhirnya dapat juga. Segera aku hubungi nomer itu. Semoga bisa

    "Haloo.. Regaa?".. Ini gw mario.."

    "Hallo".. "Oo.. Ada apa yoo.."

    "Toni masih ama lu?"

    "Iyahh.. Ama gw"

    "Ada dimana kalian?"

    "Kita kejebak situasi yo.. Gak bisa pulang malam ini..."

    "Maksudnyaa gimana?" tanyaku bingung

    "Ban mobil gw bocor, tukang tambel udah tutup semua" jawabnya

    "Ooh... Toni mana?"

    "Ada niih disamping gw.. Mau ngomong??"

    "Iyahh.. Mana anaknya" kataku

    "Bentar"

    Lalu ku dengar suara rega dari ujung telpon sana, memberi handphonenya ke toni

    "Yaah yoo" katanya

    "hallo tonn.. Lu dimana?"

    "Masih di Taman Suropati, daerah menteng yoo.. Mang kenapa?"

    "Nyokap lu telpon gw.. Dia khawatir nanyain lu.. Lu ditelpon mailbox katanya"

    "Oiaaa yoo.. Gw lupa kasih kabar ke nyokap"

    "Yee.. Cepet kabarin gih nyokap lu.. Lagian lu mau ke Senayan kenapa gak minta anter gw siih, malah ama rega!!"

    "Siapa yang mau ke Senayan, orang rega yang tadi dadakan ngajak" katanya setengah berbisik.... "Yodah... Gw telpon dulu nyokap gw deh, ngasih tau klo gw malam ini nginep dulu dipos polisi"

    "Apaa dipos polisi?? Lu...gw jemput aja deh" kata ku menawarkan

    "Ahh kaga.. Kagaa.. Udaah... Gak apa apa kok gw... Lu tenang aja"

    "Yodah deh.. Ati2 lu.. Jangan lupa telpon nyokap lu sekarang"

    "Iyaahh... Byee" katanya mengakhiri

    "Bye"

    "Rega ceroboh.. Bukannya bawa ban serep.. Jadi kan gak perlu ampe si toni nginep di kantor polisi" gumanku..

    Sudah hampir jam 12, toni udah kasih kabar ke ibunya blom yah? Mau telpon gak enak udah malem gini. Akhirnya kuputuskan untuk tidak menelepon rumahnya.

    Setelah itu, aku gak bisa tidur hingga jam 3 pagi, entah karena early sleep tadi, atau mikirin toni yang nginep di pos polisi.

    Aku sendiri masih bingung. Perasaan ini terlalu aneh. Apa ini rasanya jika mendapatkan sesuatu, yang dulu sempat hilang dan menganggap gak pernah bisa kembali dan di ganti.



    Bersambung.....
  • aneh, kok ga kepikiran sama ban serep ya?
  • @jockoni: Makin seru. Btw, pas Toni nanya ke Rega bisa nyetir apa kagak itu lumayan konyol emang. Hm, sekarang ruang terbuka hijau dpn Plaza Senayan berubah jadi Senayan City. Trims ya udah diupdate.
  • shipp,,trus berkarya
  • lanjut dongs, udah 3 hari nih, jangan gantung plis :(
  • @adinu iyah,, bodoh bgt emg si rega, gak kpikiran serep ban.. Tapi maklum sih.. usia muda, pasti pola fikir belum matang

    Mas @adam08 makasih yah. Betul.. Makin berkurang aja ruang hijau di jakarta. Gosip dari ayahnya tetangga yang pengurus gelora bung karno, tdinya malah mau dibangun mol lagi, di deket TVRI, tapii akhirnya ditolak abis2an ama pengurus Gelora. *kok malah gosip* :p

    @ron02 thanks udah menyimak tulisan ini

    @trinity93 maaf, gak maksud gantung.. Kemaren2 emg sedang terlena2nya di dunia nyata, heheee... Jadi ampe lupa ama dunia 1nya.. :p..

    Abisan diliat threadnya blom ada yg komplain update-an cerita.. Jdi tadinya bermaksd santeii.. :D

    Nii di bawah updatenya.. mohon di komen yah, kurangnya dimana.. :D
  • AKSI dan REAKSI

    Monday is monster day, mungkin itu yang cocok buat senin ini. Dimulai lagi aktifitas rutin sekolah, sebenarnya senang, tapi ada satu hal yang mengganjal tentang hari ini. Dimana dipagi ini menjadi terasa berat.

    Semalam mario main dirumah ku, kami makan malam bareng bersama ayah dan ibu. Dikesempatan itu lagi-lagi mario mencoba menggagalkan rencana ku untuk ikut remaja pencinta alam di sekolah. Kalau pengagalan itu terjadi, itu artinya gak akan ada pengalaman naik gunung, climbing, serta rafting di masa SMAku.

    "Tonii!! Sudah jangan bantah ibu lagi, jangan ikutan kegiatan yang bikin ibu shock jantung mikirin keselamatan kamu" tukas ibu di awal pagi itu

    "Tapi bu, aku kan sudah besar, sudah bisa jaga diri, jangan denger kata mario. Yang dia bilang itu gak separah itu, di kegiatan itu anggota baru pasti dibimbing buat bisa survive" kataku

    Tidak lama kemudian suara motor mario sudah terdengar di rumahku. Itu artinya mario sebentar lagi masuk rumahku, dan mulai mempengaruhi ibuku lagi.

    "Sudah siap tonn? Yukk berangkat" kata mario

    "Mario, awasin toni yahh, jangan sampe dia daftar kegiatan itu" kata ibu

    "Baik tantee" jawabnya

    Aku langsung keluar rumah, tanpa pamit ke ibu, karena rasa kesalku, entah untuk berapa lama mario dan ibu masih berbincang didalam, setelah aku keluar. Tak lama kemudian mario keluar dan mengajakku berangkat, kusambut ajakannya dengan langsung menaiki motornya tanpa bicara satu katapun.

    Sesampainya disekolah mario dan aku berjalan bersama menuju kelas kami

    "Ton, udah dong ngambeknyaa.. Gw jangan didiemin terus" kata mario

    "Ehmm" kataku sambil pasang wajah tidak menyenangkan

    "Kan gw kaya gini juga buat kebaikan lu" kata mario lagi

    "Ehmm" lagi-lagi itu yang keluar dari mulutku

    "Aduhhh, gak cape apa lu cuekin gw, hayoo dong udahan marahannya, gw lakuin apa aja deh asal lu gak marah lagi" katanya

    "Marah? Marah buat apa? Kebaikan? Kebaikan buat siapa? Udah deh yoo, cukup lu over act kaya gini. Biarin gw nentuin apa yang baik dan buruk untuk gw" kataku dan langsung meninggalkannya.

    Dikelas 6:50

    "Yaelaahh tuh muka kenapa ditekuk gitu" tanya rega

    "Gapapa ga, gw cuma lagi kesel aja"

    "Kesel ama siapa siih? Ampe bete gitu temen gw" kata rega

    "Kesell gw ama si mario!! Dia semalem kerumah, malah pengaruhin ibu gw buat ikutan nentang pilihan ekskul gw.. Dia itu kan baru kenal gw sebentar. Udah segitunya larang-larang gw......." Kata ku yang tiba2 berhenti karena rega memotong

    "Weetss wettss.. Pelan-pelan bang jelasinnya.. Gw gak ngerti omongan lu kalo berentet gituu" kata rega

    "Yaaaah... Pokoknya gw sebel ama ibu gw, ayah gw, mario. Mereka terlalu ikut campur untuk pilihan ekskul gw" kataku sambil menggebrak meja kesal

    Bel masuk pun berbunyi, dan rega berkata sebelum mengeluarkan buku matematikanya

    "Yah, pokoknya kalo lu bener2 niat masuk tuh ekskul, lu tunjukkin, klo lu bisa, dan gak bakal nyusahin siapapun. Semua kan perlu dibuktikan, buat membuktikan perubahan dalam dirilu" jelas rega

    Kata-kata dari rega terlalu menggema ditelinga, hingga otakpun langsung menimbang untuk melakukan suatu hal diluar kebiasaan ku. Baiklah, aku akan memalsukan tanda tangan ijin orang tua murid. "White lie" perlu sekali-kali buat pembuktian kan?

    Dijam istirahat aku bakal diam-diam daftar ke sekret repelam. Mario gak bakal tau. Disekolah dia pasti sibuk nongkrong sana sini sama temen2 genknya.

    Istirahat sekolah

    "Kriboooo" teriakku pada anak yang sedang jalan dilorong sekolah

    "Eh, tonn.. Ada apa?"

    "Nii, gw mau kasih formulir pendaftarannya" kataku sambil menyerahkan formulir itu

    "Hmmm.... Oke.. Udh lengkap.. Tar latihan pertama dateng yah.. Sabtu sepulang sekolah. Disitu bakalan dibriefing semuanya" katanya menjelaskan

    "Oke.. Thanks ya bo.. Gw ke kantin dulu yahh" kataku meninggalkan kribo

    Ketika jalan kekantin, tiba2 ada tangan yang menepuk punggungku dari belakang.

    "Hoii.. Hayoo mau kemana?"

    Ternyata mario, dia sendirian, tumben gak ama genknya.

    "Mau kekantin" kataku ramah

    "Gak ke sekret repelam kan?" katanya

    "Gaakk kook..." Kataku sambil nyolek dagunya

    "Nah gitu dongg, kalo gitu kan gw tenang"

    "Ngantin bareng gw ama rega yuk yo" ajakku

    "Apaa? Ama rega? Ogah deh.. Serem liat matanya" katanya sambil begidik

    "Kenapa sih lu? Musuh bgt ama rega"

    "Yee, siapa yang musuhin. Mestinya itu pertanyaan buat rega" katanya

    "Iyaah yah.. Rega kenapa gitu yah yo?"

    "Cemburu kalii.. Gw deket ma lu" katanya bernada ngasal, dan langsung meninggalkanku, ketika rega sudah dalam jangkauan pandangan kami.

    Sekarang sebaiknya sandiwara dulu aja ke mario, pura-pura gak ikut repelam, paling gak sampai diklat pengukuhan anggota baru

    SABTU dan REPELAM

    "yo, lu balik sendiri yah.. Gw mau maen ama rega" msg sent

    Hari ini aku harus pastikan mario udah pulang duluan, sebelum masuk ke lapangana buat briefing repelam. Untung aja 2 sahabatku ini saling musuhan, gak mungkin saling tanya. Senang di atas permusuhan seseorang sekali-kali gak papa kann?

    Aku keluar kelas, mengendap-ngendap, melewati lorong kelas, dan berhenti di kelas 1-2, itu kelas mario. Mataku menyapu tiap sudut kelas, sepertinya mario mematuhi sms ku, walaupun gak dibalas, yang mungkin kehabisan pulsa.

    Jantungku berdegup meninggalkan kelas itu, menuju tangga, turun menuju lapangan, berjalan ke arah wall climbing yang terpasang dengan kokoh di sekolahku.

    Kupasang mataku kesekeliling lapangan parkir motor, memastikan mario benar-benar sudah pulang. Ternyata sekolah sudah bersih dari manusia yang bernama Mario Pujaswara itu.

    Ku masuki langkah menuju kumpulan anak-anak di sekitar wall climbing. Kelihatannya sudah banyak yang berkumpul. Banyak juga wajah yang gak dikenal sebelumnya. Bahkan ada di antara mereka berwajah sangat dewasa yang ternyata adalah alumni, yang sudah profesional di bidangnya.

    Benar kan kataku dulu, kalo semua orang disekitarku yang terlalu khawatir. Susunan penanggung jawab ekskul ini benar-benar memang sudah ahli dibidangnya. Bahkan Dian salah satu coach untuk wall climbing, pernah menjuarai juara untuk tingkat propinsi mewakili Jakarta.

    Hasil dari pertemuan pertama ini adalah, perkenalan anggota, penanggung jawab, dan coach. Serta ringkasan materi yang akan kami dapat. Oiia.. Angkatan aku itu batch X, 1 tahun ada 1 batch. Itu artinya ekskul ini sudah berumur 10tahun. Batch X mempunyai anggota 25 orang.

    Diantaranya 10 orang cewek dan 15 cowok. Semuanya mempunyai wajah yang menyegarkan mata. Statementku ini beralasan, karena tadi keluar dari mulut para alumni ekskul ini. Katanya tiap tahun hampir bisa di itung yang bisa nyegerin matanya, beda dengan batch X, semuanya nyegerin.

    Diantara anggota yang segerin mata alumni, ada satu orang yang memang bikin mataku ini segar seketika. Namanya lydia, ternyata dia 1 kelas sama mario. Untung waktu kenalan aku gak keceplosan omongin mario. Jadi dia gak punya motif buat sebutin satu persatu di batch dia. Yah, paling gak buat 1 bulan ini, sampai acara diklat.

    Ekskul ini juga kedatangan alumni seorang insinyur perhutanan, yang akan membantu kami untuk bisa membedakan tumbuhan dan serangga atau hewan yang dapat dimakan dihutan. Terakhir ekskul kami mempunyai semboyan khasnya "avignam samatha bavana" yang diambil dari bahasa sansekerta, yang artinya "bersemilah semesta alam"

    Sudah jam 5 sore, aku harus pulang sekarang, kalo gak ibu khawatir, trus telpon mario, dan mario bakal telpon rega lagi nanya keberadaanku kaya tempo hari.
    Klo itu sampe terjadi, sama dengan tamat buat hari ini.

    Setengah enam tepat aku sampai rumah, ibu kelihatannya percaya dengan alasanku. Aku bilang ke ibu kalo tadi rega minta anter cari kado di gading mall. Lain kali aku harus lebih pasang strategi kalo latihan, sebaiknya kalo latihan aku harus sms mario dan ibu. Jadi mereka gak akan berhubungan, karena sudah mendapat kabar dariku. Buat bohong pertama di latihan pertama cukup bagus. Walaupun ibu tadi sempat bilang.. Hampir menelpon mario buat nanyain anaknya yang semata wayang ini.

    Keluar dari kamar mandi nada sms di handphoneku memanggil ku untuk membaca isinya

    "Dimana? Udah balik belom" msg received (mario)

    "Udah dirumah dari tadi.. Kenapa yo" msg sent

    "Tar malem gw ke tempat lu yah, Dina ada acara keluarga di bandung. Kesepian udah 2 kali malem minggu sendirian :( " msg received

    "Hahhaaa.. Iyahh maen aja kesini.. Tar ditemenin deh.. Mau maen apa kita" msg sent

    "Aaaaahh.. Makasihh yaahh gantenggg" msg received

    "Sama-sama pendekk :p" msg sent

    "Curangggg.. Maen fisik... Dasar cungkring" msg received

    Jam 19:30 dikamar biru

    Knock... Knock.. Ada suara yang mengetuk pintu kamarku.

    "Yaah, sebentar buu" kataku

    "Ceklek" ternyata bukan ibu, tapi si mario yang ngetuk, dengan menyandang tas dibahunya, lebih besar dari tas sekolahnya, entah apa yang direncanakannya. Senyumnya sangat mencurigakan.

    "Lu bawa apa tas segede ini?" Tanyaku pada mario saat sudah didalam kamar

    "Handuk, boxer, celana dalam, baju tidur, ma baju ganti buat besok" kata mario

    "Ooh.. Mang abis dari sini mau kemana?"Tanyaku datar

    "iihh... Gak peka amat sih jadi orang.. Yah gw mau nginep disini, di kamar lu" kata mario sambil toyor kepalaku.

    "Aaahh.. Kagak kagak.. Lu bangun aja nyusahin tingkahnya, apalagi tidur.. Bisa2 gw tar gak kebagian kasur" kataku bercanda

    Lalu mario diam sejenak, dan melangkah keluar kamar, di depan pintu kamar.

    "Tanteee.. Toninya jahat nii ama aku.. Masa aku gak bolehh mpphhh" kata mario terhenti setelah aku buru2 mendekap mulutnya dan menyeretnya kembali ke kamar

    "Yeee.. Orang cuma becanda juga" kataku

    "Ada apa yooo... Kamu di apain ama toni" kata ibu yang tiba2 sudah ada di depan pintu kamarku membawa 2 gelas minuman

    "Gak ada apa2 bu" tukasku langsung sebelum mario menjawab

    "Ini loh tantee.. Masa tadi tonii..iiiii" Kata mario yang tiba2 menjadi meringis karena aku mencubit kecil pahanya.

    "Kenapa yoo?" Selidik ibu

    "Gak ada apa2 kok tante, tadi cuma becanda.. Hhehee, oiia tan, makasih yah, aku udah boleh nginep disini" kata mario mengalihkan dari selidikan ibu

    "Oo.. Gak apa2 yoo.. Malah tante seneng.. Sering2 nginep disini, lain kali bilang paginya jdi tante bisa buatin kue buat kalian" kata ibu sambil tersenyum dan langsung meninggalkan kami.

    Didalam ruangan 4x3 ini kami duduk berdua, mencoba lebih mengenal satu sama lainnya lebih dalam untuk pertama kalinya.

    "Tadi kemana ama rega" tanya mario

    "Ke gading doang, beli kado" tukasku

    "Oo, kado buat siapa"

    "Buat pacarnya laahh" kataku ngasal

    "Regaa udah punya pacar?" Tanya mario kaget

    "Yah udah lah, rega kan cakep, jadi gampang aja dapet pacar" jawabku sekenanya

    "Mang dia beli apaan tadi buat pacarnya?" Tanya mario

    "Boneka" lagi2 aku berbohong

    "Rega beliin boneka buat pacarnya?" Kata mario lebih kaget

    "Eh, sebenernya sih gw gak tau itu buat pacarnya apa adenya, abis dy beli boneka, di bungkus kado, yah gw anggep aja dy udah punya pacar trus mau kasih kado itu kepacarnya deh" jelasku makin ngasal
    "Udah dong mario nanyanya, makin banyak aja niih bohongnya" kataku dalam hati.

    Untuk menghindari kebohongan lebih jauh dan gak berstruktur, dan akan berakibat menurunnya tingkat kepercayaan pendengar, akhirnya obrolan itu aku alihkan ke topik tentang dia dan dina.

    Dari ceritanya dapat aku tangkap, kalo mario sayang sekali ama dina, tapi sayang banyak yang gak setuju hubungan dia ma dina, apalagi ayahnya sang juru kunci anak gak setuju, gara2 ayahnya dina terlanjur ngecap mario anak gak beres di SMP tempat mario belajar dan ayahnya dina menjadi kepala sekolahnya.

    Dan yang paling mengejutkan, ternyata rega dan dina itu sepupuan. Kasian mario, udah sepupunya dina gak suka, ortunya apa lagi. Nasibnya semacam sudah jatuh tertimpa tangga. Semoga pribahasa itu gak terlalu kejam buat keadaan dia.

    Gak kerasa ngobrol sana sini, berganti-ganti topik tanpa sadar. call it random discuss. Udah jam 10 malem. Lalu mario ijin ke toilet di luar kamarku, untuk aktivitas toiletnya sebelum tidur, setelah itu aku pun menyusul.

    Dikamar kami ganti baju dengan baju tidur. Setelah ganti mario mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Dia mengeluarkan bungkusan VCD.

    "Ton.. Nonton ini yukk" kata mario sambil menunjukkan VCD.

    "Hmmm.. Boleh..." Kataku sambil melihat bungkusan VCD
    "Gw pasang dulu yah VCDnya" lanjutku

    Dikamarku memang ada VCD dan TV, tetapi jika ingin menonton VCD, aku harus memasang kabel-kabelnya, dikarenakan output dan input kabel di TV aku pakai bergantian dengan SONY playstation.



    Bersambung.....
Sign In or Register to comment.