"LAKI-LAKI versus LAKI-LAKI"
Saat cemas hinggap di pikiranmu
Kau terlelap di kasurku
Satu kamar - 3 manusia
Di Preanger, #419
2 tempat tidur tersedia
Tapi kenapa kau justru hinggap di kasurku..?.
Lelah menyelimutiku
Dingin memasungku yang berbaring tanpa selimut
Badanku gagah dalam singgasanaku
Sedang singgasanamu sepi, tak ada sang pemimpi
Ini kasurku
Ini kuasaku
Mengapa tak kau perawani saja kasurmu..?.
Bukan ku tak rela berbagi denganmu
Tapi tengah malam detak jantungku kian menggebu
Menggigil terbaring berdekatan dengan lelapmu, terlalu dekat
Kau laki-laki dan aku laki-laki
Seharusnya kita bersaing, atau hanya berteman
Apa kau coba bertamu?, namun kau lupa aku juga laki-laki
Apakah kau hanya bermimpi..?
Dua lelaki tanpa sekat dalam satu singgasana
Kutahu kau terjaga, dan aku pura-pura terlelap, tapi aku tersadar
Kadang membelakangi, kadang saling berhadapan
Dalam lelapku, dalam sadarku
Apakah kau sedang mempermainkan aku..?.
Membiarkan dadaku berdegup kencang
Mejelajahi aku yang kedinginan bertelanjang dada
Padahal diantara kita ada daerah terlarang
Laki-laki âvs- laki-laki
Mampukah kau mengerti
Bahwa malam itu
Aku membujur kaku
Tanpa menyentuhmu 1 senti-pun
Aku bukan bantalmu â tapi kau berbaring di dadaku
Aku juga bukan selimutmu â tapi kau merangkul tubuhku
Tanpa kata tanpa suara.
Hanya nafasku yang tak kuasa
Merasakan sentuhan tanganmu yang merabaku.
Aku mencoba menghargaimu sebagai lelaki, sama seperti diriku.
Tapi kenapa genggamanmu merogoh kelelakianku..?.
Kau laki-laki. Aku laki-laki.
Tapi kau bersimpuh dan memuja-muja rahasia diantara kedua pahaku
Membuat sang ular naga mengamuk dan terperosok menyumbat nafasmu
Apakah kau sedemikian mendambakan jantanku?
Haruskah kuserahkan benih-benih panasku, hanya karena kau sahabatku?.
Bandung, 4 feb 2011
Buat sahabat, yang baru kusadari kenyataannya.
Dari:
http://ceritapanaslelaki.blogspot.com/
Comments