It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Keesokan harinya ya seperti biasa. Acara hari ini mau ke Gramed aja deh. Ke Gramed semanggi aja deh. Secara sambil baca komik gratis bisa liat liat cowok cowok bening disana. Walaupun Deo tetap yang paling ganteng tapi ya gak salah juga seh liat yang lain (emang Deo sudah jadi pacar lo ya, orang cuman sahabat doang. Sadar sadar)
Langsung deh menuju ke bagian komik komik, kali aja ada komik One Piece episode terbaru dah terbit. Aku koleksi tu komik dari awal sampai akhir, tapi ilang semua deh, dipinjam si Rangga dan dipinjemin lagi ke temennya kayaknya dan ngalamat gak akan balik deh. Dan ternyata bener, gak ada satupun komik One Piece yang tersisa di koleksiku (uhuhuhuhuhu).
Sebenarnya banyak yang bilang lebih update gitu kalau mau baca (paling update katanya di www.mangastream.net) tapi gak afdol kalau cuman baca di net. Lebih menghayati baca secara langsung. Lebih puas gitu lo ya.
Mau beli lagi sayang deh, kayaknya sudah baca, hufff dan nanti pasti ilang lagi sama Rangga. ya sudah akhirnya baca baca aja deh, ada banyak yang menarik ternyata, baca sampai tamat episode story of heroes, komik korea yang gambarnya standar tapi ceritanya seru. ada yang tentang si penyihir /Artis yang bisa mengubah yang disentuhnya jadi tanah liat. Kalau gak salah judulnya Necro Artis. lucu juga deh.
Puas deh baca disana, akhirnya beli aja episode terakhir Piano Hutan (cerita tentang piano gitu deh) dan waktu aku mau pulang kulihat ada dua orang masuk ke dalam Gramed.
Ternyata Deo ama cowok brondong kemaren. Gak mesra pegangan tangan atau ciuman gitu (emang omes, ngapain juga ciuman dan pegangan ditempat umum) tapi tetep aja akrabnya itu lo bikin nyeri dan nyebelin
Akhirnya dengan hati teriris (cemburu kali ya) dalam tiga hari berturut turut aku pulang dengan hati tidak tenang dan sakit.
Hari ini hari sabtu
Rangga baru aja pulang dari sekolah. Setelah makan kita berdua duduk duduk di sofa depan sambil nonton TV
"Kak, malam ni mau minta ijin kak, mau nginep untuk belajar Matematika" kata Rangga
"Emang mau nginep di tempat siapa"
"Tempat kak Deo" katanya
What......................
Mau nginep di tempat Deo? Memang seh harus diakui dia memang hebat. Di SMU yang dulu NEM dia untuk Matematika dapat sempurna alias 10. Tapi ngapain Rangga belajar disana?
"kenapa harus ke tempat Deo dik"
"Ya kan dia pinter kak, mau belajar biar dapat trik triknya ngerjain soal gitu lo"
"Ya belajar aja ma kakakmu ini aja ya. Kakak kan juga pinter kan?"
"Emang seh harus Rangga akuin kakak memang pintar, tapi cara kakak gak praktis, muter muter dulu ke monas dulu, muter muter dulu 7 kali dulu baru ke tujuan. Kalau kak Deo praktis caranya, to the point gitu lo"
"Hush dasar" aku peluk rangga
"Iya boleh boleh. tapi belajar yang rajin ya" aku menghela nafas agak panjang
Rangga kayaknya menyadari hal itu. dengan spontan dia nanya "Kenapa kak"
"Dik, kakak boleh nanya kan?"
"Iya kak, kok gitu aja nanya hehehehhehe"
dia melepaskan diri dari pelukanku. Rangga kemudian pakai kakiku buat alas kepalanya. sambil tiduran dia. matanya melihatku "Kenapa kak?"
"Gak kenapa napa dik, kamu akran ya ma kak Deo?"
"Biasa aja kok kak, dia pintar, gaul, pengetahuannya luas kak, jadi asik gitu"
"Beneran gitu?" kataku lebih dalam
"Iya kak, kak Deo is the best pokoknya"
"Owwwwwwww"
"Hehehehhehehehhehehehehhe"
"Ya udah......., Sana katanya mau ke tempat Deo"
"Nanti kak Deo jemput kok kak, mau makan malam dulu berdua katanya"
Apa aku gak salah dengar. Sabar sabar, aku gak boleh emosi. Apapun itu jika memang ada hubungan antara Deo dan Rangga aku gak boleh menyalahkan Rangga. Aku gak ada hubungan cinta cintaan ma Deo, jadi Free dia ma siapa saja.
Tapi dada ini sesak banget. Mau marah rasanya. Mau gampar Rangga kalau aku gak inget dia adikku sendiri. Aku sayang banget sama dia. DIa adalah adikku yang harus aku lindungi bukan aku lukai. Aku harus bisa jadi kakak yang menjadi contoh yang baik.
Tapi sakit, marah dan aku sudah merasa Rangga telah merebut Deo dariku. Sakit banget rasanya, orang yang kamu sayangi direbut adikmu sendiri .
Tapi aku juga harus sadar, "Alif! lo ma Deo gak ada hubungan special. Dia mau ma sapa aja terserah dia"
"Tapi jangan ma adikku dong. Masak adikku merebut orang yang kusayang"
"Merebut dari hongkong. Sadar sadar! lo gak ada hubungannya ma deo"
"Tapi aku sayang Deo, aku cinta dia"
"Emang dia sayang ma elo?"
pikiran pikiran itu ada diotakku. Dan aku tarik nafas panjang. Didepan Rangga aku harus tersenyum, gak boleh sedih. Aku gak mau dia sedih, melihat dia sedih atau bahkan menangis hanya akan membuatku lebih menderita.
Jam 7 malam Deo datang
"Yo aku titip Rangga ya, kalau dia nakal jewer aja"
"Enak aja kak, aku tu orangnya penurut gak nakal baik hati tidak sombong dan yang pasti ganteng" celutuk Rangga.
"Narsis deh. Pesenku itu ya Yo"
"Gak usah khawatir bro, akan aku jaga dia, gak akan kemana mana dia, gak akan nakal. dia akan aman." kata Deo.
"Wuihhh segitunya kak Deo ini, Iya seh aku kan orang penting kan? hehehehheheheh" timpal Rangga.
"Tau aja lo deh dik" kata Deo.
Wah ada apa ini kok kayak gitu ceritanya. Jangan jangan emang terjadi sesuatu. Oh no (oh yes aja deh) huhuhuhu, aku teriris hatiku menengar pembicaraan mereka.
Sedih tapi mukaku kubuat sedatar dan sebiasa mungkin.
"Bro kamu gak apa apa? kamu sakit ya?" kata Deo.
"Gak papa kok Yo"
"Beneran, gak bohong?" katanya.
"Iya beneran kok Yo" sambil kubuat senyum palsu semanis mungkin.
"Kalau kamu kenapa napa kabari ya bro, jangan bikin cemas"
"Iya Yo, tenang aja"
"Iya kak Deo kalau ada apa apa ma kan Alif kakak akan aku kasih tahu" celutuk rangga.
"Ni anak nyamber aja deh kerjaannya. dasar deh" ku acak acak rambut Rangga dengan gemas.
"kak jangan ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, uh, ni kan berantakan. Gantengku berkurang ni" cemberutnya Rangga.
"Gak kok dik, tetep ganteng kok" kata Deo.
"Makasih kak Deo. Kakak Alif jelek wex" sambil julurin lidahnya.
Ni anak ngeselin tapi gemesin aja deh. Akhirnya kugelitikin dia. Karena kegelian dia kabur dan langsung ke mobil Deo. Ngabur kesana dia.
"Yo aku titip Rangga ya. Mohon dijaga adikku itu"
"Tenang saja bro, count on me. Udah dulu ya. Aku pergi dulu"
"OK, hati hati ya"
Akhirnya keduanya pergi. Moga moga rasa cemburu ini gak merusah hubunganku dan melukai adikku, karena akhirnya diriku yang akan beribu ribu kali merasakan pedihnya.
Ya, aku harus bisa bertindak wajarlah. Kusambut mereka dan masuk kedalam rumah.
"Gimana belajarnya dik?"
"Menyenangkan dong kak, kak Deo bener bener Te O Pe Be Ge Te"
"Ada ada aja kamu dik, gak segitunya juga deh"kata Deo.
"Beneran kok kak, memang TOP" kata Rangga.
"Iya deh makasih ya?" timpal deo.
Akhirnya Rangga masuk kamar. Katanya capek mau tidur siang katanya.
Ya udah aku biarin aja, akhirnya bisa ngobrol berdua ma Deo tersayang (wuih tersayang, inget inget, bukan muhrim, eh pacarnya).
"Udah makan Yo" tanyaku.
"Belum bro, makan diluar yuk?" Katanya.
"hahahahahahahahha, OK deh. tapi bagaimana dengan Rangga?"
"GPP, nanti dibawain aja. Jadi kamu gak perlu masak buat nanti malam"
"Iya deh kalau gitu. Aku mau pamit dulu ma Rangga ya Yo"
"OK, silahkan" tandasnya.
Aku menuju kamar Rangga. Kuketuk pintunya. "Dek dah tidur ya"
"Belum kak, kenapa?"
"Kakak mau ngapain?" lanjutnya.
"Mau jalan jalan aja makan diluar. Gak papa kan ditinggal?"
"Hmmmm, ma kak Deo ya perginya" Katanya sambil agak cemberut.
"Kenapa?"
"Gak papa kok" Katanya.
Tapi aku merasakan adanya sesuatu, seperti rasa tidak suka atau gimana gitu.
"Nanti aku kasih oleh oleh deh. Janji!"
"Iya kak gpp, tapi jangan lupa waktu ya" Katanya.
"Iya adikku sayang" Ku acak acak rambuknya dengan gemas. Aku cium keningnya.
"Kakak berangkat ya. Tidur aja kalau capek. Tapi jangan lupa sholat. Jangan kebablasan lo ya "
"Sip kak" Sambil dia tersenyum. Kayaknya dah ngantuk dia .
Akhirnya kutinggalkan kamar Rangga dan siang itu acaranya jalan jalan ma Deo ku (masih ngarep ceritanya). Di tengah jalan deo ngomong "Bro nonton dulu yuk"
"Sore sore gini nonton?"
"Iya, daripada malam, kan kasian nanti Rangga gimana makannya?"
Hufff Rangga lagi Rangga lagi yang diomongin (gini ya rasnya jadi orang kedua, hehehhehe masih ngarep deh walau jadi orang kedua)
Tapi ada benernya juga seh hehehehehhehehe (terpaksa mengakui)
Akhirnya nonton deh yang jam 3 sore di daerah sarinah sana. Seru pokoknya filmnya dan yang asik nontonnya berdua ma Deo gitu. Romantis deh huhuhuhu. kalau dia pacarku dah kupeluk dia (sayang belum dan mungkin gak akan kejadian, sadar sadar)
Gue hari itu ditraktir ma Deo, sebenarnya gue mau seh yang bayarin, tapi mau gimana lagi, dia gak beri kesempatan.
Selesei nonton nyari musholla dulu deh (mau sholat asar dulu), setelah itu nyari makan. Makan berdua gitu deh ceritanya, walaupun cuman makan pizza seh berdua. tapi hari itu bener bener membuatku happy.
Aku senang banget pokoknya. Mungkin Deo nganggep biasa aja kali ya, tapi bagiku luar biasa deh.
Akhirnya jam 7 pulang (tapi ke mushola dulu tadi magriban) dan bawain Rangga adikku Pizza sebagai oleh oleh.
Jam 8 malam
Rangga lagi nonton TV, pizza tadi sudah tandas tu masuk ke perutnya. Padahal 2 pizza ukuran large, hebat juga dia bisa abis semuanya.
Aku masih di dapur, mau buat sesuatu. udah setengah jam lalu seh dan ini sudah selesai. bikin strawbery coklat. gampang seh, cuman strawberi dikacelupin dalam larutan (bukan seh apaan istilahnya deh) coklat yang dicampur unsalted butte ma susu kental manis dan sedikit madu. di tim gitu deh pokoknya, kemudian strawbery yang sudah dibuang stamp (apa ya istilahnya, kelopak buah), pangkalnya kasih/ditusuk pake tusuk gigi, lalu celupin ke larutan coklat. kemudian tarus dan masukkan ke kulkas biar cepat mengeras.
"Dik ni buat kamu, spesial bikinan kakak. biar seger setelah makan pizza"
aku letakin sepiring strawbery coklat plus teh pahit ke dia.
"makasih ya kak, enak enak hehehhehe"
"siapa dulu yang bikin gitu lo. kakakmu yang paling keren pinter dan cakep gitu lo"
"Narsis deh" kata Rangga
"Biarin hehehhehehehhehe"
Akhirnya kami berdua malam itu nonton TV dan ngabisin strawbery coklat yang aku bikin sampai puas (waduh istilahnya)
"............Love....................... kak.................. hnnmah dan"
wow apaan tu love love an segala
"Makasih kak Deo"
Itu ucapan terakhir yang kudengar. Sesak hatiku mendengarnya. Sakit rasanya.
Tapi tetep aja sakit, walau logikanya harus bisa kutahan. Tapi apakah aku sanggup. Apakah aku sanggu bersikap biasa saja?
Apa yang harus aku takukan?
Ya tuhan, gimana aku harus bersikap? bersikap legowokah? legowo yang gimana?
Akhirnya kuketuk kamar Rangga
"Dik, makan lalu berangkat ke sekolah"
"Iya kak, ni udah siap siap"
Kemudian Rangga bergegas makan dan ketika diluar aku mendengar suara klakson mobil. Itu mobil Deo.
"Kak berangkat dulu ya, hari ini diantar kak Deo"
"Iya jawabku", kupeluk bentar dia dan akhirnya Rangga ke sekolah diantar Deo
Aku langsung masuk kamar, marah marah ngomel ngomel teriak teriak, aku banting gelas yang ada dikamar, aku pukulin tembok.
Kenapa rasa sakit ini begitu dalam?
Kenapa kemaren yang dengan bahagianya bisa berubah menjadi the sadest day?
Kenapa Tuhan? Kenapa?
Menangis? aku cowok. Tapi rasa ini begitu menyakitkan. Akhirnya setelah capek melukai tangan sendiri (mukul mukul tembok hufft) aku tergeletak di kasur.
Muka kututup bantal, nangis sejadi jadinya, gak peduli bahwa nangis tu buat cowok gak machow. Gak pentig sekarang itu bagiku sekarang. Yang kulakukan sekarang menangis dan menumpahkan kesedihanku.
Pagi itu pagi yang sangat menyedihkan
Akhirnya setelah sore aku bisa bernafas dengan lebih baik. Rangga pulang dari sekolah. Seperti biasa dia teriak teriak.
"Kakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk, Adikmu yang paling ganteng pulang"
Aku gak jawab. Aku masih di kamar. Aku gak punya tenaga buat menjawabnya. Walaupun semua sudah agak baikan tapi tenaga tetap ilang. Rasanyaa gimana gitu. Akhirnya Rangga masuk ke kamarku.
Tiba tibaa dia histeris.
"Kak, kamu kenapa kakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk"
"Tanganmu kenapa kak?"
Dia lihat di tembok kamar, ada bekas2 warna meras disana. Dia langsung memelukku dan nangis.
"kak, kenapa kak? apa yang terjadi kak?"
Melihat dia kayak gitu aku tersentak, rasa sebagai kakak yang tegar kuat dan harus melindunginya langsung muncul. Melihat dia histeris dan nangis sambil memelukku gitu membuatku terpukul.
Benar benar terpukul yang sangat.
"Dik, gak papa kok. shhhhh shhhhhhh, udh udah gak papa" Aku peluk dan kuusap usap kepalanya.
"cukup lama dia menangis, setelah setengah jam akhirnya dia bisa tenang. Aku pangku dia dengan muka menghadap ke arahku. Kepalanya ada di leherku. Aku usap usap usap punggungnya.
"Udah dik, udah kakak gpp kok"
"Kenapa sampai ada darah darah gitu kak, kenapa tanganmu terkuka gitu kak"
"Gpp, cuman latihan aja beladiri mukul mulul tembok gitu lo" Candaku.
"Gak lucu ah. kenapa kenapa kenapa kenapa kak?"
"Ih, kayak ayu ting ting aja kemana kemana kemana?" kataku.
"Ih, kakak becanda aja deh. Kenapa kak bukan kemana" cemberutnya.
Aku hela nafas, aku pegang dagunya dan kudongakkan kepalanya sehingga kami saling tatap.
"Kakak gak kenapa napa dik. Tadi emosi doang kok. Adik jangan tanya lebih jauh ya. Lihat kaka baik baik aja kan?"
"Janji ya gak akan ninggalin aku?"
"Wuih, apaan tuh kok ninggalin ninggalin gitu. Ih doain kakakmu yang ganteng ini koit ya? Ih...........................
gitu deh ya? Takut kesaing gantengnya jadi doain gitu ya"
"Ih kakak ihhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Akhirnya aku gelitikin dia, agaak perih seh ditangan, tapi kebersamaan dengan adikku ini sangat menghiburku, sangat membahagiakanku.
"Udah dik, turun ah. Berat mangku kamu. Kayaknya satu kwintal deh beratmu"
"Enak aja, tunggu disini ya kak"
Beberapa saat kemudian Rangga kembali ke kamar membawabaskom berisi air hangat dan handuk kecil basah. juga obat antiseptik. Dibersihkan dulu lukaku, kemudian dikasih obat.
Perih banget rasanya, tapi melihat adikku yang melakukan ini ada rasa damai dan kebahagiaan tersendiri, ternyata dia begitu baik dan perhatian ma kakaknya ini.
Dan aku baru perhatiin ternyata dia belum ganti seragam sekolahnya.
"Dik, ganti seragamu dulu sana"
"Diem deh kak, nyelesein ini dulu"
Aku diem aja, aku biarkan dia melakukan. Melakukan agar dia puas. Aku gak mau merampas momen buat dia nunjukin rasa sayangnya ma kakanya.
Akhirnya malam itu kita berdua makan malam diluar, aku bener bener kali ini manjain adikku. Apapun yang dia mau aku kasih, mau makan apa terserah dia.
Daan akhirnya kita malam itu kita puas makan Steak, Pizza dan nasi goreng spesial (banyak dan maruk ya? Hehehehhehehe).
Malam itu akhirnya aku berpikir, menimbang menyimak dan menyimpulkan.
Aku memang sayang dan cinta ma Deo, tapi kalau memang Deo mencintai adikku ya sudah aku rela. Melihat adikku menangis semalam membuat hatiku sakit.
Lebih sakit dari apapun yang pernah kurasakan.
Dan melihat perhatian dia padaku, mengobati lukaku dan mengkhawatirkan aku maka aku akan rela kebahagiaan itu buat dia.
Dan semoga rasa sukaku pada Deo, Rasa cinta tepatnya, Ranggaku dan Deo tidak tau. Aku gak mau melukai dan menodai cinta mereka, terutama kebahagiaan Ranggaku.
My litle prince
"Dik bangun bangun, sekolah sekolah"
"Hari ini libur kak, ada rapat guru dan dewan komisaris sekolah"
"Ow begitu ya sudah ayo bangun, mandi dan makan dulu. Walau libur jangan malsa malas."
"Iya kak, Hoammmmmm"
Kutinggalkan kamar Rangga dan aku mulai aktifitas biasanya, melanjutkan nyiapin makan adikku.
Jam 11 setelah semua selesei kulihat Rangga berpakaian Rapi. kayak mau ngedate atau gimana gitu. Pokoknya guantengnya sangat sangat dan wajah cutenya bikin mata melek.
"Kok ganteng amat dek? mau kencan ya?"
"Heheheheh, tau aja deh kak. "
"Masih kecil jangan pacaran, kebablasan nanti "
"Ih kakak mah ada ada aja, aku tahu kok batasannya. janji gak akan membuat kecewa kakak deh" selorohnya.
"Iya iya aku percaya. "
"Kak bantuin ya kak, beliin bunga di XXX ama kue black forest special di toko xxx"
"Aduh dik itu ujung selatan utara, pasti nanti kuenya lama juga. gak keburu buat kencanmu"
"Udah gpp kok kak, aku udah pesen dan tinggal ambil aja. mau ya kak, aku harus nyiapin kadonya ni kak, aku mau beli kado dulu. Please bagi bagi tugas ya kak?"
"Bagi bagi tugas kepalamu dik, itu merintah hehehhehehe. Tapi buatmu gpp deh"
"Aku sayang kakak"
Rangga memelukku. Hehehhe, demi kamu dik aku akan melakukan apapun agar membuatmu bahagia. Semoga kamu dan Deo bahagia ya dik. Aku ikut bahagia dan mendoakan dirimu.
Bener dugaanku, jam 6 malam baru selesei, mampus deh kasian adikku neh. Aku telpon adikku "Dik gimana neh? sudah malam ni, baru sampai ni. Kamu dimana? Aku langsung kesana"
"Kak, langsung dibawa kerumah aja ya, ditunggu disana. Bunga ma kue nya ada kan?" celotehnya
"Iya ada kok. ya udah aku ke rumah, 15 menit lagi sampai"
"OK kakak sayang"
apakah Alif masih bisa nerima keadaan atau bunuh diri
Natikan babak selanjutnya ..........................................
Ceritanya tuh Deo bantuin Rangga nyatain cintanya ke Alif,
trus kue ama bunganya itu buat Alif sbenernya,
ato bisa juga kebalikannya. .
Hehe Sotoy deh,
iya. hahahhahhahahhaha
hehe,itu juga kalo sudi sih. .
-,-
ok, aku pantau kok warungmu
Salam,Digimon. .
*hoho
masterna datang deh