Padahal cintamu yang sejati adalah Dia...
Hamba-Ku menyombongkan diri terhadap-Ku dengan berbagai atribut kemegahan.
Padahal Akulah yang melindungi mereka di tempat tidur mereka.
Antara Aku dengan jin serta Manusia terjadi berita besar bahwa Aku yang menciptakan, namun yang disembah adalah selain diri-Ku.
Akulah yang memberi rezeki, namun selain diri-Ku yang disyukuri.
Kebaikan-Ku senantiasa turun kepada hamba-Ku, tetapi kejahatan mereka yang naik pada-Ku.
Aku mencintai mereka dengan memberi mereka nikmat-nikmat-Ku, sedangkan Aku tidak membutuhkan mereka.
Mereka memancing kemurkaan-Ku dengan berbagai kemaksiatan, padahal merekalah yang paling butuh kepada-Ku.
Siapa saja yang datang kepada-Ku, ia akan Aku jemput dari kejauhan.
Siapa saja yang berpaling dari-Ku, Aku akan memanggilnya dari kejauhan.
Siapa saja yang meninggalkan sesuatu demi Aku, akan Aku berikan kepadanya lebih dari cukup.
Siapa saja yang menginginkan keridhoan-Ku, Aku pun akan menginginkan apa yang diinginkannya.
Siapa saja yang bertindak dengan mengandalkan daya upaya dan kekuatan-Ku, akan Aku lunakkan besi baginya.
Dan siapa saja yang lebih mementingkan Aku dari sesuatu selain diri-Ku, maka Aku akan lebih mementingkannya dari pada orang lain.
Orang yang mengerjakan maksiat, tidak akan Aku buat mereka berputus asa dari rahmat (kasih sayang) Ku.
Jika mereka bertaubat kepada-Ku, maka aku akan menjadi kekasih mereka, sebab Aku mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.
Kalau mereka tidak bertaubat kepada-Ku, maka Aku akan bertindak sebagai dokter bagi mereka, akan Aku berikan cobaan kepada mereka dengan berbagai musibah untuk membersihkan mereka dari berbagai aib (dosa).
Satu kebaikan di sisi-Ku adalah bernilai sepuluh kali lipat, hingga tujuh ratus kali lipat, hingga kelipatan yang banyak sekali.
Sedangkan kejahatan di sisi-Ku adalah bernilai satu.
Maka jika ia telah menyesal dan memohon ampun, Aku pun akan mengampuninya.
Aku mensyukuri amal kebaikan yang sedikit dan mengampuni banyak kesalahan.
Kasih sayang-Ku mendahului murka-Ku.
Sifat penyantun-Ku mendahului keputusan-Ku menjatuhkan sanksi.
Pemberian maaf-Ku lebih mendahului siksaan-Ku.
Aku lebih pengasih kepada hamba-hamba-Ku, dari pada kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.
-Hadist Qudsi-
Comments