Sekedar intro aja, awal saya tahu saya ada menyukai fisik laki-laki pada saat kelas 3 SD tapi saya gak sadar kalau itu gay sampai pada akhirnya SMP saya menyadarinya kenapa mata saya tertuju gak cuma ke perempuan tapi juga ke laki-laki, apalagi moment favorit saya yaitu pas mau olahraga di SMP SMU pas ganti baju bersama di kelas... Saya sebetulnya sedih dan marah kenapa saya seperti ini, apa salah saya bisa seperti ini, dan intinya kenapa harus saya. Bagaimana tidak marah dan kecewa kalau ternyata setiap mimpi basah lebih didominasi tampilan erotis pria yang artinya ya sudahlah gak bisa diubah. Sempet mulai serius di keagamaan untuk menghilangkan gay tapi setelah saya bisa mendapatkan logika bahwa homo itu bukan penyakit ya sudahlah saya pasrah saja, menurut saya Tuhan punya suatu rencana kenapa saya harus seperti ini, sama seperti artikel "coba memangnya bisa kalo berjalan di atas kedua tangan' itu membuat saya makin cuek saja dengan keadaan saya.
Sampai suatu saat saya sempat dekat dan akhirnya (ya akhirnya...) jatuh cinta dengan istri saya sekarang, itu membuat saya merasa ternyata gay juga masih bisa bahagia, apalagi sudah ada anak makin deh sayangnya nambah satu. Tapi tetep aja ya kalo ada cowo kinclong nih mata gak akan bisa lepas pandangannya. Takut dicurigai istri? ya pernah terpikirkan itu tapi saya me-manage sedemikian rupa agar pandangan saya bukan pandangan nge-jo gitu deh...
Tidak dipungkiri saya juga menikmati sex dengan perempuan, bahkan fantasi saya juga banyak dengan perempuan tapi 50% juga dengan laki-laki. Aneh tapi nyata yah, saya tahu gak semua orang setuju dengan istilah bi-sex entah karena plin plan atau apapun, tapi saya tetap menganggap saya bisex. Kontroversi saya sudah berkeluarga menambah daftar panjang list unik saya...
Sekian curcol penting saya...
Comments
keep strong bro, utamakan keluarga.
Semoga mas selalu ingat, pengabdian istri yang total & ikhlas lahir batin buat lo. Bagaimana istri menyerahkan jiwa raga buat melayani & mengasuh anak. Ingatlah selalu pengorbanan yang dia buat.
Kalo gue diposisi lo ya mas, jujur gue malu & merasa bersalah.
@elokahida: hmmm kenapa harus merasa bersalah ya? andaikan gua "normal" yang straight tulen asli tapi kalo ada cewe menarik berseliweran ya lirik aja tuh yah walaupun sudah punya istri dan anak... yah kalo saya gak ingat istri mah saya sudah tembak sana sini sepulang kantor.. point harus malu dan bersalahnya dimana ya maksudnya? gak nangkep...
Mesti belajar banyak neh.. (meskipun bagian yg paling berat ya yg seperti anda katakan,,, syusyah lei, kucing kalo ngeliat ikan masa gak nengok)
Yah selama "pandangan mata" #ceritanyaDangdutan tidak berlanjut menjadi tindakan, it's still OK.
My advice: Begone! Get the hell out of here! You've got wife and children that needs you, rite Your place is at your home now, dude.
Yah selama "pandangan mata" #ceritanyaDangdutan tidak berlanjut menjadi tindakan, it's still OK.
My advice: Begone! Get the hell out of here! You've got wife and children that needs you, rite Your place is at your home now, dude.
Agama pasti tahu isi hati saya terdalam dan aslinya sudah menentang kodrat hasrat saya terhadap laki-laki, pasti Yang Maha Kuasa punya rencana kenapa saya bisa seperti ini, dan itu tidak sesuai dengan apa yang saya baca di 'pedoman' agama, malah itu dikutuk. Menurut saya kasarnya ini hanya masalah budaya dan etika setempat yang menuntut kita harus ke lain jenis, bukan sesama jenis. Entahlah ya bingung...
@reefarief : sayangnya ini tidak hanya awal saja tapi bakal melekat selamanya hiks.. saya tetap berkomitmen untuk bisa menjaga keluarga kecil nan bahagia saya, semoga dilindungi dari mara bahaya (looohhh..)