coba bikin cerita nih, setelah selama ini cuma jadi reader...hehhee... I hope u like it, guys...
G-Island
...
"ini...ambil ini..."seorang kakek tua memberikan sebuah lempengan besi berbetuk segi empat secara paksa ke tangan arya.
Arya mengerutkan keningnya.
"apaan nih kek..?"
"ambil saja...ingat, jangan diberi sama siapapun!"
"tapi..."
"arya, ini adalah takdirmu,"potong kakek tua itu. "jika ada orang yg mencari besi ini, jangan diberikan!! Ini bukan sembarang besi..."
arya mengerutkan keningnya. Ia terkejut sekali setelah kakek itu tahu nama dirinya.
"kakek ini siapa?"
"the men from G..."bisik kakek tua itu sambil berlalu.
Arya terkesiap. ia bengong sejenak. Saat ia menoleh, kakek tua itu sudah tak ada.
GGG
Comments
Seorang lelaki tegap dengan pakaian serba hitam lengkap dengan kaca mata hitam berdiri di tepi jalan. Di tangannya tergenggam sebuah benda berbentuk segi empat warna hitam. Muka lelaki itu tampak tegang dan sebutir keringat jatuh dr pelipisnya. Berkali-kali ia melihat arloji yg melingkar di pergelangan tangannya.
"kenapa anak itu tidak lewat2 juga..."gumamnya dengan nada khawatir.
Ia kembali melirik arloji.
Sementara itu, dari ujung jalan Deri yang baru pulang dari kuliah nampak santai melangkah. Ia melihat seorang lelaki berseragam serba hitam nampak serius menatap ke jalanan yg ramai.
"busyet dah, ngapain tuh orang di pinggir jalan dengan pakaian ala mafia gitu??"gumam deri dalam hati.
Tapi deri tdk mengacuhkannya. Ia terus saja melangkah mendekati lelaki berbadan tegap itu.
Tanpa deri sadari, lelaki itu terus mengawasi deri dr balik kaca mata hitamnya. Sementara tangannya makin gelisah smbl menggenggam benda padat berbetuk segi empat itu.
"cepat,,,cepat...!"gumamnya dengan jantung dag dig dug.
Dan saat deri tepat melintas di depannya,
PLOG!
Dengan gerakan kilat ia memasukkan benda itu ke saku kemeja deri, berikut secarik kertas. Setelah itu ia melangkah cepat menyebrangi jalan.
Deri tergagap. Ia berseru memanggil lelaki itu. Tapi lelaki itu tdk menggubris seruannya.
Deri merogoh benda yg baru saja dimasukkan lelaki tadi.
"apa ini??"gumam deri smbl mengamati potongan besi berbentuk segi empat itu. Saat ia membalik ke belakang, ada selembar kertas yg tertempel di sana. Deri mencopotnya dan membukanya.
Isinya adalah:
"jaga benda ini baik-baik. Ini adalah jati dirimu. G-men."
GGG
ayo dilanjut
keren deh
Yang paling menggenaskan adalah jasad sang bapak, yakni tubuhnya terdapat banyak luka sayatan. Bahkan [maaf] kemaluannya juga dipotong.
Satrio bergidik smbl memegang selangkangnya. bagaimana sakitnya saat kemaluan itu dipotong? Benar-benar sadis! Satrio buru-buru mematikan tv. Ia lantas ke kamar dan menghidupkan musik.
GGG
Thx sdh baca...
Nafas anca keluar tak beraturan. Dirinya msh sangat shock. Bagaimana tidak, seluruh korban itu adalah keluarganya. Seorang remaja yang diberitakan berhasil kabur itu adalah dirinya.
Ya. Anca berhasil kabur dari malam mengerikan itu lewat lorong bawah tanah rumahnya. Selama ini ia tidak pernah tahu kalau ternyata ada ruangan dan lorong rahasia di dlm rumahnya. Lorong itu menuju bundaran tepat di pusat kota.
Detik-detik menjelang pembantaian itu, ia dan kakeknya berhasil kabur. Tapi sebuah tembakan mengenai bahu kakeknya. Tapi sebelum terkena tembakan itu, sang kakek sudah memberitahukan pada anca perihal lorong rahasia itu.
"mereka bukan orang sembarangan Ca. Sudah bertahun-tahun mereka mencari keberadaan kita. Ada yang mereka incar dari kakek dan bapakmu. Sebuah bendaa..."
"benda? Apa itu kek...?"
"kunci..."
"kunci?"
sang kakek mengangguk.
"kunci ke tempat di mana kaum kita beradaa..."
"apa maksud kakek?"
"ini..."sang kakek memberikan sebuah buku kecil bersampul keemasan dr pinggangnya.
"kamu akan tahu..."
DOORRR..!
Sebuah tembakan mengenai bahu kakeknya hingga terjerambab.
"kakek..!"
"pergi..!"
"tapi kek, kalian..."
"pergi! Cepat...!"
"nggak kek.."
"anca cepat nak! Sekarang kakek dan ayah warisankan padamu..."
"kek...!!!"
kepala sang kakek langsung terkulai..
Anca berlari mengikuti petunjuk kakeknya. Ia berlari menuju kamar sang kakek, menggeser lemari tua besar. Ia ternganga saat melihat sebuah permadani besar di bentang di sana. Anca menggeser permadani itu. Sebuah pintu dengan warna senada dengan cat tembok terlihat di depannya. Dengan gemetaran anca mendorng pintu itu hingga terbuka. Sebuah ruangan gelap membentang di depan matanya. Anca gemetaran. Tapi saat mendengar derap langkah kaki dr luar kamar, anca buru2 menutup pintu lorong itu dan tenggelam dlm kegelapan....
GGG
Inisial "G" itu maksudnya gay ,ya kak???
So........,lanjuuutkan kak??.
Bukan di. fantasy gitu dh...
Ntar juga tahu ndiri dek...hehehe...
Btw thx da mampir...
Ntar di updte lagi bro, hehe
Ia lantas menyelinap ke sebuah bangunan tua.
"jangan menampakkan diri...!"begitu pesan kakeknya tadi.
Anca menyandarkan tubuhnya yang gemetaran di dinding berlumut.
Ia benar2 tdk pernh membayangkn akan mengalami keadaan seperti ini. Selama ini hidupnya bahagia dlm sebuah keluarga yang lengkap dan mengasihi. Ia tdk pernh berpikir akan kehilangan mereka secepat itu, dengan cara tragis pula. Bahkan hanya dlm hitungan menit, semua kehidupan sempurna anca hancur.
air mata anca kembali menggenang bercampur keringat dinginnya. Malam ini dingin, tapi hati dan kulitnya panas, serasa terbakar.
Anca meraba-raba kantongnya. Tanganny menemukan sebuah buku kecil. Anca menariknya keluar, itu buku kakeknya yang td sempat beliau berikan.
Sampul buku itu berpendaran dlm gelap.
Anca membukanya. Ia tdk bs melihat apa2. Suasana gelap membutakan matanya.
Anca beranjak menyusuri ruangan itu dengan sebelah tangan msh meraba dinding.
Kraakk..
Anca berhenti. Ia terdiam sejenak. Jantungny berdetak cepat. Tp setelah lama berdiam, tdk ada apa2. Anca kembali berjalan.
Bug!!
"aduuuhh..."rintih anca saat lututnya membentur sebuah benda. Anca meraba permukaan benda itu. Datar dan luas...
Mungkin meja.
Anca berjalan di sisi meja itu dgn tangan berpegang di tepi meja.
Cukup lama anca berjalan meraba dlm kegelapan, sampai akhirnya ia bertem dengan secercah cahaya dr sudut ruangan lain.
Anca menyongsong cahaya kecil itu. Ia mendongak ke atas. Cahaya itu berasal dr cahaya bulan pucat yg masuk dr sela lubang besar di langit2 ruangan. Cahaya itu dipantulkan oleh warna putih dinding di sekitarnya.
Anca lalu duduk di bawah lubang itu dan membuka kembali buku pemberian kakeknya...
GGG
å