It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
liat aja dulu deh...
@aries77 iya kak... tapi skrg aku terpaksa pke kacamata,krn demamku terlalu tinggi sampai bikin mataku jadi sakit....
@lockerA oke kak..
Saat itu kapal baru saja berangkat dari Cherbourg,Prancis.
Saat aku sedang berjalan-jalan,tiba-tiba...
"Hei,Astor..darimana saja kamu dari tadi?"rupanya ada Madeleine.
"lho,Paman Jack?Bibi Rose?"tanyaku kaget setelah melihat sosok wanita berambut merah kecokelatan dan pria berambut pirang.
"hohoho...rupanya kau masih ingat kami berdua ya?"tanya Paman Jack,Bibi Rose hanya nyengir.
"hahaha...pastinya aku tidak akan lupa dengan Paman dan Bibi"jelasku sambil menahan tawa.
"Sudah,nanti bisa dilanjutkan di 'Caffe Verandah'..Ayo Astor..."ajak Madeleine.
"Ahh...tidak mau..kau duluan saja deh...nanti aku menyusul..."bantahku.
"Ya sudah,kalau begitu..Jack,Madeleine ayo...Astor,kami ke Caffe dulu ya,nanti klo mau mencari kita,cari saja di sekitar Caffe...oke.."desis Bibi Rose sambil beranjak pergi dengan Paman Jack dan Madeleine.
"Okay.."jawabku sambil mengacungkan Jempolku dan tersenyum.
~ Ken Pov ~
Teman2 sorry ya up nya agak lama,soalnya aku lagi sakit...hehe...
Bibi Rose
Makin sakit lagi nanti.....!!
Aku berada di Ruang makan kelas satu,aku sedang berpikir,disini hanyalah melakukan pesta,bergossip,memamerkan kekayaan,kapal2 pesiar,dan pesta lagi tiada henti...rasanya aku disini sungguh sangat membosankan...sepertinya aku ingin bunuh diri...
DRAPP...DRAPP...DRAPP
aku keluar dari ruang makan dan berlari kencang sekuat tenaga menuju buritan kapal,aku tidak mempedulikan siapa yg aku tabrak saat aku berlari...aku berlari dan akhirnya tangisanku pecah...
Saat berada di buritan...
Aku tertabrak pagar pembatas,lalu aku memanjat pagar pembatas itu dan...
note; ini hanya fanfic yg g ada kaitannya dgn cerita ini.
Perlahan, Andrew mulai menggoreskan pensilnya pada selembar kertas di tangannya. Matanya cokelatnya menatap lekat tubuhku yang terbaring diatas sofa tanpa sehelai pakaian pun. Matanya tajam. Seperti menjamah tiap inci tubuhku. Ia abadikan semuanya, ya, semuanya.
"Aku sudah selesai melukismu, apa upahku?." Andrew melirik kearahku beberapa saat kemudian.
"Apapun, yang kau mau." desisku perlahan.
Andrew lantas mendekatiku yang masih terbaring telanjang. Diletakkannya hasil lukisannya tadi pada sebuah meja kayu yang antik dan mengkilat. Dan tiba-tiba, ia telanjangi dirinya. Dibukanya kemeja sutera mewah di tubuhnya. Begitupun celana tobralko dan celan dalamnya. Kini ia telanjang. Begitupun aku. Kami berdua sama'sama telanjang. Mataku tak bisa lepas dari penisnya yang mengeras, mencuat kencang diantara selangkangannya.
Tanpa basa-basi Andrew lantas menubrukku. Kemudian mencium bibirku dengan ganas. Lidahnya bergelut dengan lidahku, saling menguasai sati sama lain. Ia lantas turun, menjilati leherku dan sesekali mengecupnya. Aku gelimpangan. Au hanya bisa mengerang menikmati kenikmatan dari tiap sapuan lidahnya.