BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Maaf, Cuma Bisa Tiga...

edited September 2011 in BoyzStories
mentari lelap kemilau jingga
sapa gelap akhir berjumpa
perlahan tetap bintang berdansa
rembulan kerap samar cahaya

jiwa temukan rantai cerita
bagai teman lalui masa
dalam jalan kisah jeda
pilih dengan lepas tahta

benak berkata selami biru
temukan rasa pengobat rindu
tiada sangka detik bertemu
mulailah mata kata diramu

untai penyadar hiduplah akal
dada berdebar tiada kebal
badan gemetar tak mampu sesal
cobakan tegar untuk gagal

cuaca mendung seakan hujan
mungkin sering sisakan embun
pedih relung biarlah beban
sebab penting senyum pangeran

Comments

  • another one please. :)
  • Diego55
    thanks, it'll be but not now.. :)
  • 'Hiks...hiks...hiks...'

    Suara sesegukkan mengisi sebuah kamar ukuran kecil bercat putih. Kasur putih tunggal yang terletak melintang di ujung kamar merupakan satu-satunya perabot dalam ruang temaram itu.

    'hiks...hiks...hiks...'

    Sesosok pemuda berpakaian serba putih meringkuk di atas lantai, dekat samping ujung kasur. Tubuhnya menghadap ke dinding. Lengannya merengkuh kedua kaki yang ditekukkan ke arah tubuh. Kepalanya tertunduk.

    'Hiks...hiks...hu...hu...hu...'

    Gema tangisnyapun memenuhi kamar itu.
  • edited September 2011
    'Hu...hu...hiks...hiks...hu...hu...hiks'

    Cukup lama suara tangisan menggema hingga tergantikan oleh samar segukkan. Pemuda di dalam kamar itu perlahan bangkit dari posisinya dengan lunglai. Ia menghadap ke arah pintu. Ia mulai melangkah gontai.

    'Hiks...hiks...'

    Namun baru dua langkah, ia berhenti. Matanya masih basah oleh air mata. Pandangannya kosong. Tangan kirinya terangkat perlahan ke arah kanan. Ia menyeka matanya dengan punggung tangan kiri.
  • 'Hiks...hiks...hiks...hi...hi'

    Punggung tangan pemuda itu berhenti sejenak di bagian antara kedua mata, seiring dengan perubahan bunyi yang keluar dari tenggorokannya. Kedua matanya masih terpejam karena sekaan. Bibirnya pelan-pelan membentuk senyuman. Tangan pemuda itu menyelesaikan sekaan yang terhenti. Ia menundukkan kepala, masih memejamkan mata.

    'hi...hi...hi...hi...hi...'

    Tawa histeris lemah keluar dari mulutnya. Tiba-tiba, matanya terbuka lebar. Pandangan pemuda itu tajam. Kepalanya mendongak ke langit-langit. Kedua lengannya berangsur merentang lebar.

    'hi...hi...hia...ha...ha...aha...ha...ha...'

    Tawa pemuda berpakaian putih itu meledak di dalam kamar. Malam yang tadi sunyi kini terasa mencekam.
  • gila kalii, uda nangis lngsung ktawa ktiwi
    serem dah bcanya
    hahaha
    seru seru
  • wah ini tulisan pemilihan diksinya sangat cantik..
    Ada perbedaan emosi yang frontal di dalam satu scene..
    Menimbulkan tanda tanya,
    Tapi jg seruuu
  • Emm cerita apa yaa?? Tanda tanya? Up dunk up up :D
Sign In or Register to comment.