Halo semua...
Beberapa bulan yang lalu gw pernah ada sesi sama satu orang psikolog yang kemudian beliau jadi temen gw
Di sesi yang dia adain, dia membahas bagaimana anggapan sesorang yang gay mengenai dunia homoseksualitas itu sendiri. Singkat cerita kita sampai ke bahasan mengenai stereotype yang ada di dunia gay Indonesia.
Apa itu stereotype? Sudah tahu lah ya... Kalo belum tahu google aja
http://en.wikipedia.org/wiki/Stereotype
Berikut beberapa diantaranya,
- Menilai penampilan lebih dulu dibanding karakter
Bisa dilihat dari kebanyakan situs jejaring sosial untuk gay, pengguna situs berlomba-lomba memasang foto profile semenarik mungkin. Semakin menarik foto profile semakin banyak yang mengunjungi dan mengirim pesan untuk berkenalan. Banyak yang ingin tampil apa adanya, terpaksa harus menerima kenyataan akan sering di acuhkan jika berusaha mengajak kenalan terlebih dahulu. Makanya, jangan salahkan juga banyak orang yang memilih untuk memasang foto palsu di profile mereka.
- Good looking, mostly arrogant
Hmm, ini juga anggapan kebanyakan orang yang biasanya di cuekin sama kebanyakan orang di situs jejaring sosial. But, I can't agree more. Kebanyakan orang yang merasa mereka berpenampilan lebih baik dan status ekonomi diatas rata-rata, biasanya (meskipun tidak selalu) sombong. Shortly, you can say, by one slight look from others profile picture, they make their snap judgment.
Bad? Hmmm, not necessarily. Because, they deserve it.
Karena kebanyakan orang (lagi-lagi, tidak selalu), berusaha keras untuk mendapatkan apa yang mereka bisa banggakan di profile picture mereka. Ada yang shirtless di depan kaca kamar mandi sambil show off their fabulous man's boobs
, ada yang sengaja foto sambil pegang setir, ada yang foto dengan background menara eiffel. Well, let's face it, they work (not necessarily hard) for it. Nge gym 5kali seminggu, belajar/bekerja keras tiap hari, nabung buat beli mobil, diet ketat dll.
Why? Because we all want to show that we're a catch. Agree?
- Sex oriented?
Untuk hal ini gw bisa bilang, 50-50. Banyak yang memang dari awal bilang mereka cuma mau fun, no strings attached, call me let's meet up then leave me alone. But, apakah hubungan sex nilainya semurah dan semudah itu? Apparently yes, if you are desperate
I dont know about you guys, but this is how I define sex in this gay world.
"No different than to those who are staright" --> Harusnya ga ada bedanya dengan orang-orang straight.
Kalo menjalin hubungan dengan cewek biasanya gimana? Kenalan dulu kan, akrab, jalin kepercayaan, jalin komitmen, tetapkan status (pacaran? temenan?), kalo pacaran, boleh pegang? boleh cium? boleh apa lagi? baru akhirnya sex.
Apa yang beda dengan kenyataan yang terjadi di dunia gay?
Ujug-ujug langsung bilang "ML yuk?"
Kalo gitu caranya kan, ga salah dong kalo orang bilang, dunia gay itu ga banget!! Emang masih jauh lebih terhormat menjadi seorang straight. Gw aja yang gay terpaksa setuju aja kalo ada yang ngomong gitu. What do you think about this? Setuju juga?
- Well-bulit body shape means you're good... (Badan berotot berarti lo keren abis!!)
Gw sih ga munafik juga, orang-orang yang keren salah satu deskripsinya adalah orang yang menjaga kesehatan dan penampilannya. Tapi apakah itu yang utama? Kalo gw sih mending sehat dan jadi diri gw sendiri dulu deh
Kalo gw diharusin mati-matian nge gym di tempat yang mahal, 5-7 kali seminggu, ampe 3-4 jam sekali, ga boleh makan ini, makan itu,.... GA DEH, THANK YOU!!
. Toh badan yang sehat itu ga harus yang otot bisep segede semangka, perut kotak-kotak bejejer, payudara udah kayak balon kan (Fyi, I'm 176cm 63kg).
Proper is always better
Yang berat badannya proporsional dengan tinggi badan itu aja udah lebih dari cukup. Caranya juga ga susah kan, tinggal rajin-rajin lari pagi seminggu 2-3 kali, 20-30 menit, kalau masih ada waktu ikuti dengan beberapa set untuk perut, jaga pola makan dan taadaa!! you're good!! Yaaa...but still, kalo memang ada komitmen, bisa sisihkan sedikit waktu untuk ngebentuk yang perlu dibentuk itu lebih baik
Terlalu gendut atau terlalu kurus jelek?
Stereotype-nya, it's hard to aim high if you are overweight or too skinny in this rude rude world, my friend
Jadi kalau memang lebih nyaman dengan bentuk badan yang sekarang, siap-siap aja dicuekin sama yang musculous and cool guys. Apalagi ga ada salahnya olahraga kan, biar sehat juga
- Cool guys are unaffordable (Cowok keren itu mahal)
Ini dari pengalaman pribadi sih, kebetulan gw ngantor di Plaza Indonesia. Banyak yang udah tau lah ya, lifestyle di daerah PI, GI dan Ex itu seperti apa. Bukan berarti gw ngikut kayak lingkungan gw, malah gw biasanya berusaha membatasi diri
Kenalan teman-teman gay di daerah sekitaran kantor biasanya punya standar hidup yang beda dengan gw. Gw yang biasa makan di rumah sendiri, warteg, rumah makan padang atau bawa bekel tiba-tiba diajak makan ke GI 5-6 kali seminggu. Not that I can't afford it though... Belum lagi mengenai penampilan, ada yang kalo belanja baju harus di Zara, sepatu ga bisa kurang dari 500ribu, gesper aja harganya ada yang sejuta :S
The question is, what do you want to show by that? Kalo menurut gw kebanyakan hal-hal terkait fashion itu hanya kepuasan sementara. Apalagi, orang-orang bakal langsung melihat pribadi yang "mahal" dari orang yang kayak gitu kan (no offense). Kalo gw bayanginnya kayak tante-tante yang suka belanja barang mahal, suaminya stress dikantor nyari duit buat si tante, ujung-ujungnya korupsi (Halah...
)
Well, itu beberapa stereotype yang gw temuin selama ini? What do you think about it, agree? disagree?
The moral of the story is that THESE ARE STEREOTYPES, YOU DONT HAVE TO FOLLOW!! Jadi diri sendiri itu bagaimanapun lebih baik.
Oh ya, ada lagi stereotype lain yang penting banget tapi belum gw tulis? Kasi tau di comment ya
P.S: sori banget kalo bahasanya campur aduk gini, ini cara gw nulis biasanya sih, :P
Comments
Kalau inget lagi pas dulu dia belum berubah, he's not attractive at all. As a matter of fact, no one wants to be his friend (not me, i know him from the very start, haha), but when he changed his appearance, suddenly ka-boom everyone wants to be by his side, but i know that they are fake. And you know what make me sad, he also changed his attitude from this nice-and-polite-boy to a snob-yet-sophisticated-drama-queen. Untungnya dia ga berani macem2 sama gw. hahaha.
So yes i think @flannygan is totally right about this, that they turn out snob because they worked hard and felt that they earned it.
For me, well, just be yourself and everything is gonna be okay. right?!
Mudah2an para brondong disini mau baca tulisan kamu yaa.. spy mereka sadar, mereka harus punya skill lebih dibanding cuma mengandalkan otot + branded things.
cheers..
FYI, well-built gym body itu HARUS. Whether ur gay guy or straight guy!
kebanyakan (tapi ga selalu) cowo gay itu nganggep cowo cakep, bersih, klimis itu gay juga.
1. Penampilan vs Karakter.
Kenapa para gay (well, most of them) bela-belain beli pakaian yang bagus2, pergi ke gym 4-5 kali seminggu, its simple! Because they, we, want to look good! Because men are visual! We like what we see. Kita tidak bisa bilang pas baru bertemu orang, "oh karakter dia tampan/keren sekali", karena karakter tidak ada bentuk fisik. Tetapi penampilan dan "preferance" itu sangat subjective. Ada yg memang chubby, ada chubby chaser. Ada yg ramping2, ada yg suka yg ramping. Ada yg bergaya exmud dengan suit-nya, ada juga yg suka dengan orang2 bergaya exmud. So, it is very subjective. Types. Maybe he is your type, maybe he is not. Dan kalaupun para gay suka dengan barang2 high-end, and they CAN afford that with their OWN money, they deserve it! Ada teman2 saya yg multi-milyoner, gaya hidup mereka jangan ditanya, super swanky. Tapi mereka very2 down to earth dan mau bergaul dengan saya yang bisa dibilang tidak "sekelas" dengan mereka. They deserve those luxury life because they work very very very hard for it!
It gives us pleasure, it gives me pleasure, wearing Dior, Ralph Lauren, Prada, Salvatore, Missoni, Hugo Boss, Lanvin, Alexander McQueen, you name it. Knowing that you look good, with your own distinctive style, gives you confidence and pleasure! Believe me, you cannot compare 500k Zara shoes with 8000k Salvatore Ferragamo shoes. And it is all also about social status, which is far far more complicated. Lets say, kalau kamu punya uang milyaran rupiah, masi mau pakai sepatu harga 50 ribu? I don't think so. Kalau kamu dapat hadiah barang mahal, tidak mau kamu pakai karena tidak mau di judge demikian? Itu memang hukum ekonomi bahwa keinginan manusia tidak ada habisnya, dan manusia selalu mau better things in life. Orang2 pake baju mahal, belum tentu itu dari hasil uang minta2 kan. Kamu ga tau kan mereka mungkin ada bisnis apa, ada berapa banyak uang di bank account mereka? No offense dear, but you don't want people to judge a book (in this case the book is you) by its cover, but you are already judging them in the first place. Try to see things from a different point of view. What if you are in their shoes.
And if lets say, I want to go to an expensive place and I asked my friend to join me, when I know that my friend couldn't afford it, I will pay for my friend, and vice versa. Itu namanya "mutual understanding". Friends should understand each other, period. if there is no understanding, there is no friendship.
2. Looks vs Arrogance
Kita kembali lagi kepada "Gay men wants to look good and men are Visual" Saya rasa wajar saja kalau orang yang menjaga badan (Gym and diet) dan menjaga penampilan kulit, mengharapkan yang sama. People who looks good wants someone who looks good as well. Natural. Why not? Dalam hal ini, Orang yang tampan sama orang yg menjaga diri menurut saya berbeda. Orang yg tampan luar biasa, kadang2 tidak punya personality. Karena bisa dibilang physical look mereka sudah melakukan semuanya untuk mereka. Contoh: mereka tidak perlu harus mengembangkan rasa humor, pribadi yang caring dll untuk mendapatkan pasangan dibandingkan dengan, maaf, orang yg bertampang biasa2 saja yang harus berjuang dengan menunjukkan kepribadiannya yang berkualitas untuk mendapatkan pasangan. Karena, well, menurut mereka, you're lucky enough to be in my presence! And well, people say that they're not that good in bed anyway!
Dan yang menjaga penampilan, menurut saya dengan menjaga penampilan, mereka berkata: I take a good care of myself, I respect myself. Wajar kalau mereka mau bertemu dengan individual yang sama.
Soal ekonomi, bisa saja mereka tidak mau dengan yang ber status ekonomi dibawah mereka karena mereka tidak mau di salah gunakan, tidak mau di manfaatkan, apa lagi di tipu. Maybe they have bad experiences before. Apa lagi jaman sekarang. Open up your mind.
Dan soal situs jejaring sosial, pffffttttt, just forget about it. Dont make such a fuss about it. So what if they didn't reply your message? Maybe you are just simply not his type and he didnt want to waste his time and your time. Its not the end of the world. End of story. Darling, the world is a jungle, whether you like it or not. I sure don't, but i have to accept it. Every day is a battle, the strongest will win. That's a fact of life. And the image of beauty itself was created by the mass media. Is there anything you can do about it? If you don't want to follow it, it is entirely up to you.
3. Sex Oriented
As what I mentioned before, men are visual! Just imagine a relationship with 2 men in it. And men have stronger sex drive compared to women. Plus with no risk of pregnancy. What can you do? Everything is just about self-control. Can you control your sex drive? At the end of the day, gays are men. You can ask eveeeeeeerrrrrryyyyyyy gaaaaaaaaaaaaaayyyyyyyy in this world, from the youngest to the oldest. Its about satisfaction, biological needs. Some times I don't understand and I don't like it too most of the time. But, hey, What can I say. The truth is simple, to the point and ugly.
And sometimes, both men doesn't have to know each others name. All they want is purely....sex. Done in the bar's toilet.
Well, at the end of the day, it all comes back to each individual. This is the image of beauty created by the mass media, by everyone. This is the reflection of perfection. It is bitter and painful, but it sure is beautiful and it is the truth. You don't like it, just leave it. That's how I survive. Hey! It is your own life that you're living!
peace mas
nice sharing..