BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Jangan menyerah (stronger)

edited December 2010 in BoyzLove
Thread pertama, cuma ingin berbagi pengalaman aja.
Aku harap aku gak ngotor-ngotorin BF dengan ceritaku yang berantakan ini.
Dasarnya mang gak jago nulis si.

Comments

  • 1. Ummi

    Ummi, begitulah aku memanggil ibuku. Aku terlahir dalam keluarga sederhana yang tak berbeda dengan yang lain. Ya, hanya saja kami berdarah arab. Walaupun begitu, keluargaku bukan termasuk keluarga yang kental budaya arab nya. Banyak dari sepupu-sepupuku yang memanggil orang tuanya dengan sebutan papa dan mama.
    Ibu ku adalah salah satu dari sebagian kecil dalam keluarga besarku yang mengajari anaknya dengan kata 'ummi'.

    Ummi, adalah wanita yang luar biasa. Hebat dalam segala hal, termasuk cinta.
    Sewaktu dia muda dulu, banyak sekali pria yang menyukainya. Banyak pula pria kaya yang mencoba melamarnya. Tapi dia selalu menolak, sampai membuat orang tuanya kesal.

    Ummi jatuh cinta pada seorang pria pribumi. Wanita keturunan arab dilamar oleh seorang pria berdarah jawa, hal yang sangat dianggap tabu pada masa itu.
    Ummi tetap memperjuangkan cintanya. Dia menikah dengan pria jawa yang kelak menjadi ayahku.

    Mungkin benar apa kata nenekku, "sesuatu dianggap tabu, karena tidak layak untuk dilakukan".
    Walaupun pernikahan ummi dengan ayahku direstui, mereka seakan dikucilkan dari keluarga besar ummi sendiri.
    Dengan status diri yang seakan 'dicoret' dari pohon keluarga, ummi mengikuti ayahku untuk tinggal bersamanya.

    Aku lahir di tahun ketiga usia pernikahan mereka. Sebuah keluarga kecil.... yang sayangnya kurang bahagia.

    Ayahku ternyata punya hobi yang sangat tidak berguna. Ia suka sekali minum minuman keras setiap malamnya, berjudi sampai sering dipukuli orang karena kalah dan tak punya uang.
    Ejekan keluarga besar pun semakin terasa ketika mereka tahu bahwa pria jawa yang di puji-puji ummi, hanyalah seorang pemabuk.

    Nasib buruk semakin bertambah ketika aku mulai bersekolah di taman kanak-kanak.
    Ketika itu, ayah membawa seorang wanita kerumah, yang ia perkenalkan sebagai calon istri keduanya.

    Sidang berjalan, dan kedua orang tuaku resmi bercerai.
    Tanpa ayah dan jauh dari keluarga besar, di keluarga yang lumayan kacau seperti itulah aku dibesarkan.
Sign In or Register to comment.