It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kali ini memang bertema lebih sensitif dari tema-tema yang pernah aku angkat sebelumnya. Dan konten gay memang tidak menjadi esensi yang utama dalam cerita ini. Tapi semoga itu tidak menjadi kelemahan. Dan kalian semua yang beratensi, semoga tetap nyaman membacanya, dan juga tidak sungkan berkomentar. Aku tetap harapkan itu.
Terima kasih.
NOEL
sebenarnya yang aku lakukan adalah mengekspresikan sebuah spirit secara crossover. cerita ini sebenarnya menyampaikan bagaimana keluguan seorang bocah dalam mencari kedamaian hatinya. itu tak selayaknya dicemari oleh tujuan-tujuan jahat siapapun.
Tuhan disini sebagai simbol kedamaian yang dicari. Surau adalah tempat dimana kedamaian itu dicari. Sholat adalah simbol dari cara untuk mencari. Betapa jahatnya ketika ada yang mencoba menyesatkan mereka demi kepentingan pribadi (aku simbolkan melalui nafsu yang haus mencari mangsa).
kutipan di Injil itu, adalah ungkapan pro-ekspresi atas isi cerita. tentunya menurut interpretasiku sendiri. dan aku tak bermaksud melecehkan nilai atau agama tertentu. aku sendiri seorang universalis.
terima kasih atas komentarnya yang jeli.
dalem banget........
cerpennya Solitude emang keren2.
wew... mau dibilang sebagai pengalaman pribadi ya gimana ya? yang pasti sih aku mmg pernah hampir aja jadi korban abuse. tapi tidak sampai sejauh yg aku paparkan di cerita ini. tepatnya, aku pernah jadi target, 2 kali oleh orang yg berbeda. :? tp syukurlah, semuanya luput.
yang pasti, aku sudah menemukan banyak kejadian nyata yang seperti itu. di saat ada seorang pedofil (dengan berkedok 'orang baik') yang mencari korban anak2 yg masih polos. memang prinsipnya, semakin polos semakin mudah dijadiin korban. itulah kenapa aku menyimpulkannya sebagai hal yang jahat.
kalo boleh, bisa share apa yang akhirnya kamu ketahui 'di balik' certa ini? hatur nuhun.
btw, ttg pedofilia yang artinya menyukai anak di bawah umur, sebenarnya juga sebuah polemik. aku tidak mau menghakimi pedofilia secara umum. aku hanya menekankan ketidaksetujuan pada satu hal dr pedofilia, yaitu ketika rasa suka seseorang membuatnya mengekspoitasi dan mengintimidasi anak2 di bawah umur untuk mendapatkan kepuasan nafsunya belaka.
cinta itu bisa sangat luas dan beragam. mencintai anak di bawah umur tentunya sangat mungkin terjadi. hanya saja, menurut ku yang namanya cinta itu seharusnya bisa bersikap bertanggung jawab terhadap yang dicintai. apalagi yang dicintai masih di bawah umur, dimana biasanya anak2 itu belum tentu benar2 tahu arti dan konsekuensi dari sebuah hubungan percintaan. jadi, kalo memang mencintai mereka, cintailah secara bertanggung jawab. bukan sekedar pelampiasan untuk meraih kepuasan sendiri.
tapi, tetap alangkah lebih indah, jika anak-anak menjalani masanya sebagai anak-anak. karena segala sesuatu ada saatnya. dan alangkah baik apabila segala sesuatu menjadi indah pada saatnya.
matur suksma... peace on us
Kalo untuk cerita "SURAU" ini.....saya agak khawatir terlalu sensitif ya ombro...
Mudah2an ga ada yg salah mengartikan secara tokoh yg kamu gambarkan sebagai ustad dan kutipan Al Kitab di bawahnya..
Salam ya,
Ending cerita dengan kalimat, "Ayo sholat..." yang diucapkan oleh seorang anak yang pernah menjadi korban kejahatan, menandaskan bahwa ibadah sebenarnya adalah berlandas pada panggilan yang tulus. Panggilan tulus yang mengalahkan ketakutan dalam dirinya.
Itulah gagasan yang saya sampaikan lewat cerita ini. Kalau ada yang nggak setuju sih ya nggak masalah. Saya selalu menerima kritik asal bahasanya baik.
Tapi btw sebenarnya saya ingin menata ulang cerita ini. Dengan tata bahasa yang lebih mengalir. Saya masih merasa kadang tone cerita ini kaku sekali. Tapi yg pasti tidak akan merubah pesan moralnya.
Terima kasih.