TEMPO Interaktif, Jakarta - Bulan depan Pulau Bali akan menjadi tuan rumah syuting film “Eat, Pray, Love”. Sebanyak 50 orang kru dan aktris dari Plan B Intertaiment dan Paramount Picture akan menetap di Pulau Dewata itu selama satu bulan. Setting di Bali akan menghabiskan sepertiga dari seluruh durasi film.
“Kebetulan mereka telah mengurus visanya kepada kami, akan ada 50 orang dari Amerika Serikat yang terlibat dalam syuting tersebut,” kata Konsul Jenderal RI di New York Trie Edy Mulyani saat buka puasa di Pisa Caffe Jakarta, Kamis malam (03/09). Syuting, lanjut Ninik pangilan akrab Trie Edy akan dilaksanakan pada Oktober hingga November. “Syutingnya paling lama di Bali, di Italia dan India hanya sekitar dua minggu. Tempatnya diseluruh wilayah Bali, cuma akan lebih banyak di Ubud”.
Film ini merupakan adatasi dari novel terkenal “Eat, Pray, Love” karya Elizabeth Gilbret. Bukan sekedar novel, buku ini adalah kisah nyata perjalanan Gilbert ke Italia, India dan Indonesia dalam upayanya menemukan kembali jati diri. “Ini buku yang terlaris New York Times, peminatnya di Amerika luar biasa,” kata Ninik.
Dalam novel ini Gilbert mengisahkan perjalanan panjangnya mencari keseimbangan diri setelah mengalami masa-masa sulit di Amerika. Sebagai perempuan Amerika modern yang tinggal di New York, Gilbert telah mendapatkan segala-galanya ketika usianya baru mencapai 30 tahun. Pendidikan yang luar biasa, karir yang cemerlang, suami dan rumah. Bukannya bahagia, Gilbert justru resah, panik dan bimbang dengan kondisi itu. Puncaknya dia mengalami depresi, perceraian, kesedihan, kegagalan cinta dan kehilangan arah hidup.
Tak mau tinggal diam dengan kondisi sulit ini, Gilbert mengambil langkah ekstrem untuk memulihkan diri. Dia meningalkan pekerjaannya, meninggalkan orang-orang dekatnya menjual segala hal yang dimilikinya dan memutuskan berkeliling dunia. Selama setahun perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis ini menyambangi tiga tempat dengan tujuan berbeda.
Pilihan pertamanya jatuh pada Italia. Di negara yang terkenal dengan makanan enaknya ini, Gilbert belajar menikmati hidup. Merasakan segala kesenangan, belajar bahasa Italia dan menambah berat badannya hingga 23 pound.
Lalu India, negara dengan budaya Hindu yang kuat ini menjadi pilihan Gilbert untuk menyelami makna doa dan pengharapan. Di India, Gilbert belajar seni berdevosi. Dengan bantuan seorang guru setempat dan seorang Texas yang bijaksana, ia memulai empat bulan penuh disiplin dalam eksplorasi spirituil.
Pencarian Gilbert berakhir di Indonesia, di sebuah pulau kecil yang terkenal karena pantai dan keseniannya. Dengan dibantu seorang laki-laki asli Bali, Ketut Liyer, Gilbert menyempurnakan pencariannya dalam sebuah keseimbangan spiritual dan cinta. Ketut Liyer adalah seorang pelukis dan pembaca telapak tangan, yang menyebut dirinya medicine man. Enam bulan di Bali, bagi Gilbert menjadi masa inti dari seluruh pencarianya. Penerimaannya pada cinta akhirnya mempertemukan Gilbert dengan seorang lelaki Brazil bernama Felipe yang selalu memanggilnya “darling”.
Film kisah hidup Gilbert ini akan melibatkan beberapa pemain top Hollywood dan pemain asli Indonesia. “Pemeran utamanya Julia Robert, tapi juga ada pemeran dari Indonesia,” ujar Ninik. Saat bertemu dengan salah satu kru film, Ninik diberitahu bahwa mereka memakai pemain dari Indonesia. “Salah satunya seorang gadis keturunan Indonesia-Jerman yang mereka sebut very beautifull”.
Aktor terkenal Brad Pitt juga akan terlibat dalam film ini. Selain berperan, Pitt juga menjadi produser film di bantu oleh Dede Gardner . Posisi sutradara jatuh ketangan Ryan Murphy yang pernah menyutradarai film Running With Scissors dan Dirty Tricks.
Murphy juga punya latar belakang sebagai jurnalis dibeberapa media Amerika serikat, seperti The Miami Herald, Los Angeles Times, New York Daily News dan Entertainment Weekly. Besutan Murphy dalam Eat, Pray, Love rencananya akan beradar pada 2010.
Comments
Semoga selama syuting dijagain Densus 88 deh 8)
*sambil ketar-ketir berharap moga2 film ini ga diklaim negara tetangga*
lol.
Amainnn, kayaknya ini bukan film abal-abal deh, Oscar material gtu..
Yahh Kita doakan saja sukses shooting nya di Bali.... lumayan buat citra positif indonesia di dunia internasional, sekalian promosi yg bagus buat pariwisata di Indonesia, khususnya Bali...sippp!!!
bukan HOAX kok..sudah 90 persen preparation shootingnya...orang2 dari Plan B production sudah survey dari mei atau juni lalu