BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

[Update] Susahnya jadi guru!

2

Comments

  • double post
  • Matahari dilangit Depok tidak cukup panas untuk menghalangi gue untuk segera berangkat menuju ke rumah Dinan. Sementara jam di Handphone telah menunjukkan pukul 13.50. gue pasti telat nyampe rumanya. Dan ternyata benar, gue sampai dirumah Dinan pukul 14.50, telat 20 menit. tapi emaknya Dinan bisa menerima alasan keterlambatan gue.

    Sepanjang les privat yang berdurasi kurang dari 2 jam itu, Dinan tidak seserius biasanya. Dia malah sms gue yang isinya menanyakan apakah sehabis les nanti, kita bertiga jadi nontonnya?, gue pun heran, kenapa dia nggak bilang langsung aja, toh kita berdua nggak terpisah jarak puluhan kilo. Malah lengan gue dan Dinan saling menempel. Hanya 2 lapisan baju yang memisahkan kulit kita berdua.
    Tapi begonya, gue ikut-ikutan membalas sms Dinan, nggak ngomong langsung ke dia. Ada apa dengan gue? :?:

    Selesai memberi private ke Dinan, gue pamit ke emaknya Dinan, dan Dinan ikut-ikutan pamit juga. Sang emak pun terheran, sepertinya ada yang tidak beres. Ternyata Dinan belum menceritakan rencana nonton bareng ke emaknya. Dan nekatnya lagi, dia membohongi emaknya didepan gue. Dinan nggak mengaku kalo dia mau nonton bareng gue dan adik gue. Dan Bego(lagi)nya gue ikut-ikutan bohong.

    “iya tante, saya mau nunjukin Dinan contoh buku yang bagus untuk pelajaran ******** di Gramedia” gue menimpali dan melengkapi kebohongan Dinan.

    Nggak tau kenapa, gue secara refleks mendukung kebohongan Dinan. Bibir gue seakan-akan nggak dikendalikan oleh otak gue lagi, tapi di ambil alih sama otaknya Dinan. Jujur, gue ngerasa bersalah banget udah bohong sama emaknya Dinan. Gue nggak nyangka kalo Dinan belum menceritakan rencana nonton UP ke emaknya, gue mengira emaknya udah memberi lampu hijau ke Dinan untuk jalan bareng gue. Gue nggak bisa menyalahkan Dinan, Toh Dinan sebelumnya sama sekali nggak meminta gue untuk membantu dia dalam aksi mengibuli emaknya. Itu murni tanpa skenario.

    Diangkot menuju ke Detos, gue langsung ‘mewawancarai’ Dinan, sehubungan dengan kebohongan yang kita buat dengan sangat baiknya walaupun tanpa skenario.
    “Kamu belum minta ijin sama mama”
    “Nggak bakalan dikasih lah!” Dinan membela, seakan-akan nonton bareng gua adalah hal yang penting sehingga dia rela berbohong kepada emaknya.
    “lain kali kakak nggak bakalan mau bohong-bohong kaya gitu”
    “sapa yang suruh bohong? Emang Dinan nyuruh kakak bohong?”
    Gue Cuma bisa diam. Ya sudahlah. Yang dibilang dia juga benar. Gue nggak di suruh bohong sama dia.
  • Nggak berapa lama adik gue menanyakan keberadaan gue. Dia lagi dalam perjalan ke Detos juga. demi menebus rasa bersalah gue ke emaknya Dinan, akhirnya gue ‘memaksa’ Dinan beneran pergi ke gramedia yang berada di samping Margo City. Ya, setidaknya, kadar kebohongan gue sedikit berkurang.

    Selesai dari Gramedia (Cuma 15 menitan doang, niat banget ya gue), gue ngajak Dinan ke Hypermart yang berada di lantai bawah Detos untuk beli snack.

    Sekadar bagi tips nih.
    Biasanya, kalo kita bawa bungkusan plastik yang berisi makanan ke dalam bioskop pastinya bakal disita dan dipaksa untuk disimpan di tempat penitipan yang ada di pintu masuk bioskop. Tapi kalo lu bawa tas, satpam nggak bakal mau repot-repot meriksa isi tas lu. Jadi setiap nonton, gue selalu bawa tas gede. Soalnya makanan yang dijual didalam sangat tidak bersahabat dengan kantong gue.

    Dan uang berwarna biru di dompet gue berpindah ke laci kasir yang dijaga oleh mbak-mbak yang gue pikir make upnya telalu tebal untuk kulitnya yang putih banget itu.
    Selesai gue beli snack, adik gue juga belum nyampe, alasannya sih macet. Padahal udah gue saranin dia untuk naik kereta aja, tapi males berdiri katanya. Dasar!
    Akhirnya gue dan Dinan beranjak dari lantai bawah, dan menuju gedung bioskop dilantai 2.
  • Dan ternyata.... TARA!!!!!!!

    UP belum diputar di Bioskop kesayangan anda!
    kesel banget gue. Pengorbanan gue sia-sia. Hanya ada Merantau,identitas, gue lupa namanya apa(film hollywood gitu, posternya gambar cewe tereak, kayanya horor), dan paku kuntilanak. Pupus sudah impian untuk menyaksikan pipih gembul nan merah milik si anak pandu pramuka itu hari ini.

    Nggak begitu lama, adik gue nyampe. gue pikir dia akan kecewa ketika gue mengabari kalau UP nggak diputar di Detos. Tapi Dia malah maksa kita berdua untuk nonton paku kuntilanak *terjawab lagi pertanyaan besar, siapa yang mewarisi selera film yang payah milik emak gue, alay lu dek*

    karena gue udah janji ke mereka berdua kalo gue yang akan bayari tiket nontonya ( gengsi dong ditraktirin murid!) jadi sebagai gantinya gue traktirin mereka berdua makan malam. Akhirnya kita bertiga memutuskan untuk makan malam di Hokben yang ada di Detos.

    Adik gue yang sudah sangat hafal dengan kondisi keuangan kakaknya dengan bijaksana memilih pake hemat yang harganya Cuma sepuluh rebong, plus air mineral seiprit dengan harga selangit. Gue juga milih paket yang sama. Tapi, dengan sangat biadabnya, Dinan pilih paket yang harganya 25 rebong, plus jus jeruk yang harganya beda seribu doang dengan paket hemat yang gue pilih. Adik gue menahan tawa ketika melihat mimik gue yang berubah tegang.

    “Gue bawa lebih kok, tapi ntar gantiin ya” Bisik adik gue mencoba menenangkan.
    “ kalo kakak gajian ya” sahut gue, sambil merangkul tangannya.

    Kita berdua segera menyusul Dinan yang sedang lahapnya menikmati makanan yang telah ia pesan.

    Bangkrut gue!
  • Seaweed wrote:
    Dan ternyata.... TARA!!!!!!!

    UP belum diputar di Bioskop kesayangan anda!
    kesel banget gue. Pengorbanan gue sia-sia. Hanya ada Merantau,identitas, gue lupa namanya apa(film hollywood gitu, posternya gambar cewe tereak, kayanya horor), dan paku kuntilanak. Pupus sudah impian untuk menyaksikan pipih gembul nan merah milik si anak pandu pramuka itu hari ini.

    Nggak begitu lama, adik gue nyampe. gue pikir dia akan kecewa ketika gue mengabari kalau UP nggak diputar di Detos. Tapi Dia malah maksa kita berdua untuk nonton paku kuntilanak *terjawab lagi pertanyaan besar, siapa yang mewarisi selera film yang payah milik emak gue, alay lu dek*

    karena gue udah janji ke mereka berdua kalo gue yang akan bayari tiket nontonya ( gengsi dong ditraktirin murid!) jadi sebagai gantinya gue traktirin mereka berdua makan malam. Akhirnya kita bertiga memutuskan untuk makan malam di Hokben yang ada di Detos.

    Adik gue yang sudah sangat hafal dengan kondisi keuangan kakaknya dengan bijaksana memilih pake hemat yang harganya Cuma sepuluh rebong, plus air mineral seiprit dengan harga selangit. Gue juga milih paket yang sama. Tapi, dengan sangat biadabnya, Dinan pilih paket yang harganya 25 rebong, plus jus jeruk yang harganya beda seribu doang dengan paket hemat yang gue pilih. Adik gue menahan tawa ketika melihat mimik gue yang berubah tegang.

    “Gue bawa lebih kok, tapi ntar gantiin ya” Bisik adik gue mencoba menenangkan.
    “ kalo kakak gajian ya” sahut gue, sambil merangkul tangannya.

    Kita berdua segera menyusul Dinan yang sedang lahapnya menikmati makanan yang telah ia pesan.

    Bangkrut gue!



    LANJUTKAN!!!!....trus gimana ceritanya??? ade lo nangkep sinyal2??Reaksi Dinan??? Paku KuntilAnak kan semi bokep...hayo ngapain aja....btw kalo gw boleh komen...dari bahasa chating dan cerita lo be2 yang sama2 boong ke emaknya...hubungan kalian ga sekedar guru murid loh..:)...tinggal menunggu waktu sajah ^_^
  • mas Seaweed, ditunggu yah traktirannya kalo dah jadian ma Dinan

    :P
  • Seaweed wrote:
    Dan ternyata.... TARA!!!!!!!

    UP belum diputar di Bioskop kesayangan anda!
    kesel banget gue. Pengorbanan gue sia-sia. Hanya ada Merantau,identitas, gue lupa namanya apa(film hollywood gitu, posternya gambar cewe tereak, kayanya horor), dan paku kuntilanak. Pupus sudah impian untuk menyaksikan pipih gembul nan merah milik si anak pandu pramuka itu hari ini.

    Nggak begitu lama, adik gue nyampe. gue pikir dia akan kecewa ketika gue mengabari kalau UP nggak diputar di Detos. Tapi Dia malah maksa kita berdua untuk nonton paku kuntilanak *terjawab lagi pertanyaan besar, siapa yang mewarisi selera film yang payah milik emak gue, alay lu dek*

    karena gue udah janji ke mereka berdua kalo gue yang akan bayari tiket nontonya ( gengsi dong ditraktirin murid!) jadi sebagai gantinya gue traktirin mereka berdua makan malam. Akhirnya kita bertiga memutuskan untuk makan malam di Hokben yang ada di Detos.

    Adik gue yang sudah sangat hafal dengan kondisi keuangan kakaknya dengan bijaksana memilih pake hemat yang harganya Cuma sepuluh rebong, plus air mineral seiprit dengan harga selangit. Gue juga milih paket yang sama. Tapi, dengan sangat biadabnya, Dinan pilih paket yang harganya 25 rebong, plus jus jeruk yang harganya beda seribu doang dengan paket hemat yang gue pilih. Adik gue menahan tawa ketika melihat mimik gue yang berubah tegang.

    “Gue bawa lebih kok, tapi ntar gantiin ya” Bisik adik gue mencoba menenangkan.
    “ kalo kakak gajian ya” sahut gue, sambil merangkul tangannya.

    Kita berdua segera menyusul Dinan yang sedang lahapnya menikmati makanan yang telah ia pesan.

    Bangkrut gue!



    LANJUTKAN!!!!....trus gimana ceritanya??? ade lo nangkep sinyal2??Reaksi Dinan??? Paku KuntilAnak kan semi bokep...hayo ngapain aja....btw kalo gw boleh komen...dari bahasa chating dan cerita lo be2 yang sama2 boong ke emaknya...hubungan kalian ga sekedar guru murid loh..:)...tinggal menunggu waktu sajah ^_^

    nicedudesahh, Kita nggak jadi nonton kok. karena Dinan cuma mau nonton UP doang, sebagai gantinya kita makan malem bareng di Hokben.

    Mungki karena kita berdua cuma selisih 2 tahun kali ya makanya nggak terlihat seperti guru dengan murid. ntahlah!
  • double post
  • StupidWiz wrote:
    mas Seaweed, ditunggu yah traktirannya kalo dah jadian ma Dinan

    :P

    Wah...duit dari mana traktir kamu? :?

    bayaran ngajar private aja nggak cukup buat jajan sebulan.
    atau StupidWiz mau di ajari sama gue.
    sejuta sebulan udah sama ++ :twisted:

    Mau?
  • Seaweed wrote:
    StupidWiz wrote:
    mas Seaweed, ditunggu yah traktirannya kalo dah jadian ma Dinan

    :P

    Wah...duit dari mana traktir kamu? :?

    bayaran ngajar private aja nggak cukup buat jajan sebulan.
    atau StupidWiz mau di ajari sama gue.
    sejuta sebulan udah sama ++ :twisted:

    Mau?
    boleh2, tapi nyicil ya 1 hari seceng :lol: 8)

    Lagian kalo mo privatin aku, mo privatin apa? privatin Brevet isa? aku kan kul di accounting, butuh bgt ni Brevet haha :D
  • .Lanjot.. Asik nih tema cerita gue bgt. True story kan yah. Jgn d tambah2 loh..
  • .Lanjot.. Asik nih tema cerita gue bgt. True story kan yah. Jgn d tambah2 loh..
  • gue juga guru...tapi untung gue gak doyan brondie....jadi gak repot kek loe gitu. biarpun str8, tapi kalo sampe "kena", gue bisa kasus juga. entar malah jadi kek film Note on Scandal. amit2 dah...

    tapi dari keterangan loe, gue yakin tuh anak gay juga. coz dia telak pake style cewex buat ngegaet cowox..... good luck...asal ati2 aza ma profesi kite bro.... :D
  • Seaweed wrote:
    Nggak berapa lama adik gue menanyakan keberadaan gue. Dia lagi dalam perjalan ke Detos juga. demi menebus rasa bersalah gue ke emaknya Dinan, akhirnya gue ‘memaksa’ Dinan beneran pergi ke gramedia yang berada di samping Margo City. Ya, setidaknya, kadar kebohongan gue sedikit berkurang.

    Selesai dari Gramedia (Cuma 15 menitan doang, niat banget ya gue), gue ngajak Dinan ke Hypermart yang berada di lantai bawah Detos untuk beli snack.

    Sekadar bagi tips nih.
    Biasanya, kalo kita bawa bungkusan plastik yang berisi makanan ke dalam bioskop pastinya bakal disita dan dipaksa untuk disimpan di tempat penitipan yang ada di pintu masuk bioskop. Tapi kalo lu bawa tas, satpam nggak bakal mau repot-repot meriksa isi tas lu. Jadi setiap nonton, gue selalu bawa tas gede. Soalnya makanan yang dijual didalam sangat tidak bersahabat dengan kantong gue.

    Dan uang berwarna biru di dompet gue berpindah ke laci kasir yang dijaga oleh mbak-mbak yang gue pikir make upnya telalu tebal untuk kulitnya yang putih banget itu.
    Selesai gue beli snack, adik gue juga belum nyampe, alasannya sih macet. Padahal udah gue saranin dia untuk naik kereta aja, tapi males berdiri katanya. Dasar!
    Akhirnya gue dan Dinan beranjak dari lantai bawah, dan menuju gedung bioskop dilantai 2.

    weits

    emang kalian ga baca koran dulu? pilem apa yg diputer gimana?
    ANEH DEH

    UMMMM
    Soal snack, gw juga gitu. secara popcornnya rasanya aneh dg harga selangit. enakan gw bawa snack dari luar. plus aer minumnya sekalian. masukin tas. beres. tapi, gw kan mo nonton,m bukan mo gemil. hahahahaha
  • apa kabar nih si *rumput laut...
    dah ada kelanjutan ceritanya aja nih...
    gila,blom diputerrrr...
    di mal2 jakarta aja dah mau turun gara2 GI JOE...disebrang pulau emangnya depok..parah nih XXI depok...Nonton GI JOE dah,seruuuuuu abeeesssss...
    kalo mau nonton cek dolo kaleee di 21cineplex.com payah banget sih ada technology bukannya digunain..jadi guru OON juga,wkwkwkwkw
Sign In or Register to comment.