It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
*sambil menunggu pengarahan dr pak navigator....
segera........
Laki2 dewasa itu masih tertidur lelap nampaknya..., mas bambang....kawan baik kakakku yg (memaksa) kost dirumahku walau harus satu kamar denganku....dan itu menjadi awal segalanya....awal bentuk diriku yg menjadi lambung dengan kegalauan...
Dan untuk kesekian kali....masih belum terjadi sesuatu yg berarti hingga hitungan bulan dia menetap dirumahku ini..., bahkan pada akhirnya mas Bambang malah menjadi kekasih sekaligus 2 orang kakak perempuanku.
Hingga malam itu terbentuk suatu kenyataan...bahwa aku sudah terlibat dng sebutan gay.
Berawal dari aku yg gelisah melihat gerakan tubuh mas Bambang saat tidur dan akupun merasakan kegelisah yg sama pada mas Bambang....entah bagaimana awalnya....yg pasti kami sudah saling berpelukan erat...hanya berpelukan, namun sudah cukup mengalirkan energi dan ketegangan yg luar biasa.
Nampaknya nafsu itu sulit terkendali, ada naluri masing2 yg harus dituntaskan..., dan bagai kerbau yg tercucuk hidungnya, aku bahkan tak sanggup mengelak saat tangan mas Bambang menuntun kepalaku kearah bawah...
Dan itulah....., hilangnya diriku, bocah 13 tahun.....dng noda2 seks..
Aku tidak menyesali oral seks yg aku lakukan, malah sejujurnya walau ini pengalaman aneh, tapi aku begitu menikmatinya. Terlebih saat kami sama2 orgasme...entahlah, ada sensasi yg aku sendiri tidak mengerti apa dan bagaimana kenikmatan itu terjadi..
Oyik nyesel ? tiba2 mas bambang bertanya, gak....buat apa aku nyesel yg sudah terjadi walau aku gak tau kenapa jadi begini....jawabku. Kemudian mas Bambang memeluk aku kembali, ahhhh...aku melayang, terasa nyaman dilindungi saat kebingungan masih menyelimuti...
to be continued
navigasi'nya troble
nungggu enginer dl...
Dan nampaknya petualangan dng kedua kakak perempuanku juga ternyata berachir dng kepindahannya.
Selang beberapa saat....aku masih belum lagi terlibat dng petualangan sejenis, hingga perjumpaan dng bang Mala dari Medan...
Awalnya ketika aku menemani anak kakakku yg operasi amandel disebuah klinik, dan mau gak mau aku juga menginap.
Ketika tengah malam saat aku belum bisa tertidur, tiba aku dikejutkan dengan teguran ramah seseorang..."koq belum tidur dek ?"
Simpatik dan ramah.....itu yg terlintas pertama dibenakku....
Gak perlu waktu lama, kami lalu menjadi akrab, dan ternyata bang Mala adalah keponakan dari si pemilik klinik...