Flu Babi Mewabah di Meksiko dan AS
Liputan6.com, Mexico City: Swine flu atau flu babi mewabah di Meksiko. Virus yang diduga jenis baru ini merupakan kombinasi virus flu babi, flu burung, dan flu manusia. Kasus ini membuat kegiatan belajar mengajar dihentikan. Pemerintah pun menutup museum, perpustakaan, dan gedung teater di penjuru ibu kota Meksiko, Mexico City, serta sejumlah negara bagian, selama satu sehari.
Departemen Kesehatan Meksiko menyatakan virus berjenis H1N1 memiliki sejumlah gejala, antara lain demam di atas 39 derajat Celsius, sakit kepala, pegal linu, dan iritasi mata. Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat virus telah menewaskan 68 orang dan 943 lainnya dirawat. Namun, pemerintah Meksiko melansir hanya 20 orang yang terbukti positif tewas akibat virus dan 37 kasus lainnya masih diselidiki.
Pemerintah Meksiko saat ini mewajibkan warganya menggunakan masker penutup hidung sebagai antisipasi penyebaran virus. Sejumlah petugas diturunkan ke jalan untuk membagikan masker tersebut. Warga juga tak dianjurkan berobat ke rumah sakit karena dikhawatirkan rentan terinfeksi. Bahkan, kontak fisik seperti berjabat tangan dan mencium pipi pun dilarang.
Di bandar udara setempat, penumpang datang dan pergi diberi brosur berisi peringatan Meksiko tengah dalam bahaya epidemi flu babi. Sampai saat ini belum ada vaksin yang spesifik mampu melindungi tubuh manusia dari flu tersebut.
Penyakit serupa merebak pula di Negara Bagian Texas dan California, Amerika Serikat. Delapan orang jatuh sakit. Juru bicara pusat penyakit menular AS mengatakan, penyakit flu yang menyerang AS dan Meksiko ini adalah jenis baru. Sejumlah peneliti khawatir flu babi menjadi pandemi global.(IKA/TIm Liputan 6 SCTV)