Mengambil kutipan dari pengalaman gw saat di SMP dulu :
Bu Guru :"siapa yang cinta Bahasa Indonesia?" tanya nya kepada semua murid di kelas.
Murid : "Saya bu..!!" jawabnya serentak.
Lalu Bu Guru menghampiri gw dan bertanya.
Bu Guru : "Kamu cinta Bahasa Indonesia?"
Gw : "Iya bu"
Bu Guru : "Lalu kenapa di bukumu kamu tulis:
Name :.....
Class :.....
School :..... ?" tanyanya kembali.
GW diam seribu bahasa. Hanya bisa menjawab.
Gw : "kan Bahasa Inggris juga penting bu"
Memang penting Bahasa Inggris itu, tapi mengapa harus mengorbankan Bahasa Nenek Moyang kita.
Pernah ada teman yang mendapat nilai 9 di rapor nya untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Tapi sebaliknya, angka 7 Bahasa Indonesia. Dia bangga sekali.
Merasa iri. Tidak juga. Tapi miris.
Mungkin teman-teman pernah baca harian Kompas atau Tempo, atau menyaksikan berita di Metro TV & TV one. Dikatakan bahwa hampir 30% Bahasa Indonesia punah keberadaannya, hanya karena ketidaktertarikan generasi muda Indonesia terhadap Bahasanya sendiri.
Lihatlah di sekitar kita, di bus, terminal, telepon umum, tempat makan, semua menggunakan Bahasa Global, Bahasa Inggris.
Memang benar, Bahasa Inggris itu penting untuk dipahami dan dipelajari. Tapi haruskan Bahasa Indonesia dikorbankan.
Mau lulus/wisuda harus bisa Bahasa Inggris (TOEFL di atas 500), mau kerja harus diwawancara dengan Bahasa Inggris (walaupun nyata-nyatanya jarang diaplikasikan), dan sebagainya.
Parahnya, ada sebagian Generasi Muda Indonesia yang merasa bangga, hebat, pintar, dan lain sebagainya jika dia sudah mahir berBahasa Inggris. Sebaliknya, yang lain yang hanya bermodalkan Bahasa Indonesia merasa rendah, ciut, dan termarjinalkan.
Sangat miris.
Seandainya Bangsa Indonesia, lama menjadi negara Adidaya, mungkin saja Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Global. Dan mereka berkoar-koar berbangga berBahasa Indonesia.
Yang jelas, tak sedikit dari kita yang jiwa Nasionalismenya dirasa kurang. Sebagai contoh, Jepang, tak bisa berBahasa Inggris tak masalah, bukan penghambat kemajuan dan pergaulan. Toh, sebaliknya semangat nasionalisme mereka patut diacungkan jempol.
Seharusnya, kita yang merasa Generasi Muda Indonesia, sudah sepantasnya cinta dan bangga terhadap Bahasa Indonesia. Walaupun, mungkin ada sebagian yang belum pernah merasakan tinggal di Indonesia, atau pernah tinggal di luar Indonesia.
Sudah saatnya kita cinta Bahasa Indonesia.
Comments
i love Indonesia...eh salah..AKU CINTA INDONESIA..
SIAPA TUH ???!!
pasti dia ga terima.
yakinlah apa yang dikatakan Onyx Bloxx.
oo..oo..orang magelang toh, kirain makhluk asing nyasar...
TKW magelang ato TKW samarinda ?? * huwahahaha*
Hehehe
Kembali ke Laptop....!! ke ...Topik !!
Jangan buat orang esmosi lagi ya....
oo...iya, cintailah Indonesia termasuk orangnya, bahasanya, budayanya, dll, dan termasuk orang Indonesia yg lupa akan Indonesia yg mesti kita didik biar benar.
mana berani tkw murtadz mazukz....lolz lolz
Jangan kan bahasa nya, makanan nya pun eike sukria,,,termasuk jengkol balado.....uiihhh rasana manthap :roll: