Susan Boyle. Sebuah nama yang tiba-tiba menjadi buah bibir jutaan orang di seluruh dunia. Siapa dia? Apa yang sudah dilakukannya? Dari mana dia berasal? Pertanyaan-pertanyaan itu yang muncul setelah namanya disebut. Saya termasuk salah satu di antara orang-orang yang penasaran tadi.
Terima kasih kepada situs Youtube yang memudahkan saya menemukan Susan Boyle. Ternyata saya adalah orang ke 16-juta-sekian-ratus-ribu yang menonton Susan Boyle di Youtube. Oh my G-spot! Beken banget nih orang? Batin saya seketika itu.
Lima belas menit kemudian saya tahu kenapa Susan Boyle menjadi sangat terkenal....
Dia adalah seorang kontestan acara pencarian bakat Britains Got Talent. Sebuah acara kondang dari kampung Ratu Elizabeth yang dulu sukses membuat seorang anak kecil usia enam tahun bernama Connie Talbot juga terkenal ke seluruh dunia. Sekarang mungkin giliran Susan Boyle, seorang wanita desa yang jarang menyentuh dunia modern.
Di antara kontestan lain yang berusaha menarik perhatian juri dan penonton dengan kostum atau dandanan keren, Susan justru tampil apa adanya. Rambut abu-abunya dibiarkan ngruwel-ngruwel seperti orang baru bangun tidur. Ia pun hanya mengenakan gaun rok sepan, layaknya kostum pergi ke gereja di Minggu pagi tapi minus Alkitab. Hanya seuntai kalung emas, entah asli atau imitasi, yang membuat tampilan Susan sedikit terlihat elegan.
Soal wajah jangan ditanya. Susan Boyle jauh dari cantik. Tidak seperti bule-bule pada umumnya, Susan memiliki hidung pesek dan muka mungil. Sekilas, saya sempat berpikiran buruk kalau jangan-jangan Susan ini penderita down syndrome. Mungkin wajah pas-pasan itulah yang membuat Susan hidup melajang selama 47 tahun. Tidak pernah berpacaran, apalagi dicium lelaki. Dia hanya mengabdikan diri merawat ibunya yang beberapa waktu lalu tutup usia.
Susan berkata ingin menjadi artis terkenal. Semua orang lantas tertawa. Simon Cowell, si juri American Idol yang comel itu, kemudan menanyai Susan mengapa dia baru menyanyi sekarang. Jawaban Susan sungguh membuat saya terenyuh. Dia bilang dia baru memiliki kesempatan sekarang. Selama ini dia hanya bernyanyi di depan ibunya atau sesekali di gereja.
Simon menurunkan alis dan mengerutkan dahi. Dua juri yang lain juga begitu. Apalagi penonton... wah, nyaris saja mereka mengucapkan "booo...!!!"
Tapi, Susan hanya tersenyum dan mengatakan siap menyanyi. Dia memilih lagi I Dreamed A Dream. Sebuah lagu, yang konon kabarnya, adalah lagu pertunjukkan drama musikal terkenal. Hanya artis-artis opera atau kampiun saja yang menyanyikan lagu itu.
Terdengar kemudian dentingan piano dan Susan mulai membuka mulut mungilnya. Tanpa pernah disangka, Susan mengeluarkan suara yang paling indah yang pernah saya dengar. Bulu kuduk saya berdiri, mungkin juga begitu yang dirasakan juri dan penonton yang lain. Seperti mendengar seorang putri dari cerita dongeng Disney menyanyi. Suara yang begitu halus dan membuai.
Semua orang kemudian tak lagi sanggup menahan hasrat kagum dan bertepuk tangan. Baru habis sebait Susan menyanyi, semua penonton berdiri dan bertepuk tangan. Semua mengelu-elukan nama Susan. Begitu seterusnya hingga lagu habis, tiga menit kemudian.
Sepertinya Susan bukan banci tampil seperti kontestan-kontestan acara idol-idolan yang lain. Setelah menyanyi, dia malah mau turun panggung. Simon dan dua juri lain pun mencegahnya. Mereka kemudian menghujani Susan dengan pujian dan permohonan maaf karena telah bersikap sinis serta memandang Susan setengah mata. Susan hanya tersenyum. Dia mengaku tidak paham apa yang dikatakan juri. Namun, dia tahu dia berhasil setelah mendengar tiga kata "Yes" dari juri. Susan tersenyum.
Susan berhasil memanfaatkan kesempatan tampil di Britains Got Talent dengan baik. Selain dipastikan melenggang ke babak selanjutnya, Susan kemudian menjadi incaran media massa. Semua jurnalis tertarik dengan pribadinya yang sederhana lagi santun, namun memiliki potensi vokal yang luar biasa. Susan si wanita desa, kini mulai mendapat tempat dan perhatian kaum urban.
Dalam sebuah wawancara, Susan berkata bahwa orang modern memang terlalu mementingkan sebuah penampilan. Orang modern juga gemar menganggap remeh orang lain dan hanya menjadi penilai permukaan yang baik, bukan penelaah. Dengan tampil di depan publik, Susan berhasil menciutkan hati masyarakat modern. Jangan nilai isi buku dari sampulnya. Susan berhasil membuktikan hal itu.
Saya tersentil. Selama ini saya hanya bisa ngomong doang soal menjadi sederhana dan bersahaja. Pada kenyataannya, saya adalah bagian dari orang modern yang dimaksud Susan. Saya juga menjadi amat mementingkan penampilan dan kemasan, karena tidak mau dianggap remeh orang lain. Tetapi, saya kemudian lupa untuk menggali bakat dan potensi diri saya.
Saya terbuai dengan pujian dan elu-elu orang lain atas sesuatu yang sebenarnya hanya berada di permukaan diri saya saja. Mereka tidak pernah benar-benar mengenal seorang saya dan apa yang bisa dilakukan oleh seorang saya. Bagaimana bisa mengenal? Lha wong saya sendiri menutupinya.
Sederhana. Kata-kata itu yang kini menggaung di kepala saya. Sepertinya cukup sudah masa-masa kesombongan diri atas segala pencapaian yang sifatnya dangkal. Saya harus berani meninggalkan aksi atau tingkah palsu yang selama ini kerap mewarnai kehidupan. Terlalu banyak waktu dan materi yang telah saya buang hanya untuk mengejar sebuah prestise dan penghargaan dari orang lain. Toh, prestise itu tidak membuat saya puas, tetapi justru merongrong saya untuk meningkatkannya lebih dan lebih. Padahal, prestise itu tidak sama dengan prestasi.
Terima kasih Susan Boyle, saya belajar banyak darimu. Semoga demikian pula dengan 16-juta-sekian-ratus-ribu orang yang sudah menyaksikanmu di Youtube. Saya pikir, jumlah sebanyak itu cukup untuk membawa perubahan sikap kepada lima miliar penduduk dunia yang lain. Semoga demikian. Amien.
Comments
kesedehanaan yg ternyata memancarkan kemilau yg luar biasa
saluuuuddd...buat SUSAN BOYLE...
ps : jadi inget mami PG....
Dan mmg bnr..suarany lembut bgt..buat merinding.jd kebayang suaranya Charlotte Church dl..
1 hal yg pasti, Ms. Susan sudah beri contoh konkrit buat ungkapan "don't judge book from its cover"..
Salut deh..standing ovation pokoknya..
I watched the video over and over again....
Amanda Holden pun menimpali, ”Saya pun amat terpukau karena saya tahu semua orang menolak Anda. Saya sejujurnya berpikir bahwa kita semua sudah sangat sinis dan saya rasa inilah sebuah peringatan terbesar. Dan, saya hanya ingin mengatakan bahwa saya sepenuhnya merasa terhormat mendengar Anda tadi menyanyi.”
kebayang si amanda sampe mangap waktu masih bait pertama dinyanyi-in...
ps: cuma tuk kedepannya Susan harus ati2 milih lagu, harus sesuai dng warna suaranya
Saya dikasi link nya ma seseorang...
47 tahun, Unemployed , wajah pun pas-pasan..
Tapi suaranya WOW! STUNNING! :shock:
Kasian amat yang harus berhadapan dengan Susan Boyle di Britains Got Talent
*PRICELESS !!!!!*
Nice voice, though.
that was the only phrase that came out from my mouth when i heard Susan's great voice...
don't judge the book by its cover is a perfect phrase to show this phenomenon...
Susan Boyle is an adorable old lady and i love her, since the first time i see her, her face was totally innocent...
KIta gak bisa vote SUsan Boyle yah dari indonesia??
ada yang tau caranya gak???
Do you think she can become a new world diva???