Dikutip seutuhnya dari [indogay] Digest Number 1490 dengan pemberitahuan via email ke indogay dan Sdr. Danny Halim.
Message: 3
Date: Fri, 9 Apr 2004 04:59:25 -0700 (PDT)
From: Danny Halim <
[email protected]>
Subject: Bisakah Pasangan Gay Betul2 MONOGAMI?
Rekan2,
Ini ada topik baru.
Di Eropa belakangan ini ada penelitian di antara kaum homo mengenai
bentuk relasi yang dilakukan kaum gay, dimana hasilnya cukup mengagetkan:
dibanding tahun 2000, tahun ini (2004) ada peningkatan sebesar lebih
dari 30% pada jumlah pasangan gay yang betul2 monogami (artinya tidak
one-night stand atau sex dengan orang lain kecuali partner). Yang lebih
mengagetkan: Kebanyakan dari mereka adalah pria2 dibawah 30 tahun.
Kesimpulannya, kaum muda gay di Eropa mulai jenuh dengan kebebasan seks dan
memandang "free sex" buang-buang waktu dan tenaga dibandingkan dengan
menginvestasikan energi dan waktu pada romantisme dan membangun relasi
yang kuat/solid dengan satu partner.
Hal ini cukup membuat banyak orang gelisah, sebab menurut psikiater2
yang biasa menangani problem pasangan gay di Eropa, ada 4 fase dalam
relasi kaum gay. Pertama yaitu tahun pertama relasi yang penuh dengan
kesetiaan, manisnya hubungan, serta monogami. Tahun kedua mereka masih bisa
bertahan tapi mulai mengendor. Tahun ketiga mereka mulai mencari
kebebasan individu misalnya berkonsentrasi pada karir, dan membangun hubungan
sosial sendiri2. Disini mulai ada kerinduan untuk "mencoba daging baru"
yang bisa mengancam keutuhan relasi. Bial tahap ini bisa terlewati
dengan baik (entah apakah lewat konsensus atau pembaruan komitmen), maka
bisanya hubungan akan terus berjalan dan ketika mencapai tahun ke 10
(tahap ke 4) sudah akan sulit sekali untuk berpisah, karena mereka sudah
begitu saling mengenal satu sama lain, dan biasanya mereka akan langsung
berpikir untuk menikah secara resmi dan mengurus keuangan dan hari
depan mereka (jadi urusan seks tidak begitu penting lagi).
Bagaimana dengan trend kaum muda gay di awal tulisan ini? Mungkin
kedengarannya naif sebab mereka masih sangat muda, istilahnya: tunggu saja
10 tahun lagi, pasti mereka akan berpikir lain. Atau mereka betul2
serius karena meningkatnya jumlah penyakit kelamin dan HIV di Eropa?
Entahlah, tapi yang bisa kita diskusikan adalah:
Apakah monogami (seks dengan satu pasangan) bisa dianggap lebih baik
dan mulia dari seks dengan banyak pasangan (entah itu seks bebas atau
seks "pilih2" tapi tidak dalam relasi).
Bisakah kaum gay betul2 monogami dalam pengertian hanya berhubungan
seks dengan pasangan tetap?
Atau percayakah anda dengan adanya kebosanan dalam hal seksual dan ini
bisa dijadikan alasan untuk mencoba "daging baru" dalam suatu hubungan
gay yang dilandasi oleh cinta dan komitmen?
Apakah lantas kecenderungan ini sekaligus mengukuhkan fakta bahwa
mereka "tidak lagi bisa disebut monogami"?
Kalau monogami sulit bagi pria gay untuk dilakukan, kenapa mereka
maunya capek2 mencari "their SOUL MATE" dan memulai hubungan? Bukankah
sebaiknya sendiri terus dan pergi ke pesta2 seks atau cruising places bila
"libido" mereka sedang naik?
Ada yang mau mulai memberi komentar?
Selamat berdiskusi,
Danny
Comments
Apakah monogami (seks dengan satu pasangan) bisa dianggap lebih baik
dan mulia dari seks dengan banyak pasangan (entah itu seks bebas atau
seks "pilih2" tapi tidak dalam relasi).
= kalo menurut aku yah coz lebih terjamin. kita kan tau pasangan kita lebih baik sejauh dalam perhubungan kita dengan dia.
Bisakah kaum gay betul2 monogami dalam pengertian hanya berhubungan
seks dengan pasangan tetap?
= itu tergantung dari diri sendiri. semua orang punya pandangan yang berbeda tapi kalo udah yakin kenapa nggak. dan aku lebih menyukai dengan pasangan tetap.
Atau percayakah anda dengan adanya kebosanan dalam hal seksual dan ini
bisa dijadikan alasan untuk mencoba "daging baru" dalam suatu hubungan
gay yang dilandasi oleh cinta dan komitmen?
= well, memang hidup ini nggak pernah lepas dari masalh seksual but kalo kita benar-benar cinta dan punya komitmen dalam berhubungan, kita nggak akan terlalu terpengaruh dengan masalah seks. kan masih banyak hal lain yang membuat kita betah dengan pasangan kita.
Apakah lantas kecenderungan ini sekaligus mengukuhkan fakta bahwa
mereka "tidak lagi bisa disebut monogami"?
= bisa jadi seh.
Kalau monogami sulit bagi pria gay untuk dilakukan, kenapa mereka
maunya capek2 mencari "their SOUL MATE" dan memulai hubungan? Bukankah
sebaiknya sendiri terus dan pergi ke pesta2 seks atau cruising places bila
"libido" mereka sedang naik?
= sendiri terus?! i don't think so. sebetah apapun seseorang untuk hidup sendiri, pasti satu saat nanti dia akan merasa ada yang kurang or kesepian. sedangkan pergi kepesta2 seks nggak akan menghilangkan rasa itu, coz kesepiannya hanya terobati sementara setelah itu balik lagi deh perasaannnya. bukankah manusia itu saling membutuhkan?!
that's all from me. dan aku mendukung terus dalam hal kesetiaan. see ya!
Paling enak kalo abis berantem, baekannya pake ml dan biasanya dahsyat abiezzzzz he he he :oops: :oops: :oops:
saya tidak tahu lebih bermanfaat atau tidak. stable relationship mempunyai banyak manfaat... ketenangan psikologis... jaminan hari tua dsb.
tetapi polyamourus relationship CAN BE a healthy life styles seperti kutipan berikut ini (http://www.polyamory.org/~joe/polypaper.htm):
.... The position of this paper is that polyamory is a valid and healthy lifestyle; however, just as there are stressors associated with being gay or bisexual in a heterosexual society, so are there stressors associated with being polyamorous in a monogamous society. The final section of this paper will suggest ways in which a polyamory-aware therapist can help a polyamorous client to navigate successfully through these stressors. It should of course be noted that polyamorous individuals may seek therapy for reasons that have nothing to do with their lifestyle per se; however, the knowledge that their therapist is supportive of their lifestyle as a whole will facilitate a more successful therapeutic rapport.
memang itu penelitian untuk str8... tapi kalau di kalangan str8 aja psychologist bilang it CAN BE a healthy relationship... apa lagi untuk gay.
BISA... namun JAUH LEBIH SULIT dengan alasan berikut (udah pernah aku posting)
my point is... komitmen str8 lebih stabil karena memang lingkungannya kondusif untuk itu. lingkungan/lembaga/masyarakat membuat mereka mikir 1000x sebelum selingkuh. sementara di gay komitmen itu ya cuma di mulut tidak ada institutional/cultural support sama sekali.
lihat alasan di atas.
There are three main variations of polyamory. In the first, "one relationship takes priority over others," as in a relationship that allows partners to include outside lovers (D. Corbett, personal communication, 3/17/99). Ties with the additional lovers are seen as a source of added joy and enrichment in the partners' lives (Peabody, 1982). There is asense that "sex and love are independent and sex should be enjoyed for its own sake" (Ramey, 1975, p. 518). The original couple considers their relationship to be their "primary" bond, and it is the relationship that they each devote the most time, energy and loyalty to. The emotional bonds with these other lovers may be close or they may be casual, but they are not as strong as the bond between the original partners. One sub-type is the 'swinging' relationship, in which two or more couples 'swap' partners for a limited time under strictly defined circumstances. Another sub-type is the 'open relationship,' in which one partner's taking a lover does not need to occur simultaneously with the other partner's doing so.
biasanya pada awalnya gay mencari ideal SOUL MATE. namun setelah menghadapi realitas. mereka meninggalkan ideal tsb. selanjutnya kira-kira sbb
So ...... the case is closed (I guess)
:roll: :roll: :roll: :roll: :roll: :roll: :roll:
Setojooo..., (kaya wakil kita di parlemen bila dah dpt amplop). Pertanyaannya sih sangat sumir, apakah pasangan gay bisa benar2 monogami, ya sama azza dengan pasangan str8 maupun lesbi, tergantung pilihan hidup individu pada setiap pasangan tersebut diatas, mo mono kek mo stereo eh poli kek mo str8 kek mo lesbi kek mo gay kek kaga ada beda dalam menentukan pilihan.
Jadiiii... (sambil megang dagu, clinguk kanan clinguk kiri), i think this case is closet (eh... korslet lagi) is closed
NB: Emang kl gay harus monogami ? :x
bisa aja sih...
well, kemungkinan kan selalu ada toh?
:P
No offense. Klo ada orang nanya 'Bisa gak sih ini itu begini begono' trus ada yg jawab 'tergantung orangnya', menurut gw jawaban itu klise banget!! Gw lebih suka denger 'Rata-rata bisa' ato 'rata-rata kagak'. Peace, homo2 sekalian!
/makanya gw gak mau jadi orang ketiga dalam hidup Si Ikan yang Lucu itu! LOL//
http://www.365gay.com/lifestylechannel/family/12208family.htm