He he he................, nggak.........., nggak! Aku sih nggak minta dipilih, tapi cuman ngingetin aja, udah seminggu ini di luar sono orang pada rame ngobrolin kampanye tertutup. Sekitar 2 minggu lagi kita ikutan milih.
Nggak ada salahnya kan kalau di forum ini di"serempet" dikiiiiiiiiit aja. Gimana pun itu toh merupakan bagian dari kehidupan kita juga, kecuali kalau kita emang mau super eksklusif.
Coba, ada yang hafal nggak nama-nama partai peserta pemilu kali ini? Minta ampun deh disuruh nginget-nginget namanya sih! Lihat saja daftarnya:
1. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
2. Partai Buruh Sosial Demokrat
3. Partai Bulan Bintang
4. Partai Merdeka
5. Partai Persatuan Pembangunan
6. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
7. Partai Perhimpunan Indonesia Baru
8. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
9. Partai Demokrat
10. Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia
11. Partai Penegak Demokrasi Indonesia
12. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
13. Partai Amanat Nasional
14. Partai Karya Peduli Bangsa
15. Partai Kebangkitan Bangsa
16. Partai Keadilan Sejahtera
17. Partai Bintang Reformasi
18. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
19. Partai Damai Sejahtera
20. Partai Golongan Karya
21. Partai Patriot Pancasila
22. Partai Sarikat Indonesia
23. Partai Persatuan Daerah
24. Partai Pelopor
Puyeng juga tuh pas pemilihan nanti untuk nyari nama-nama orang yang mau kita pilih buat DPR, DPRD tk. I dan DPRD tk. II.
Bukan mustahil, tahu aja kagak gimana orangnya. Belum lagi yang DPD.
Waktu dulu masih mending ada PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang masih ngehargain keberadaan orang macam kita-kita ini........
Comments
hehehehe ..............
Sejak kuliah dulu gw pengen liat Pak Amien mimpin negeri ini
Sebetulnya gw sebel liat masy kita
yg memandang ambisi seseorg sbg suatu dosa
Di mata masy kita beliau punya satu dosa besar
yaitu berambisi jadi presiden
Padahal kalo mampu kenapa enggak?
Lagian kalo emang ternyata gak mampu khan bisa kita ganti lagi dgn. yg laen
so .............
vote for him
hehehehehehe .......................
Peace bro
Tapi utk Presidennya bolehlah pilih Pak Amin....relatif masih cukup bersih.
Bisa nggak ya...
Gw sendiri ga tau mana yang mau gw pilih di pemilu nanti.
Bingung ada 24 Partai (banyak Partai Gurem=Ga Jelas Juntrungannya)
Nah ini yang harus di perhatikan dan berhati-hati jangan sampai kita pilih yang tidak jelas.
Banyak yang memakai Kedok Religi dalam Politik.
Jelas kan beda banget antara Religi dan Politik, Jangan Pilih ini deh (terserah deh)
Perlu di ingat kembali negara ini di bangun dari dasar nasionalis.
Jadi pilihlah sesuai dasar utama terbentuknya negara ini Republik, yang berarti kerakyatan.
Bukan partai yang memihak rakyat, tetapi Partai yang ingin memajukan dan membangun Rakyat.
Dipertengahan jalan negara kita terbentur oleh Partai atau aliran yang memihak rakyat. Jelas sekali perjalanannya tidak mulus, karena belum tentu keberpihakan terhadap rakyat itu benar seluruhnya adakalanya rakyat adalah salah.
Yang diperlukan sebenarnya adalah sosok Tokoh yang sangat mengayomi rakyat dalam memajukan kembali Ekonomi dan Politik.
Mengenai tata cara Pemilu sekarang mudah mudah dapat dipertahankan untuk akan datang dan di perbaiki mana yang perlu di perbaiki.
Keep Peace
Cedar
Kalo gw agak2 nggak setuju deh ma Super
Klo gw seh as long as partai itu enggak phobi ma yg namanya homosexual dan globalisasi, maka gw anggep ok aja
Enggak perlu lah mengagendakan sesuatu yang drastis buat kita, misalnya aja legalisasi perkawinan antar gay
Krn untuk menuju ke sana mentalitas masy hrs dipersiapkan.
Dan itu butuh waktu yang sangat lama, nggak bisa sekejab mata
Mnrt gw agenda ekonomi saat ini sampai katakanlah 5 taon ke depan masih lebih penting bagi kita
Tentunya kita sadar bahwa orang yang mo menerima kita rata2 adalah yg pendidikannya oke, yang notabene kebanyakan adalah kalangan mampu
Jadi, supaya masy secara mayoritas mo menerima kita, satu2nya jalan ialah dengan meningkatkan perekonomian mereka, lalu meningkatkan level pendidikan mereka
Seiring adanya globalisasi dari luar negeri, gw yakin pemahaman mrk akan homoseksualitas akan semakin meningkat
Sekarang aja dah semakin banyak pelem2 yang bertemakan homoseks, baik di layar lebar maupun di sinetron kita
Peace Bro,
:idea: :idea: :idea: :idea: :idea: :idea: :idea:
Jujur aja, rasanya sih nggak bakalan ada partai yang secara terbuka memberikan dukungan seperti itu. Gimanapun mereka harus menghindari agar jangan berada di jalur konflik menghadapi partai-partai yang diwarnai oleh agama atau tokoh-tokoh agama.
Waktu tahun 1999 memang masih ada Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang mencoba merangkul berbagai pihak, termasuk juga kaum gay. (NB: Ketua Umumnya Budiman Sujatmiko (?) cakep juga lho!).
Kalau sekarang disuruh milih, aku nggak bakalan ngasih suara buat partai-partai besar yang jelas-jelas nggak pernah mendengar aspirasi rakyat, meski dalam kampanye atau di iklan mereka bilang gitu.
Susah untuk memilah-milah mana politisi yang busuk dan yang tidak di dalam suatu partai. Semua kebagian kok!
Buatku, nggak ada tempat juga buat partai-partai yang memberikan kemudahan untuk terjadinya korupsi, penyelewengan uang negara, pemasungan hak-hak berpolitik, pembagian kedudukan pada kerabat dan kenalan dekat............
Rasanya aku sih lebih cenderung untuk ngasih suara ke Partai Demokrat (no. 9) yang saat ini dipimpin seorang Guru Besar dari FISIP UI.
Partai ini mencalonkan SBY sebagai Presiden.
Mau lebih tahu tentang partai ini, bisa lihat situsnya di http://www.demokrat.or.id/
Eh............, kok jadi ikutan kampanye nih!
Ya udah, pilih aku aja deh..............
Soal gay dijadikan manuver politik
pendukung Islam politik untuk pemilu 2004
Sumber: http://www.rnw.nl/ranesi/html/gay-pemilu_2004.html
Dédé Oetomo, rep.foto www.utopia-tours.com
Kantor berita Prancis AFP kemarin memberitakan bahwa di Indonesia kumpul kebo, oral seks dan homoseksual akan termasuk perbuatan kriminal, kalau keinginan kementerian kehakiman dan HAM kabul. Juru bicara departemen kehakiman Sukartono Supangat menegaskan departemen kehakiman dan HAM sedang menyusun rencana perubahan KUHP untuk mencantumkan hal-hal tersebut. Menurut Dr. Dédé Oetomo, seorang cendekiawan dan tokoh gay, ini adalah keinginan kelompok Islam politik dalam rangka menang pemilu 2004. Dédé berharap usulan ini tidak bakal gol. Kalau tidak ini merupakan kemunduran. Selain itu Dédé Oetomo juga menambahkan kalau hukum macam begini sampai diberlakukan, maka bukan kelompok gay saja yang masuk penjara, tetapi masih banyak lagi. Siapa saja?
Tidak realistis dan langkah mundur
Dédé Oetomo [DO]: "Santri-santri NU katakan santri satu ulama itu ada kebiasaan yang di kalangan laki-laki disebut sebagai mairilan. Para santri itu antara yang agak dewasa dengan yang lebih muda berhubungan seks melalui paha. Memang tidak masuk dalam pasal sodomi maupun oral seks tapi paha itu sudah berlangsung ratusan tahun. Di kalangan yang perempuan juga ada yang namanya sihaq. Di kalangan taruna Akademi Militer banyak yang suka waria. Terus supir truk. Habis Indonesia dalam penjara semua."
RN [Radio Nederland]: "Jadi kalau begitu tidak realistis ya."
DO: "Tidak realistis. Tidak didasarkan pada pemikiran yang jangka panjang. Mundur dari standar internasional. Karena India misalnya sedang berdebat untuk mencabut pasal serupa dalam KUHP mereka, pasal 377 warisan Inggris. Indonesia dulu kan berbangga karena warisan Belanda, justru kita nggak ada pasal-pasal yang gila-gila itu."
Move politik saja
RN: "Tapi dari satu segi ada kelompok-kelompok agama yang menganggap bahwa masalah-masalah moral ini kalau bisa dimasukkan ke dalam hukum."
DO: "Benar, tapi persoalannya pernah ada yang membuat survei. Seingat saya itu Pak William Liddle dan Saiful Mujani hanya tiga persen mereka ini sebetulnya dalam pemilihan umum 1999. Bolehkah tiga persen mengatur yang 97 persen? Lha, ini persoalan demokrasi sebetulnya. Tapi DPR kita kena todong begitu. Kena sama political Islam. Ini move-nya political Islam untuk mendapat suara pada tahun depan. Tapi menurut saya bisa back fire (menjadi bumerang, Red.) ini. Orang Indonesia pada umumnya nggak suka dilarang-larang. Ketika Tempo dilarang, orang yang berontak banyak kan. Ketika Inul dilarang oleh MUI, banyak orang berontak."
"Bisa-bisa nanti di pemilihan umum 2004, justru partai-partai yang pro pada moralitas semacam ini bisa kehilangan suara. Dugaan saya begitu. Saya bukan bilang harapan tapi dugaan. Yah kita lihat saja di pemilu nanti. Dugaan saya ini cuma move politik saja karena untuk di catat saja RUU ini ada sudah sejak tahun 1990 pertengahan. Jadi bukan barang baru sebetulnya. Cuma mengapa dikeluarkan sekarang? Ini yang menarik."
Belum terbiasa melobi
RN: "Tapi Anda sebagai seorang ilmuwan, atau seorang pengamat, hal-hal seperti ini bagaimana? Menyayangkan?"
DO: "Menyayangkan jelas. Banyak persoalan besar pada tingkatan kebangsaan dan kenegaraan yang harus diselesaikan seperti krisis ekonomi yang belum selesai-selesai. Tingginya angka pengangguran. Hal seperti itu. Kawan-kawan dari aktivis lingkungan selalu menyayangkan rusaknya biodiversitas di lingkungan Indonesia. Eh, kok kita malah ngurusin kamar tidurnya penduduk."
RN: "Tapi kalau seandainya ini masih terus begini, Anda sebagai orang yang tidak setuju, bagaimana untuk menghalanginya?"
DO: "Saya terus terang nggak pesimis, karena sejak 1995 itu, semua pihak yang saya coba untuk ajak bergerak, cenderung menghindar atau mengatakan 'ah ini nggak mungkin akan disahkan.' Baru sekitar tahun lalu, itu saya kebetulan berbicara dengan mbak Nursyahbani Katjasungkana dari koalisi perempuan Indonesia dan dia bilang, ini tampaknya akan digolkan. Kita mulai ngeri juga."
"Masyarakat sipil Indonesia tampaknya melawan hal seperti ini kok kurang kuat ya. Belum terbiasa misalnya lobi-lobi untuk meminta DPR supaya tidak mengesahkannya. Jadi tampaknya bongkar pasang dalamnya itu sudah susah."
Akan berontak, karena semua kena
"Harapan saya ini, harapan saya sebagai aktivis adalah bahwa ini begitu menggelikan dan bodohnya, sehingga seluruh negeri akan berontak. Besok saya akan ke Jakarta, saya akan berbicara-bicara sama, kebetulan saja, orang-orang yang agak berpengaruh juga dari masyarakat sipil. Apakah mereka akan memimping gerakan. Mudah-mudahan ya. Dan saya dengan senang hati akan berada di dalamnya. Karena ini bukan urusan orang gay saja ini. Hampir semua orang, kecuali yang nikah itu kena sudah."
RN: "Yang nikah itu kan suka selingkuh juga kan?"
"Nah, itu dia. Dan kalau kita lihat survey-survey menunjukkan duapertiga laki-laki paling nggak selingkuh. Banyak perempuan yang saya tahu juga selingkuh. Jadi, ya kita semua di dalam penjara. Karena penyelenggara- penyelenggaranya juga bukan orang-orang yang terlalu alim juga. Jadi persoalannya kenapa tidak dibiarkan aja urusan-urusan yang pribadi ini, tanggung jawab pribadilah." Demikian Dr. Dédé Oetomo, cendekiawan dan tokoh gay di Surabaya.
Tanpa nomor, jadi bisa nyelonong di luar barisan! Enak begitu kan?
kok megawati masih pd ya mencalonkan diri jd presiden lagi...dia nggak sadar apa selama 5 tahun mimpin nggak ada perubahan di negara kita.malah makin hancur...mana janji2 pas kampanye pada pemilu kemarin...takutnya pemilu ini mega hanya membuat janji2 yg g jelas...dan nggak ditepati lagi.BETUL!!!!!