BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Aku Menjulukinya, STARBAK (Part 2)

Pacaran sama Vino emang kudu sabar luar biasa. Kebayang kan masih bocah 18 tahun. Kadang anaknya suka badmood sendiri, bisa seharian ga ada kabar. Udah gitu, jarang bisa diajak ketemuan. Dia lebih punya banyak waktu sama temen-temennya ketimbang sama aku. Tapi herannya, walaupun dia cuek, tetep ga pernah lupa bangunin sahur setiap jam 3 pagi. Tanpa diingetin pun, dia bakal tetep nelfon sampai aku bangun.

Selama pacaran, kita ga pernah melakukan hal-hal yg diluar batas. Bukan karena lagi bulan ramadhan, tapi memang sepertinya Vino ga memprioritas kan sex dalam suatu hubungan. Nyentuh bibirnya aja aku belum pernah sama sekali. Kadang aku suka iseng ngajakin cerita-cerita jorok, tapi dia langsung mengalihkan nya. Dari situ aku bisa tau kalau dia ga terlalu suka dengan hal-hal berbau porno.

Hubungan yg kami jalani selama sebulan ini dipenuhi banyak cobaan. Mulai dari harus banyak menahan amarah di bulan Ramadhan, udah gitu badmood nya Vino semakin menjadi karna dia baru aja lulus SMA dan sedang mengikuti test masuk ke perguruan tinggi. Banyak test yg dia ikutin dan hasilnya membuat dia sangat kecewa. Seperti ga lulus di UGM, ITS , bahkan UI yg sangat dia idolakan akan jaket kuningnya itu. Hal ini yg membuat mulai retaknya hubungan kami. Dia merasa kalau dia telah gagal nyenengin orang tua, kuliah di universitas negeri yg bagus menurutnya adalah masa depan yg udah dia nanti-nantikan. Dia juga menyalahkan ku karna aku ga mendoakan agar dia lulus di luar kota. Dia berfikir kalau aku mendoakannya lulus di Medan agar bisa bersama terus. Emosi yg semakin memuncak diantara kami, membuat nya hilang kontak selama 1 minggu.

Mulai dari hari lebaran ke dua, dia ga pernah ada kabar lagi. di sms ga pernah dibalas, Line juga ga di read, telfon kadang ga diangkat, kadang nomornya ga aktif. Mau aja sih datengin kerumah nya (karna kebetulan jarak rumah kita sangat dekat) , tapi aku takut malah semuanya jadi berjalan ga baik. Bahkan sampai lebaran hari ke 7 pun aku udah mulai pasrah dengan sikapnya dan mulai mencoba untuk ga menghubunginya sama sekali.

lebaran hari ke 8, aku baru aja bangun tidur jam 9 pagi. Ritual bangun pagi selalu cek Notifikasi di gadget. Tiba2 ada Line dari Vino.

"Apakabar? Nanti kita ketemuan ya makan siang di Sun Plaza jam 1. See you".

Langsung aku balas, "oke. Aku juga ini mau siaran jam 11-1. Jadi nanti jam 2 aja ketemuannya."

Oh iya, aku seorang penyiar radio di kota Medan. Ga sesuai sih sama jurusan ekonomi yg sedang aku jalani, tapi, dunia entertaint memang udah jadi hobi ku sejak lama.

Kelar siaran, aku langsung jumpain Vino, dan akhirnya kita makan di restoran thailand. Sikapnya beda, ga ceria dan pecicilan seperti biasa. Dia bilang dia benar-benar udh hopeless karna ga lulus di mana-mana. Aku tetap kasi nasehat dan segala macem. Aku juga ingatin dia untuk ikut test ujian mandiri di universitas di medan. Kelar makan bareng, dia ngajak untuk lihat-lihat baju di toko favoritnya, aku mengiyakan saja karna aku ingin dia senang, ingin dia melupakan sejenak masalahnya. Untung saja baju yg dia inginkan ada, dan dia udah mulai mau ketawa lagi. Kita juga makan es krim berdua sambil muterin sun plaza sambil ketawa. Masuk ke Gramedia, dimana baca novel adalah hal favoritnya juga.

Begitu keluar dari Gramedia dan baru aja aku mau nanya jalan kemana lagi, tiba-tiba Vino berhenti dan mukanya berubah jadi serius.

"Bang, kita sampai disini aja ya. Kuliah masa depanku bang. Aku stres kaya gini, masa depanku belum jelas dimana. Aku minta tolong abang ngertiin aku lah. Abang sayang kan sama aku? Jadi, kita sampai disini aja ya bang. Kita putus. Maaf ".

Aku cuma bisa terdiam, ga tau lagi mau bilang apa, mematung melihat nya masuk ke dalam Taxi dan pergi meninggalkanku, sendirian.

(Bersambung ...,)

Comments

Sign In or Register to comment.