Aku terus berjalan tanpa henti, terus dan terus berjalan sejauh mungkin. Tak kupedulikan lelah dan dinginnya hujan yang terus turun yang seolah mengerti dengan rasa ini, rasa sakit yang terus menghimpit hati ini. Tuhan... kenapa Kau berikan rasa ini, rasa yang aku sendiri tak kuasa untuk membendungnya, berbagai cara sudah kucoba untuk menepisnya tapi kenapa Kau tetap memaksaku untuk menikmati rasa ini ya Tuhan, rasa yang kutau tak akan sanggup aku tahan dari sakit yang teramat sangat karena rasa ini tak mungkin kerengkuh bersamanya, rasa sayang ini, rasa yang pada akhirnya membuatku sakit seperti ini Tuhan, sakit karena kasihku yang takkan pernah bisa berlabuh dengannya...
Dan akupun terus berjalan hingga rasa lelah menyapa dan akupun tak sanggup lagi melangkah. Dan semua yang terlihat mulai terasa kabur, semakin mengabur dan akhirnya gelap pun menyelimuti semuanya. Apakah ini saatnya aku pulang..???
Comments
"Hey kamuuu..." sapanya dari kejauhan sambil melambaikan tangan ke arahku dan tak lupa memberikan senyuman manisnya, senyuman dengan lesung pipi termanis yang berhasil menggoyahkan hati ini.
"Hey, sini..." balasku memanggilnya agar datang mendekat.
Dia berlari kecil mendekatiku dan langsung duduk di sampingku sambil tersenyum jenaka.
"Akhirnya nyampe juga, darimana aja jam segini baru nongol, hampir aja kutinggal pergi, udah laper ni" sungutku. Dan seperti biasa dia cuma cengengesan ga jelas sambil nyerobot minuman botol yang tadi udah aku pesan..
"Iya sori brader, tadi pas mau berangkat tiba-tiba si bos manggil nyuruh ngedit terus ngirim data kantor dan harus kelar sore ini juga. Maapin ya.." Serunya sambil masang tampang imut biar enggak kena semprot. Mana pake acara natap mata segala.
"Iyaaa iyaaa..." sahutku mengalah sambil langsung ngalihin pandangan darinya, kagak nahaaaaannn.... >.<
"Btw ada apa nyuruh aku datang sejauh ini kemari? Mau ngasi oleh-oleh yaaa...???" Tanyaku dengan mata berbinar binar.
"Widiiiiihhh enak aja, ya enggak dunk.." jawabnya sambil tertawa.
"So..??" Tanyaku...
"Hmmm.... Kasi tau gak yaaaa....???" Jawabnya..
"Beugh.. ni anak minta di santet ni.." sambil nyiapin tangan buat njitak kepala ni orang.
"Hahaha... Iya tuan ampuni hamba tuan ampuuuuuunnn..." ledeknya sambil tertawa terbahak-bahak dan aku pun udah nyiapin kuda-kuda buat melancarkan aksiku. Kami terus tertawa-tawa sambil saling meledek.
"Aku kangen kamu.." tiba-tiba kalimat itu meluncur dari mulutnya dan membuatku langsung terdiam. Hening. "Tapi bohong... Hahaha..." lanjutnya. Dan dia kembali tertawa dengan lepas, aku pun ikut tertawa namun ntah mengapa terasa hambar. Akhirnya sesorean itu kami habiskan dengan bercerita dan tertawa hingga gelap pun mulai menyelimuti langit sore itu.
Malam ini ntah mengapa mata ini sulit sekali terpejam, kalimat itu terus menerus berdengung di telingaku. "Aku kangen kamu.." Ntah sudah berapa kali kalimat itu terus menerus terngiang. Entahlah. Mungkinkah rasa ini??? Tidak ini tidak benar, semoga ini hanya rasa persahabatan biasa, rasa yang biasa dimiliki antar sesama teman, rasa wajar yang membuatmu merasa nyaman bersamanya, selalu ingin bersamanya, selalu ingin melihat senyumnya. Hey itu bukan persahabatan, itu... itu..... Aaarrgghhh... tak ada yang spesial, tapi bukankah persahabatan itu spesial? Ya tentu tapiii... Tuhan tolong aku...
Aku dan Dia sudah cukup lama berteman, aku pun sudah lupa awal mulanya, tak ada yang spesial, hanya teman biasa. Teman ngantor, teman cerita, teman bermain (dalam arti yang sebenarnya), teman jalan, teman kencan. Hey, what? No.. No.. No.. coret yang terakhir itu, bukan teman kencan. Ya, bukan. Huft.. ngomong apa sih aku ini. OK baiklah, jujur aku mulai menyukainya. Sikap manisnya, senyumnya, tawanya, cemberutnya sampai tingkah jahilnya, aku rasa aku benar-benar sudah gila. Ya, sepertinya aku sudah gila. Aku harus membunuh rasa ini ya Tuhan, aku sadar sesadar sadarnya rasa ini takkan pernah bisa berlabuh, aku sadar dengan keadaan ini karena sekeras apapun aku mencoba aku tidak akan berhasil. Baiklah, aku bertekad akan berusaha untuk membunuh semua rasa ini sebelum terlalu jauh. Ya, aku pasti bisa.
Akhirnya mata ini pun mulai lelah dan tanpa sadar aku pun mulai masuk ke alam mimpi, mimpi indah bersamanya. Tu kan dia lagi. T_T
@3dhyart_cusman : moco itu apa ya?
@lulu_75 : rencananya awalny sih cerpen asal jadi ) tp pelan2 pasti dilanjut, maaf klo masih berantakan