BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

boarding house language

hanya ingin membagi sepenggal kisah hidupku waktu sekolah dulu,, hehehehe

sore-sore kagak ada kerjaan, mantengin leppi, jadi pengen ngetik deh :))
di temani hujan yang berkepanjangan setiap hari,,, hehehhe

---000---

sekitar bulan juni tahun 2002, aku lulus dari sekolah menengah pertama islam (mts) di daerah yang lumayan jauh dari desaku. setelah lulus itulah, aku dan beberapa temenku memutuskan untuk sekolah di daerah jombang jawa timur. jauh sih dari tempat tinggal kami. Namun kami ingin mendapat pengalaman baru dengan sekolah yang suasananya berbeda.
singkat cerita sebelum kami masuk di MAN D* Jombang, kami mengikuti karatina selama 1 minggu untuk ikut tes masuk sekolah ini. karena modal yang saya punya hanya skill bahasa inggris, waktu itu yang mana test meliputi harus bisa berbahasa inggris, arab serta pandai membaca kitan kuning (kitab tanpa harokat) dengan berat hati kami mengikuti karantina selama 1 minggu.
selama menunggu pengumuman, kami berusaha untuk akrab dengan teman-teman dari beberapa daerah di Indonesia. kami berkenalan di dalam ruangan yang cukup luas untuk tempat tinggal kami nantinya.
"kenalkan, nama saya fikri rasyid" itulah kalimat pertama yang saya ucapkan
"saya berasal dari daerah Tuban" sambung saya berikutnya
"wah, Tuban rek, arek e pinter-pinter iku" itulah sambung beberapa teman di dalam ruangan yang akan di huni 40 siswa yang lolos tes masuk sekolah nanti.
----000----
selang beberapa hari, akhirnya pengumuman kelulusanpun keluar.
aku memang tak menempati urutan pertama, aku berada di urutan 8.
Namun, aku berada di urutan terbaik dari beberapa teman yang berasal dari daerahku yang ikut sekolah disini.
Alhamdulilah ya Allah, akhirnya aku bisa masuk jurusan faforit di sekolah ini.
(waktu itu di sekolah kami, untuk jurusan MAKN harus di ambil di awal pendaftaran, tapi kalau jurusan IPA, IPS, BAHASA itu di ambil saat kelas 2. jika diterima di MAKN dan tidak mampu bertahan bisa pindah ke jurusan yang lain, tapi untuk jurusan yang lain tidak bisa pindah ke jurusan kami).
dan dari sinilah semuanya di mulai...
«1

Comments

  • Latare jombang @yuzz
  • owh MAN Dblablabla... ic ic..
    sekolah bagus itu..
    *thanks mas @sinjai
  • Tak seperti kemarin ^^
    Hari ini kotaku cerah. Dan di sore ini, aku kembali menceritakan kejadian yang terjadi di asramaku dulu.
    --000---
    Seperti sekolah pada umumnya, sebelum memasuki pelajaran baru pasti di adain MOS.
    Tak ada yang spesial dari MOS ini, karena tak ada kenalan baru. Ya karena aku memang lebih suka bergaul dengan sepupuku imam dan temenku Rahman. Mereka yang selalu menemaniku kemana-mana.
    Tapi .... ada satu kejadian di MOS yang bikin gregetan nih.
    Aku di suruh nyatain cinta sama kakak kelasku di depan semua peserta MOS sambil bawa bunga dan berlutut.
    Dan tahu hasilnya bagaimana???
    Aku di tolak,, hahahah
    (yaiyalah)
    Bener-bener di tolak
    “anak kecil aja berani cinta-cintaan?” begitu katanya
    “hahahha” tawa semuanya serempak
    Astaga, demi Allah... pengen banget nyumpal mulut ini anak. Lagaknya kayak cakep sendiri aja.
    ----000----
    Hari-hari di asrama aku lalui dengan sangat melelahkan.
    Jauh dari hal yang aku banyangkan.
    Hampir tiap hari otakku di “jejali” dengan kosa-kata bahasa asing dan harus selalu di praktekan tiap hari, selain hari kamis malam dan jum’at pagi.
    Dua hari itu adalah hari bebas “luggoh” . (baca : bahasa)
    Semua aku lihat, temanku sangat pandai dalam berbahasa. Termasuk dia
    “hai” sapanya
    “ya”
    “dari mana? Aku ponorogo”
    “tuban, hm,, nama?”
    “jona”
    Dari obrolan singkat itulah, aku mulai tahu banyak tentang dia. Dia anaknya aktif banget beda denganku yang kurang begitu suka ngobrol dengan anak baru. Dan dari dia pula aku dikenalkan dengan temennya yang lain, idam (trenggalek) dan faiz (madiun).
    Jujur, yang namanya idam itu cakep banget. Hampir semua kakak kelas suka sama dia
    Dia anaknya putih, rambutnya rada keriting dan dulu anak-anak sering nyamain dia sama salah satu bintang di tv yang main sinetron “cinta smu”. Tapi aku lupa sapa nama artisnya.
    Trus kalau si faiz enggak jauh beda juga sama si idam, Cuma dia lebih tinggi beberapa centimeter dan jadi idola kakak kelas juga.
    Mereka bertiga memang beneran jadi kelompok yang beranggotakan anak-anak cakep dan pintar.
    --000—
    Aku nggak begitu dekat sama si faiz, tapi aku lumayan sering bicara dengan si Idam. Anaknya cool banget. Ngalahin aku malahan.
    Jadi kita sering ngobrolnya seadanya saja dan kadang malah lebih banyak diamnya.
    Namun, ada yang tidak aku suka dari si Idam, dia tu sering “ngambek” sama aku kalau aku sering jalan sama si Jona. Secara jona kan teman akrabnya.
    Pernah suatu hari......
    (dulu kita ngobrolnya pakai bahasa arab karena memang wajib hukumnya)
    “faiz sama idam marah sama aku”
    “kenapa?”
    “katanya aku berubah”
    “berubah gimana?”
    “katanya, aku lebih sering main sama kamu”
    “ya udah, kalau gitu seringin aja main sama mereka”
    Emang dasar akunya yang cuek banget, ya kata itu akhirnya yang terucap.
    Dan benar saja, setelahnya jona tak pernah lagi bermain denganku. Nyapapun tidak.
    Awalnya aku biasa saja. Tapi lama kelamaan ada rasa kehilangan juga. Karena biasanya ada teman yang gokil banget mengisi hari-hariku, tiba-tiba lenyap begitu saja seperti tak kenal. Padahal kita masih tinggal satu kamar dan satu kelas. jona duduknya satu bangku di belakang aku, yang berada di belakangku tepat itu si idam sama faiz.
    Oh ya, aku belum cerita sebelumnya ... bahwa di sekolahku ini semua siswanya bergender sama. Dan ada 40 siswa yang di terima akhirnya.
    --00—
    Aku kurang mikirin keadaan ini juga.
    Mikirin pelajaran aja udah bikin kepala aku mau pecah.
    Bagaimana tidak???
    Banyangin aja semua mapel-nya pakai bahasa asing. Tapi tentu saja selain matematika dan kawan-kawannya masih pakai bahasa lokal.
    --00—
    Siang itu, aku habis ngejemur baju di lantai empat. Kemudian...
    “fik, si idam mau pindah lho” kata temenku waktu aku lagi duduk santai di tangga
    “ eh???”
    “beneran.... tadi aku dari kamar. Disana ada emaknya yang cerewet itu ngeberesin barangnya”
    Perlu di catat aja, emaknya Idam itu cerewetnya minta ampun. Kita aja di ceramahin mulu kalau emaknya lagi berkunjung ke asrama. Cerita soal Idam dari hal penting sampai hal yang enggak perlu di ceritain.
    “kenapa pindah?”
    “kata emaknya, disini itu pelajarannya terlalu gampang buat si Idam”
    Astaga, songong banget tuh si emaknya Idam. Jadi inget pertama kali aku ngobrol sama emaknya idam
    “si Idam enggak ikut karantina aja bisa lolos, apalagi dia ikut karantina. Pasti test kemarin nomer satu.”
    Kurang lebih begitulah perbincanganku dengan emaknya Idam.
    “gitu katanya?” tanyaku lagi
    “kayak kamu enggak tahu emaknya idam aja, fik”
    Kami enggak melanjutin obrolan lagi, karena temanku udah sibuk dengan cuciannya.
    Back to Idam
    Idam itu memang pinter bahasa asingnya. Dulu dia sekolah di MTs K* di kediri. Denger-denger itu salah satu sekolah faforit di kediri.
    Dari jauh aku lihat si jona dan faiz ngater idam di depan pintu.
    Aku hanya melihatnya saja, tak berani ikut dalam acara perpisahan mereka
    Sampai ....
    “fik, aku pindah”
    “kenapa, dam?”
    Tiba-tiba dia meluk aku
    “baik-baik ya sama Faiz dan jona”
    “jaga diri, dam”
    “jaga Jona juga” dengan ucapan terakhir itu dia melepas pelukannya dan mencium pipi kiriku.
    Dan itulah terakhir kali aku bertemu dengan Idam.
    Dan setelah si Idam pindah ke kediri, mereda pulalah gosip hubungan antara si Idam dan Jona.



    :x :x
  • Di mensen dong kakak, genre yg ku suka based on true story.
  • thanks buat @sinjai, @yuzz dan @rizky_27 yang udah berkenan mampir :x

    oh ya @yuzz, lu yang punya page "cerita gay 17" yang kalau g salah anak malang kalau g surabaya 8-|
  • Sore hari menjelang magrib
    --00--
    Alasan idam pindah sekolah, aku juga tak tahu penyebab pastinya apa.
    Mungkin gara-gara gosip tak sedap itu atau mungkin karena pelajaran yang dia anggap sangat mudah.
    Idam sama jona sering di gosipin sebagai siswa tak “normal”.
    Mereka sering melakukan kegiatan bersama-sama. Misalnya seperti makan bareng, ke sekolah bareng, nyuci baju bareng, tidur bareng bahkan sampai mandi bareng. Beberapa kegiatan itu menurut aku wajar sih. Tapi, Mereka juga sering menghabiskan malam mereka dengan duduk berdua di jemuran lantai empat sampai melewati jam malam.
    Seringnya kegiatan yang mereka lakukan bersama semakin membuat gosip tentang mereka menjadi-jadi.
    Aku sebenarnya tak begitu ambil pusing dengan gosip itu, secara aku udah pernah hidup 3 tahun di lingkungan asrama waktu MTs dulu. Sudah terlalu sering aku melihat hal-hal yang aneh yang di lakukan kakak kelas maupun temenku. Tapi aku semakin terusik saat aku di kait-kaitkan dengan hubungan Idam dan Jona.
    Emang dasar teman MAN ku waktu itu, mulutnya kayak cewek semua
    Sukanya menggosip dan membicarakan tentang teman mereka yang lebih suka menyendiri. Termasuk aku.
    Seperti yang aku bilang sebelumnya, bahwa aku dan jona mulia dekat. Kami sering ngobrol beberapa kali tentang pelajaran. Karena kenyataannya aku memang sangat payah di pelajaran. Banyangkan saja dari 40 siswa aku mendapat peringkat ke 5 dari bawah.
    Demi apapun yang ada di dunia ini, aku tak pernah mendapat nilai seburuk itu.
    Karena hal itu, si Jona sering ngajarin aku tentang mapel di sekolah ini. Karena itu pula mungkin waktu Jona banyak tersita untukku. Dia anak yang sangat sabar dalam mengajariku walau tak jarang dia sering uring-uringan juga kala pembendaharan kosa-kata bahasa asing-ku sangat sedikit.
    Banyak berita jelek yang mengatakan kalau Idam pindah gara-gara aku. Karena aku telah ngerebut Jona dari Idam. (asli gregetan banget pas nulis bagian ini)
    Karena di sekolah kami semua bergender sama. Jadi berasa bilang begitu itu hal lumrah.
    Seperti saat kita di pasangkan dengan teman kita yang sama genderpun di anggap wajar. Bayangkan saja hampir 24 jam waktumu kamu habiskan dengan manusia yang bergender sama begitupula di sekolah yang ada juga Cuma gender yang sama. Wanita makhluk yang sangat langka buat kami. Sampai memasangkan dengan teman sejenispun menjadi hal lumrah dan terkesan biasa saja.
    --00--
    Tapi seiring waktu semua itu berubah saat aku dan jona makin dekat.
    Dan saat itu pula si faiz mulai memandang aneh ke arahku dan mulai jarang menyapaku.
    Hampir setiap waktu aku bersama Jona, apalagi saat itu ada “kudeta” di sekolah kami. Kami melakukan mogok “sekolah” selama beberapa hari. Awalnya aku kira ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari saja. Tapi asal kalian tahu, kami mogok sekolah selama 1 semester.
    Banyangkan saja, selama satu semester aku hanya berdiam diri di asrama.
    Dan disinilah aku dan Jona mulai sering melakukan aktifitas bareng seperti yang di lakukannya dengan Idam dulu. Tapi, tentu saja selain mandi bareng. Karena aku memang tak pernah mau mandi bareng dengan siapapun.
    Dan hal yang paling tak mengenakkan adalah saat anak-anak mulai memanggil kami dengan sebutan.
    “tahu fikri nggak?”
    “paling juga lagi sama best-nya”
    “jona?”
    “emang ada yang lain”
    Atau seperti ini....
    “eh, fik.... best kamu mana?”
    “kok tumben cerai ama best kamu”
    “tumben nih the best couple enggak bareng”
    Siapa sih yang enggak risih tiap hari selalu di omongin kayak gitu.
    Iya... kalau kita ketemunya Cuma di sekolah aja. Tapi kondisinya aku selalu ketemu mereka 24 jam setiap hari.
    (best = soulmate)
    Sebenarnya hanya mulut satu orang saja sih yang selalu begitu, tapi yang lainnya mengamini.
    --00--
    Akhir semester 2 kelas 1 si jona sama si faiz mau maen kerumah aku. Katanya mau nyari batik, kan secara kotaku kota batik, hehehe
    Waktu kami sudah berada di kota kelahiranku. Aku mengajak mereka jalan-jalan ke rumah teman-teman yang lain. Ada 2 teman yang sekampung denganku.
    Tapi seperti biasa. Faiz selalu saja menghindar dari aku. Waktu aku mau bonceng aja dia tak mau dia maunya naik sepedah sendiri. Jadi mau tak mau aku membonceng jona keliling desaku.
    Bahkan saat kami sudah mau tidurpun, Aku mengusulkan faiz untuk berada di tengah, tapi dia menolak mentah-mentah. Faiz terlalu sinis denganku, padahal waktu dia minta di antar beli kain batik, aku mengantarnya dengan senang hati. Waktu belanja itu kami hanya jalan berdua saja. Bahkan dia terlihat antusias dan cerewet sekali. Waktu itu jona berada di rumah.
    Dan setelah berdebat dengan faiz tentang posisi tidur kami. Akhirnya, jona yang mengalah. Dia yang berada di tengah. Dan posisinya sangat “awkward” banget. Faiz tidur dengan memunggungi kami dan jona berbicara dengaku terlalu berbisik sampai menyentuh telingaku
    “dia kenapa?” tanyaku berbisik
    “biarkan saja, ntar juga baikan”
    Aku agak terduduk mengintip faiz
    “dia sepertinya udah tidur”
    “ya udah, kita tidur juga”
    Dan jona langsung menarikku untuk berbaring dan memelukku.
    Dan anehnya, waktu itu aku juga tak berontak. Aku diam saja
    Bahkan saat tangannya mulai beraksi.
    Jona memang tak pernah kenal tempat. Kapanpun dan dimanapun kalau dia ingin pasti tangannya selalu beraksi di tubuhku.
    (waktu itu aku tak tahu faiz dengar pembicaraan kami apa tidak, tapi sepertinya dia mendengar waktu lihat perubahan sikapnya esok pagi).

  • Fikh_r wrote: »
    oh ya @yuzz, lu yang punya page "cerita gay 17" yang kalau g salah anak malang kalau g surabaya 8-|

    hah? :-/
    kagak ada ane punya page gay..
    adanya berbagi cerita dewasa :))
  • kirain yuzz yg biasa ngobrol sama aku @yuzz ,, hehehhe
  • wah nih ada yg gak beres sama jona?
  • Yuzz itu pemilik trit yg selalu di puncak boyzstories, (kapan turun nya ya tuh trit, lol)
    Banyakin dialog, jika inget sih. Biar lebih hidup.
  • akan lebih bagus klo ada flashback ato cerita gmn awalnya jona bisa leluasa ngegrepe2 fikri (itu khan dibilang "Jona memang tak pernah kenal tempat. Kapanpun dan dimanapun kalau dia ingin pasti tangannya selalu beraksi di tubuhku." yg artinya kejadian pas tidur be3 faiz itu bukan ptama kali)
  • udah gitu. lanjut dong yah..yah
  • Hehehe,,,, aku g berniat ngelanjutin ini,,, kagak pandai menyusun kata soalnya

    Susah
  • @Fikh_r ceritanya bagus, tinggal perbanyak dialog aja

    oiya, ane juga punya keluarga di jombang hehe
Sign In or Register to comment.