BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

My Heroin and My Only Love

edited June 2013 in BoyzStories
Kelas XII-e selalu ramai seperti biasanya dan itu karena kelas XII-e dihuni oleh makhluk-makhluk seperti Dika dan Bayu. Kedua anak itu adalah anak-anak yang super duper jahil, tapi mereka juga sangat berprestasi di bidang akademik maupun non akademik. Dika mantan Ketua Osis dan Bayu sang Ketua kelas serta ketua basket tingkat provinsi, benar-benar perpaduan yang sangat jitu untuk membuat para guru jengkel dan frustasi dengan tingkah jahil mereka. Walau Dika tak pernah mendapat juara kelas tetapi nilainya adalah yang tertinggi saat ujian masuk diikuti oleh Bayu. Dika mempunyai jiwa kepemimpinan yang sangat kuat, itu bisa terlihat dengan terpilihnya dia sebagai Ketua Osis saat masih kelas XI dulu. Sedang Bayu lebih menonjol di bidang olah raga, dia mewakili sekolahnya ikut dalam tim Basket Provinsi, Bayu juga tipe seorang pemimpin hanya saja dia malas ikut organisasi-organisasi yang ada disekolahnya, saat terpilih menjadi ketua kelas saja Bayu menolak dan protes habis-habisan, tapi karena Wali Kelas mengatakan hasil pemilihan tidak bisa dirubah akhirnya dengan terpaksa Bayu setuju untuk menjadi ketua kelas. Sebenarnya kelebihan- kelebihan yang dimiliki oleh keduanya tidaklah terlalu berguna, karena keduanya sudah amat sangat terkenal seantero sekolah sebagai setan-setan kecil pembuat onar.





Setelah UN selesai kelas XII disibukkan dengan hiruk pikuk persiapan perpisahan, dan seperti yang di duga Dika terpilih menjadi Panitia Persiapan Acara Perpisahan.





“eciee.. selamat ya Dik, jadi panitia lu, heee.. entar jangan ngerancang sesuatu yang aneh-aneh buat perpisahan lho ya…” ucap Bayu sambil menyunggingkan senyum jahilnya.





“rebes Bayu sayang, gw gak akan ngerancang hal yang aneh-aneh kok” jawab Dika sembari memberikan senyum penuh arti pada sahabatnya itu.





Salah satu guru yang melihat tanda bahaya dari dua setan kecilnya itu ikut bergabung dalam pembicaraan Dika dan Bayu.





“Bapak mohon pada kalian, kali ini please jangan membuat sesuatu hal aneh saat acara perpisahan. Bapak benar-benar meminta dengan tulus supaya kalian puasa melakukan hal aneh 1 hari itu aja.” Ucap Guru itu sambil memandang kedua setan kecilnya itu dengan tatapan memohon.





Dika dan Bayu hanya melongo mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Guru tercinta mereka itu. Lalu tawa kedua setan kecil itupun meledak.





“hahhahha, aduh Pak Yanto ini ada-ada aja deh, tenang-tenang Pak kita gak akan ngelakuin hal-hal aneh kok, saya mah masih mau ikut acara perpisahan ama yang laen Pak, jadi tenang aja. Hahahaha.” Ucap Dika.





“hehehe, iya Pak lagian si Dika pan jadi panitia, Bapak pan tahu kalo Dika jadi Ketuanya dia bakal membuat sesuatu yang menarik dan mengerjakannya penuh tanggung jawab. Jadi Pak Yanto gak usah khawatir. Bapak tinggal duduk tenang di kantor ama Guru yang lain. Heee.” Imbuh Bayu sambil nyengir.





Guru yang ternyata bernama Pak Yanto itu hanya memandang kedua muridnya itu, dalam hati dia benar-benar berharap apa yang mereka katakan itu bukan hanya isapan jempol semata.





“oww, semoga itu benar.” Ucap Pak Yanto yang masih merasa tak yakin, tapi dia harus mempercayai kedua muridnya itu.





Dika dan Bayu memberikan senyum terbaik mereka kepada Pak Yanto sambil melangkah menuju ke Kantin.





Hubungan Dika dan Bayu sangatlah dekat, bahkan mereka tak canggung mamanggil satu sama lain dengan panggilan sayang, dan teman-teman merekapun sudah terbiasa dengan tingkah kedua remaja itu. Walaupun seperti itu Dika sudah memiliki seorang kekasih, namanya Amy, dia adalah siswi terpopuler di sekolah itu. Sedang Bayu masih menikmati kesendiriannya, walau banyak siswi-siswi yang mengejarnya tapi dia seperti masa bodoh, Bayu adalah anak yang sangat lugu, dia belum pernah pacaran dan bahkan dia tidak mengerti apa itu cinta, jika ada yang bertanya tentang hubungan percintaannya dia hanya akan menyunggingkan senyum lalu mengalihkan pembicaraan.





“Bay, nanti maen game empires 2 yuk?” ajak Dika.





“Liat entar dah Dik, lu tahu sendiri ini hari jadwal mama nyalon dan gw udah pasti harus nemenin mama nyalon, gak ada yang mau selain gw, hiks hiks, lu berdoa aja moga ada keajaiban si mama gak jadi nyalon.” Ucap Bayu.





Wajah Dika terlihat kecewa.





“hai bebh.” Sapa Amy yang tiba-tiba muncul entah dari mana.





“hai yank, thu wajah kelihatan seneng banget yank, ada ape emangnya?” tanya Dika yang mengamati wajah kekasihnya sumringah banget sampai bikin bulu kuduk merinding, brrr.





“hari ini nonton Iron Man 3 yuk beb, aku udah dapet tiketnya nanti malam jam 8.” Amy memberikan tatapan mautnya pada Dika, tatapan yang akan meluluhkan hati para lelaki.





Dika malah terlihat cemberut mendengar apa yang baru saja dikatakan kekasihnya, lalu dia menoleh pada Bayu dan Amy mengikuti arah pandangan Dika.





“boleh ya Bay, aku ajak Dika nonton malam ini?!” pinta Amy dengan sungguh-sungguh. Amy tahu kalau tadi sepertinya Dika sudah ada janji dengan Bayu, karena Dika akan memasang wajah bete kalau ada yang mengganggu acaranya dengan Bayu, walaupun itu Amy yang notabennya adalah kekasihnya. Dan Amy sangat paham akan hal itu.





“pergi aja Dik, lagian gw juga belum tentu bisa kerumah lu entar malem, daripada lu bete sendirian dirumah mending kan lu nonton ama Amy, Dik.” Kata Bayu cuek.





Amy yang mendapat lampu hijau dari Bayu langsung tersenyum lebar. Sedang Dika hanya manyun gitu.





“jemput aku jam 7.30 ya bebh, da da, makasih ya Bay.” Ucap Amy sambil pergi meninggalkan Bayu yang sedang menikmati baksonya dan Dika yang manyun gak ketulungan.



Setelah tubuh Amy tak terlihat lagi Dika menatap tajam Bayu, mengetahui hal itu Bayu hanya menggeleng pelan. Sedang Dika terus saja manyun sambil menatap tajam Bayu.





Bayu akhirnya menemani mamanya nyalon, ternyata kali ini tak ada keajaiban yang membuat rencana nyalon mamanya gagal. Selama perjalanan menuju ke salon Bayu sedikit terusik dengan pikirannya tentang Dika dan Amy. Dika dan Amy jadian saat mereka kelas XI jadi sudah setahun mereka jadian, dan yang menjadi pikiran Bayu adalah selama setahun ini dia terus merasakan hal itu. Saat melihat Dika dan Amy sedang bersama terkadang ada rasa sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa, tapi rasa sakit seperti itu hanya muncul saat dia berada didekat Dika dan Amy. Bayu merasa heran, apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya.





“ma, kalo hati kita sakit kayak disayat pas liat sahabat kita dan kekasihnya, artinya apa ya, ma?” tanya Bayu saat mamanya sedang melakukan perawatan rambut.





“em, mungkin Bay kena penyakit jantung.” Jawab mamanya Bayu tak acuh.





“eh? Bayu kena penyakit jantung? Yang bener ma?” tanya Bayu yang mulai panik.





“hahahhaa, anak mama ini lucu banget sih.” Ucap mamanya Bayu sambil mengacak rambut Bayu.





Bayu hanya cemberut mendapati mamanya sedang mempermainkannya.





“Bay serius mama~” kata Bayu seperti anak kecil.





“hahaha, iya iya, maap sayang, emm mungkin Bay suka kali sama temennya Bay.” Jawab mama Bayu yang kali ini serius menanggapi pertanyaan putranya tersebut.





“suka?” Bayu terlihat berfikir keras mendengar kata suka.





Mama Bayu yang melihat wajah anaknya yang lucu saat sedang berpikir keras itu kemudian terkikik.





“hahahaha, kayak rasa suka mama ke papa gitu lho Bay, atau rasa suka si Dika ke pacarnya, err siapa thu pacarnya Dika, Ani err Alee, em oh ya Amy. Nah suka yang mama maksud itu seperti itu. Bay paham?” tanya mama Bayu.





“owww” jawab Bayu mengerti maksud mamanya.





“Jadi suka yang seperti itu ya?.” Kata Bayu pelan. Lalu dia tenggelam dalam pikirannya tentang perasaan suka dan juga tentang sahabat baiknnya Dika.





+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++





“pagi cebol.” Sapa Dika saat melihat Bayu berjalan ke arahnya, dan betapa terkejutnya Dika saat Bayu mengacuhkannya dan berlalu begitu saja. Dika yang melihat hal itu langsung mengejar Bayu.





“hei” kata Dika sambil menepuk pundak Bayu.





Bayu menoleh, dan memberikan senyum manisnya pada Dika





“hai, dik.” Sapa Bayu dengan wajah tanpa dosa.





“lu kenapa sih? Pagi-pagi udah kayak orang kesambet si nyong-nying.” Tanya Dika yang melihat Bayu bertingkah aneh. Tak biasanya Bayu mengacuhkannya seperti tadi.





“ha? Maksudnya apa?” tanya Bayu yang tak paham dengan apa yang dibicarakan Dika.





“tadi lu mikirin apa sih? Gw sapa diem aja.” Ucap Dika.





Bayu hanya memperhatikan sahabatnya itu, Apa mungkin dia menyukai Dika? Tapi kan mereka sama-sama cowok.





“sori, gw gak lagi mikirin apa-apa kok. Mungkin lu nyapanya kurang keras kali. Udah yuk masuk.” Kata Bayu sambil menyeret sahabatnya itu ke kelas mereka.





Saat dikelas Dika terus bercerita tentang kencannya dengan Amy. Bayu berusaha menyimak cerita Dika, terkadang dia merespon dengan “oh ya?” “terus?”. Bayu masih penasaran dengan perasaannya, apakah dia benar-benar bisa jatuh cinta pada sahabatnya ini? Bagaimana bisa? Semakin dipikir malah semakin membuat kepala Bayu pusing. Bayu benar-benar pusing.





“Bu, orang jatuh cinta itu gimana sih?” Tanya Bayu saat dia sedang beristirahat di UKS,





“eh? Kanapa Abay tiba-tiba bertanya tentang itu?” Tanya Guru Kesehatan yang cukup dekat dengan Bayu.





“Bay penasaran Bu.” Jawab Bayu jujur.





“rasanya itu manis, pahit, asam, hambar Bay, campur-campur, em mungkin lebih singkatnya kamu bisa jadi diri kamu sendiri di depan dia, dan terkadang saat kamu melihatnya dekat dengan cowok lain kamu akan merasa cemburu, cemburu itu disini.” Guru itu meletakkan tanggannya di dada Bayu.




“di sini rasanya akan seperti disayat pisau saat melihat dia dekat dengan cowok lain, sakit rasanya Bay.” Ucap Guru itu.





“Mungkin Bay sedang jatuh cinta Bu.” Bayu menatap Gurunya dengan ragu.





“Abay jatuh cinta, bukannya itu bagus.” Ucap Guru itu sambil mengelus lembut kepala Bayu.





“Tapi dia punya kekasih Bu, apa yang harus Bay lakuin Bu?” tanya Bayu yang baru pertama merasakan hal seperti ini.





“Apa Abay udah yakin ama perasaan Abay? Kalau Abay memang sudah yakin, Abay boleh kok menyatakan perasaan Abay pada orang itu, dan Abay harus siap kalau misal orang itu tidak menerima perasaan Abay, yang penting Abay sudah mengatakannya. Dan kalau Abay belum yakin Abay bisa mencoba untuk menjauh dari orang itu dan Abay akan tahu apakah Abay benar-benar menyukai orang itu atau tidak.” Ucap Guru itu sambil terus mengusap kepala Bayu dengan lembut. Guru itu tahu ini pertama kalinya Bayu berurusan dengan yang namanya Cinta dan dia berharap Bayu bisa mendapatkan yang terbaik dalam urusan ini.





Mendengar apa yang dikatakan Gurunya itu Bayu memutuskan untuk menjauhi Dika, bukan untuk mengetaui apakah dia benar-benar menyukai Dika atau tidak, tapi supaya tidak ada yang terluka, karena dia yakin sekarang dengan perasaannya terhadap sahabatnya itu. Dia harus menghentikan perasaannya sebelum terlambat. Jadi Bayu memutuskan untuk menjauhi Dika sementara ini.





Dan dimulailah misi Bayu untuk menjauhi Dika. Dia sengaja berangkat siang supaya tak usah bertemu dengan Dika, dan saat istirahat dia langsung pergi ke perpustakaan tempat yang tak akan pernah didatangi oleh Dika, saat pulang dia langsung kabur setelah bel berbunyi. Dirumahpun kalau Dika menelepon ingin main, Bayu selalu mencari alasan, sibuklah, capeklah, lagi males maenlah, pokoknya Bayu mencari seribu satu alasan supaya tak bertemu dengan Dika. Dia tak mau bertemu dengan Dika sampai rasa sukanya terhadap sahabatnya itu menghilang. Dia gak mau Dika membencinya jika tahu bahwa sahabat baiknya menyukainya dan terlebih lagi sahabat baiknya itu juga seorang cowok. Bayu tak mau kehilangan Dika.





Ini sudah 2 minggu sejak terakhir kali Dika berinteraksi dengan Bayu, selama 2 minggu ini Dika merasa bahwa Bayu menjauhinya dan itu sungguh sangat mengganggunya. Dika binggung sekaligus marah dengan tingkah Bayu yang tiba-tiba menjauhinya.





“lu ada masalah apa sih ama Ketua, Dik? Kok keliatan Ketua ngejauhin lu.” Tanya Intan teman sekelas Dika.





“gw gak ada masalah apa-apa kok, gw juga bingung kenapa Bay tiba-tiba ngehindarin gw kayak gini.” Jawab Dika sambil memandang Bayu yang sedang asyik bercengkrama dengan grup cowok di sudut kelas, hal yang tak pernah dilakukan sebelumnya oleh Bayu.





“Mungkin Bayu dah ada cewek kali bro, makanya dia ngejauh dari elu.” Kata Jordi cuek, dia tak berfikir efek dari kata-katanya pada Dika akan sangat dasyat.





Dika mengernyitkan dahinya. Apakah mungkin itu? Dika tak pernah berpikir Bayu akan membagi hatinya dengan orang lain selain dirinya.





“ngaco lu, mana mungkin.” Sangkal Dika.





“sapa tahu kan Dik, banyak kok yang naksir si Bayu, gara-gara cuma bergaul ama lu aja dia keserang gossip homo, tapi itu gak ngurangin popularitasnya diantara siswi-siswi disini kok. Lagian mungkin dia udah bete liat lu mesra-mesraan ama Amy, dia pengen mesra-mesraan sendiri kali.” Ucap Jemmy panjang lebar.





Dika terus kepikiran tentang kekasih misterius Bayu, Bayu punya kekasih? Itu artinya perhatiannya untuk Dika akan berkurang dan dia akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kekasihnya itu. Dika gak bisa membayangkan itu, dia tak bisa membayangkan orang lain memonopoli Bayu-nya. Rasanya pasti aneh kalau nanti dia melihat Bayu jalan ama cewek disisinya.





Selama beberapa hari Dika terus kepikiran tentang Bayu dan kekasih misteriusnya. Dan itu menyita seluruh perhatian Dika. Dika mulai tak mempedulikan sekitarnya, dia menjadi lebih pendiam, lebih sering melamun, dan kerap mengabaikan Amy. Saat kencan Dika lebih asyik dengan dunianya sendiri dia tak menghiraukan Amy yang ada di sampingnya. Melihat tingkah Dika Amy menjadi sebal dan marah, akhirnya yang ada mereka diam-diaman sampai Amy turun dari motor Dika. Dan Dika sebenarnya menyadari kegusaran dan amarah kekasihnya itu tapi dia tak peduli, dia masih tenggelam dalam pikirannya tentang Bayu.





“bebh, hari ini kita makan dimana?” tanya Amy saat berjalan disamping Dika. Dan seperti biasa Dika sibuk dengan pikirannya sendiri.





Amy yang menyadari Dika sibuk lagi dengan dunianya sendiri maju ke depan Dika.





“Hello.. apa tuan Dika ada di tubuhnya?” ucap Amy jengkel dengan sikap Dika yang tak acuh terhadapnya.





“eh? Iya.. apa yank tadi?” tanya Dika sambil gelagapan gak jelas.





“kamu kenapa sih bebh? Sejak 2 minggu lalu kamu jadi aneh. Jadi suka ngelamun, gak merhatiin kalo diajak ngomong, keliatan murung, dan yang paling nyebelin kamu itu gak nganggep aku ada saat kita jalan.” Ucap Amy dengan nada sedih.





Dika hanya diam sambil menatap wajah sendu kekasihnya itu, dia mulai merasa bersalah, dia tak menyangka bahwa dia sebegitu kacaunya belakangan ini.





“apa ini ada hubungannya ama Bayu yang tiba-tiba ngejauhin kamu bebh?” tanya Amy.





“eh.. eh.. eng… enggak ada hubungannya ama Bayu kok yank, beneran dah.” Jawab Dika yang 100% bo’ong.





Amy menghela nafas panjang mendengar jawaban kekasihnya yang sangat terlihat jelas bo’ongnya. Dia tahu kalau ini ada hubungannya ama Bayu. Amy benci karena dia bisa tahu mana Dika yang jujur dan mana Dika yang bo’ong. Amy merasa iri dengan Bayu, karena tanpa perlu berusaha keras Bayu akan selalu menjadi yang nomor satu di hati Dika. Berbeda dengan dirinya yang harus berusaha keras untuk bisa masuk ke hati Dika. Walaupun akhirnya dia bisa menjadi kekasih Dika, dia tetap tak bisa menggerser keberadaan Bayu dihati Dika.





“yuk makan di Bang Ujo aja kalo gitu yank.” Ajak Dika.





“gak usah deh, kayaknya kamu lagi gak bisa diajak jalan. Aku balik aja deh.” Ucap Amy yang udah ilang mood buat jalan ama Dika.





“eh.. lho.. kok gitu yank.” Dikiasalah tingkah.





“udah deh anterin aku pulang aja gak usah bawel.” Amy gak peduli lagi, dia hanya butuh ketenangan sekarang.





“em ya udah kalo kamu maunya gitu, kita pulang.” Dika merasa bersalah karena untuk kesekian kali dia mengecewakan Amy.





Hubungan Dika dan Amy mulai memburuk, mereka terus bertengkar karena Dika tak juga membaik, dia masih asyik dengan pikirannya sendiri. Awalnya Dika masih mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan Amy, tapi setelah melihat Bayu sering jalan bersama dengan Lina kabel kewarasan di otak Dika terputus. Entah dari mana perasaan marah itu muncul, dan dia merasa ingin menyeret Bayu dari sisi Lina, dia tak suka melihat kedekatan Bayu dengan Lina, itu sangat mengganggu. Disaat hatinya sedang panas karena amarah setelah pemandangan yang dia lihat beberapa hari lalu, pertengakaran besar terjadi antara dia dengan Amy, kali ini Amy benar-benar marah dan setelah itu Amy tak pernah menghubungi Dika lagi.





Dika benar-benar pusing dia tak menemukan titik terang tentang alasan Bayu menjauhinya dan sekarang Amy mendiamkannya. Kenapa semua jadi runyam begini.





“Dik, lu gak papa?” tanya Jordi yang melihat Dika melamun di tangga.





“Buruk Jor, baik hubungan gw ama Bayu ataupun ama Amy, semuanya buruk. ” Dika mengusap mukanya dengan lesu.





“nah lho.. kok nambah ama Amy sih? Emang kenapa kalian?” tanya Jordi jadi penasaran.





“gegara lu bilang Bayu ada cewek makanya dia ngejauhin gw, gw terus kepikiran. Dan gw jadi gak fokus ngelakuin apa-apa. Sampai-sampai gw gak ngganggep Amy saat kita jalan. Dan kejadian kayak gitu gak cuma sekali dua kali kejadian, berulang kali gw kayak gitu pas kencan. Puncaknya Amy marah, dia bilang dia punya cowok tapi kayak gak punya cowok. Dan setelah itu dia gak pernah ngehubungin gw lagi.” Ucap Dika dengan nada menyesal.





“lu cinta gak sih ama Amy, Dik?” Tanya Jordi tiba-tiba.





“ya? ya iyalah gw cinta ama dia. Kalau gw gak cinta ama dia mana mungkin gw pacaran ama dia.” Jawab Dika dengan nada sebal.





“trus perasaan kamu ama Bayu gimana?” lanjut Jordi.





“maksud lu apa Jor? Ya gw sayanglah ama dia, dia temen gw sejak dari orok, mana mungkin gw gak sayang ama dia.” Dika semakin tak mengerti kemana arah pembicaraan Jordi.





“hahhaa,, lu tau Dik, lu thu sumpah ya gw baru tau orang kayak lu.” Jordi tertawa sambil menggelengkan kepalanya.





“maksud lu apa sih?” Dika mengernyitkan dahinya melihat tingkah sahabatnya itu.





“lu thu Bodoh, yoi, S-T-U-P-I-D bro.” ucap Jordi.





“ha? Gw makin gak ngerti Jor.” Kata Dika.





“lu thu lucu, tahu gak kenapa selama ini lu uring-uringan cuma karena Bayu ngindarin kamu? Padahal dia cuma temen lu, ampek-ampek lu ngacuhin si Amy, cewek lu sendiri?” tanya Jordi.





Dika berfikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya.





“Mungkin ini terdengar aneh, tapi ya bisa lah, selama ini lu gak sadar ama perasaan lu sendiri, karena lu udah terlalu lama temenan ama dia. Yang jelas yang gw tangkep dari semua kejadian belakangan ini gw nyimpulin kalau lu itu CINTA ama Bayu.” Terang Jordi.





“ha? Apa lu bilang? Gw cinta ama Bayu?” tanya Dika gak percaya.





“iya lu cinta ama dia, lu cinta ama Bayu jauh sebelum lu cinta ama Amy, gw temen lu sejak SMP Di, gw kenal kalian dan gw ngelihat cinta disetiap tatapan yang lu berikan pada Bayu, mungkin ini terlihat gila, awalnya gw juga merasa aneh, tapi seiring berjalannya waktu gw bisa nerima, its fine, lu thu ya over protektifnya ke Bayu itu kelewatan banget tau gak. Ampek terkadang gw pengen jitak pala lu.” Kata Jordi.





Dika menerawang ke masa-masa yang udah dia lalui bersama dengan Bayu, dan akhirnya dia menemukan jawaban atas apa yang dirisaukannya selama ini. Seolah-olah kabut yang menyelimuti pikirannya beberapa minggu ini lenyap begitu saya.





“iya Jor, gw cinta dy, gw cinta ama Bayu. Tapi kita berdua cowok Jor and belum tentu Bayu cinta ama gw Jor. Apa yang harus gw lakuin sekarang? Gimana kalo emang Bayu lagi jalan ama Lina Jor?.” Walau merasa lega Dika tetap tidak bisa tenang, pikiran bahwa Bayu berpacaran dengan Lina membuat dia takut.





“gw cuma bisa bilang ikutin kata hati lu, lakuin apa yang menurut lu emang perlu lu lakuin.” Ucap Jordi.





Dika memantapkan hatinya, dia harus jadi laki-laki sejati.





“ada apa Dik?” tanya Amy yang tadi diminta Diki untuk menemuinya di gedung OR.





Dika sadar Amy sudah tak memanggilkan dengan sebutan Bebh lagi, apa Amy sudah menyerah? Diki gak boleh lemah.





“a.. a.. aku.. aku mau minta maaf atas apa yang aku lakuin ke kamu selama beberapa minggu ini My. Dan dan aku mau sori, aku rasa hubungan kita gak bisa dilanjutin My, ada orang lain yang aku suka.” Ucap Dika sambil menatap cewek yang sesaat lagi akan menjadi mantannya.





“oke.” Jawab Amy singkat.





“ha?” kata Dika yang kaget, Dika kira Amy akan marah-marah dan tak mau putus darinya.





“iya, aku setuju kita putus. Aku bukan cewek bodoh Dik. Aku tahu kok orang itu Bayu kan? Semua mungkin juga gak akan kaget kalo kamu jadian ama Bayu, everything same to be normal if its you and him, both of you look like a normal couple. Orang-orang gak akan jijik kalo ini kamu ama Bayu. Sekeras apapun aku berusaha aku gak akan pernah jadi yang nomor satu dihati kamu Dik, tempat itu hanya untuk Bayu kan?.” Ucap Amy dengan nada kecewa.





“maaf, My.” Hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut Dika.





“huh.. gak papa kok Dik, aku gak akan mati cuma gara-gara putus dari kamu, walau aku benar-benar cinta sama kamu, mungkin ini butuh waktu buat aku move on, but I would be oke. Sebagai gantinya kamu harus jaga Bayu baik-baik, karena dia dengan mudahnya kamu ngelepasin aku.” Kata Amy sambil menyunggingkan senyum manis di bibir munggilnya.





“iya, aku janji My, aku akan jaga dia.” Senyum mengembang di bibir Dika, senyum pertamanya sejak Bayu menjauhinya.





Esok harinya Dika mendapat kabar bahwa Bayu akan ikut Ayahnya pindah ke USA.





“jam berapa pesawatnya berangkat Jor?” Dika benar-benar panik.





“jam 8.50, Dik.” Kata Jordi.





Dika melihat jam tangannya dan dia benar-benar mendapat serangan fajar, ini udah jam 8 dan butuh waktu 35 menit untuk ke bandara, itupun kalo gak kena macet. Dengan perasaan campur aduk Dika langsung berlari ke parkiran, dia segera menghidupkan motornya dan melaju ke bandara. Dalam hati dia berdoa semoga dia gak telat.





Jam 8.40 Dika sampai di bandara, Dika melihat sekeliling dan dia menemukan sosok Bayu yang baru saja melewati pemerikasaan dan hendak masuk pesawat. Seketika itu Dika langsung berlari sambil meneriakkan nama Bayu, tapi sepertinya Bayu tak mendengarnya dan terus masuk ke pesawat.





Saat tiba di pintu pemeriksaan Dika dicegat oleh petugas, dan dimintai tiket pesawat.





“gw gak punya tiket mbak, tapi gw perlu masuk, gw perlu nyusul Bayu.” Ucap Dika.





“maaf tuan kalo anda tidak mempunyai tiket anda tidak bisa masuk.” Kata Petugas itu sopan.





“tapi gw bener-bener perlu ketemu Bayu mbak.” Dika benar-benar hampir hilang kesabaran.





“maaf tuan, ini sudah prosedurnya.” Petugas itu mengangkat sebelah alisnya saat melihat Dika yang tak bisa tenang, seolah dia hendak menerjang melewatinya jika dia menahan Dika lebih lama.





“Please, ini cuma sebentar, gw cuma perlu ngomong sesuatu ama Bayu, aish, gak akan makan banyak waktu kok, please ijinin gw masuk.” Pinta Dika yang benar-benar sudah tak sabar.





“tapi…” Ucapan Petugas itu terputus saat Dika mencengkeram kedua bahu Petugas itu dengan erat.





“Gostt,,ini menyangkut hidup mati gw, jadi please ijinin gw masuk.” Teriak Dika yang sudah meledak karena Petugas yang menurutnya sangat gak cooperative.





Petugas itu kaget karena teriakan Dika.





“ada apa ini?” Tanya seorang yang berseragam Pilot yang keluar dari kabin. Orang itu mengernyitkan dahi saat melihat Petugasnya yang terlihat shock dan Dika yang terlihat marah sambil mencengkram bahu petugasnya.





“ini Kaptep, orang ini memaksa masuk tanpa tiket.” Petugas itu melepaskan diri dari cengkraman Dika dan berlindung di belakang sang Pilot.





“saya cuma mau ketemu seseorang, saya perlu mengatakan sesuatu sama dia sebelum dia pergi jauh, ini penting, saya mohon izinkan saya masuk, please.” Pinta Dika yang udah putus asa.





“apa ini sangat penting?” tanya sang Pilot.





“iya, ini kesempatan terakhir saya, tolong izinkan saya masuk.” Dika memohon dengan sepenuh hati.





“oke.. tapi hanya sebentar saja, karena saya tak bisa menunda penerbangan ini terlalu lama.” Ucap sang Pilot.





“terimakasih banyak Pak.” Ucap Dika, senyum mengembang di bibirnya, dia langsung berlari ke dalam peasawat.





Saat tiba di dalam pesawat Dika langsung menyusuri setiap tempat duduk yang ada dan akhirnya di menemukan Bayu yang duduk sendirian. Dika berkalan ke arahnya.





“Bay.” Panggil Dika lirih.





Bayu menoleh ke arah suara yang memanggilnya dan betapa terkejutnya dia saat menemukan Dika berdiri di sana dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya.





“Dika? Ngapain lu disini?” tanya Bayu heran.





“gw..gw nyusul lu Bay.” Jawab Dika sambil mengatur nafasnya.





“nyusul gw?” Bayu hanya mengedipkan matanya berulang kali mendengar jawaban Dika.





“aku.. aku.. err” Tiba-tiba Dika diserah virus gagap. Dia gak lagi bisa ngegunain gw-lu gw-lu kalo virus gagap menyerangnya.





“kamu? Kamu apa Dik?” tanya Bayu penasaran.





“aku, aku, selama ini ternyata aku, aku cinta ama kamu Bay.” Dika akhirnya menyatakan perasaannya.





“ha?kamu apa?” Bayu tak percaya dengan apa yang di dengarnya, orang tuanya yang duduk di depannya pun hanya bisa terdiam mendengar pengakuan sahabat anaknya dan orang-orang yang ada di dalam pesawat dibuat tercengang.





“aku cinta ama kamu Bay, aku tau kita sama-sama cowok tapi aku gak bisa ngebohongin perasaan aku, dan aku, aku gak bisa kehilangan kamu Bay. Saat kamu ngejauhin aku, itu hal terberat yang pernah terjadi dalam hidup aku, dan saat kamu mulai sering jalan sama Lina, disini Bay (Dika meletakkan tangannya di atas dadanya), sakit rasanya, aku gak bisa ngebayangin ada orang lain yang masuk dalam hati kamu, aku gak mau ada yang monopoli kamu selain aku, aku gak mau ngebagi kamu ama orang lain Bay. May I sound so egoist but even if you already be with Lina I want to ask you, will you be my lover Bay?” kata Dika sambil menatap lurus ke mata Bayu.





Semua orang yang ada sana hanya bisa ternganga mendengar apa yang dikatakan oleh Dika, mereka dibuat tercengang mendengar pengakuan cinta yang sangat berani seorang pemuda SMA kepada sahabatnya yang juga adalah seorang pemuda, pemandangan yang tak lazim. Dan mereka juga menunggu jawaban dari Bayu. Mereka penasaran apa yang akan dikatakan oleh pemuda manis itu.





“oh ya? Kamu cinta sama aku?” tanya Bayu sambil menyeringai.





“iya, aku cinta kamu Bay. No matter what, I don’t care even if you are a boy.” Ucap Dika mantap.





Bayu menatap Dika lekat. Tak ada gurat keraguan di raut wajah Dika. Wajah itu sama seperti jika dia sedang berkonsentrasi untuk mengerjakan suatu proyek penting. Bayu mendesah. Dan Dika menahan nafasnya saat melihat Bayu mendesah. Ini membuat suasana kabin menjadi lebih tegang.





“oke.” Bayu menyunggingkan senyum di bibirnya.





Dika hanya terdiam di tempatnya tak memberikan reaksi apa-apa, dan semua orang yang tadi tegangpun dibuat terbengong dengan jawaban singkat Bayu. Semua berfikir akan ada hal menarik dan seru yang terjadi dan ternyata nothing, tak terjadi apa-apa. Bayu menjawab pertanyaan Dika dengan tenang.





“oke aku mau jadi pacar kamu.” Ulang Bayu yang melihat Dika tak merespon sama sekali.





“oooh,, oke oke.” Perlahan senyum lebar mengembang di bibir Dika.





“lalu bagaimana dengan Lina?” tanya Dika.





“aku gak ada apa-apa sama dia, dan seharusnya yang kamu khawatikan itu buka Lina tapi Mama sama Papa.” Ucap Bayu sambil menggerakkan kepalanya ke arah orang tuanya berada.





Dika melebarkan matanya, dia lupa, masih ada mama dan papanya Bayu yang harus di takhlukkannya.





“tante. Om. Saya..” ucapan Dika terputus dengan suara Mama Bayu yang membuatnya kaget.





“stop boy, aduh, pah, kayaknya batal dah niat mama gendong cucu dari si Bayu, ya udahlah kita minta ama si Resi aja pah.” Mamanya Bayu cemberut sambil menatap suaminya.





“ya sudah lah, mah, Bayu masih bisa adopsi anak kok.” Kata Papa Bayu menenangkan istrinya.





“oh ya Dik, jaga anak om, awas kalo sampek om denger Bayu komplain soal kamu.” Kata Papanya Bayu dengan wajah tegas setegas tegasnya.





Dika hanya bisa bengong begitu juga penumpang yang lain. Melihat hal itu Bayu berjalan ke arah Dika lalu menyikutnya. Dika yang tersadar langsung menjawab tanpa ragu.





“Pasti om, Bayu gak akan komplain soal Dika kok, om.”





Mama dan Papa Bayu kembali duduk dikursinya sedangkan yang lain masih memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya.





“kenapa kamu tiba-tiba mau pindah ke USA Bay?” tanya Dika yang sedih karena akan ditinggal Bayu.





“eh? Siapa yang mau pindah ke sana? Aku cuma mau nganter Papa ama Mama ke Singapore kok, mereka mau stay disana, minggu depan juga pulang. Jemput lho.” Ucap Bayu.





Dika menatap Bayu dengan mata berbinar-binar, Bayu gak jadi pindah.





“ya udah sono balik ke sekolah, kena delay lama banget ini gegara kamu.” Perintah Bayu.





“er,, take care ya Bay.” Kata Dika.





“uhm.” Jawab Bayu.





Dika berbalik dan hendak berjalan keluar kabin. Saat dia mendengar suara Bayu.





“gak ada pelukan selamat jalan ni?” ucap Bayu sambil cemberut.





Dika yang mendengar hal itu langsung berbalik dan memeluk Bayu erat.





“I LOVE YOU MY LOVE.” Ucap Dika pelan.





“I LOVE YOU TOO MY LOVE.” Jawab Bayu. Senyum mengembang di bibirnya.





Dan semua penumpang ikut hanyut dalam reuni dua insan yang sudah lebih dari 1 bulan terpisah itu. Banyak yang terkikik melihat tingkah kedua pemuda itu tapi juga banyak yang menghujat mereka. Tapi mereka berdua tak ambil pusing dengan hal itu, ini baru awal untuk kehidupan cinta mereka.





Setelah acara peluk-pelukan usai Dika meminta maaf karena sudah membuat penerbangan tertunda. Dika kembali ke sekolah dan Bayu terbang ke Singapore.





Di acara perpisahan, terlihat ada yang berbeda, semua sudah tahu bahwa akhirnya kedua setan kecil itu bersatu. Seperti yang dikatakan Amy tak banyak yang ambil pusing dengan hubungan mereka, karena banyak yang memprediksi akan berakhir seperti ini, hari itu kelas XII- e marayakan kelulusan mereka dengan suka cita, mereka mangambil foto kelas dan disitu terliat dua pemuda yang saling merangkul dengan senyum lebar mengembang di bibir mereka. Dika dan Bayu, lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, Dika mendapat nilai UN tertinggi dan Bayu seperti biasa berada di peringkat 2. Semua anak kelas XII-e lulus dengan nilai yang memuaskan.





“selamat bro.” ucap Jordi.





“makasih bro, kalo bukan karena lu gw gak akan sadar perasaan gw bro.” kata Dika sambil merangkul sahabatnya itu.





“hahahhaa, lu bego sih perlu di sadarin bro, gw gemes ama kebego-an lu soalnya.” Canda Jordi.





“sialan lu.” Ucap Dika sambil tertawa renyah.





“hahaha, moga lu bahagia ama Bayu bro, gw akan tetep jadi temen lu walau seluruh dunia ngehujat lu.” Kata Jordi sungguh-sungguh.





“amin bro, makasih.” Ucap Dika.





“mulai sekarang kehidupan lu akan lebih sulit lagi bro, jangan ampek patah semangat and ngelepasin Bayu bro.” kata Jordi.





“emh, gw gak akan patah semangat bro, and gw juga gak akan ngelepasin Bayu, He is My Heroin and My only Love.” Ucap Dika mantap.





~I got you under my skin~





Handphone Dika berbunyi, Dika membuka 1 new message from My Other Half. Dan Dika tersenyum membaca pesan dari Bayu. Jordi yang melihat hal itu penasaran.





“ada apa bro?” tanyanya.





“gak ada apa-apa kok.” Jawab Dika.







From: My Other Half

To: Prince

Don’t look at other girls
No matter what they say
You’re mine (You’re mine)
Don’t even talk to other girls
I’m yours (I’m yours)
Please pinky promise me
That you’ll never leave me alone





From: Prince

To: My Other Half

My love’s spilling over,
it’s too infinite for words
I love you so deeply, so dearly
And never stop loving you
Forever and ever,
through endless ages
I will love you and
embrace you with my love
Pinky promise.

Comments

Sign In or Register to comment.