BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Dilarang Masuk !

Cerita ini hanya khayalan penulis untuk mengisi waktu luang saja :D
«134

Comments

  • Akhir nya impian memiliki sebuah rumah sendiri kesampaia juga, memang bukan rumah mewah, dan bukan di komplek perumahan elit, tapi untung nya rumah ini pas banget dengan mimpi aku, saat pertama kali melihat langsung jatuh hati dengan rumah ini, seperti nya aku sudah pernah tinggal di sini ribuan tahun.

    Rumah ini terlihat damai, di kelilingi hijau nya dedaunan hijau dari lusinan pepohonan, wah ini saja pohon pohon mangga nya sedang berbuah lebat.

    Ku langkah kan kaki ku memasuki halaman rumah, untuk pertama kali setelah renovasi.
  • 'Didi, sudah yakin kamu mau tinggal di rumah ini sendiri ?' kata mamah ku, yg berjalan di belakang, bersama supir pribadi nya

    'Iya, aku udah yakin mah, kok mamah nanya hal itu lagi sih, kan udah aku jelasin ratusan kali mah' kata ku pelan, hampir tak terdengar, bahkan oleh ku sendiri

    'Yah mamah kan cuma mau memastikan pilihan kamu untuk tinggal di sini sudah pasti, soal nya mulai hari senin mamah sudah nga tinggal lagi di Jakarta' kata mamah, sambil melihat lihat kolam ikan di samping rumah ku
  • 'Iya aku sudah tau, mamah mau ke Surabaya kan buat menikah dengan om Rudy' kata ku ketus

    'Loh kok kamu tau Di ?' tanya mamah sedikit heran

    'Mamah mamah, mau nikah aja pake rahasia rahasian dari anak nya sendiri, ya aku tau lah, kan aku anak mamah, gimana sih' kata ku sambil membuka pintu rumah

    'Mamah lupa bilang ke kamu hehehe' mamah tertawa kecil 'Bagus mamah suka pilihan sofa kamu' mamah coba mengalihkan pembicraan.
  • Dilarang masuk? Aku masukin ya?
  • 'Biasa deh mamah kalau di ajak bicara selalu ganti topik' kata ku sambil duduk di atas sofa

    'Mamah lagi nga mau berdebat pagi ini'

    Tiba tiba terdengar suara dari ponsel mama, ia kemudian berjalan menjauh ke dalam rumah, sambil berbicara pelan di telpon, aku hanya bisa menghela nafas, kali ini entah pernikahan keberapa mamah, entah pernikahan resmi atau hanya pernikahan bawah tangan, pusing aku membayangkan nya.
  • wah abang bikin baru lagi
  • Tak lama mamah keluar lagi, wajah nya terlihat bahagia

    'Didi, mama pergi dulu ya'

    'Yah mamah, kata nya mau lihat lihat rumah aku dulu' kata ku dengan nada sedikit kecewa, pasti nya nanti aku akan jarang ketemu mamah, apalagi kalau dia beneran menikah

    'Mamah ada janji dengan tante Clara, mau ke tukang jahit paju pengantin mamah'

    'Iya deh, semoga lancar proses pernikahan nya' kata ku dengan senyum yang sedikit ku paksakan

    'Makasih sayang' Mamah kemudian mencium pipiku 'Tapi inget ya Didi sayang'

    'Inget apa mah ?'

    'Inget jangan sering gonta ganti cowok' kata mamah sedikit berbisik di telingga ku

    'Ah mamah ada ada aja' Aku tertawa terbahak bahak 'Iya mamah'

    'Cari dong yang setia' kata mamah, sambil berjalan keluar rumah

    'Saya setia mas' kata pak Suryo, supir pribadi mamah, sambil tersenyum ramah
  • 'Husssss setia dari mana, udah punya anak istri masih aja godain orang, godain cowo lagi' kata mamah sambil melotot ke arah Pak Suryo

    'Eh iya saya lupa bu' kata Pak suryo sambil tersenyum simpul

    'Tau nih pak Suryo genit banget' aku kemudian mencubit pinggang pak Suryo

    'Awwww' jerit pak Suryo 'Mas Didi kalau nyubit kek istri saya, sakittt'

    'Ih nyama nyamain, enak aja gantengan saya kan' kata ku tertawa puas

    'Ya iy...'

    'Husss udah siang nih, malah pada cubit cubitan, Pak Suryo ayo' kata mamah memeotong kalimat Pak Suryo

    'Iya buk, saya tinggal dulu ya mas' Pak Suryo kemudian bergegas menyusul mamah yang berjalan lebih dulu ke arah mobil

    'Dah sayang, jaga diri baik baik ya Didi' kata mamah sebelum masuk ke mobil, aku hanya bisa pasrah sambil melambaikan tangan saat mobil menghilang di tikungan jalan.
  • Aduh kok update dikit2 gn. Di sekaligus banyak ajah.

    Lanjut bro
  • lah..cerita yg satunya n dan yg laennya aja blom kelarrr.......... :bz
  • Lanjuttttttttt ...

    Wah,
    Ini cerita'y didi'y udh open ke mamah'y toh..
    Hmm,,
    Pasti ini pake'y alur mundur nanti yah..
    Penasaran,
    Knp mamah'y bsa nrima kondisi didi.. ?
  • mana da ceritanya... kok habis ceritanya ....
    ceritanya waktu luang dah habis gitu, gak ada waktu buat cerita.....ada-ada aja ceritanya hahahaaaa
  • ya ampun saya lupa kalau nulis cerita lagi *tepok jidat*
  • Setelah mobil mamah menghilang dari pandangan mata, menghilang ? Hantu kali, Aku masuk ke dalam mobil dan berniat memasukan nya ke dalam halaman rumah, belum sempat menginjak gas, tiba tiba dari arah tikungan jalan terlihat seorang pemuda berjalan dengan santai nya menuju ke arah ku, tapi bukan ke arah mobil ku, bingung kan ? Saya juga bingung

    Seperti nya umur nya masih belasan, tubuh nya biasa saja, tidak gemuk juga tidak kurus, sedikit putih, wajah nya biasa saja, entah mengapa aku terpana melihat senyum nya
  • Tiba tiba ia melambaikan tangan ke arah ku, secara refleks aku juga melambaikan tangan, makin lama ia makin mendekat, tapi aneh nya, tatapan mata nya bukan tertuju pada ku

    Ya ampun ternyata dia menyapa orang yang ada di belakang mobil ku, malesin kirain nyapa aku, bergegas saja aku menginjak gas, dan memasukan mobil kr dalam halaman rumah

    Kemudian aku menutup pintu pagar, rencana nya malam ini aku akan menginap di sini, dari dalam bagasi aku keluarkan logistik buat bermalam, yang jumlah nya cukup buat orang se RT, kali aja ada tamu tak di undang, biasa deh teman tapi mesra
Sign In or Register to comment.