hai...hai....
mau coba peruntungan lagi nih posting cerbung...hehe
sempetin buat komen dan ngasih kritik ya....
happy reading...
budhayutz^^
SELEMBAR ANGAN
PART 1 – MORNING COFFEE
Kurasakan getaran dan suara nyaring dari
arah samping kepalaku. Perlahan
kesadaranku terkumpul. Walaupun mata
ini masih enggan untuk terbuka, namun
aku tahu suara itu berasal dari alarm hp
yang aku seting tadi malam. Dengan malas
aku meraba-raba dimana posisi hp itu
kuletakan. KLIK! Satu tekanan pada salah
satu tombol sudah mampu meredamkan
bunyi pengganggu tidurku itu. Aku ingat,
alarm itu aku seting pada pukul 4, itu
berarti aku masih mempunyai waktu
setengah jam untuk bergelut di alam
bawah sadarku. Kutarik lagi selimut yang
membungkus tubuh mungilku, dan aku
pun kembali terlelap.
HWAAAAAAA!!!!!!!!
Aku kesiangan!
Sial! Segera aku beranjak dari empuknya
kasur milikku. Selintas kulirik jam yang
bertengger di dinding, pukul 5.
Aaaaahhhh! Seharusnya jam segini aku
sudah berangkat. Dengan gerakan extra
cepat aku menyelesaikan acara sikat gigi
dan cuci muka. Tanpa ada ritual mencuci
rambut atau membasuh badan tentunya.
Toh walau aku tidak kesiangan sekalipun,
aku tidak pernah mandi kalau giiran
masuk shift pagi. Hehe.
Pakai deodorant, ganti baju, lalu parfum,
ah… lupakan tentang parfum, benda itu
masih sedikit membuatku sesak bila
mengingatnya. Kenapa? Nanti saja aku
ceritakan, nampaknya sekarang bukan
waktu yang tepat. Setelah selesai dengan
seragam kebangsaanku, segera
kukeluarkan kuda besi milikku, sedikit
dipanaskan agar ia tidak terlalu kaget saat
kujalankan. Kembali lagi ke kamar untuk
sekedar membereskan barang bawaan
yang harus dibawa. Pakai jaket, sepatu,
helm, sarung tangan, lalu pamit pada
mamah yang juga baru bangun, dan…
berangkat!!!
Kurasakan dinginnya udara pagi ketika
aku sudah berada dijalan raya. Dingin.
Ya… dingin. Bukan sejuk. Tebalnya jaket
yang aku kenakan pun tidak mampu
menahan dinginnya udara pagi. Bahkan
bila kutambahkan kecepatan motorku,
dinginnya akan terasa seperti menusuk
tulang belulang tubuhku. Dan tentu saja
rasa dingin ini akan kurasakan hingga aku
tiba ditempat tujuan. Karena bila
mengingat diriku yang tengah berada
dalam keadaan ‘kesiangan’, itu berarti aku
harus menancap gas semaksimal mungkin.
Kulihat speedometer motorku, jarumnya
sudah menunjuk angka 80, tapi tetap saja
terasa begitu pelan. Oh… aku lupa motorku
ini matic, bukan motor sport seperti para
pembalap.
Sepanjang perjalanan fikiranku terbagi
bercabang-cabang. Antara fokus terhadap
jalan yang aku lewati, menerka-nerka
kemungkinan kemacetan yang akan
menghadang, juga alternatif lain bila aku
benar-benar terlambat sampai di tempat
kerja. Kalau tidak salah, tadi sewaktu aku
berangkat jam menunjukan pukul 05.15,
itu berarti aku hanya memiliki waktu
kurang dari 45 menit untuk tiba tepat
waktu. Karena jadwal pagiku, masuk pada
pukul 06.00. Biasanya bila aku berangkat
sebelum pukul 5, aku dapat menempuh
waktu perjalanan kurang lebih 30 menit,
karena volume kendaraan belum terlalu
padat. Namun bila seperti sekarang ini,
bersiap-siap lah untuk menghadapi
penyakit jalanan, yaitu kemacetan. Setelah
melewati beberapa titik macet ringan di
daerah Rancaekek, Cileunyi, dan Cibiru,
kini dihadapanku sudah menanti
kemacetan yang lebih parah, yang berada
di jalur by-pass Soekarno-Hatta. Dijalur ini
lampu merah berada di Jl.H. Ibrahim
Adjie, dan lebih dikenal dengan sebutan
perempatan Samsat. Dan antrian
kendaraan sudah mencapai hampir pintu
gerbang kawasan Metro Indah Mall. Aku
tidak tahu berapa jarak pastinya. Yang
jelas, keadaan ini membuatku yakin bahwa
aku benar-benar terlambat. Dan setelah
dapat melewati perempatan ini, masih ada
tiga perempatan lagi yang harus aku
lewati, dengan keadaan jalan yang tidak
jauh berbeda.
Setelah hampir satu jam bergelut di jalan
raya, akhirnya aku tiba di tempat kerja.
Letaknya tepat disebrang pintu gerbang
Terminal Leuwi Panjang. Untuk sekedar
memastikan, aku kembali melihat jam
dilayar hp sebelum aku melewati pintu
gerbang. Dan VOILA! Aku terlambat lima
menit. Sial! Terlambat satu menit atau
setengah jam tidak ada bedanya, sama-
sama mendapat lingkaran merah dikartu
absensi. Jadi aku putuskan untuk
beristirahat sejenak menikmati udara pagi.
Memesan satu gelas kopi, dan menyulut
sebatang rokok. Tak ketinggalan pula
memasang status di facebook dan twitter:
MORNING!!! J
Apakah aku melupakan sesuatu? Uhm…
coba aku fikir dulu. TING! Aku tahu. Aku
belum memperkenalkan siapa diriku.
Baiklah, simak baik-baik ya. Namaku Kiki
Prasetya. Di dunia nyata aku biasa
dipanggil ‘Dayut’, alasannya, entahlah.
Dan di dunia maya aku biasa dipanggil
‘Atun’, alasannya, tentu karena nama
profil yang aku pakai untuk facebook-ku.
Jadi, aku harap kalian tidak bingung bila
nama yang digunakan untuk menyapaku
berbeda atau berganti-ganti.
Saat ini aku berumur 22 tahun. Tapi
percayalah, perawakanku tak jauh beda
dengan mereka yang masih berumu
belasan tahun. Ingat, perawakanku ya,
bukan rupaku. Tak usah lah membahas
mengenai rupaku. Minder aku dibuatnya.
Ya walaupun ga bisa dibilang jelek, tapi
lumayan jauh juga dari kata cakep. Tapi
tenang saja, ketampanan kan relatif, yah
walaupun tetep sih jelek itu mutlak. XD
Tinggi badanku tak lebih dari 165cm. Dan
berat badanku bisa dibilang ramping lah,
atau kerempeng lebih tepatnya. Apakah
kalian penasaran dimana aku tinggal?
Karena daritadi aku sedikit heboh
mengenai jarak yang aku tempuh.
Rumahku terletak di Kabupaten Bandung.
Tepatnya di daerah yang bernama
Cicalengka. Tidak terlalu jauh dari jalur
mudik bernama Nagreg. Dan tempatku
bekerja sekarang terletak di Kota Bandung.
Tepatnya di daerah Leuwi Panjang.
Dengan waktu tempuh kurang lebih
selama satu jam, membuatku merasa
seperti melakukan perjalanan luar kota
setiap hari . Sekedar info saja, waktu satu
jam itu ditempuh bila keadaan jalanan
lancar tanpa hambatan. Bukan ditambah
dengan kemacetan. Apakah aku terlalu
berlebihan mendeskripsikannya? Bodo
amat ah!
Aku bekerja disebuah perusahaan retail di
Bandung. Sebuah supermarket yang cukup
mendominasi di kota ini. Karena cabangya
hampir terletak disemua jalan protokol.
Aku ditempatkan di bagian bakery,
dibagian isian roti atau filling lebih
tepatnya. Berarti kamu seorang baker
dong? Bukan. Aku sama sekali buta tentang
adonan roti. Karena bakery bukan basic
yang aku pelajari. Walaupun aku bekerja
di pabrik roti tapi aku sama sekali belum
pernah membuat roti. Satu-satu nya
adonan terigu yang aku olah adalah
adonan bakpau. Disini tugasku adalah
memasak. Berarti kamu chef dong? No…
no…no…! terlalu berlebihan julukan chef
bila ditujukan untukku. Aku hanyalah
seorang tukang masak. Dan menjadi
seorang chef, itu adalah cita-citaku.
Setengah jam sudah aku menikmati pagi
ini. Pagi yang muram karena awan
mendung menghalangi cerahnya sinar
mentari. Sebenarnya aku masih ingin
disini, menghabiskan satu batang lagi
penghasil asap beracun sembari
memperhatikan lalu lintas pagi yang
sangat ramai. Namun aku mempunyai
beberapa PR yang harus segera aku
selesaikan. Bila tidak, masalahku bisa-bisa
bertambah lagi.
Kupandangi penampilanku di
cerminukuran extra yang terpasang di
dinding ruangan loker. Sekedar untuk
mengecek perlengkapan kerja yang harus
aku pakai. Apron? Sudah. Hairnet? Redeh.
Name-tag? Uhm… lupakan. Masker? Nanti
saja kalo sudah ditegur supervisor baru
dipakai. Hehe. Dan sekarang aku sudah
siap menjadi ‘kuli’. Tepat ketika aku akan
berjalan menuju pintu, seseorang telah
terlebih dahulu melewati pintu itu.
Seketika kesejukan menghampiri relung
batinku. Ah… hatiku selalu terasa damai
bila melihat mata sayu miliknya. Tak ada
senyum yang terlukis di bibirnya ketika
mata kami saling beradu. Hanya kerlingan
mata dan alis terangkat yang menjadi
tanda sapaan awal darinya. Tuhan… aku
sungguh mencintai makhluk dihadapanku
ini.
To be continued…..
Comments
@adam08 @lockerA @freakymonster58 @zhan
@danze @kiki_h_n @tea_for_two @gr3yboy
@alabatan @nino_nano @difer
@chocolate010185 @abiyasha @alabatan @jay dody
Ya sudahlah di lanjut je
NU jangan lupa ceritain kueh nya. Haha.. bagus NU, pemilihan kata dan kalimatnya pas.
mensen lagi klo apdet. diantos nya...!
@danze @marukochan siaaaapppp...
@idhe_sama jgn mpe terbawa arus ya...
apa gak kpnjangan deskripsinya?
jujur sprti baca koran yg lgi ngeliput arus lalu lintas
@nino_nano betul...ngetiknya sih pake kompi tp post nya pake hp jd rada ancur spasinya...hoho