“ju..juna?” aku tersenyum kecut.
Sementara lelaki didekat brian hanya diam terpaku.
“hahaha ! Kenapa brian sayang? Kaget? ” tawaku sambil menggebrak meja restaurant.
“ju..n..ini...”
“hahahaha. Gue sama sekali gak habis pikir! Gue kurang apa? Semua yang lo mau sudah gue penuhi,bitch! Termasuk materi yang berlimpah!”
“ini bukan soal materi juna! Dan jangan panggil aku bitch!” brian meninggikan volume suaranya. Tapi aku sama sekali tidak peduli! Disini aku yang dihianati dan tersakiti. Bukan dia!
“lalu soal apa! Kepuasan batin? HAHAHA. Lucu sekali kau brian! Berapa kali sudah kau jamah ''benda-ku'' ini?. Tidak ingat? Itu karna sudah terlalu sering, Pelacur!” ucapku yang mulai tersulut emosi.
“stop jun!”
“lalu apa kabar dengan kau yang selalu bermanja-manja di otot sixpack-ku ini?” “dan hei, bagaimana jalan-jalan ke italia nya kemarin? Senang?” ucapku tak henti-hentinya.
PLAAK!
Comments