Kadang kita salah kaprah kalau mengartikan bahwa kita kaum gay adalah kaum yang terpinggirkan, kaum yang dicemoohkan, padahal menurut aku, justru gay dinegri ini sangatlah bebas dan dihargai, memang ada yang tidak menerima tapi di batasmana, asalkan kita bisa menunjukan bahwa walaupun kita gay tapi masih bisa diperhitungkan, contohnya sudah banyak, desainer kondang, seperti Ramli, Iwan Gunawan,m dll, Penata rambut, Rudi Hadisuwarno, Jhony Andrean, Artis, seperti Olga, Dorce, dll,mereka tetap di puja oleh penggemarnya baik cewe maupun cowo, tak seorangpun yang mencemoohkannya, malah sekelas mentri juga ada Yoop Ave, tetap dihargai, padahal semua orang tahu bahwa mereka itu adalah Gay, tapi semuanya pengen menjadi sahabat mereka, juga pengen berfoto bersama dengan mereka, mereka tetap di elu2kan.
Di Amerika dan Erpoa yang katanya negri bebas, dan paling demokratdan toleran, tetap aja terpinggirkan, para artis, politikus,para pejabat kantor, kalau ketahuan Gay akan di berhentikan atau di demo, untuk menjabat posisi direktur diperusahaan besar aja susah dipromosikan kalau ketahuan Gay,
Jadi seharusnya kita berbahagia menjadi Gay dinegri ini, walaupun tidak boleh kawin tapi masih bisa mengeluarkan ekspresi kita, masih bisa berpartisipasi dengan masyarakat pada umumnya.
Yang penting jadi Gay harus menunjukan kita punya prestasi di bidang apapun, terutama prestasi dibidang duit, walau mau gaya kaya apapun, orang akan terkagum-kagum dan masih respek, ini dialami oleh temen2 aku yang hedonis, walaupun makan malannya tukang ojek dan sejenisnya, kalau kemana2 tetap orang manggut2 dan naruh hormat, tidak tau kalau malam mungkin dia jadi santapannya.Malah ada ibu2 yang mau menitip anaknya yang cakep, mau dijadikan apapun terserah, asal dikasih kerjaan.
Comments