Jadi Inget sekitar bulan lalu atau sebelumnya, saya dan doi kembali memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua. Kami pun pergi jalan-jalan, sekadar putar-putar kota naik motor, dan mampir makan sop kaki kambing di kaki lima.
Kondisi doi sebenarnya sedang tidak fit. Setiap beberapa detik sekali ia batuk, kadang sampai membuang dahak. Saat berada dalam boncengan, saya tidak bisa berbuat banyak selain mendekap pinggangnya erat dan mengelus dadanya. Kalau sudah begitu, Dia akan membenturkan helmnya pelan ke belakang, lalu saya membalasnya pelan. Seolah, kedua helm itu saling berbicara.
Makin lama, batuknya semakin parah. Saya lalu berinisiatif membelikannya obat. Mampirlah kami ke Superindo di tengah perjalanan pulang kembali ke rmh saya.
Selain membeli obat batuk, saya juga membeli buah, hanya beberapa ons pir dan jeruk. Sejak masuk ke swalayan, dia tak pernah jauh dari saya. Kalau pun terpisah rak, kami selalu saling mencari dan tersenyum kalau sudah saling melihat. Sampai akhirnya saat saya hendak memilih buah-buah pir untuk dimasukkan ke dalam plastik dan ditimbang....
Saya mengeluhkan plastik pembungkus buah yang susah dibuka. Jari-jari saya sudah beberapa kali mengucek ujung plastik, namun dua bagiannya masih saja melekat erat. Saya sampai senewen sendiri dan mulai berpikir untuk ganti plastik.
Melihat saya kesulitan, dia pun datang mendekat. Benar-benar dekat. Bahu saya menempel di dadanya. Lalu, tangan kanannya meraih plastik yang ada di tangan saya. Posisinya sedemikian rupa, sehingga seolah ia sedang memeluk saya dari belakang. Sambil menggerakkan tangannya, dalam tempo beberapa detik, dia berhasil membuka plastik itu. Saya pun menoleh ke arah wajahnya dan mengucapkan terima kasih. Lagi-lagi begitu dekat sehingga hidung saya yang tidak seberapa mancung ini nyaris menyentuh pipinya. Dia hanya tersenyum.
Setelah itu, dia pergi mencari air mineral. Saya pun mulai memilih buah pir sambil memutar pandangan. Ternyata tidak jauh di depan saya ada dua Mbak-mbak SPG Superindo yang, sepertinya, sejak tadi memperhatikan kami. Saat pandangan saya dan Mbak-mbak itu beradu, mereka jadi salah tingkah seperti tertangkap basah. Saya tetap menatap mereka dan melihat keduanya cekikikan sambil membalikkan badan. Wedew... sepertinya saya jangan pergi ke Superindo dulu untuk beberapa hari ke depan.
Saya tahu sih, pemandangan dua orang cowok yang sedikit mesra di depan umum bukan sesuatu yang jamak di Nusantara tercinta ini. Akan tetapi, kalaupun terjadi... ya, bagi yang melihat bersikap biasa saja lah. Sungguh bukan saya sengaja mempertontonkan kemesraan atau apa pun, semuanya berlangsung tanpa sengaja.
Sampai di situ saya lalu menyadari ternyata saya tidak terlalu siap untuk menjadi gay. Seharusnya saya bisa cuek, tapi ternyata tidak. Saya masih terlalu peduli dengan apa yang menjadi penilaian orang. Apa jangan-jangan perasaan saya saja yang malam itu sedang terlalu sensitif? Ah, entahlah. Yang pasti saya langsung mempersingkat masa belanja dan buru-buru meninggalkan Superindo. Saya juga tidak menjawab pertanyaannya yang merasa heran melihat saya begitu berhasrat ingin cepat pulang.
Katanya, "Kamu kok buru-buru banget pulang, sudah kepengen ya? Aku juga..."
Saya (dalam hati), iya-sih-tapi-bukan-itu-yang-utama-sayang....
(y094)
Comments
Makanya gw jg risih klo org tau gw gay karna gw takut org yg gw knal jd tau.. Seandainya kluarga n temen udh pada tau kyaknya gw Ga peduli lg..
@alex1982
@008spermax
@Ambigu
@Loveblue
@boljugg
@hottie_chaser
@tobleron
@ksatriajujur
@marmoet99
@furion
@rhyuuga
@Rez1
@faizulqomar
@Irawan01
@lain
@led
@samme
@bondi
I like your last word..Sesuatu!!
ini temen2 di mention semua yaa???hahahahaha cuman mau numpahin sdikit pengalaman sm sdikit kesal juga sihh....smoga ada manfaat yaaa..hehehehhe
@hottie_chaser : iyaaa sihh....gak mungkin juga sampe ciuman di muka umum lahh..bisa dicambuk 100 kali gw macam di malay..hahahhahahaahah
Kalo soal memamerkan kemesraan didepan umum. Hmmm...diperlukan kebijaksanaan dlm bersikap, tahu batasannya. Itu yg penting.
Masih untung mbak2nya cmn senyum, kalo dilempar kaleng susu gmn? Hahaha...
#tetep ngeles
kesiapannya sih berasal dari pemikiran siap ga ya lingkungan gw??bner sih yg dmaksud....tp kdg kan pasti pernah mikir dong..apa sebaiknya back to reality (hidup "lurus") atau coming out atau ttp discreet mnjalani 2 khidupan....it's all bout choices sih kl mnrt sy
jgnkan dilempar kaleng susu, dlempar galon kali....
hahahhaaa,,,klo yg ngeliatin cewek cantik kayak @vire_alert gw justru grogi...malah2 bisa2 lgsg jd straight deh sangking Ge-er nya...hahahahahahha
kalo gw sendiri jadi lo, sebenarnya ga usah terlalu risih sama pandangan mbak2 yg ga penting iyu pertama, dia ga tau siapa gw - kedua, well fine2 aja kan apa yg terjadi alias jg kalian ga ngelakuin sesuatu yg over extrem dpn orng ??
Somehow, gw jg pernah kissing pas dinner d cafe d pusat ibukota - iya memang terbawa suasana, tp ada sih yg liatin cuman ga sampe cekikikan gt .. Well, malu dikit sih, but senyum2 aja abis itu .. Hehehe
cafe apaan emh nya nihh??? boleh lah jadi salah satu rekomended places for gay's couple..wakakakakakak
Untungnya gw di tempat yang notabene orangnya ga aneh liat begituan .. D Hotel M - Senayan sih wktu itu sama Cafe L and U yang satu grup itu ..
Udah ah, intinya liat sikon aja .. Dan ga usah terlalu sensitif sama pandangan orang ..