It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Bertemu dalam segala kegalauan...
Dengan segenap kerinduan dalam jiwa...
J o g j a k a r t a.....
Rioooo!.... jangan lupa nanti sore datang ya!
O iya, bawa catatan yang tadi hehehe.
Duh... nopie ini cerewet skali (gumamku dalam hati).
Kok diem? Kata Nopie skali lagi. Hayooo ngomongin gw dalam hati yaaa. Lalu nopie mencubit lenganku...
Adududuh iya iya iya... ampuun nyonya.
Apa nyonya..? rio jahat ih awas ya! Nopie pun mencoba menimpuk aku dengan tasnya. Aku tertawa kecil sambil berlari menghindar.
Nopie adalah temanku. Kami sudah berteman sejak sd dahulu.... Dia adalah cewek yang baik dan perhatian.. penuh canda, juga cantik. Dia juga termasuk anak yang cukup pandai. Kami saat ini juga sekelas. Saat ini kami sudah kelas 2. Aku adalah anak yang biasa – biasa saja..., namun aku mempunyai kelebihan di bidang sastra. Aku termasuk jago dibidang seni..., menulis puisi, dan juga bermain musik. Sedangkan Nopie lebih jago dibidang eksak.
Hari ini kami dapat tugas dari pak Heri untuk menyelesaikan rangkuman tentang puisi karya pujangga baru, dan sekaligus membuat sebuah puisi.
Kadang aku dan Nopie suka jalan bareng pas pulang, karena rumah kami jalurnya searah. Namun hari ini dia masih ada les tambahan.
Aku berjalan menyusuri trotoar ke tempat jalur angkota.
Beberapa mobil lalu lalang disampingku. Aku berjalan dengan santai sambil bernyanyi kecil.
Oi Rio!
Aku menoleh. Ooh, ternyata Ridwan, Jaka dan Ali.
Mau ikut nda? Kata mereka.
Kemana? Tanyaku. Mo cari buku buat tugas pak Heri. Kata mereka.
Ah nggak. Dirumah udah ada.
Walah – walah... Keknya semua buku tentang seni loe dah ada yah kata Ridwan.
Iya tuh nanti jangan jadi seniman sableng kek yang di tipi2 itu loh timpal si Jaka.
Si Ali hanya ketawa melihat mukaku cemberut.
Dah ah mo balik kataku. Lalu setengah berlari aku meninggalkan tiga temanku itu.
Bruak!!
Aku menabrak seseorang. Orang tersebut ternyata juga sedang menunggu angkota. Tasnya terjatuh dan buku – buku berhamburan.
Duh.. mataku agak berkunang – kunang. Aku pun segera berdiri untuk minta maaf.
Ma – maaf.. kataku
Ternyata yang kutabrak tadi anak smp juga. Kelihatannya sebaya denganku. Loh... dia kan satu smp denganku. Kok aku baru liat yah...
Sini aku bereskan bukunya!
Ah ga usah gpp. Kata dia.
Nda.. biar saya bereskan.. yang salah aku kok.
Aku pun mulai memungut bukunya satu persatu dan aku masukkan ke tasnya. Fiuhh.. beres sudah.
Dia hanya melihatku saja terdiam.
Ini tasnya. Kataku.
Terima kasih.. kata dia.
Kami pun berdua berdiam diri. Aku seperti teringat sesuatu. Oi.. kamu anak smp 2 juga yah?
Iya. Jawabnya.
Kok sepertinya baru liat. Ow.. aku anak baru.
Pantes.. (kataku dalam hati)
Angkotku dah dataeng. Kata dia.
O iya.. sori yah tadi
Gpp.
Yu.
Dia pun naik angkot lalu pergi. Aku msh terbengong disitu. Baru nyadar sesuatu. Wah.. tadi namanya siapa yah lupa ga nanya. Kata gw. Ah gpp lah gw harus cepet2 pulang.
Hari itu...
Berakhir seperti hari – hari biasanya..
Setelah lelah ngerjain tugas di rumah nopie dan mengerjakan beberapa (titipan) puisi teman – teman yang laen (duh) aku pulang.
Tidak tahu kenapa kejadian siang tadi terbayang kembali.
Klo dipikir – pikir tuh anak kek model juga yah. Badannya lebih tinggi dari gw..., trus putih bersih. Hanya saja agak kaku. Mungkin kalau dia fotogenik isa jadi model beneran.
Walah kok malah mkiran orang yang ga dikenal. Cowok lagi... gumamku dalam hati. Kupeluk gulingku, lalu kupejamkan mataku.
Rioo banguun!! Kata mamahku sambil ketok – ketok pintunya. Kamu hari ini mau diantar apa mau pergi sendiri ke sekolah?
Rio ikut mama aja mah! Kataku sambil menggeliatkan badanku. Ya udah kalau gitu cepetan. Nanti keburu macet!
Duh mamahku...
Seorang workerholic... seperti papahku. Kerja – kerja dan kerja.
Tegas, baik hati, namun galaknya minta ampun. Klo anaknya salah ga akan segan – segan dimarahin.... hehehe, emang anaknya yang pada nakal kale yah..
mamahku sayang...
Disekolah....
Pelajaran hari ini cukup menyenangkan. Karena ada ibu Susi guru senirupa favoritku. Sementara anak2 yang laen banyak yang terkantuk – kantuk menyimak pelajaran, aku dengan semangat mendengarkan beliau. Nopie yang duduk di bangku sebelahku senyum – senyum melihatku. Dia menimpukku dengan kertas.
Ceilee... serius amat Rioo kata dia sambil senyum – senyum. Kek melihat pacar aja kamu hihihi.
Sialan.. kataku lalu kubalas kertas tadi aku lempar balik ke nopie. Aduh! Kata nopie. Aku tidak memperdulikan lagi dia dan konsentrasi mendengaran dan mencatat yang diterangkan ibu susi.
Teng teng teng!
Bel berbunyi..
Waktu istirahat tiba.
Rioo ke kantin yu.. bareng2. Ajak si nopie. Bentar. kataku. Aku sedang asik mencatat dan menghapat macapat yang baru diterangkan ibu susi.
Ih rio lama niii.
Si nopie kesal.
Ceilee.. nungguin ehem2 yah kata dina yang nyeletuk dari belakang.
Eh siapa bilang kata si nopie. Mukanya sedikit memerah. Mungkin karena malu.
Udah yu nop, bareng kita aja... si bapak klo lagi kecantol seni ga ada yang ngalahin dhee celetuk Lia juga.
Aku kurang memperhatikan nopie dan anak2 cewek itu. Aku msh sibuk dengan dunaku sendiri.
Kulihat nopie pun ke kantin bersama Dina, Lia dan Ajeng.
Di kantin..
Nopie, Dina, Lia dan Ajeng tengah duduk2 sambil memsan bakso.
Eh nop.. dapat salam dari Ryan loh.. Anak 2C kata dina.
Hmm walaikum salam balik aja deh. Kata nopie setengah cuek.
Aih.. ternyata emang sudah segitunya yah ama rio, kata Lia sambil senyum2.
Ih... emang ada apa dengan Rio (kata nopie). Gw dan dia ga ada apa – apa lagi. Dia cuman temen gw aja dari sd.
Bener? Cuman begitu kata si Ajeng sambil senyum – senyum juga...
Ih bener..! Sueerrr
Suerr.. ehem2 (kata anak2 cewe yang lain)
Ih jahat ih..... nopie pun mencubit dina, lia dan ajeng. Mereka mengaduh kecil sambil tertawa – tawa.
Dikelas...
Istirahat udah mau selesai.
Fiuuh selesai juga. Dengan teknik mencatat seperti ini bakal lebih gampang menghapal macapatnya, kataku. Puas dengan diriku sendiri.
Kulirik jam tanganku. Waaah... udah mau selesai neh istirahatnya. Ga sempet... kata gw.
Ya udah gw mo cuci muka aja dah di deket mushola biar seger.
Aku berjalan meninggalkan kelas menuju mushola. Kuberjalan santai sambil sedikit melamun. Di lorong menuju mushola terlihat sepi. Tidak ada yang siswa atau guru yang kesitu. Aku mencuci mukau.
Whuaaah segar... Kubasuh mukaku beberapa kali.
Lalu aku diam disitu beberapa saat. Kulihat dari lorong ujung yang satunya ada seseorang menuju tempat wudhu juga. Ternyata siwa juga. Tanpa sadar gw memandang anak tersebut. Dia anak laki – laki juga sebayaku. Dia semakin mendekat, terlihat jelas wajahnya....Aku terbengong – bengong saat sadar dia anak yang kutabrak kemarin. Tanpa sadar kami berpandangan lama..
Aku seperti tersihir sesuatu...
Mataku tidak bisa lepas dari wajahnya...
Dia lalu tersenyum..
Entah kenapa hatiku jadi terasa hangat...
Wajahku memerah....
Aku tersipu..., dan memalingkan wajahku....
Deg.. deg .. deg...
Perasaan apa ini dalam hatiku...
Eh... err... halo... kataku kacau
Kamu yang kemarin yah kata dia sambil tersenyum
Hehuehue.. iya... (duh kenapa aku kikuk begini)
O iya. Namaku wawan... katanya, sambil mengulurkan tangan
O.. iya.. aku rio.. rio... Aku menjabat tangannya.
Aku cuci muka dulu yah kata dia.
Ok.. kataku.
Saat itu entah kenapa aku hanya diam membisu melihat dia membasuh mukanya.
Setelah beberapa saat dia melihatku lagi. Lalu dia tertawa. Eh kok bengong.. katanya..
eh ga papa kataku kelagapan.
Dia msh tertawa.
Yu duluan kata wawan.
Ok. Kataku
Wawan pun mulai berjalan menyusuri lorong untuk kembali ke kelasnya.
Woi! Teriakku.
Wawan berbalik.
Kelas mana? Tanyaku
Oh.. 2D. Kamu?
Aku 2G.
Yu ah duluan, udah abis istirahatnya. Kata wawan lagi.
Wawan pun meninggalkan lorong kembali kekelasnya..
Aku masih terdiam disana..
Apakah tadi yang terjadi..
Aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya
Hati berdebar – debar saat dengan wawan tadi...
Namun aku senang sekali....
Trus aku tersadar sesuatu....
Waduh... Waktu istirahatnya udah abis....aku isa telat masuk kelas nih (kataku dalam hati)
Aku pun setengah berlari kembali kekelas.
Ga tau kenapa pertemuan tadi siang dengan wawan terbayang selalu.
Duh.... aku bingung sendiri
Apakah perasaan ini
Inikah rasanya menemukan sahabat baru?
Kenapa berbeda dengan teman – temanku yang lain.
Ke teman – teman laki – laki yang lain aku ga pernah merasa aneh2.
Bahkan ke nopie juga ga pernah deg – degan
Apakah ini hal yang aneh? Apakah ada yang salah dengan ini?
Berbagai pikiran terus berkecamuk dalam pikiranku... hingga aku tertidur malam itu.
Prang! Tengah malam itu aku terbangun. Suara apa itu? Terdengar di ruang tengah mamahku tengah bertengkar dengan papaku.
Sayup -sayup kudengar omongan mereka...
Kututup mukaku dengan bantal...
Kenapa orang dewasa tidak mau saling mengerti ya?
Bukankah kalau sudah dewasa harusnya bisa saling memahami?
Kenapa harus bertengkar seperti ini... tidak hanya sekali dua kali saja...
Aku capek sama mereka... aku tutup kedua telingaku.
Suara papa dan mama yang sedang bertengkar mulai menghilang...
seiring tertidurnya aku malam itu..
Hari itu aku terbangun saat shubuh.... Aku duduk dari tempat tidurku. Setelah beberapa saat aku berdiri dan menengok keadaan luar..
Kulihat kamar mama ku kosong... papahku tidak ada ddisitu.
Aku pun menuju ruang mushala. Kulihat mamaku ada disitu... sedang berzikir sambil menangis...
Aku hanya berdiri memandang dari jauh....
Ku hela nafasku dalam2. Tak terasa mataku berkaca – kaca.
Disekolah aku lebih banyak diam.
Malah saat aku dipanggil guru sampai beberapa kali aku bengong...
Saat istirahat...
Di kelas sedang sepi...
Anak – anak pada ke kantin smua.
Ga ikut rio? Ajak nopie
Ga nop. Gi males..
Nopie duduk disebelahku. Dia menepuk – nepuk kepalaku lembut
Udahlah... klo ortu kamu gitu lagi... emangnya rio isa apa... itu kan diluar kemampuan kamu rio.
Aku menghela napas.
Rio masih punya teman2 kok... masih ada nopie... masih ada yang ngehibur kamu... yang ngejahilin kamu.... kata nopie sambil senyum.
Thx nop. Kamu memang sobat terbaikku...
Nopie menemaniku saat itu..., hingga istirahat selesai.
Hari itu ada pengumuman bahwa ada ekskul baru wajib untuk semua siswa kelas 2. Yakni ekskul komputer. Siswanya masing2 kelas diacak. Pengumuman dan jadwal bisa dibaca di papan pengumuman depan. Dan ekskul sudah dimulai minggu depan.
Aku mencari – cari namaku disana dengan nopie sepulang sekolah.
Wah.. mana yah gumamku.
Yaaah Rioo... ga sekelas deh. Kata nopie.
Hehehe bagus2 kataku, bosen neh 8 tahun ama nopie mulu.
Ih rio jaaaat
Aku pun tertawa – tawa saja.
Ekskul....
Wih... ternyata ekskul komputernya ngebosenin buat aku. Bukannya apa2... aku disini dirumah udah ada komputer. Dan udah terbiasa ngetik2 puisi dan tulisan pake word, juga sesekali excel saat bantu mamah.
Tapi... bleh... disini ekskulnya awal2 malah diajarin cara buka window.. buka word dll...
Ngantuk dheeee.
Si nopie gimana yah ekskulnya. Dia jadwal harinya sama dengan aku, hanya saja sesinya 2 sesi setelah aku. Tiap – tiap sesi kurang lebih 45 menit.
Aku membayangkan betapa semangatnya si nopie pas ekskul ini, karena udah lama dia minta diajarin aku komputer tapi aku sering nolak heuehuehue. Bukannya apa2. Masalahnya nopie klo diajarin sekarang bisa minggu depan dah lupa lagi .. duh... caphe dhee.
Akhirnya sesi ekskul komputerku beres juga. Boring sekali...
Langsung pulang ga yah...
Anak – anak pada berebut kluar. Aku kluar paling terakhir. Males buru – buru. Diluar anak2 sesi selanjutnya sedang duduk – duduk nunggu giliran. Hmm.. hey .. ada si Arif.
Arif adalah teman sebangkuku dulu. Dulu kelas 1 kita sekelas. Namun pas kelas 2 diacak. Dia sedang asik duduk diteras lab membelakangiku asik ngobrol ama temennya.
Woi rif kataku sambil menepuk pundaknya.
Wah rio... kemana aja. O iya neh ada temen baruku anak pindahan. Kenalin..
Kenalin neh.. wawan.. ini rio temen sebangkuku pas kelas 1, rio ini wawan.. kata arif.
Aku bengong...
Wawan memandangu... lalu tertawa kecil..
Deg .. deg... deg...
Duh.. kenapa lagi ini sial sial....
Lah kok bengong aja rio.. kata arif
Eh anu... ngga. Kita udah kenal kok... kataku gugup
Wawan masih senyum – senyum saja.
Masa seh? Tanya arif setengah tidak percaya.
Iya dulu... kata wawan.. Ngomong2 rio kok suka bengong sendiri yah?
Duh... wajahku jadi merah kek gurami rebus
Duh – duh rio – rio kata arif. Kek dikenalin ke cewe aja. Ledek si arif sambil tertawa
Sialan lo! Kataku sambil menjewer telinga dia
adududuh... ampuun rioo ampuunn
Wawan hanya melihat kami sambil ikut tertawa kecil...
Terasa indah bagiku...
Aku tidak jadi langsung pulang hari itu... Aku bilang sama arif klo mau nunggu dia selesai ekskul karena mau kuajak pulang bareng....
Pulangnya...
kami jalan bertiga..
Walau lebih banyak antara aku dan arif.. aku pun juga ngobrol sedikit dengan wawan. Karena dia termasuk pendiam....
Aku pun sudah bisa mengontrol hatiku agar tidak berdebar – debar sehingga tidak gugup dan memalukan.
Kami ngobrol banyak hal, namun lebih ke obrolan ringan seputar ekskul tadi.
O iya.. gw penasaran. Kapan sih kalian kenalan? Dimana? Kata arif.
Saat itu Arif heran kok bisa wawan dan gw udah isa kenal sebelumnya padahal dia murid baru, dan di kelas aja banyak yang masih belum begitu kenal ama wawan.
Hmm... ada dheee, tanya aja ama wawan tuh..
Gimana wan? Tanya arif.
Wawan hanya senyum – senyum saja, lalu melirik aku.
Tanya aja ama rio.
Sialan gw dioper – oper.
Sengaja... Kataku
Rio sialaaaannn!
Arif berusaha nimpukin tasnya kekepalaku.
Aku berlari kecil menghindar sambil tertawa.
rah.... ma ... wan..
hmmm gumamku.
Sore itu aku berbaring – baring dikamar....
Sambil mendengarkan radio FM kesayanganku
Cuaca cerah diluar...
Aku menatap keluar dari jendela kamarku...
Rah ... ma wan...
Nama yang aneh.... kataku dalam hati..
lalu akupun senyum senyum sendiri.
Alah – alah..., aku jadi bingung sendiri.
Ga ngerti kok aku isa sering kebayang tuh anak..
Dia memang ganteng... tapi apa ngaruh? Kan gw cowok juga...
Toh banyak juga teman – teman yang cakep kek dia tapi gw biasa – biasa saja.
Gak tahu kenapa....
ada sesuatu dalam diri dia....
Sesuatu yang membuatku tertarik.
Apakah ada yang salah dengan ini yah..
Apakah perasaan asing ini...
Ugh... pusing kataku..
Kawan pendengar Fm tercinta, ini adalah lagu terbaru dari kla project.
Sayup.. sayup terdengar suara cerewet penyiar radio FM kesayanganku.. lalu diputarlah lagu terbaru dari kla.
Pulang kekotamu.....
Ada setangkup haru... dalam rindu...
Masih seperti dulu...
Tiap sudut menyapaku bersahabat....
Penuh selakasa makna....
Terhanyut aku akan nostalgia...
Saat kita sring luangkan waktu...
Suasana jogja....
.......
.......
Wah bagus lagunya... kataku dalam hati...
Lalu sambil tiduran aku nikmati mendengarkan lagu tersebut...
hingga akupun tertidur..
Sejak perkenalan gw yang kedua dengan wawan, aku jadi tambah dekat dengan dia.
Wawan adalah orang yang pendiam..., tidak banyak orang yang dekat dengan dia.
Tapi entah kenapa gw merasa nyaman dekat dia..., dan kurasa dia pun begitu.
Walaupun kelas kami berbeda..., namun aku setiap pulang seringkali menyempatkan diri untuk sekedar jalan pulang bareng dengan dia. Walau hanya sebentar karena angkota jurusan yang dia naikin berbeda denganku.
Rio...
Kenapa Wan?
Kami berjalan pelan menyusuri trotoar menuju tempat dia biasa menunggu angkot.
Dah denger lagu kla project yang baru? Tanya dia
Jogjakarta? Kataku
Dia hanya mengangguk
Bagus ya.
Banget. Kataku lagi.
Kenapa emang wan?
Nda... Kamu ada kasetnya nda?
Ow...
Lom..
Nanti – nanti paling.
Ow.
Wawan lalu diem.
Nanti kalo ada aku pinjemin kok kataku.
Thx... Wawan tersenyum.
Akupun ikut senyum juga.
Tuh angkot lo dateng.
Ok. Duluan Rio.
Yo.
Aku menatap wawan naik angkot... hingga angkoa tersebut berjalan.
Aku menghela napas.. lalu kuteruskan perjalananku...
Hari ini hatiku terasa senang sekali....
Akhir semester sudah hampir tiba.
Aku sedang duduk – duduk dikelasku selesai istirahat. Asik ngobrol dengan nopie.
Rioo...!!
Seru si arif
Wah tumben ni anak nongol.
Eh arif slebor! Seru nopie.
Aeh – aeh, si nyonya ini msh setia nemenin pak rio yah... Arif balas meledek.
Sialan... napa emang cemburu yah nopie ga mau sama arif.. Balas nopie galak
Ampuun – ampuuun nyonya.. balas arif sambil tertawa – tawa
Aku senyum – senyum saja melihat kelakuan ajaib dua sahabatku itu.
Eh... mau ikutan ga? Tanyanya.
Apaan?.
Ada lomba Cipta karya seni tuh di sma 3. Per kelompok 3 orang. Mayan tuh hadiahnya. Kata arif lagi.
Wah boleh juga.
Sama siapa aja?
Gw, wawan ama kamu 1 lagi.
Wew... wawan juga ikut gumamku.
Iiih, arif kejam deh... timpal nopie. Kok gw ga diajak.
Aduh nyonya nda isa..., grupnya co ama cewe dipisah. Sekali – kali pinjem rio bentar gpp kan.
Bayar! Kata nopie.
Es we te kataku.
Woi... emangnya gw barang dagangan kataku sambil ngomel2. Arif dan nopie ketawa – tawa.
O .. ia rio.., karena kamu sudah resmi berminat ikut, ini kartu pelajarku ama punya si wawan. Ama ini formulir pendaftaran. Tolong diisi dengan benar trus masing – masing kartu difotokopi dan dilampirkan yah. Trus besok sore segera dikembalikan ke sma 3 ya ya ya.....
Aku bengong... ni anak emang slebor. Seenaknya bikin acara sendiri trus nyuruh – nyuruh orang.
Lalu sebelum aku sempet protes dia udah kabur meninggalkan kelas.
Ariifff sleboorrr!!! Teriakku.
Nopie hanya ketwa meliatku mengomel.
Thanks