BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

BroNdong FrEaK

edited May 2009 in BoyzLove
Diforum ini gw pengen nyari kenalan yg bisa sama sama menguntungkan. Gw Mhs Semester 8 pd salah satu universitas swasta di Jakarta selatan. Setiap liburan semester gw selalu pulang ke kampung halaman di salah satu kabupaten di sumatera selatan. Disana setiap pulangnya gw selalu mendapat kenalan brondong (smp-sma) baru yg belum pernah ml sejenis. Bukan hanya kenalan, gw jg berhasil membuat mereka merasakan bagaimana rasanya berhubungan sejenis, dan jujur aja kebanyakan mereka pada akhirnya menikmati hubungan sejenis. Nah di forum ini gw pengen nyari kenalan yg nantinya bisa jadi temen curhat gw, berbagi experience atau jadi temen yang bisa berbagi brondong. Atau mungkin ada yg sudah berumur (mapan) dan doyan brondong pengen kenal gw lebih jauh. So langsung aja ke email gw [email protected].
NB: Orientasi sex gw lebih prefer ke bottom
«1

Comments

  • g4yar wrote:
    Diforum ini gw pengen nyari kenalan yg bisa sama sama menguntungkan. Gw Mhs Semester 8 pd salah satu universitas swasta di Jakarta selatan. Setiap liburan semester gw selalu pulang ke kampung halaman di salah satu kabupaten di sumatera selatan. Disana setiap pulangnya gw selalu mendapat kenalan brondong (smp-sma) baru yg belum pernah ml sejenis. Bukan hanya kenalan, gw jg berhasil membuat mereka merasakan bagaimana rasanya berhubungan sejenis, dan jujur aja kebanyakan mereka pada akhirnya menikmati hubungan sejenis. Nah di forum ini gw pengen nyari kenalan yg nantinya bisa jadi temen curhat gw, berbagi experience atau jadi temen yang bisa berbagi brondong. Atau mungkin ada yg sudah berumur (mapan) dan doyan brondong pengen kenal gw lebih jauh. So langsung aja ke email gw [email protected].
    NB: Orientasi sex gw lebih prefer ke bottom


    jadi gay aja dah dosa aplg menjerumuskan orang utk jd gay,setuju??? :)
  • soalim wrote:
    g4yar wrote:
    Diforum ini gw pengen nyari kenalan yg bisa sama sama menguntungkan. Gw Mhs Semester 8 pd salah satu universitas swasta di Jakarta selatan. Setiap liburan semester gw selalu pulang ke kampung halaman di salah satu kabupaten di sumatera selatan. Disana setiap pulangnya gw selalu mendapat kenalan brondong (smp-sma) baru yg belum pernah ml sejenis. Bukan hanya kenalan, gw jg berhasil membuat mereka merasakan bagaimana rasanya berhubungan sejenis, dan jujur aja kebanyakan mereka pada akhirnya menikmati hubungan sejenis. Nah di forum ini gw pengen nyari kenalan yg nantinya bisa jadi temen curhat gw, berbagi experience atau jadi temen yang bisa berbagi brondong. Atau mungkin ada yg sudah berumur (mapan) dan doyan brondong pengen kenal gw lebih jauh. So langsung aja ke email gw [email protected].
    NB: Orientasi sex gw lebih prefer ke bottom


    jadi gay aja dah dosa aplg menjerumuskan orang utk jd gay,setuju??? :)

    kalau aku... setuju atau nggak tergantung alasannya?

    jadi jawab dulu, kenapa jadi gay dosa?

    menjerumuskan kalau terhadap anak di bawah umur. kalau sudah dewasa (legal age) dan dilakukan tanpa paksaan dia dianggap sudah bisa mengambil putusan berdasarkan pikiran dan hati nuraninya sendiri tentang benar dan salah?

    nb: g4yar udah pernah diingetin sama superlove dan temen-temen karena menyebut smp. juga sudah pernah dibahas tentang pedophilia di bagian lain.
  • Menurut gua masalah dia suka berondong atau apapun itu,itu urusan dia.Kita gak berhak ikut campur. Cuma yang jadi perhatian gua,gua kurang suka aja kalo sampe menjerumuskan orang lain ke hubungan sejenis seperti ini..
  • rijaoke wrote:
    Menurut gua masalah dia suka berondong atau apapun itu,itu urusan dia.Kita gak berhak ikut campur. Cuma yang jadi perhatian gua,gua kurang suka aja kalo sampe menjerumuskan orang lain ke hubungan sejenis seperti ini..

    perkara dia suka apa nggak suka brondong... memang urusan dia. tapi masalahnya dia mengaku udah pernah seduce anak smp dan berhasil, sudah terjadi.

    kalau rijaoke tahu seseorang melakukan sesuatu yang melanggar hukum dan rijaoeke diam rijaoke ikut melanggar hukum... bukan begitu logikanya?

    kita berhak ikut campur kl sudah ada implikasi masalah hukum ke kita, bukannya begitu. kl tulisan g4yar ini di US/Eropa dan mungkin juga Jepang, superlove bisa dituntut loh (mungkin superlove gak sadar implikasi hukum... memberi ruang web pada pedophilia).

    soal menjerumuskan saya justru nggak setuju pendapat rijaoke kl teori menjerumuskan ini benar (teori bahwa gay itu menular) maka seluruh dunia sudah penuh gay. karena hasil penelitian menunjukkan prosentase yang cukup tinggi laki-laki yang paling tidak pernah sekali melakukan hubungan sex sejenis, di masa mudanya.
  • the@heart2 wrote:
    rijaoke wrote:
    Menurut gua masalah dia suka berondong atau apapun itu,itu urusan dia.Kita gak berhak ikut campur. Cuma yang jadi perhatian gua,gua kurang suka aja kalo sampe menjerumuskan orang lain ke hubungan sejenis seperti ini..

    perkara dia suka apa nggak suka brondong... memang urusan dia. tapi masalahnya dia mengaku udah pernah seduce anak smp dan berhasil, sudah terjadi.

    kalau rijaoke tahu seseorang melakukan sesuatu yang melanggar hukum dan rijaoeke diam rijaoke ikut melanggar hukum... bukan begitu logikanya?

    kita berhak ikut campur kl sudah ada implikasi masalah hukum ke kita, bukannya begitu. kl tulisan g4yar ini di US/Eropa dan mungkin juga Jepang, superlove bisa dituntut loh (mungkin superlove gak sadar implikasi hukum... memberi ruang web pada pedophilia).

    soal menjerumuskan saya justru nggak setuju pendapat rijaoke kl teori menjerumuskan ini benar (teori bahwa gay itu menular) maka seluruh dunia sudah penuh gay. karena hasil penelitian menunjukkan prosentase yang cukup tinggi laki-laki yang paling tidak pernah sekali melakukan hubungan sex sejenis, di masa mudanya.
    You know,menurut aku teori menjerumuskan adalah teori yang dalam kenyataan di lapangan hal itu sering terjadi.Aku gak bilang lho kalo gay itu menular.Hanya saja kalo kita sudah sekali terjerumus,sulit untuk mengembalikan diri kita ke diri kita yang dulu..
    You know something..Aku bisa mengatakan seperti ini,karena dulunya aku juga diperlakukan seperti ini,seseorang menjerumuskan aku,dan mengubah jalan hidupku dari seorang pria normal menjadi seorang gay..DAN AKU TIDAK MENYESAL,Kurasa itu yang paling penting
    Memang,kalo kiat melakukan kekerasan seksual/sexual harassment pada anak usia di bawah 18 tahun,itu legally break the rule,secara teoritis melanggar hukum..but you should know,dalam prakteknya hukum itu gak bisa ditegakkan 100% kan? Tapi aku setuju kalo dalam forum ini gak ada posting yang isinya pelecehan seksual pada anak-anak. Children is our future you know..
    Buat superlove,tolong hapus posting ini,sometimes we have to treat something fairly,jadi please,posting seperti ini jangan pernah ada lagi
    Sorry yah..bukannya gua ingin melanggar hukum,tapi kita gak bisa kontrol semuanya kan? Yang udah berlalu,let it be,KAY?
  • rijaoke wrote:
    the@heart2 wrote:
    rijaoke wrote:
    Menurut gua masalah dia suka berondong atau apapun itu,itu urusan dia.Kita gak berhak ikut campur. Cuma yang jadi perhatian gua,gua kurang suka aja kalo sampe menjerumuskan orang lain ke hubungan sejenis seperti ini..

    perkara dia suka apa nggak suka brondong... memang urusan dia. tapi masalahnya dia mengaku udah pernah seduce anak smp dan berhasil, sudah terjadi.

    kalau rijaoke tahu seseorang melakukan sesuatu yang melanggar hukum dan rijaoeke diam rijaoke ikut melanggar hukum... bukan begitu logikanya?

    kita berhak ikut campur kl sudah ada implikasi masalah hukum ke kita, bukannya begitu. kl tulisan g4yar ini di US/Eropa dan mungkin juga Jepang, superlove bisa dituntut loh (mungkin superlove gak sadar implikasi hukum... memberi ruang web pada pedophilia).

    soal menjerumuskan saya justru nggak setuju pendapat rijaoke kl teori menjerumuskan ini benar (teori bahwa gay itu menular) maka seluruh dunia sudah penuh gay. karena hasil penelitian menunjukkan prosentase yang cukup tinggi laki-laki yang paling tidak pernah sekali melakukan hubungan sex sejenis, di masa mudanya.
    You know,menurut aku teori menjerumuskan adalah teori yang dalam kenyataan di lapangan hal itu sering terjadi.Aku gak bilang lho kalo gay itu menular.Hanya saja kalo kita sudah sekali terjerumus,sulit untuk mengembalikan diri kita ke diri kita yang dulu..
    You know something..Aku bisa mengatakan seperti ini,karena dulunya aku juga diperlakukan seperti ini,seseorang menjerumuskan aku,dan mengubah jalan hidupku dari seorang pria normal menjadi seorang gay..DAN AKU TIDAK MENYESAL,Kurasa itu yang paling penting
    Memang,kalo kiat melakukan kekerasan seksual/sexual harassment pada anak usia di bawah 18 tahun,itu legally break the rule,secara teoritis melanggar hukum..but you should know,dalam prakteknya hukum itu gak bisa ditegakkan 100% kan? Tapi aku setuju kalo dalam forum ini gak ada posting yang isinya pelecehan seksual pada anak-anak. Children is our future you know..
    Buat superlove,tolong hapus posting ini,sometimes we have to treat something fairly,jadi please,posting seperti ini jangan pernah ada lagi
    Sorry yah..bukannya gua ingin melanggar hukum,tapi kita gak bisa kontrol semuanya kan? Yang udah berlalu,let it be,KAY?

    rijaoke... kamu punya kecenderungan mengeneralisasikan suatu fenomena dari pengalaman kamu pribadi. ilmu nggak begitu... justru pengalaman pribadi gak boleh dijadikan reference... karena jadi subyektif... gak obyektif.

    Logikanya kan begini: kalau setiap orang yang "dijerumuskan" dalam permainan sex sejenis pasti/kemungkinan besar jadi gay, maka sebagian besar yang keluar dari penjara, mungkin pesantren, trus anak-anak smp dan sma yang melakukan mutual masturbation, bahkan banyak yang sampai tahap oral/anal (baca aja di solo masturbation web page tentang pengalaman-pengalaman anak smp-sma). nyatanya kan nggak begitu... it's just sexual experiment atau temporary sexual outlet, setelah dewasa, keluar dari penjara, lulus dari pesantren, mereka kembali jadi str8. karena memang str8 dr sononya.

    kamu menutup kemungkinan bahwa, memang ada bakat genetika gay dalam diri kamu, (the fact bahwa kamu gak menyesal mengindikasikan itu). kejadian itu cuma jadi pemicu keluarnya kecenderungan itu.

    hal ini saya anggap penting, karena kalau pendapat kamu benar, konsekwensinya kaum gay boleh diisolasi. gak boleh jadi guru. gak boleh ikut pramuka dsb. gay menjadi orang yang secara sosial membahayakan.

    NB: kamu dulu pernah argue soal kawin dan perselingkuhan... setelah aku telusur pos kamu ternyata kamu baru putus sama orang yang married... aku duga argumen kamu yang keras ada kaitannya dengan pengalaman pribadi kamu... tapi ini cuma dugaan, hypothesa. tapi memperkuat dugaan aku bahwa kamu suka melakukan generalisasi based on personal experience.

    INGAT TEORI ITU GENERALISASI DARI PENELITIAN RIBUAN OBSERVASI BUKAN BERDASAR PERSONAL EXPERIENCE.
  • Gw ingin menyampaikan opini menyangkut dengan diskusi yang berkembang. Gw setuju dengan pendapat yang tegas menolak upaya/dorongan untuk melakukan seksual dengan anak dibawah umur, kalau boleh dibilang anak usia remaja.

    Kenapa Gw setuju, karena masa remaja(yang gw maksud sekitar usia SMP dan SMU), adalah masa dimana mereka mengalami perkembangan menentukan jatidiri atau lebih dikenal dengan masa pubertas.

    Pada masa-masa ini kalau ada hambatan, yang gw maksud adalah salah satunya pengalaman seksual sejenis maka pengalaman itu akan tersimpan dalam memori mereka/alam bawah sadar yang nantinya akan terus berkembang ketika mereka menjadi dewasa.

    Pada waktu mereka dewasa, memori ini akan terus muncul dalam bentuk perasaan/kepribadian yang menyebabkan mereka akan menginginkan hal yang pernah mereka alami tersebut, sehingga dengan sendirinya mereka akan menyadari kalau dirinya memiliki perasaan homoseks.

    Anak-anak/remaja, perkembangan mereka akan sangat ditentukan oleh pengalaman dan lingkungan dimana mereka tinggal.Biasanya anak-anak yang bermasalah khususnya yang menjadi diskusi kita adalah masalah homoseksual paling banyak disebabkan oleh pengalaman mereka dihomoseksuilin sama orang dewasa (mungkin sekitar 40% - 50%).

    Kalau mengenai orang yang dipenjara dan pesantren, kita harus liat dulu.Biasanya kalau mereka yang sudah dewasa(dipenjara/pesantren), kalau pada waktu kecil tidak ada pengalaman homo, maka mereka ini kemungkinan kecil untuk menjadi homo/gay, biasanya mereka menjadi biseksual setelah keluar dari penjara/pesantren!!.Sedangkan kalau pada waktu kecil mereka pernah mengalami dihomoin kemungkinan besar orientasi seksual homonya lebih besar dari yang strnya.

    Jadi gw setuju klo hasrat untuk menghomoin remaja/anak-anak mending dijauhin atau bahkan dihilangin karena resikonya berat dan akibatnya tidak baik untuk pelaku maupun penderita.

    Luv

    Arcadion
  • Anonymous wrote:
    Gw ingin menyampaikan opini menyangkut dengan diskusi yang berkembang. Gw setuju dengan pendapat yang tegas menolak upaya/dorongan untuk melakukan seksual dengan anak dibawah umur, kalau boleh dibilang anak usia remaja.

    Kenapa Gw setuju, karena masa remaja(yang gw maksud sekitar usia SMP dan SMU), adalah masa dimana mereka mengalami perkembangan menentukan jatidiri atau lebih dikenal dengan masa pubertas.

    Pada masa-masa ini kalau ada hambatan, yang gw maksud adalah salah satunya pengalaman seksual sejenis maka pengalaman itu akan tersimpan dalam memori mereka/alam bawah sadar yang nantinya akan terus berkembang ketika mereka menjadi dewasa.

    Pada waktu mereka dewasa, memori ini akan terus muncul dalam bentuk perasaan/kepribadian yang menyebabkan mereka akan menginginkan hal yang pernah mereka alami tersebut, sehingga dengan sendirinya mereka akan menyadari kalau dirinya memiliki perasaan homoseks.

    Anak-anak/remaja, perkembangan mereka akan sangat ditentukan oleh pengalaman dan lingkungan dimana mereka tinggal.Biasanya anak-anak yang bermasalah khususnya yang menjadi diskusi kita adalah masalah homoseksual paling banyak disebabkan oleh pengalaman mereka dihomoseksuilin sama orang dewasa (mungkin sekitar 40% - 50%).

    Kalau mengenai orang yang dipenjara dan pesantren, kita harus liat dulu.Biasanya kalau mereka yang sudah dewasa(dipenjara/pesantren), kalau pada waktu kecil tidak ada pengalaman homo, maka mereka ini kemungkinan kecil untuk menjadi homo/gay, biasanya mereka menjadi biseksual setelah keluar dari penjara/pesantren!!.Sedangkan kalau pada waktu kecil mereka pernah mengalami dihomoin kemungkinan besar orientasi seksual homonya lebih besar dari yang strnya.

    Jadi gw setuju klo hasrat untuk menghomoin remaja/anak-anak mending dijauhin atau bahkan dihilangin karena resikonya berat dan akibatnya tidak baik untuk pelaku maupun penderita.

    Luv

    Arcadion

    saya nggak sependapat dengan Arcadion/Rijaoke, karena nggak sesuai dengan hasil penelitian dan personal account yang pernah dibahas di milis ini:

    1. Saya yakin pernah baca penelitian (kl nggak salah dari Kinsey... nanti saya cari lagi) yang mensurvey pengalaman seksual masa remaja. Proporsi yang cukup besar (katakan 30%) mengatakan paling tidak pernah sekali merasakan nikmatnya hubungan sejenis. Kalau teori kamu benar berarti populasi gay itu akan mencapai katakanlah 20%. Tapi nyatanya dari dulu sampai sekarang populasi gay itu ya tetap 6% tuh. Trus yang 24% ke mana?

    2. Ditambah lagi penelitian genetika, yang mengatakan bahwa ada cukup besar faktor genetika menentukan orientasi seksual seseorang.

    3. Soal pesantren pake logika aja deh. Banyak santri yang yang masuk pesantren/seminari dari kecil. Informasi di Tempo mengatakan bahwa kegiatan mairilan itu umum terjadi di Pesantren. Kalau teori Arcadion/Rijaoke benar. Maka akan kita temukan besar sekali proporsi gay di kalangan alumni Pesantren, nyatanya kan nggak?

    5. Kalau anda baca pengalaman sexual di forum masturbasi (http://www.solotouch.com/home.php) anda akan dapatkan banyak sekali pengalaman str8 usia 30th ke atas yang sudah married, yang pernah mengalami kegiatan homosexual di masa kecil (6th) malah. Mereka pada happily married tuh.

    4. Tidak sadarkah anda bahwa teori anda (yang diragukan validitasnya) bisa dipakai untuk mendiskriminasi gay?

    5. Ini personal account di milis ini: Gay di Pesantren Rab 14 Jan 2004.

    Mox:
    gue mantan santri nih...
    terus terang aja, gue 6th di pesantren..dan perlu lo ketahui kalau selama 6 th itu gue sering ML di pesantren sama temen temen gue...kalau cuma masturbasi sih jarang..tapi gue ml beneran lho....sumpah!!!

    tapi setelah keluar, temen temen yg pernah ml ama gue, pada ml ama cewek, gak pernah ama cowok lagi...cuma gue yg tetep bertahan ampe sekarang ama cowok...hehehehhe

    Sukadit:
    Salam alaika,
    dulu thn 1983 (kalau nggak salah) pernah dibahas di majalah TEMPO ttg hal ini. Tradisi permainan sex sejenis antara para santri (terutama di daerah Jawa Timur) namanya ma'irilan. Tapi hanya sekedar mutual masturbation (saling mengocok atau mengadu batang kejantanan lalu digesek-gesek sampai muncrat bareng. Tapi tampaknya permainan sex ini tidak dalam konteks homoseksualitas, melainkan sekedar alternatif penyaluran gejolak birahi remaja (sperti halnya di penjara, asrama, dll). Di seminari kayaknya juga ada karena ada teman saya yang cerita diperkosa oleh calon pastor.
    Di pesantren "tidak ada" (I'm not sure!) sodomi karena prinsipnya Islam melarang memperlakukan lelaki seperti perempuan. Barangkali ada yang lebih tahu atau punya pengalaman pribadi di pesantren?
    Wassalam,
    Anis Sukadit

    Wanki:
    Ass. wr.wb
    Sebelumnya maaf aku bukan member forum Gay. Bagi yg ingin tahu tentan kehidupan gay dipesantren memang benar ada. Usiaku sekaranag 25 tahun, aku baru keluar pesantren . Dipesantren aku selama 7 tahun. Maaf ssebelumnya aku memang kalau malam setelah kegiatan ceramah, mengaji sekitar jam satu malam. Semua santri tidur satu kamar sekitar 10 orang. Emangsih kalau malam kita saling cerita, tidur dan diantaranya suka cerita sex ama teman2, eh akhirnya kita mencoba pertama pelukan, ciuman, eh akhirnya saling kocok hingga mencapai nikmat yang keluar air mani.OH.. ketika itu enaknya bukan main, sehingga banyak diantara santri yang gonta-ganti pasangan. Aku selama 7 tahun hampir sering melakukan ML oh.. kenapa jadi begini padahal di pesantren adalah tempat menimba ilmu agama, tapi nyatanya... kalau malam banyak kejadian2 diluar batas agama, tapi jujur saja aku juga jadi menikmati. Bahkan seorang kiayi(guru) pernah berbuat begitu terhadap aku bahkan santri lainnya. Aku jadi murid kesayangan Kiyai(guru ngaji) sebab, maaf wajahku dipesantren memang jadi idola karena katanyasih wajahku tampan, tapi yah... jujur saja aku jadi terbiasa selama 7 tahun berbuat hubungan dengan sex gay sehingga setelah aku keluar sifat gay agak sulit untuk dihilangkan. Aku rada tertarik juga dengan dunia gay.Apalagi kalau sudah berhubungan ML wah... tapi aku ingin hidup normal kembali rada susah. Katanya menurut teman2 di santri aku orangnya paling keren dang cakep, tapi yah menurutku biasa saja. Jujur saja menurut aku serta berdasrkan pengalamanku ternyata dunia gay itu ada dan banyak dipesantren. Itu cerita aku. maaf ga bisa panjang lebar. Wassallamualaikum wr.wb. aku bukan anggota forum. address email: [email protected]


    Catatan: Wanki tidak memberi informasi bagaimana nasib teman-temannya yang telah keluar dari pesantren.
  • the@heart2 wrote:
    rijaoke wrote:
    the@heart2 wrote:
    rijaoke wrote:
    Menurut gua masalah dia suka berondong atau apapun itu,itu urusan dia.Kita gak berhak ikut campur. Cuma yang jadi perhatian gua,gua kurang suka aja kalo sampe menjerumuskan orang lain ke hubungan sejenis seperti ini..

    perkara dia suka apa nggak suka brondong... memang urusan dia. tapi masalahnya dia mengaku udah pernah seduce anak smp dan berhasil, sudah terjadi.

    kalau rijaoke tahu seseorang melakukan sesuatu yang melanggar hukum dan rijaoeke diam rijaoke ikut melanggar hukum... bukan begitu logikanya?

    kita berhak ikut campur kl sudah ada implikasi masalah hukum ke kita, bukannya begitu. kl tulisan g4yar ini di US/Eropa dan mungkin juga Jepang, superlove bisa dituntut loh (mungkin superlove gak sadar implikasi hukum... memberi ruang web pada pedophilia).

    soal menjerumuskan saya justru nggak setuju pendapat rijaoke kl teori menjerumuskan ini benar (teori bahwa gay itu menular) maka seluruh dunia sudah penuh gay. karena hasil penelitian menunjukkan prosentase yang cukup tinggi laki-laki yang paling tidak pernah sekali melakukan hubungan sex sejenis, di masa mudanya.
    You know,menurut aku teori menjerumuskan adalah teori yang dalam kenyataan di lapangan hal itu sering terjadi.Aku gak bilang lho kalo gay itu menular.Hanya saja kalo kita sudah sekali terjerumus,sulit untuk mengembalikan diri kita ke diri kita yang dulu..
    You know something..Aku bisa mengatakan seperti ini,karena dulunya aku juga diperlakukan seperti ini,seseorang menjerumuskan aku,dan mengubah jalan hidupku dari seorang pria normal menjadi seorang gay..DAN AKU TIDAK MENYESAL,Kurasa itu yang paling penting
    Memang,kalo kiat melakukan kekerasan seksual/sexual harassment pada anak usia di bawah 18 tahun,itu legally break the rule,secara teoritis melanggar hukum..but you should know,dalam prakteknya hukum itu gak bisa ditegakkan 100% kan? Tapi aku setuju kalo dalam forum ini gak ada posting yang isinya pelecehan seksual pada anak-anak. Children is our future you know..
    Buat superlove,tolong hapus posting ini,sometimes we have to treat something fairly,jadi please,posting seperti ini jangan pernah ada lagi
    Sorry yah..bukannya gua ingin melanggar hukum,tapi kita gak bisa kontrol semuanya kan? Yang udah berlalu,let it be,KAY?

    rijaoke... kamu punya kecenderungan mengeneralisasikan suatu fenomena dari pengalaman kamu pribadi. ilmu nggak begitu... justru pengalaman pribadi gak boleh dijadikan reference... karena jadi subyektif... gak obyektif.

    Logikanya kan begini: kalau setiap orang yang "dijerumuskan" dalam permainan sex sejenis pasti/kemungkinan besar jadi gay, maka sebagian besar yang keluar dari penjara, mungkin pesantren, trus anak-anak smp dan sma yang melakukan mutual masturbation, bahkan banyak yang sampai tahap oral/anal (baca aja di solo masturbation web page tentang pengalaman-pengalaman anak smp-sma). nyatanya kan nggak begitu... it's just sexual experiment atau temporary sexual outlet, setelah dewasa, keluar dari penjara, lulus dari pesantren, mereka kembali jadi str8. karena memang str8 dr sononya.kamu menutup kemungkinan bahwa, memang ada bakat genetika gay dalam diri kamu, (the fact bahwa kamu gak menyesal mengindikasikan itu). kejadian itu cuma jadi pemicu keluarnya kecenderungan itu.

    hal ini saya anggap penting, karena kalau pendapat kamu benar, konsekwensinya kaum gay boleh diisolasi. gak boleh jadi guru. gak boleh ikut pramuka dsb. gay menjadi orang yang secara sosial membahayakan.

    NB: kamu dulu pernah argue soal kawin dan perselingkuhan... setelah aku telusur pos kamu ternyata kamu baru putus sama orang yang married... aku duga argumen kamu yang keras ada kaitannya dengan pengalaman pribadi kamu... tapi ini cuma dugaan, hypothesa. tapi memperkuat dugaan aku bahwa kamu suka melakukan generalisasi based on personal experience.

    INGAT TEORI ITU GENERALISASI DARI PENELITIAN RIBUAN OBSERVASI BUKAN BERDASAR PERSONAL EXPERIENCE.
    HMMM..Anda mengatakan bahwa saya melakukan generalisasi berdasarkan my personal experience,mungkin pendapat anda itu benar jika anda hanya melihat pada posting ini,karena anda sebetulnya tidak mengenal saya secara keseluruhan kan? Anda hanya SUSPECTING.
    Pertama,saya tidak pernah mengatakan dalam posting saya bahwa kaum homoseks adalah berbahaya
    Kedua,anda tidak berbicara tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.See your statement :nyatanya kan nggak begitu... it's just sexual experiment atau temporary sexual outlet, setelah dewasa, keluar dari penjara, lulus dari pesantren, mereka kembali jadi str8. karena memang str8 dr sononya.Apa memang benar begitu? Kalau anda mengatakan saya mengambil generalisasi dari pengalaman saya sendiri,anda salah.Tapi saya mohon maaf karena tidak mungkin saya melakukan 1000 observasi untuk menggeneralisasikan masalah ini,karena saya tidak punya waktu untuk itu.
    Ketiga,mengenai masalah genetika. Kurasa gak ada yang salah mengenai diriku sampai aku mengenal dunia homoseksual ini. Bahkan tidak pernah ada di pikiranku untuk menjalani hidupku seperti ini.Dan aku mengatakan aku tidak menyesal bukan berarti karena ada dorongan genetis dalam diriku,MAS,karena pada akhirnya aku harus menjalani hidupku apa adanya.
  • Untuk, the@heart kayaknya perlu lebih jelas untuk membaca maksud & opini yg lain secara jelas dulu, baru memberikan argumentasi!!

    Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali, dan sampai saat ini pembuktian secara ilmiah perilaku seseorang menjadi homo karena faktor genetika belum diterima oleh semua ilmuwan! Itu yang saya tau walaupun ada beberapa ahli yang telah menuliskan buku tentang kemungkinan seseorang menjadi gay karena faktor genetika!!

    Karena klo demikian itu berarti orang gay klo kawin secara normal dengan perempuan, pasti anaknya mempunyai gen yang gay baik secara dominan ataupun resisif!! He he he, inilah yang belum bisa diterima oleh para ahli genetika!!.

    Coba saja baca majalah kriminal, tentang remaja lelaki yang menyodomi temannya, ato liat acara tv kriminal (buser dtt), kriminalitas remaja pelaku sodomi klo ditanya kenapa melakukan itu!! Hampir semua jawabannya karena pernah disodomi sama orang dewasa!!.Ini yang gw maksud bahwa masalah homoseksual remaja (40% - 50%) disebabkan karena pengalaman pernah disodomi/dihomoin. Ini masalah yang sering muncul loh, walau memang ada yang pernah dihomoin waktu remaja tetapi tidak melakukan tindakan sodomi/homoin lagi(yang diharapkan).Jadi yang gw ulas itu masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan remaja.Ngerti gak???

    Kenapa saya setuju dengan penolakan tegas, adalah karena remaja itu masih labil dan bila sudah mengecap sesuatu yang enak, mereka akan mengulang lagi!!

    Mengenai dipesantern atau asrama laki-laki, pengalaman yang kamu angkat itu kan dari pengalaman seseorang, padahal kepada rijakoe kamu mengatakan jangan generalisasi pengalaman pribadi menjadi pengalaman umum.Ini kan suatu kontradiksi dan terlihat kamu tidak konsisten dengan pendapat kamu sendiri, bagaikan ludah dijilat kembali!! he he he.

    Kalo mo jujur, setiap orang yang pernah ngalamin hubungan seks sejenis pasti gak lupa dan mau lagi, mengenai nanti mereka kawin itu karena di Indo memang budayanya seperti itu!!Dan karena kita hidup dibudaya seperti ini, mau tidak mau atau suka tidak suka banyak yang kawin untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.Termasuk saya sendiri!!Dan klo mo jujur pasti kamu akan setuju klo mereka yang sudah pernah mengalami dihomoin ketika remaja, baik itu dilingkungan keluarga ato pesantren ato dimanapun, sudah terekam dalam pikiran mereka, dan gw kan bilang klo mereka itu masih remaja akan sangat mempengaruhi kepribadian mereka, tapi klo mereka sudah dewasa artinya pribadi mereka sudah terbentuk, kebanyakan yang menjadi biseksual, ato istilah yang lebih halus, menjadi straight tapi punya perasaan suka seks sejenis.

    Luv

    Arcadion
  • Untuk, the@heart kayaknya perlu lebih jelas untuk membaca maksud & opini yg lain secara jelas dulu, baru memberikan argumentasi!!

    Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali, dan sampai saat ini pembuktian secara ilmiah perilaku seseorang menjadi homo karena faktor genetika belum diterima oleh semua ilmuwan! Itu yang saya tau walaupun ada beberapa ahli yang telah menuliskan buku tentang kemungkinan seseorang menjadi gay karena faktor genetika!!

    Karena klo demikian itu berarti orang gay klo kawin secara normal dengan perempuan, pasti anaknya mempunyai gen yang gay baik secara dominan ataupun resisif!! He he he, inilah yang belum bisa diterima oleh para ahli genetika!!.

    pertama.. saya senang pendapat kamu yang menyatakan perlunya scientific evidence. tentu saja kita nggak mau suatu argumen/statement hanya didasarkan pengalaman pribadi atau anecdotal evidence.

    sampai saat ini perdebatan nature vs nurture (genetik vs faktor lingkungan) itu masih INCONCLUSIVE. jadi gak bisa seperti yang kamu katakan dan saya kutip: "Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali". Berikut saya beri kutipan dari APA (asosiasi psikolog amerika):

    We have examined many causes for homosexuality in the preceding pages, both biological and social. And although an interesting topic of debate, no one theory or experiment leads to a definitive answer. Some believe that the characters found on Xq28 are the Holy Grail of homosexuality research, the elusive 'gay gene'. Others may place stock in the theories of Foucault and Halperin. Perhaps Simon LeVay did reveal to us that anatomy is the key to understanding the difference in sexual orientation. Perhaps there is no one answer, that sexual orientation, whether homosexual or heterosexual; gay, straight, lesbian, or bisexual, all are a cause of a complex interaction between environmental, cognitive, and anatomical factors, shaping the individual at an early age.

    http://allpsych.com/journal/homosexuality.html

    jadi jangan maksain pendapat kemungkinan genetik kecil sekali dan faktor lingkungan jauh lebih besar.
    Coba saja baca majalah kriminal, tentang remaja lelaki yang menyodomi temannya, ato liat acara tv kriminal (buser dtt), kriminalitas remaja pelaku sodomi klo ditanya kenapa melakukan itu!! Hampir semua jawabannya karena pernah disodomi sama orang dewasa!!.Ini yang gw maksud bahwa masalah homoseksual remaja (40% - 50%) disebabkan karena pengalaman pernah disodomi/dihomoin. Ini masalah yang sering muncul loh, walau memang ada yang pernah dihomoin waktu remaja tetapi tidak melakukan tindakan sodomi/homoin lagi(yang diharapkan).Jadi yang gw ulas itu masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan remaja.Ngerti gak???

    anecdotal evidence.
    Kenapa saya setuju dengan penolakan tegas, adalah karena remaja itu masih labil dan bila sudah mengecap sesuatu yang enak, mereka akan mengulang lagi!!

    posisi saya jelas. saya juga melakukan penolakan tegas. malah saya bilang itu bukan masalah pribadi seperti yang dikatakan Rijaoke. Saya juga setuju itu dapat menimbulkan trauma psikologi, terutama jika dengan paksaan. Tetapi seandainya tanpa paksaanpun itu tetap salah dengan alasan berikut:

    1. Abuse of power dari pedophile pada anak-anak.
    2. Anak kecil belum bisa melakukan pilihan rasional/moral yang lengkap tentang baik dan buruk.

    alasan ini berlaku baik untuk pedophilia, pornography, larangan menjual rokok/minuman keras dsb.

    saya nggak mau menggunakan argumen nature vs nurture untuk perkara ini. karena justru kalau menggunakan argumen yang scientific evidencenya masih inconclusive, pedophile bisa lepas dari court.
    Mengenai dipesantern atau asrama laki-laki, pengalaman yang kamu angkat itu kan dari pengalaman seseorang, padahal kepada rijakoe kamu mengatakan jangan generalisasi pengalaman pribadi menjadi pengalaman umum.Ini kan suatu kontradiksi dan terlihat kamu tidak konsisten dengan pendapat kamu sendiri, bagaikan ludah dijilat kembali!! he he he.

    tapi kan saya memberikan argumen lain yang lebih general, bukan cuma pengalaman satu orang itu (malah bukti anekdotal itu saya tempatkan di urutan ke 3)

    argumen 1i:
    1. Sebagian besar masuk pesantren pada masa remaja.
    2. Majalah Tempo mengemukakan bahwa praktek mairilan umum terjadi di pesantren.
    3. Seandainya faktor lingkungan kuat sekali pasti sebagian besar alumni pesantren jadi gay. Kenyataannya kan tidak

    argumen 2:
    1. Menurut kinsey: lebih dari 30% pernah mengalami pengalaman seksual sejenis di masa anak/remaja.
    2. Kenyataannya populasi gay di dunia ya sekitar 6 persen.

    saya mengajukan argumen itu untuk provoke thought, untuk mengimbangi argumen yang merasa pasti bahwa menjadi gay itu 80-90% faktor lingkungan (lihat kutipan apa di bawah).
    Kalo mo jujur, setiap orang yang pernah ngalamin hubungan seks sejenis pasti gak lupa dan mau lagi, mengenai nanti mereka kawin itu karena di Indo memang budayanya seperti itu!!Dan karena kita hidup dibudaya seperti ini, mau tidak mau atau suka tidak suka banyak yang kawin untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.Termasuk saya sendiri!!Dan klo mo jujur pasti kamu akan setuju klo mereka yang sudah pernah mengalami dihomoin ketika remaja, baik itu dilingkungan keluarga ato pesantren ato dimanapun, sudah terekam dalam pikiran mereka, dan gw kan bilang klo mereka itu masih remaja akan sangat mempengaruhi kepribadian mereka, tapi klo mereka sudah dewasa artinya pribadi mereka sudah terbentuk, kebanyakan yang menjadi biseksual, ato istilah yang lebih halus, menjadi straight tapi punya perasaan suka seks sejenis.

    saya nggak mau memberikan judgment berdasarkan pengalaman pribadi. terekam ya... besar efeknya untuk arcadion sama rijaoke mungkin ya.. tapi apakah bisa digeneralisasi bahwa pengalaman sexual masa remaja itu menentukan orientasi sexual seseorang? hasil bacaan saya kesimpulan mengenai hal ini masih INCONCLUSIVE.
  • Untuk, the@heart kayaknya perlu lebih jelas untuk membaca maksud & opini yg lain secara jelas dulu, baru memberikan argumentasi!!

    Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali, dan sampai saat ini pembuktian secara ilmiah perilaku seseorang menjadi homo karena faktor genetika belum diterima oleh semua ilmuwan! Itu yang saya tau walaupun ada beberapa ahli yang telah menuliskan buku tentang kemungkinan seseorang menjadi gay karena faktor genetika!!

    Karena klo demikian itu berarti orang gay klo kawin secara normal dengan perempuan, pasti anaknya mempunyai gen yang gay baik secara dominan ataupun resisif!! He he he, inilah yang belum bisa diterima oleh para ahli genetika!!.


    pertama.. saya senang pendapat kamu yang menyatakan perlunya scientific evidence. tentu saja kita nggak mau suatu argumen/statement hanya didasarkan pengalaman pribadi atau anecdotal evidence.

    sampai saat ini perdebatan nature vs nurture (genetik vs faktor lingkungan) itu masih INCONCLUSIVE. jadi gak bisa seperti yang kamu katakan dan saya kutip: "Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali". Berikut saya beri kutipan dari APA (asosiasi psikolog amerika):

    We have examined many causes for homosexuality in the preceding pages, both biological and social. And although an interesting topic of debate, no one theory or experiment leads to a definitive answer. Some believe that the characters found on Xq28 are the Holy Grail of homosexuality research, the elusive 'gay gene'. Others may place stock in the theories of Foucault and Halperin. Perhaps Simon LeVay did reveal to us that anatomy is the key to understanding the difference in sexual orientation. Perhaps there is no one answer, that sexual orientation, whether homosexual or heterosexual; gay, straight, lesbian, or bisexual, all are a cause of a complex interaction between environmental, cognitive, and anatomical factors, shaping the individual at an early age.

    http://allpsych.com/journal/homosexuality.html

    jadi jangan maksain pendapat kemungkinan genetik kecil sekali dan faktor lingkungan jauh lebih besar.
    Coba saja baca majalah kriminal, tentang remaja lelaki yang menyodomi temannya, ato liat acara tv kriminal (buser dtt), kriminalitas remaja pelaku sodomi klo ditanya kenapa melakukan itu!! Hampir semua jawabannya karena pernah disodomi sama orang dewasa!!.Ini yang gw maksud bahwa masalah homoseksual remaja (40% - 50%) disebabkan karena pengalaman pernah disodomi/dihomoin. Ini masalah yang sering muncul loh, walau memang ada yang pernah dihomoin waktu remaja tetapi tidak melakukan tindakan sodomi/homoin lagi(yang diharapkan).Jadi yang gw ulas itu masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan remaja.Ngerti gak???


    anecdotal evidence.

    Kenapa saya setuju dengan penolakan tegas, adalah karena remaja itu masih labil dan bila sudah mengecap sesuatu yang enak, mereka akan mengulang lagi!!

    posisi saya jelas. saya juga melakukan penolakan tegas. malah saya bilang itu bukan masalah pribadi seperti yang dikatakan Rijaoke. Saya juga setuju itu dapat menimbulkan trauma psikologi, terutama jika dengan paksaan. Tetapi seandainya tanpa paksaanpun itu tetap salah dengan alasan berikut:

    1. Abuse of power dari pedophile pada anak-anak.
    2. Anak kecil belum bisa melakukan pilihan rasional/moral yang lengkap tentang baik dan buruk.

    alasan ini berlaku baik untuk pedophilia, pornography, larangan menjual rokok/minuman keras dsb.

    saya nggak mau menggunakan argumen nature vs nurture untuk perkara ini. karena justru kalau menggunakan argumen yang scientific evidencenya masih inconclusive, pedophile bisa lepas dari court.
    Mengenai dipesantern atau asrama laki-laki, pengalaman yang kamu angkat itu kan dari pengalaman seseorang, padahal kepada rijakoe kamu mengatakan jangan generalisasi pengalaman pribadi menjadi pengalaman umum.Ini kan suatu kontradiksi dan terlihat kamu tidak konsisten dengan pendapat kamu sendiri, bagaikan ludah dijilat kembali!! he he he.

    tapi kan saya memberikan argumen lain yang lebih general, bukan cuma pengalaman satu orang itu (malah bukti anekdotal itu saya tempatkan di urutan ke 3)

    argumen 1i:
    1. Sebagian besar masuk pesantren pada masa remaja.
    2. Majalah Tempo mengemukakan bahwa praktek mairilan umum terjadi di pesantren.
    3. Seandainya faktor lingkungan kuat sekali pasti sebagian besar alumni pesantren jadi gay. Kenyataannya kan tidak

    argumen 2:
    1. Menurut kinsey: lebih dari 30% pernah mengalami pengalaman seksual sejenis di masa anak/remaja.
    2. Kenyataannya populasi gay di dunia ya sekitar 6 persen.

    saya mengajukan argumen itu untuk provoke thought, untuk mengimbangi argumen yang merasa pasti bahwa menjadi gay itu 80-90% faktor lingkungan (lihat kutipan apa di atas).
    Kalo mo jujur, setiap orang yang pernah ngalamin hubungan seks sejenis pasti gak lupa dan mau lagi, mengenai nanti mereka kawin itu karena di Indo memang budayanya seperti itu!!Dan karena kita hidup dibudaya seperti ini, mau tidak mau atau suka tidak suka banyak yang kawin untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.Termasuk saya sendiri!!Dan klo mo jujur pasti kamu akan setuju klo mereka yang sudah pernah mengalami dihomoin ketika remaja, baik itu dilingkungan keluarga ato pesantren ato dimanapun, sudah terekam dalam pikiran mereka, dan gw kan bilang klo mereka itu masih remaja akan sangat mempengaruhi kepribadian mereka, tapi klo mereka sudah dewasa artinya pribadi mereka sudah terbentuk, kebanyakan yang menjadi biseksual, ato istilah yang lebih halus, menjadi straight tapi punya perasaan suka seks sejenis.

    saya nggak mau memberikan judgment berdasarkan pengalaman pribadi. terekam ya... besar efeknya untuk arcadion sama rijaoke mungkin ya.. tapi apakah bisa digeneralisasi bahwa pengalaman sexual masa remaja itu menentukan orientasi sexual seseorang? hasil bacaan saya kesimpulan mengenai hal ini masih INCONCLUSIVE.
  • Untuk the@heart, emang klo baca argumen kamu menunjukkan klo kamu itu bener-bener menguasai dan argumennya baik.

    Ada beberapa prinsip yang sama dan ada juga yang berbeda. Mengenai opini menolak dengan tegas sih gw rasa sama gak ada masalah, cuman mengenai faktor genetika itu gw bilang kemungkinannya kecil, tapi trus tidak menyimpulkan bahwa faktor lingkungan lebih besar loh! Itu kan pengembangan kamu sendiri.

    Gw tau klo masalah seseorang menjadi gay itu bukan hal yg sederhana, tetapi kompleks, mungkin genetika, lingkungan ato yg lainnya, dan gw tidak pernah bilang faktor mana yg lebih kecil ato mana yang lebih besar, itu argumentasi kamu sendiri!! Kamu sendiri yg menguraikan!!Mengenai 40% - 50% gw dah jelasin yg gw maksud, semoga kamu ngerti.

    Trus klo baca argumen kamu di topik-topik yang lain kadang juga gak konsisten, misal opini kamu ttg pengalaman menjadi gay, kamu bilang wong kontol udah dimulut, kan udah jadi gay, eh dibawah kamu mengcounter bahwa banyak yang lakuin tapi udah merried dan happy, ini kan kontradiksi yg kamu buat sendiri, gimana hayo!!! he he he, pasti kamu akan balas, soalnya klo kamu tulis kontol dimulut udah jadi gay, berarti dengan tidak disadari kamu udah setuju dengan opini gw, walaupun gw gak pake argumen seperti yg kamu tunjukkan!

    Topik, ttg aku disapa istriku juga suatu contoh yg baik utk masalah ditopik ini kan!!segini aja deh!!

    Luv

    Arcadion
  • Untuk the@heart, emang klo baca argumen kamu menunjukkan klo kamu itu bener-bener menguasai dan argumennya baik.

    Ada beberapa prinsip yang sama dan ada juga yang berbeda. Mengenai opini menolak dengan tegas sih gw rasa sama gak ada masalah, cuman mengenai faktor genetika itu gw bilang kemungkinannya kecil, tapi trus tidak menyimpulkan bahwa faktor lingkungan lebih besar loh! Itu kan pengembangan kamu sendiri.

    emang kamu gak ngomong gitu tapi itu konsekwensi logis dari statement kamu: ""Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali ", dua kali penekanan, sangat dan sekali.. yang anda hapus pada posting ini.

    a. kecil besar itu konsep realtif, tidak ada benda yang kecil dalam dirinya sendiri. kecil selalu relatif to something. cuman kita nggak mengucapkannya saja karena kita sudah tahu konteksnya.

    kalau ibu melahirkan terus temennya bilang wah bayinya kecil sekali, tentu maksudnya kecil relatif thd berat rata-rata bayi (konteksnya) bukan kecil relatif ke monas. keduanya sudah tahu sedang membicarakan berat bayi. jadi nggak perlu bilang relatif terhadap berat bayi yang lain.

    karena konteks pembicaraan kita antara 2 penjelasan, faktor biologis dan faktor lingkungan, tentu relatif satu thd lainnya. itu konsekwensi logis aku gak ngembangin apa-apa.

    b. pernah belajar teori probabilitas (karena kamu pake kata kemungkinan) .. kalau konteks pembicaraannya sekali lagi antara 2 penjelasan. kalau yang satu kemungkinannya sangat kecil sekali (katakan 5%) penjelasan yang lain pasti 95%, itu yang saya maksud konsekwensi logis.
    Gw tau klo masalah seseorang menjadi gay itu bukan hal yg sederhana, tetapi kompleks, mungkin genetika, lingkungan ato yg lainnya, dan gw tidak pernah bilang faktor mana yg lebih kecil ato mana yang lebih besar, itu argumentasi kamu sendiri!! Kamu sendiri yg menguraikan!!Mengenai 40% - 50% gw dah jelasin yg gw maksud, semoga kamu ngerti.

    lihat penjelasan di atas jelas kamu mengatakan, dan saya kutip "Memang ada unsur genetika, tetapi kemungkinan ini [/b] sangat kecil sekali[/b]" karena konteksnya tentang 2 atau 3 penjelasn, tentu logikanya anda berargumen unsur genetika
    sangat kecil sekali
    relatif terhadap faktor yang lain (kecuali anda memang sengaja mengaburkan logika dengan kebingungan semantik). semoga kamu paham.
    Trus klo baca argumen kamu di topik-topik yang lain kadang juga gak konsisten, misal opini kamu ttg pengalaman menjadi gay, kamu bilang wong alat vital udah dimulut, kan udah jadi gay, eh dibawah kamu mengcounter bahwa banyak yang lakuin tapi udah merried dan happy, ini kan kontradiksi yg kamu buat sendiri, gimana hayo!!! he he he, pasti kamu akan balas, soalnya klo kamu tulis alat vital dimulut udah jadi gay, berarti dengan tidak disadari kamu udah setuju dengan opini gw, walaupun gw gak pake argumen seperti yg kamu tunjukkan!

    tulisan itu dalam rangka sharing pengalaman.
    sama sekali bukan berargumen. beda banget dengan waktu kita ngomong soal genetis dan lingkungan. di situ sama sekali aku nggak nyinggung-nyinggung soal genetis/lingkungan.

    artinya aku menceritakan pengalaman aku tanpa niat mendukung atau menentang teori tertentu. tidak untuk digeneralisasi.

    kalau topiknya tentang teori/generalisasi sejauh yang aku ingat aku selalu konsisten. kalau ada yang nggak konsisten dan kamu ingetin pasti aku seneng banget. aku juga akan kritis kalau ada yang menggeneralisasi pengalaman pribadi.
    Topik, ttg aku disapa istriku juga suatu contoh yg baik utk masalah ditopik ini kan!!segini aja deh!!

    betul.. sama-sama pengalaman pribadi, justru konfirm pendapat aku bahwa pengalaman aku dan pengalaman dia beda. karena itu nggak bisa dijadikan dasar pembenaran/penyalahan apa-apa kan!! segitu aja deh.
    Luv

    Arcadion

    amore

    the@heart

    nb: salah satu fungsi sharing adalah untuk community bonding, atau menguatkan iman. lebih ke emosional dan spritual daripada rasional. saya tahu kapan saya harus emosional, spiritual, curhat. kapan saya harus rasional.
  • the@heart wrote:
    amore
    the@heart

    nb: salah satu fungsi sharing adalah untuk community bonding, atau menguatkan iman. lebih ke emosional dan spritual daripada rasional. saya tahu kapan saya harus emosional, spiritual, curhat. kapan saya harus rasional.

    Satu hal yang kaya'nya elo kaga tau
    Kapan elo harus bobo'


    gile lo Heart, semaleman ngos2-an berargumen terus neh... bener deh yg elo takutkan itu, akan menjadi vampir... dan mungkin udah jadi ye?

    Kl jadi vampir jangan lupa janji elo ngisepin darah eh lontong gw khaaan?...
Sign In or Register to comment.